Anda di halaman 1dari 5

Nama : SITI AMINAH

NIM : 0433131420117115

Seorang perawat sedang melakukan home care ke rumah keluarga Tn. Budi. Pada keluarga
Tn. Budi terdapat lansia berumur 83 tahun yaitu bapak dari Tn. Budi.
Saat perawat mengkaji lansia tersebut didapatlkan data : mandi seminggu sekali, tercium bau
menyengat, eliminasi dibantu, dapat berpindah dengan menggunakan tongkat, saat diajak
bicara jawaban tidak nyambung, ada riwayat jatuh 2 miggu yang lalu, keluarga mengatakan
sudah capek mengurusnya karena selalu ngeyel dan tidak bisa dibilangin. Jam tidur tidak
tentu dan keluarga mengatakan kadang sering keluar tanpa tujuan. Keluarga mengatakan
ingin menitipkan lansia ke panti jompo. Saat makan biasanya berserakan, sering bergumam
tidak jelas.

1. Pada kasus di atas kemungkinan diagnosa apa yang muncul ?


Jawab :
a. Defisi Perawatan Diri (mandi) berhubungan dengan penurunan motivasi atau minat
b. Konfusi Akut berhubungan dengan usia lebih dari 60 tahun
c. Resiko Jatuh dibuktikan dengan riwayat jatuh 2 minggu yang lalu
d. Ketidakmampuan koping keluarga berhubungan dengan pola koping yang berbeda
diantar klien dan orang terdekat

2. Intervensi apa yang sesuai dengan kondisi tersebut diatas ?


a) Defisi Perawatan Diri (mandi) berhubungan dengan penurunan motivasi atau minat
Jawab :
Dukungan Perawatan : Mandi (I.11352)
Observasi
 Identifikasi usia dan budaya dalam membantu kebersihan diri
 Identifikasi jenis bantuan yang dibutuhkan
 Monitor kebersihan tubuh (mis. Rambut, mulut, kulit, kuku)
 Monitor integritas kulit

Terapeutik

 Sediakan peralatan mandi (mis. Sabun, sikat gigi, shampoo, pelembab kulit)
 Sediakan lingkungan yang aman dan nyaman
 Fasilitasi menggosok gigi, sesuai kebutuhan
 Pertahankan kebiasaan kebersihan diri
 Berikan bantuan sesuai tingkat kemandirian

Edukasi

 Jelaskan manfaat mandi dan dampak tidak mandi terhadap kesehatan


 Ajarkan kepada keluarga cara memandikan pasien, jika perlu
b) Konfusi Akut berhubungan dengan usia lebih dari 60 tahun
Manajemen Delirium (I.06189)
Observasi
 Identifikasi faktor risiko delirium (mis. Usia >75 tahun, disfungsi kognitif,
ganggun penglihatan/ pendengaran, penurunan kemampuan fungsional, infeksi,
hipo/hipertermia, hipoksia, malnutrisi, efek obat, toksin, gangguan tidur, stres)
 Identifikasi tipe delirium (mis. Hipoaktif, hiperaktif, campuran)
 Monitor status neurologis dan tingkat delirium

Terapeutik

 Berikan pencahayaan yang baik


 Sediakan jam dan kalender yang mudah terbaca
 Hindari stimulus sensorok berlebihan (mis. Televii, pengumuman interkom)
 Lakukan pengekangan fisik, sesuai indikasi
 Sediakan informasi tentang apa yang terjadi dan apa yang dapat terjadi
selanjutnya
 Batasi pembuatan keputusan
 Hindari mevalidasi mispresepsi atau interpretasi realita yang tidak akurat (mis.
Halusinasi, waham
 Nyatakan persepsi dengan cara yang tenang, meyakinkan, dan tidak argumentatif
 Fokus pada apa yang dikenali, dan bermakna pada saat interaksi interpersonal
 Lakukan reorientasi
 Sediakan lingkungan fisik dan rutinitas harian yang konsisten
 Gunakan isyarat lingkungan untuk stimulasi memori, reorientasi, dan
meningkatkan perilaku yang sesuai (mis. Tanda, gambar, jam, kalendar, dan kode
warna pada lingkungan)
 Berikan informasi baru secara perlahan, sedikit demi sedikit, diulang-ulang

Edukasi

 Anjurkan kunjungan keluarga, Jika perlu


 Anjurkan pengguanaan alat bantu sensorik (mis. Kacamata, alat bantu dengar,
dan gigi palsu

Kolaborasi

 Kolaborasi pemberian obat ansietas atau agitasi, Jika perlu

c) Resiko Jatuh dibuktikan dengan riwayat jatuh 2 minggu yang lalu


Pencegahan Jatuh (I.14540)
Observasi
 Identifikasi faktor resiko jatuh (mis. Usia >65 tahun, penurunan tingkat
kesadaran, defisit kognitif, hipotesis ortostatistik, gangguan keseimbangan,
gangguan penglihatan, neuropati)
 Identifikasi resiko jatuh setidaknya sekali setiap shift atau sesuai dengan
kebijakan institusi
 Identifikasi faktor lingkungan yang meningkatkan risiko jatuh (mis. Lantai licin,
penerangan kurang)
 Hitung resiko jatuh dengan menggunakan skala (mis. Fall Morse Scale, Humpty
Dumpty scale), Jika perlu
 Monitor kemampuan berpindah dari tempat tidur ke kursi roda dan sebaliknya

Terapeutik

 Orientasikan ruangan pada pasien dan keluarga


 Pastikan roda tempat tidur dan kursi roda selalu dalam kondisi terkunci
 Pasang handrail tempat tidur
 Atur tempat tidur mekanis pada posisi terendah
 Tempatkan pasien berisiko tinggi dekat dengan pantauan perawat dari nurse
station
 Gunakan alat bantu berjalan (mis. Kursi roda, walker)
 Dekatkan bel pemanggil dalam jangkauan pasien

Edukasi

 Anjurkan memanggil perawat jika membutuhkan bantuan untuk berpindah


 Anjurkan menggunakan alas kaki yang tidak licin
 Anjurkan berkonsentrasi untuk menjaga keseimbangan
 Anjurkan melebarkan jarak kedua kaki untuk meningkatkan keseimbangan saat
berdiri
 Ajarkan cara menggunakan bel pemanggil untuk memanggil perawat

d) Ketidakmampuan koping keluarga berhubungan dengan pola koping yang berbeda


diantar klien dan orang terdekat
Dukungan Koping keluarga (I.09260)
Observasi
 Identifikasi respons emosional terhadap kondisi saat ini
 Identifikasi beban prognosis secara psikologis
 Identifikasi pemahaman tentang keputusan perawatan setelah pulang
 Identifikasi kesesuaian antara harapan pasien, keluarga, dan tenaga kesehatan

Terapeutik

 Dengarkan masalah, perasaan, dan pertanyaan keluarga


 Terima nilai-nilai keruarga dengan ara yang tidak menghkimi
 Diskusikan rencana medis dan perawatan
 Fasiliasi pengungkapan perasaan antara pasien dan keluarga atau antara anggota
keluarga
 Fasilitasi pengambilan keputusan dalam merencanakan perawatan jangka
panjang, jka perlu
 Fasilitasi anggota keluarga dalam mengidentifikasi dan menyelesaikan konflik
nilai
 Fasilitasi pemenuhan kebutuhan dasar keluarga (mis. Tempat tinggal, makanan,
pakaian)
 Fasilitasi anggota keluarga melalui proses kematian dan berduka, jika perlu
 Fasilitasi memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan peralatan yang diperlukan
untuk mempertahankan keputusan perawatan pasien
 Bersikap sebagai pengganti keluarga untuk menenangkan pasien dan/atau jika
keluarga tidak dapat memberikan perawatan
 Hargai dan dukung mekanisme koping adaptif yang digunakan
 Berikan kesempatan berkunjung bagi anggota keluarga

Edukasi

 Informasikan kemajuan pasien seara terbuka


 Informasikan fasolotas perawatan kesehatan yang tersedia

Kolaborasi

 Rujuk untuk terapi keluarga, Jika perlu

Anda mungkin juga menyukai