Anda di halaman 1dari 19

TUGAS

TUNJUKAN BAGIAN-BAGIAN TUBUH PADA FOTO TERNAK JANTAN DAN BETINA

BUAT RANGKUMAN DISERTAI SOAL DAN JAWABAN

OLEH :

AZNAH

L1A119043

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS HALUOLEO

KENDARI

2020
SAPI BALI (BOS JAVANICUS)

TELINGA/ears TANDUK/horns

MATA/eye
EKOR/TAIL

HIDUNG/nose

PAHA/ROUND
MULUT/mouth

LEHER/neck

KAKI/FEET

PERUT/STOMACH

SAPI JANTAN

TELINGA/EARS TANDUK/HORNS

EKOR/TAIL
MATA/EYE

PAHA/ROUND
HIDUNG/NOSE

KAKI/FEET

PERUT/STOMACH MULUT/MOUTH
KERBAU (BUBALUS BUBALIS)

KERBAU JANTAN

TANDUK/ HORNS EKOR/ TAIL

MATA/ EYE

PAHA/ROU
HIDUNG/NOS
ND
E

MULUT/MOU
TH

TELINGA/EARS
KAKI/FEET

KERBAU BETINA

TANDUK/HORN EKOR
S

PAHA

MATA/EYE
KAKI
HIDUNG/NO
SE

MULUT/MO
UTH
TELINGA/E LEHER/NECK PERUT/STOMACH
ARS

KAMBING( CAPRA AEGAGRUS)

KAMBING JANTAN

KEPALA
EKOR/TAIL
MATA/EYE

KAKI/FEET
HIDUNG/N
OSE

PERUT/ST
TELINGAEA
OMACH
RS

MULUT/M
OUTH

KAMBING BETINA

LEHER/NECK
TANDUK/HORNS

TELINGA/EARS
EKOR/TAIL

PAHA/ROUN
MATA/EYE
D

KAKI/FEET HIDUNG/NOSE

PERUT/STOMACH
MULUT/MOUT
H

AYAM( GALLUS GALLUS DOMESTICUS)

AYAM JANTAN

PIAL/JENGGER/WATTLE
CUPING TELINGA/

PARUH/BEAK
EKOR /TAIL

LEHER

GELAMBIR

SAYAP/EING

PAHA/THIGH

KAKI/FEET

AYAM BETINA
EKOR/TAIL
KEPALA
PARUH/BEAK

SAYAP/WING

KAKI/FEET

ITIK ( ANATIDAE)

ITIK JANTAN

SAYAP/WINGS
KEPALA MATA/EYE

PARUH/BEAK

EKOR/TAIL
LEHER/NECK

KAKI/FEET

ITIK BETINA
SAYAP/WING LEHER/NECK

KEPALA

EKOR/TAIL
MATA/EYES

HIDUNG/NOS
E

KAKI/FEET PARUH/BEAK
LEHER/NECK

ENTOK (CAIRINA MOSCHATA)

ENTOK BETINA

KEPALA SAYAP/WING

MATA/EYES

HIDUNG/NOSE
EKOR/TAIL

PARUH/BEAK

LEHER/NECK

KAKI/FEET

ENTOK JANTAN
SAYAP/WING
MATA/EYES KEPALA

HIDUNG/NOS EKOR/TAIL
E

PARUH/BEAK

LEHER/NECK KAKI/FEET
MATERI RANGKUMAN

 Pengertian-pengertian:

• Ilmu Tilik Ternak=Judging= eksteriur (exterior) adalah ilmu yang mempelajari hubungan
antara morfologi (bentuk luar tubuh) dengan kemampuan produksi ternak (daya produksi).

• Judging merupakan cabang biologi yang mempelajari korelasi bentuk tubuh dan
bagianbagian tubuh ternak hidup dengan daya produksi.

• Manfaat Judging : mengetahui derajat karakteristik ternak yang berhubungan dengan


kemampuan produksi dan seleksi hewan8

• Manfaat judging sehub dg seleksi : penentuan ternak yang akan di pasarkan, pemberian
pakan dan program pembibitan. Sehingga judging sangat penting & diterapkan di :
peternakan, perusahaan peternakan, pengemukan ternak dan dalam tataniaga ternak.

• Judging didasarkan atas fakta yang diperoleh dengan cara melihat dan meneliti ternak.
Fakta ini mempunyai hubungan dengan karakteristik yang dimiliki ternak. Interpretasi dari
fakta yang dikumpulkan tidak sama bagi setiap orang. Perbedaan ini menimbulkan variasi di
dalam penilaian sehingga menjadi dasar penentuan harga dan tawar menawar dalam tataniaga
ternak.8
Adapun beberapa fungsi judgin Sbb:

1. Dalam Bisnis Peternakan.- Hampir setiap fase dalam tataniaga peternakan memerlukan
judging. Setiap ternak yang akan dijual atau dibeli harus lolos dari penilaian/ seleksi.

2. Dalam Breeding Ternak.- Seorang breeder melakukan penilaian untuk menentukan ternak
mana yang dapat dikawinkan (pejantan dan induk), ternak yang dapat dipelihara terus (masih
menguntungkan) dan ternak yang harus dijual atau di afkir9

3. Dalam Penggemukan (Fattening) dan Pemotongan ternak (Abattoir).- Peternak yang


melakukan penggemukan dan jagal (butcher) yang membeli ternak untuk dipotong harus
melakukan judging yang cermat.

4. Dalam Kontes/Lomba Ternak.- Judging membantu untuk menentukan type ternak yg


diinginkan9

 Hubungan Judging, Breeding, Feeding dan Management antara lain :

• Judging merupakan dasar dari semua kegiatan peternakan. Tidak akan sempurna suatu
perusahaan peternakan tanpa melakukan judging. Dalam melakukan seleksi, seorang breeder
tidak dibatasi pada penampilan individu ternak. Misalnya pada lomba/kontes ternak, breeder
harus menggabungkan perhatiannya kepada Individu, performance, pedigree dan progeny
saat melakukan penilaian pada Ternak.

• Breeding dan feeding saling melengkapi dimana seorang feeder akan menggunakan hasil
seleksi dari para breeder. Seorang feeder yang ahli dalam pakan seharusnya bisa
mengotimalkan pertumbuhan ternak yang sebelumnya telah melalui seleksi yang intensif oleh
freeder. Dalam hal ini breeder bertindak sebagai penyedia bibit ternak dan feeder
menghasilkan sapi yang gemuk dengan kualitas daging yang baik9

• Hasil kerja breeder adalah merupakan dasar, tetapi tidak akan berhasil apabila
potensi bawaan sejak lahir (genetik) tidak dapat dikembangkan oleh feeder. Oleh
karenanya hasil breeding yang baik merupakan langkah awal perbaikan performance
ternak.

• Semua kegiatan peternakan seperti judging, breeding, feeding dan marketing


ditentukan oleh management peternakan. Meskipun seleksi berjalan baik, pakan yang
diberikan bermutu, namun tidak akan memberikan hasil yang menguntungkan jika
tidak dibarengi dengan manajemen yang baik pula.10

 Syarat-syarat judging :

pengukuran yang dilakukan berdasarkan pada standar umum dan telah diterima sebagai dasar
pertimbangan untuk menentukan ternak yang ideal. Ada empat persyaratan dalam judging
ternak, yaitu:

1. Informasi.- Penilai (judgement) harus mengetahui informasi standar type ternak yang ideal
dan penampilan yang terbaik dari suatu populasi yang besar.

2. Observasi.- Hasil analisa dan penilaian harus akurat dan komprehensif. Kemampuan
observasi dan analisa yang akurat dapat diperoleh dari pengalaman.10

3. Perbandingan.- Ternak harus dibandingkan tidak hanya dengan standar type yang
ideal tetapi juga dengan ternak lain dan harus dipilih salah satu diantaranya.
Perbandingan yg adil, penilaian yang logis dan pertimbangan yang pantas tergantung
kepada pengetahuan dan persyaratan type serta keunggulan relatif dari pada sifat-sifat
pokok dan cacat ternak yang dinilai. Latihan dan pengalaman membantu
mengembangkan seni judging.

4. Keputusan.- Penilai yang menyimpulkan berdasarkanbobservasi dan perbandingan


seobjektif mungkin, berdasarkan nilai keseluruhan dari kualitas terbaik ternak. Ternak
yang dipilih adalah ternak yang memiliki lebih banyak ciri-ciri type yang diingini
dibanding dengan ternak yang lainnya.10

 Cara Penilaian (Judging)

Penilaian yang dilakukan dengan sistimatis akan menambah akurasi dan ketepatan penilaian
& menghindarkan dari kesalahan memberikan gambaran yang lebih menyeluruh dari seluruh
ternak atau kelompok ternak.

Prosedur Judging:
1. Pengetahuan tentang bagian-bagian tubuh ternak.- Harus diketahui posisi atau bagian
tubuh ternak yang penting dan berhubungan dengan daya produksi.

2. Penentuan standar yang ideal.- penilai harus mengetahui tujuan pemeriksaan dan
memahami standar yang dipakai dalam pemeriksaan, termasuk kriteria yang terbaik (ideal).11

3. Observasi teliti dan masuk akal.- Penilai hendaknya mampu mendeteksi konformasi
yang baik dan jelek, serta mampu mengevaluasi dan mempertimbangkan nilai relatif
dari kisaran nilai konformasi tersebut.

4. Kejujuran dan ketegasan.- Penilai yang haik harus memiliki kejujuran dan
ketegasan dalam penilaian. Dalam menilai ternak tidak boleh terpengaruh oleh:
penilaian sebelum lomba, pemilik ternak dan dukungan penonton.

5. Prosedur logis dalam penilaian.- Sangat berbahaya bagi penilai jika terlalu dekat
dengan ternak saat menilai.

6. Konsisten.- Penilai harus konsisten dalam penilaian. Meskipun mungkin pemilik


akan marah jika ternaknya dinyatakan tidak baik.11

 Dalam menilai sebaiknya memperhatikan tiga tahapan, sebagai berikut:

(1) jarak pandang harus langsung dan jelas,

(2) melakukan palpasi, dan

(3) menggerakkan ternak untuk mengecek keseimbangan tubuh.11

 Hal-hal yang harus diperhatikan dalam observasi /judging ternak adalah sbb:

1) Dari samping, yaitu memeriksa kedalaman tubuh, kelurusan garis tubuh, kekompakan
bentuk, kedalaman flank, kondisi bagian kaki dan kemontokan paha. Diperiksa pada jarak 3 –
meter.

2) Observasi dari belakang pada jarak 3 meter, bagian yang diperiksa adalah lebar bagian
rump, lebar dan kedalaman lekukan loin dan cara berdiri pada kaki belakang.

3) Observasi dari depan dengan jarak 3 meter, bagian yang diperiksa adalah bentuk
dan karakteristik kepala, lebar dada, bagian tulang kaki depan dan lengkungan tulang
dada.
4) Palpasi, untuk menentukan tingkat dan kualitas perlemakan dengan meraba dan
menekan bagian atas dari shoulder (bahu) sampai rump (pinggang) menggunakan ibu
jari dan telunjuk.12

 Alasan-alasan Dalam Memutuskan Penilaian Kemampuan penilai untuk memberikan


penjelasan mengenai penilainya dan memberikan keputusan yang logis merupakan
ciri-ciri penilai yang baik. Penilai harus mengetahui secara jelas dan mengemukakan
pikirannya secara sistimatis, singkat dengan bahasa yang baik. Penilai harus fokus dan
mengkonsentrasikan ingatannya serta mampu mengutarakan dan memberikan alasan
yang logis tentang keputusannya.

• Nilai dari alasan penilaian di tentukan o1eh:

1. Konten atau isi pernyataan, memuat ketepatan dari pada pernyataan yang sesuai dengan
hasil penilaian

2. Perbedaan-perbedaan penting diantara ternak yang dinilai harus disertai dengan


alasan.

3. Kesempurnaan alasan dengan menyebutkan perbedaan penting yang teramati.

5. Terminologi atau penggunaan istilah peternakan akan memperkuat alasan


penilaian.

6. Penjelasan yang baik dengan materi yang sistimatis akan memperbaiki alasan
penilaian. Umumnya isi dari alasan sangat dipertimbangkan untuk menentukan nilai
akhi12

 PENILAIAN KONDISI KESEHATAN TERNAK

12Penilaian kondisi kesehatan ternak dapat ditentukan dengan mengamati beberapa organ
tubuh. Beberapa bagian tubuh tersebut, seperti mata, bulu, kulit dan jaringan di bawah kulit
(membran mukosa), serta sikap berdiri, gerakan dan nafsu makan.
1. Mata.- Harus bersinar, tidak terdapat kelainan pada mata, misalnya pada kelenjar
lacrimal dan kelopak mata serta tidak terdapat pendarahan pada putih mata/kornea
mata. Mata dan organ-organ tubuh yang berhubungan dapat dipengaruhi secara
symptomatik oleh penyakit umum pada tubuh ternak. Di samping itu bola mata harus
terletak pada pusat bila dilihat (tidak juling). Iris dapat bereaksi dengan pupil secara
cepat, terdapat kemampuan menyempit bila mendapat cahaya atau penyinaran yang
kuat. Lensa mata diperiksa pada siang hari atau dengan optical moscope. atau disinari
dengan sinar pada ruang gelap dengan jarak 5 - 10 cm.13

2. Rambut.- rambut mempunyai konsistensi yang halus dan mengkilap, lebat dan
panjangnya tergantung pada bangsa dan musim atau pengaruh iklim, misal musim
dingin panjang, lebat dan kasar. Pada musim panas, pendek, jarang, bulu mengkilap
berlemak atau berminyak karena sekresi kelenjar sebasea. Perubahan patologis pada
rambut atau bulu dapat disebabkan oleh:

(a) beberapa infeksi, penyakit antraks, foot and mouth desease dan enteritis
menyebabkan pertumbuhan bulu yang rontok kasar dan berubah warna,

(b) penyakit kulit akibat sengatan sinar matahari atau dermatitisbyang menyebabkan
kelainan warna,

(c) parasit menyebabkan bulu rontok.13

3. Kulit.- kulit tampak elastis dan dilapisi oleh lapisan lemak yang dihasilkan kelenjar
sebasea dan kelenjar keringat. Kelainan patologis misalnya defisiensi Vit. A atau
asam lemak essensial akan menyebabkan peradangan pada kulit (dermatitis), kulit
bersisik (hiper keratosis), eksim (rusak permukaan kulit akibat iritasi), exanthema
(toxik akibat makanan, merkuri dan yodium). Pada jaringan di bawah kulit dapat
diperiksa:

(a). Konsistensi,- yakni elastis dan fleksibilitas mobilitas, serta turgor skin yang dapat
dilihat pada kulit leher di bawah rusuk yang membentuk lipatan. Penurunan elastisitas
kulitbsubcutan berhubungan dengan meningkatnya derajat dehidrasi. Peningkatan
ukuran jaringan subcutan secara patologi bersifat lokal akibat perubahan jaringan
membrana oedema, saluran kulit dengan air ekstra seluler,13
(b). Patologis,- haematoma adalah pecahnya pembuluh darah di bawah kulit, akibat
parasit atau larva lalat hipoderma bovis pada kulit di musim semi atau musim panas,

(c). Membran mukosa,- mukosa dari hidung,brongga di atas mulut, lidah dan palatum
keras, mata dan konjungtiva, vestibulum dan vagina tidak berbau atau berbau spesifik,
halus mengkilap dan tidak pucat.14

4. Sikap Berdiri.- tegak, kuat dan semua bagian tubuh didukung oleh ke empat kaki
dengan teracak/kuku yang rata.

5. Gerak.- jika ternak digerakkan maka ternak akan memperlihatkan gerakan yang
lincah,briang dan kuat.

6. Nafsu makan.- cukup baik, bila diberikan bransum atau diganti ransum maka ternak
cepat menyesuaikan diri tanpa mengurangi nafsu.14

SOAL DAN JAWABAN


1. Apa yang di maksud dengan ilmu tilik dan judgin?
Jawab:

 Il mu Tilik Ternak=Judging= eksteriur (exterior) adalah ilmu yang


mempelajari hubungan antara morfologi (bentuk luar tubuh) dengan
kemampuan produksi ternak (daya produksi).

 Judging merupakan cabang biologi yang mempelajari korelasi bentuk tubuh


dan bagianbagian tubuh ternak hidup dengan daya produksi

2 Tuliskan apa saja fungsi dari judgin

Jawab:

a. Dalam Bisnis Peternakan.- Hampir setiap fase dalam tataniaga peternakan


memerlukan judging. Setiap ternak yang akan dijual atau dibeli harus lolos dari
penilaian/ seleksi.

b. Dalam Breeding Ternak.- Seorang breeder melakukan penilaian untuk menentukan


ternak mana yang dapat dikawinkan (pejantan dan induk), ternak yang dapat
dipelihara terus (masih menguntungkan) dan ternak yang harus dijual atau di afkir15

c. Dalam Penggemukan (Fattening) dan Pemotongan ternak (Abattoir).- Peternak


yang melakukan penggemukan dan jagal (butcher) yang membeli ternak untuk
dipotong harus melakukan judging yang cermat.

d. Dalam Kontes/Lomba Ternak.- Judging membantu untuk menentukan type ternak


yg diinginkan

3. tuliskan Hubungan dari Judging, Breeding, Feeding dan Management !

Jawab:

• Judging merupakan dasar dari semua kegiatan peternakan. Tidak akan sempurna
suatu perusahaan peternakan tanpa melakukan judging. Dalam melakukan seleksi,
seorang breeder tidak dibatasi pada penampilan individu ternak. Misalnya pada
lomba/kontes ternak, breeder harus menggabungkan perhatiannya kepada Individu,
performance, pedigree dan progeny saat melakukan penilaian pada Ternak.
• Breeding dan feeding saling melengkapi dimana seorang feeder akan menggunakan
hasil seleksi dari para breeder. Seorang feeder yang ahli dalam pakan seharusnya bisa
mengotimalkan pertumbuhan ternak yang sebelumnya telah melalui seleksi yang
intensif oleh freeder. Dalam hal ini breeder bertindak sebagai penyedia bibit ternak
dan feeder menghasilkan sapi yang gemuk dengan kualitas daging yang baik16

• Hasil kerja breeder adalah merupakan dasar, tetapi tidak akan berhasil apabila
potensi bawaan sejak lahir (genetik) tidak dapat dikembangkan oleh feeder. Oleh
karenanya hasil breeding yang baik merupakan langkah awal perbaikan performance
ternak.

• Semua kegiatan peternakan seperti judging, breeding, feeding dan marketing


ditentukan oleh management peternakan. Meskipun seleksi berjalan baik, pakan yang
diberikan bermutu, namun tidak akan memberikan hasil yang menguntungkan jika
tidak dibarengi dengan manajemen yang baik pula.16

4. tuliskan apa saja Syarat-syarat judging ?

Jawab:

Syarat-syarat dalam judging ternak, yaitu:

1. Informasi.- Penilai (judgement) harus mengetahui informasi standar type ternak


yang ideal dan penampilan yang terbaik dari suatu populasi yang besar.

2. Observasi.- Hasil analisa dan penilaian harus akurat dan komprehensif.


Kemampuan observasi dan analisa yang akurat dapat diperoleh dari pengalaman.16

2. Perbandingan.- Ternak harus dibandingkan tidak hanya dengan standar type yang
ideal tetapi juga dengan ternak lain dan harus dipilih salah satu diantaranya.
Perbandingan yg adil, penilaian yang logis dan pertimbangan yang pantas tergantung
kepada pengetahuan dan persyaratan type serta keunggulan relatif dari pada sifat-sifat
pokok dan cacat ternak yang dinilai. Latihan dan pengalaman membantu
mengembangkan seni judging.
4. Keputusan.- Penilai yang menyimpulkan berdasarkanbobservasi dan perbandingan
seobjektif mungkin, berdasarkan nilai keseluruhan dari kualitas terbaik ternak. Ternak yang
dipilih adalah ternak yang memiliki lebih banyak ciri-ciri type yang diingini dibanding
dengan ternak yang lainnya.17

5. bagaimana Cara Penilaian (Judging)?

Jawab:
Cara Penilaian (Judging)

Penilaian yang dilakukan dengan sistimatis akan menambah akurasi dan ketepatan
penilaian & menghindarkan dari kesalahan memberikan gambaran yang lebih
menyeluruh dari seluruh ternak atau kelompok ternak.

Prosedur Judging:

1. Pengetahuan tentang bagian-bagian tubuh ternak.- Harus diketahui posisi atau


bagian tubuh ternak yang penting dan berhubungan dengan daya produksi.

2. Penentuan standar yang ideal.- penilai harus mengetahui tujuan pemeriksaan dan
memahami standar yang dipakai dalam pemeriksaan, termasuk kriteria yang terbaik
(ideal).17

3. Observasi teliti dan masuk akal.- Penilai hendaknya mampu mendeteksi konformasi
yang baik dan jelek, serta mampu mengevaluasi dan mempertimbangkan nilai relatif
dari kisaran nilai konformasi tersebut.

4. Kejujuran dan ketegasan.- Penilai yang haik harus memiliki kejujuran dan ketegasan dalam
penilaian. Dalam menilai ternak tidak boleh terpengaruh oleh: penilaian sebelum lomba,
pemilik ternak dan dukungan penonton.

5. Prosedur logis dalam penilaian.- Sangat berbahaya bagi penilai jika terlalu dekat dengan
ternak saat menilai.

6. Konsisten.- Penilai harus konsisten dalam penilaian. Meskipun mungkin pemilik akan
marah jika ternaknya dinyatakan tidak baik.17

6. dalam menilai judgin kita perlu memperhatikan beberapa tahap tuliskan tahapan
terebut !
Jawab:
Dalam menilai sebaiknya memperhatikan tiga tahapan, sebagai berikut:
(1) jarak pandang harus langsung dan jelas,
(2) melakukan palpasi, dan
(3) menggerakkan ternak untuk mengecek keseimbangan tubuh.18

7. apa saja hal-hal yang harus diperhatikan dalam observasi /judging ternak ?

jawab:

Hal hal yang perlu di perhatikan sbb:

1) Dari samping, yaitu memeriksa kedalaman tubuh, kelurusan garis tubuh,


kekompakan bentuk, kedalaman flank, kondisi bagian kaki dan kemontokan paha.
Diperiksa pada jarak 3 – meter.

2) Observasi dari belakang pada jarak 3 meter, bagian yang diperiksa adalah lebar
bagian rump, lebar dan kedalaman lekukan loin dan cara berdiri pada kaki belakang.

3) Observasi dari depan dengan jarak 3 meter, bagian yang diperiksa adalah bentuk
dan karakteristik kepala, lebar dada, bagian tulang kaki depan dan lengkungan tulang
dada.

4) Palpasi, untuk menentukan tingkat dan kualitas perlemakan dengan meraba dan
menekan bagian atas dari shoulder (bahu) sampai rump (pinggang) menggunakan ibu
jari dan telunjuk.18

8. Nilai dari alasan penilaian di tentukan o1eh?

Jawab:

1. Konten atau isi pernyataan, memuat ketepatan dari pada pernyataan yang sesuai
dengan hasil penilaian

2. Perbedaan-perbedaan penting diantara ternak yang dinilai harus disertai dengan


alasan.

3. Kesempurnaan alasan dengan menyebutkan perbedaan penting yang teramati.


5. Terminologi atau penggunaan istilah peternakan akan memperkuat alasan
penilaian.

6. Penjelasan yang baik dengan materi yang sistimatis akan memperbaiki alasan
penilaian. Umumnya isi dari alasan sangat dipertimbangkan untuk menentukan nilai
akhi19

9. Penilaian kondisi kesehatan ternak dapat ditentukan dengan mengamati beberapa


organ tubuh, apa saja kah itu ?

Jawab:

Beberapa bagian tubuh tersebut,adalah mata, bulu, kulit dan jaringan di bawah kulit
(membran mukosa), serta sikap berdiri, gerakan dan nafsu makan.

10.apa yang di maksud dengan Patologis,- haematoma?


Jawab:
Patologis-haematoma adalah pecahnya pembuluh darah di bawah kulit, akibat parasit
atau larva lalat hipoderma bovis pada kulit di musim semi atau musim panas,

Anda mungkin juga menyukai