Secara umum daging yangsehat dan baik adalah daging yang ber-asal dari ternakyang sehat,
disembelih ditempat pemotongan resmi, kemudiandiperiksa, diangkut dengan kendaraankhusus dan
dijual di pasar maupun di su-permarket atau di los dagingpasar yangbersih dan higienis. Tingginya
kebutuhan masyarakatterhadap daging pada setiap harinya dantingginya harga daging, serta
langkanyadaging di pasaran menyebabkansemakinbanyak pedagang daging nakal
mencobamencampurkan daging segar dengan da-ging yang sudah rusak. Hal ini dilakukanuntuk
memperoleh keuntungan yang le-bih besar, walaupun dengan cara yangtidak dibenarkan atau tidak
halal, se-hingga merugikan konsumen.
PEMBAHASAN
Daging merupakan bahan pangan yang penting dalam memenuhi kebutuhan gizi. Selain mutu
proteinnya tinggi, pada daging terdapat pula kandungan asam amino esensial yang lengkap dan
seimbang. Daging didefinisikan sebagai jaringan dari hewan baik yang berupa bagian dari karkas,
organ dan kelenjar dan semua produk hasil dari pengolahan jaringan tersebut yang dapat dimakan
dan tidak menimbulkan gangguan kesehatan bagi yang memakan (Judge et al., 1989). Daging
sebagian besar tersusun atas otot, selain itu juga terdapat jaringan ikat, epitel, syaraf, pembuluh
darah, lemak (Soeparno, 1992), ligamentum dan tendon (Romans dan Ziegler, 1974). Kualitas daging
dipengaruhi oleh faktor sebelum dan setelah pemotongan. Faktor sebelum pemotongan yang dapat
mempengaruhi kualitas daging adalah genetik, spesies, bangsa, tipe ternak, jenis kelamin, umur,
pakan dan bahan aditif (hormon, antibiotik, dan mineral), serta keadaan stres. Faktor setelah
pemotongan yang mempengaruhi kualitas daging adalah metode pelayuan, metode pemasakan,
tingkat keasaman (pH) daging, bahan tambahan (termasuk enzim pengempuk daging), lemak
intramuskular (marbling), metode penyimpanan dan pengawetan, macam otot daging, serta lokasi
otot (Astrawan, 2008).
1. Daging Sapi.
2. Daging Ayam.
3. Daging Kerbau.
4. Daging Kambing/Domba.
yang sering kita jumpai yaitu daging sapi. Daging sapi merupakan daging yang diperoleh dari otot-
otot sapi yang biasa dan umum digunakan untuk keperluan konsumsi makanan. penggunaan
daging ini berbeda-beda tergantung dari cara pengolahannya. Sebagai contoh has luar, daging
iga dan sangat umum digunakan di Eropa dan di Amerika Serikat sebagai bahan pembuatan
steak sehingga bagian sapi ini sangat banyak diperdagangkan. Akan tetapi seperti di Indonesia dan
di berbagai negara Asia lainnya daging ini banyak digunakan untuk makanan berbumbu dan
bersantan seperti rendang, gule sapi dan lain-lain.
1. Zat besi
Zat besi adalah salah satu kebutuhan penting bagi tubuh kita. Kita bisa mendapatkan zat besi dari
daging sapi karena daging sapi mengandung zat besi yang sangat tinggi. Kekurangan zat besi akan
menyebabkan anemia sehingga tubuh menjadi lesu.
Zat besi pada daging sapi bermanfaat untuk meningkatkan metabolisme dalam tubuh,
mempengaruhi semangat belajar anak dan juga sebagai benteng bagi tubuh kita karena zat besi bisa
meningkatkan kekebalan tubuh.
2. Protein
Daging sapi juga mengandung kandungan gizi yang tidak kalah pentingnya dari zat besi, yaitu
proetin. Protein sangat penting karena bisa membantu perkembangan otak pada anak. Selain itu
protein juga bisa membantu tubuh Anda untuk membentuk jaringan baru pada otot-otot Anda.
3. Selenium
Kandungan gizi lainnnya pada daging sapi adalah selenium. Selenium sangat dibutuhkan untuk
membentuk zat antioksidan dan meningkatkan imunitas anak.
Zat seng juga terdapat pada daging sapi. Zat ini memiliki fungsi untuk meningkatkan metabolisme
dan fungsi kekebalan tubuh. Kekurangan zat seng bisa menyebabkan gangguan pada pengembangan
fungsi reproduksi laki-laki dan pembentukan sperma serta mengganggu fungsi kekebalan tubuh.
5. Vitamin B Kompleks
Konsentrasi dan daya ingat bisa menjadi masalah tersendiri bagi kita. Vitamin B kompleks pada
daging sapi membantu kerja sistem saraf otak sehingga mampu membantu menjaga konsentrasi dan
meningkatkan daya ingat.
6. Omega 3
Kandungan gizi daging sapi yang terakhir adalah omega 3. Omega 3 membantu fungsi jantung,
sistem saraf pusat dan hati. Dalam 150 gram daging sapi, terkandung sekitar 30 gram asam lemak
Omega 3
Selain itu banyaknya bagian-bagian daging sapi juga bisa membuat kita bingung dan kurang teliti
ketika membeli daging dan malah menyebabkan makanan yang kita konsumsi menjadi tidak sehat
bisa jadi daging yang kita beli dipasar atau swalayan-swalayan tersebut sudah lama atau sudah tidak
segar lagi.
1. Warna Daging
Daging yang segar dan berkualitas tentu berbeda dengan daging yang sudah lama. Cara paling
mudah untuk mengetahui kualitas daging adalah dari warnanya.
- Daging sapi yang masih fresh berwarna merah dan segar. Selain itu warna daging juga tidak
pucat dan tidak kotor.
- Bilas dangan air, jika warna daging nya luntur anda sebagai konsumen harus curiga pada
daging yang akan dibeli, pedagang seringkali menambahkan zat pewarna pada dangin Agar Nampak
terlihat segar.
- Perhatikan tempat pasar yang akan kita beli terlihat sekilas daging yang kita beli terlihat
merah dan segar padahal warna tersebut pantulan cahaya matahari ke atap terpal pasar, kita
sebagai konsumen jangan terkecoh.
2. Tekstur Daging/kekompakan
Daging sapi yang segar memiliki tekstur yang terasa kenyal. Tekanlah sedikit daging tersebut dengan
jari telunjuk, jika kembali ke posisi semula berarti daging tersebut masih baru dan segar.
Hal ini berbeda dari daging yang busuk dimana daging tersebut akan terasa lembek dan tidak
kembali ke posisi semua ketika ditekan.
3. Bau / Aroma
Daging yang segar memiliki aroma yang segar pula atau dengan kata lain memiliki bau amis khas
sapi. Sementara itu daging yang busuk akan menimbulkan bau busuk atau asam ketika dicium.
Dari ke tiga ciri daging segar tersebut kita sebagai konsumen harus lebih bisa memilih daging yang
bermutu dan berkualitas untuk dikonsumsi keluarga dirumah.
Pengertian Daging Segar
Daging segar (fresh meat) adalah daging yang telah mengalami perubahan fisik dan kimia setelah
proses pemotongan, tetapi belum mengalami pengolahan lebih lanjut seperti pembekuan,
penggaraman (curing), pengasapan (smoking) dan sebagainya. Daging merupakan bahan pangan
yang penting dalam memenuhi kebutuhan gizi.
Selain mutu proteinnya tinggi, pada daging terdapat pula kandungan asam amino esensial yang
lengkap dan seimbang. Keunggulan lain, protein daging lebih mudah dicerna ketimbang yang
berasal dari nabati. Bahan pangan ini juga mengandung beberapa jenis mineral dan vitamin.
Daging dikenal sebagai bahan makanan yang mudah rusak (perishable food) dan bahan makanan
yang memiliki potensi mengandung bahaya (potentially hazardous foods atau PHF). Bahaya yang
mungkin dapat ditemukan dalam daging terdiri dari bahaya biologis (misalnya bakteri, kapang,
kamir, virus dan parasit), bahaya kimia (misalnya residu antibiotika, residu hormon, cemaran logam
berat), dan bahaya fisik (misalnya serpihan tulang, serpihan pecahan kaca). Sadangkan daging tidak
segar adalah