Anda di halaman 1dari 10

TUGAS

DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN

“PESTISIDA NABATI”

ERNA

D1A113008

AGRIBISNIS A

JURUSAN AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2015
1. Cengkeh (Syzygium aromaticum)

 Peruntukan :Daun, bunga dan tangkai bunga tanaman cengkeh


dapat digunakan sebagai fungisida nabati untuk mengendalikan jamur
pathogen seperti Phytophtora capsici, P. Palmivora, Selerotium sp, dan
Rigidoporus lignosus. Selain itu, minyak cengkeh dapat menekan
pertumbuhan Pseudomonas solanacearum pada keluarga terung-terungan
dan menekan serangan Fusarium oxysporum.
 Dosis pemakaian :Konsentrasi minimal tepung daun atau tangkai
bunga untuk menghambat Phytophtora capsici, P. Palmivora, Selerotium
sp, dan Rigidoporus lignosus adalah 0,4% untuk tepung daun dan 0,2%
untuk tepung bunga. Populasi P. capsici dalam tanah menurun dan
populasi jamur tanah meningkat dengan pemberian minimal 1% tepung
bunga. Pemakaian minyak dan eugenol untuk maksud yang sama adalah
200 ppm dan 300 ppm. Pemberian tepung daun cengkih sebanyak 5% ke
dalam tanah menekan 69% serangan Fusarium oxysporum penyebab
penyakit busuk batang pada tanaman vanili.
2. Bawang Putih (Allium sativum)
 Peruntukan :Pestisida nabati dengan menggunakan bawang
putih dapat mengatasi masalah hama pada daun dan media tanam seperti
siput bercangkang dan tidak bercangkang. Lebih diperuntukan untuk hama
tanaman hortikultura.
 Cara pembuatan :Kupas 1 bulb bawang putih dan diparut kemudian
campurkan dengan air tawar 1 liter ditambahkan 1 sendok teh lengkuas
bubuk dan 1 sendok teh cengkeh bubuk. Kemudian aduk rata dan simpan
selama ± 24 jam atau hin]gga semua ampas mengendap. Hasil larutan
disaring dan campur dengan spiritus dan aduk rata. Diamkan sejenak dan
simpan dalam botol.
 Dosis pemakaian :0.25 liter larutan dicampur dengan 1 sendok makan
sabun cair, aduk rata masukkan ke dalam sprayer. Semprotkan ke pangkal
tanaman yang terkena hama setiap sore atau malam hari. Untuk
pencegahan atau perawatan, cukup semprotkan sekali per 2 hari atau
seminggu sekali. Pemakaian teratur dapat membunuh hama tanaman
hampir 90%.
3. Mimba (Azadirachta indica)

 Peruntukan :Daun dan biji dari tanaman mimba dapat digunakan


untuk mengendalikan ulat, kumbang, serta kutu daun yang menyerang
tanaman pangan dan hortikultura. Zat yang terkandung dalam mimba
mampu menghambat pertumbuhan hama serangga. Tanaman mimba
mengandung zat azadirachtan, triol, salanin, dan nimbin. Tanaman ini
dapat mengendalikan OPT seperti : Helopeltis sp., Empoasca sp., Tungau
jingga (Erevipalpis phoenicis), ulat jengkal (Hyposidra talaca), Aphis
gossypii, Epilachna varivestis, Fusarium oxyporum, Pestalotia, sp.,
Phytophthora sp., Heliothis armigera, pratylenchus sp., dan Nilaparvata
lugens.
 Cara pembuatan :Cara pembuatan pestisida dari mimba yaitu ambil
2 genggam biji mimba, kemudian ditumbuk. Campur dengan 1 liter air,
kemudian diaduk sampai rata. Biarkan selama 12 jam, kemudian disaring.
Bahan saringan tersebut merupakan bahan aktif yang penggunaannya
harus ditambah dengan air sebagai pengencer. Cara lainnya adalah dengan
menggunakan daun mimba sebanyak 1 kg yang direbus dengan 5 liter air.
kemudian diamkan selama 12 jam, selanjutnya disaring. Air saringannya
disemprotkan pada hama tanaman untuk membunuh hama.
 Dosis pemakaian :

4. Tembakau (Nicotium tabacum)

 Peruntukan :Tembakau mengandung zat alkaloida, saponin,


flavonoida, dan polifenol dapat digunakan untuk mengendalikan hama
maupun penyakit pada berbagai jenis tanaman. Senyawa kimia aktif dalam
tembakau dapat meracuni berbagai jenis serangga (insect), lintah, pacet,
wereng dan dapat menyebabkan kematian serangga Helopeltis antonii.
Sehingga tembakau dapat dijadikan insektisida nabati.
 Cara pembuatan :Tembakau 100 gr, kenikir 100 gr, pandan 100 gr,
kemangi 100 gr, cabe rawit 100 gr, kunyit 100 gr, dan bawang putih 100
gr, seluruh bahan dicampur kemudian diblender dan tambahkan 1 liter air
suling. Masukkan ke dalam botol, tambahkan gula pasir 2 sdm dan
Decomposer BSA 1-2 cc. Tutup dan biarkan 1 minggu supaya terjadi
fermentasi. Kemudian di saring.
 Dosis pemakaian :Gunakan 60 cc pupuk nabati untuk 1 liter air.
Disemprotkan ke tanaman yang terkena hama pada daun dan batangnya
satu kali dalam seminggu. Pencairan 1 liter harus habis dalam sekali
pemakaian. Penggunaan pupuk nabati ini secara teratur dapat
menyebabkan kematian serangga Helopeltis antonii 90-97%.
5. Kentang ()

Tempat gambar
 Peruntukan :Kentang dapat digunakan untuk membuat bakteri
Coryne Bacterium untuk mengendalikan hama pada tanaman padi seperti
hama kresek.
 Cara pemakaian :cara membuat bakteri Coryne Bacterium yaitu
dengan cara merebus air kentang sebanyak 20 liter ditambah gula dan
Decomposer BSA. Bakteri Coryne Bacterium dapat melawan
Xanthomonas campestris pv oryzae yaitu bakteri penyebab penyakit
kresek. Bakteri Coryne Bacterium ini mempunyai sifat Pathogen, dapat
menekan serangan dan mengurangi kerusakan lebih dari 80%.
6. Gambir ()
Tempat gambar
 Peruntukan : buah gambir dapat digunakan sebagai pestisida
nabati untuk mengendalikan penyakit antraknosa pada tanaman cabai.
 Cara pembuatan :Siapkan daun galinggang gajah 2,5 ons; daun
tembakau 2,5 ons; daun thitonia 2,5 ons; daun lagundi 2,5 ons; garam 1
ons dan gambir 3 buah. Tumbuk halus daun galinggang, tembakau,thitonia
dan daun lagun. Kemudian masukan kedalam ember yang berisi 1 liter air
bersih, lalu tambahkan garam dan biarkan selama satu malam. Setelah itu
saring larutan tersebut dan peras airnya sampai kering. Cairkan tiga buah
gambir dengan satu gelas air panas dan campurkan kedalam larutan, aduk
hingga merata.
 Dosis pemakaian :Masukkan larutan pestisida nabati ke dalam tangki
semprot kemudian isi dengan 15 liter air bersih dan aduk-aduk.
Penggunaan pestisida organik ini sebiknya dilakukan sejak tanaman cabe
mulai berbuah, semprotkan sekali seminggu. Penyemprotan dilakukan
pagi atau sore hari. Air semprotan harus berbentuk kabut biar merata dan
teknik penyemprotan dilakukan dari bawah ke atas. Pada musim hujan
sebaiknya ditambahkan garam sebanyak 2,5 ons pada larutan pestisida.
Berdasarkan pengalaman, pestisida nabati ini bisa mengendalikan
serangan antraknosa sampai 80 %. 
7. Sirsak (Annona muricata L.)

 Peruntukan :Senyawa kimia aktif berupa acetogenin yang


terdapat dalam daun dan biji sirsak, dapat dimanfaatkan untuk
mengendalikan serangan trips, menekan intensitas serangan kepik hijau
dan menurunkan populasinya. Bioaktif acetogenin, juga bersifat
insektisidal (anti serangga-ulat) dan antifeeding atau menurunkan nafsu
makan (Maryani 1995).
 Cara pembuatan :Cara pembuatan pestisida nabati daun sirsak
sebagai pengendali hama trips: tumbuk 100 lembar daun sirsak. Rendam
dalam 5 liter air dan tambahkan 15 gram deterjen. Diamkan sehari
semalam. Saring larutan tersebut dengan kain.
 Dosis pemakaian :Encerkan 1 liter larutan dalam 10 liter air. Larutan
semprot siap digunakan.
8. Serai (Andropogon nardus L)
 Peruntukan :Zat aktif yang terkandung dalam tumbuhan serei
yaitu saponin, flavonoida, dan polifenol serta minyak atsiri. Dimanfaatkan
untuk membunuh atau mengusir hama padi. Ekstrak daunnya dapat
digunakan untuk menekan intensitas serangan kepik hijau.
 Cara pembuatan :Siapkan 8 kg daun nimba, 6 kg lengkuas, dan 6 kg
serei dihaluskan. Bahan yang telah halus dilarutkan dalam 20 liter air.
Kemudian diamkan selama satu malam. Setelah itu, larutan disaring
sehingga diperoleh pestisida nabati dari serei.
 Dosis Pemakaian :Sebelum digunakan larutan pestisida nabati
tersebut diencerkan dengan 60 liter air. Larutan siap diaplikasikan untuk 1
ha lahan.
9. Gadung ()

Tempat gambar

 Peruntukan :Ekstrak gadung dapat digunakan untuk


mengendalikan OPT seperti serangga, walang sangit dan hama ulat-ulat
padi.
 Cara pembuatan :1 kg gadung dikupas dan dicuci. Gadung tersebut
diparut lalu diperas dengan kain bersih. Air perasan gadung dapat
digunakan sebagai pestisida nabati.
 Dosis pemakaian :Air perasan gadung mengandung racun dengan
dosis 5 – 10 ml/liter air. Kocok terlebih dahulu sebelum digunakan.
Larutan disemprotkan ke lahan. Serangga mati dalam 1 – 2 jam, ulat mati
dalam 5 – 6 jam.
10. Gamal (Glircidia sepium)
 Peruntukan : Daun gamal dapat digunakan untuk
mengendalikan hama ulat yang menyerang tanaman budidaya.
 Cara pembuatan :Siapkan daun gamal 1 kg kemudian tumbuk halus
dan dimasak dengan 5 liter air lalu dinginkan. Tambahkan 2 ½ gr
tembakau sambil diaduk-aduk. Diamkan selama satu malam.
 Dosis pemakaian :air sarinya digunakan sebagai pestisida nabati
dengan perbandingan ¼ liter untuk 10 liter air.
11. Lengkuas ()

Tempat gambar
 Peruntukan :Pestisida nabati dari lengkuas dapat digunakan
untuk mengendalikan hama ulat, wereng, dan jamur.
 Cara pembuatan :Siapkan 1 kg lengkuas, 1 kg jahe, 1 kg kunyit, 1 kg
umbi gadung, 1 kg akar jenu/tuba. Seluruh bahan ditumbuk atau diparut,
kemudian peras airnya dan dicampur satu sama lainnya. Bahan disimpan
dalam botol selama 1 minggu dan pestisida nabati siap untuk digunakan.
 Dosis pemakaian :Dosis pemakaian untuk pestisida nabati ini yaitu
gunakan 1 sendok pestisida nabati dan campurkan dengan 1 liter air,
kemudian aduk rata. Pestisida nabati siap untuk diberikan pada tanaman
yang terserang hama.
12. Titonia ()

Tempat gambar
 Peruntukan :pestisida nabati dari daun titonia dapat
mengendalikan hama serangga penghisap seperti kepik dan juga kutu-
kutuan.
 Cara pembuatan : Siapkan daun surian 1 kg, daun tembakau 1kg,
daun lagundi 1 kg, daun titonia 1 kg, air kelapa sebanyak 2 liter, gambir
0,5 ons, garam dapur 1 ons dan air panas 500 ml. Tumbuk daun tembakau,
daun surian daun lagundi dan daun titania, aduk hingga rata. Apabila
sudah lembut, rendam dalam air kelapa dan aduk-aduk. Kemudian ekstrak
campuran tersebut dengan cara diperas dengan kain. Saring kembali hasil
perasan dan tambahkan garam lalu kocok larutan. Siapkan cairan gambir
dengan cara melarutkan setengah ons gambir dalam 500 ml air panas, lalu
saring dengan kain halus. Langkah terakhir campurkan larutan daun-
daunan dan larutan gambir. Masukkan dalam botol atau jerigen plastik.
Pestisida nabati siap untuk diaplikasikan pada tanaman budidaya.
 Dosis pemakaian : 500 ml larutan pestisida nabati diencerkan dalam
10 liter air bersih. Aduk hingga rata dan masukkan dalam tangki
penyemprot. Penyemprotan dilakukan pada pucuk tanaman terlebih dahulu
kemudian permukaan atas dan bawah daun. Frekuensi penyemprotan
sebaiknya dua kali seminggu sampai populasi larva atau kutu berkurang
dan tidak membahayakan lagi.
REFERENSI

Dedimisbahatori. 2013. Tumbuhan untuk Bahan Pestisida Nabati.


https://klinikpengobatanalami.wordpress.com/2013/06/29/tumbuhan-
untuk-bahan-pestisida-nabati/. Diakses tanggal 21 April 2015.
Indonesia Bertanam Blog. 2013. Beberapa Tumbuhan yang Dapat Digunakan
sebagai Pestisida nabati. http://indonesiabertanam.com/2013/03
/07/beberapa-tumbuhan-yang-dapat-digunakan-sebagai-pestisida-nabati/.
Diakses tanggal 21 April 2015.
Kang Shayun. 2014. Cara Membuat Sendiri Pestisida Alami. http://jual-
mikroba.blogspot.com/2014/02/cara-mmbuat-sendiri-pestisida-alami.html.
Diakses tanggal 21 April 2015.
Lisna wati. 2012. Pestisida Organik Daun Sirsak. http://lisnawatiharyadi.
blogspot.com/2012/11/pestisida-organik-daun-sirsak.html. Diakses tanggal
21 April 2015.
Omar Ramlee. 2013. Membuat Pestisida Organik dengan Bawang Putih.
http://kebundirumah.com/membuat-pestisida-organik-dengan-bawang-
putih/. Diakses tanggal 21 April 2015.
Organik HCS blog. 2015. Bahan Nabati Sumber Pestisida, Herbisida dan
Fungisida Organik. http://organichcs.com/2015/02/24/mengatasi-hama-
dan-penyakit-tanaman-dengan-phefoc-plus/. Diakses tanggal 21 April
2015.
Putra S Kurniawan. 2014. Cara Membuat Pestisida Organik.http://alamtani.
com/pestisida-organik.html. Diakses tanggal 21 April 2015.
Smallcrab.com. 2012. Tanaman untuk Pestisida Nabati. http://www.smallcrab.
com/others/681-tanaman-untuk-pestisida-nabati. Diakses tanggal 21 April
2015.

Anda mungkin juga menyukai