PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Al-Qur’an dan Hadits telah menyebutkan bahwa Islam memerangi segala bentuk
ketidakerdayaan ekonomi. Pernyataan membantu fakir, miskin dan sejenisnya, sebagai
golongan yang lemah, berulangkali ditekankan.2sebab kemiskinan, kefakiran dan
lainya dapat membawa bahaya terhadap etika, moral, pikiran manusia dan ketentraman
rumah tangga serta masyarakat. Kemiskinan juga bisa membawa kepada kekafiran.
Islam memiliki keyakina bahwa seseorang bisa menguibah nasibnya dari tidak berdaya
menjadi berdaya atau berkecukupan.3
1
Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1997)213
2
QS, 51:19
3
Yusuf, Economic, 187
4
Ziauddin Ahmad, Islam, Proverly and Income Distribution (Leicester: The Islamic Foundation, 1991), 97
dapat diketahui dianaara sebab-sebab dari ketidak berdayaan ekonomi, yaitu anatara
lain:
Penyebab struktural, yaitu masalah ketidakadilan terutama dalam distribusi kekayaan
atau pendapatan negara, sehingga menjadikan masyarakat ada yang miskin, fakir dan
berhutang untuk membiayai kehidupanya.
Penyebab potensi, yakni adanya kekurangan ketrampilan dan pendidikan pada
masyarakat. Hal ini mengakibatkan timbulnya kelompok masyarakat yang tidak
memiliki potensi berusaha karena keterbatasan pendidikan dan skill
Penyebab Natural atau alamiyah, yaitu keterbatasan sumber daya alam.5
Ketidak berdayaan ekonomi telah menimbulkan banyak masalah sosial dan
keagamaan, betapa banyak terjadinya kekerasan, pencurian, perampokan dikarenakan
masalah ekonomi sedangkan dampak agama jauh lebih menghawatirkan lagi, dimana
banyak saudara-saudari kita muslim yang dikarenakan ketidak berdayaan ekonomi6
Zakat sebagai salah satu rukun Islam ketiga yang memilki peran yang sangat strategis
sebagai jaminan social muslim atau asuransi resmi untuk kaum muslimin yang
tidakberdayaan (mustahik zakat) dari muslimin yang mampu (muzakki).
Badan Amil Zakat (BAZ) adalah badan yang memilki kekuatan yuridis baik dari Al-
Qur’an (Misalnya surat At Taubah 103 bermakna, “Ambillah zakat dari sebagian harta
mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah
untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka.
Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”.)dan UU. No 38 Tahun 1999
yang disempurnakan dengan UU No 23 Th 2011 tantang Pengelolaan Zakat, disana
disebutkan bertujuan :1). Meningkatkan pelayanan masyarakat dalam menunaikan
zakat sesuai dengan tuntutan agama 2). meningkatkan fungsi dan peranan pranata
keagamaan dalam upaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan keadilan social
dan 3).meningkatkan hasil guna dan daya guna zakat.
5
AM Saifuddin, Strategi, 23
6
Dari beberapa obeservasi sementara telah banyak kasus orang-orang muslim di Jayapura yang dikarenakan
ketidakberdayaan ekonomi mereka murtad dan menjadi Kristen.
Begitu strategisnya posisi BAZ ini membuat peneliti sangat tertarik untuk mengadakan
penelitian terkait hal tersebut diatas berdasarkan observasi sementara BAZDA Kota
Jayapura belum sepenuhnya melaksanakan perundang-undangan tersebut diatas,
padahal banyak kasus serius terkait dengan kemurtadan kaum muslim kepada Kristen
dikota ini cukup memprihatinkan. Belum lagi diperparah dengan masih dirangkapnya
ketua BAZDA oleh Kepala Distrik Sentani dan Sekretaris sebagai Kasubag Bimas
Islam.
B. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka terdapat rumusan masalah tentang
hal-hal yang menurut peneliti sangat urgen untuk dibahas, adapun hal-hal tersebut
antara lain:
3. Apa penghambat dan penunjang pelaksanaan UU No. 23 Tahun 2011 tentang Zakat
dalam pemberdayaan Ekonomi Umat Islam di Kota Jayapura melalui BAZDA Kota
Jayapura?
C. TUJUAN
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pokok permasalahan diatas, maka tujuan dari penelitian ini
2011 tentang Zakat dalam pemberdayaan Ekonomi Umat Islam di Kota Jayapura
Tahun 2011 tentang Zakat dalam pemberdayaan Ekonomi Umat Islam oleh
No. 23 Tahun 2011 tentang Zakat dalam pemberdayaan Ekonomi Umat Islam di
E. SIFNIFIKSI PENELITIAN
Dari hasil tujuan penelitian diatas, maka sinifikasi dari penelitian ini dapat
a. Untuk menambah khazanah keilmuan bagi peneliti khususnya dan bagi para
pembaca umumnya.
Zakat dalam pemberdayaan Ekonomi Umat Islam oleh BAZDA Kota Jayapura.
c. Untuk memperkaya keilmuan dalam lembaga pendidikan Islam, khususnya di
F. TELAAH PUSTAKA
Diskursus mengenai peran Zakat dalam pengentasan kemiskinan telah menjadi tema
dalam berbagai forum ilmiah di Indonesia terutama sejak munculnya UU No. 38/1999
tentang pengelolaan Zakat. Akan tetapi masih jarang sekali studi lapangan yang
meneliti bagaimana Oraganisasi-organisasi zakat mengaplikasikan zakat dalam rangka
pengentasan kemiskinan dan bagiamana pandangan para mustahiq mengenai program
ini. Studi program evaluasi qualitatif ini meneliti bagaimana Pos Keadilan Peduli Umat
(PKPU) Jawa Tengah, Indonesia mengaplikasi Zakat dalam pengentasan kemiskinan
melalui program pemberdayaan ekonomi masyarakat, Community Economic
Development (CED). Penelitian ini mengkaji CED secara interdisipliner dari perspektif
Zakat, teori pekerjaan social macro (macro social work) dan CED dalam framework
interdisciplinary Islamic Studies.
Studi ini menemukan bahwa: Pertama, Program CED merupakan program pemberian
modal usaha dan bimbingan dalam managemen, marketing ,dan produksi bagi
sekelompok mustahik agar mereka memiliki kemampuan, ketrampilan, dan mentalitas
wirausaha dan mendirikan usaha kecil yang bertujuan untuk merubah mustahik menjadi
muzakki.
Kedua, dari perpektif Zakat, program ini berdasarkan pada paradigma substansial atas
pemahaman Zakat, dimana Zakat dipandang sebagai sebuah alat untuk mengentaskan
kemiskinan. Ketiga, dari perspektif teori CED program ini mengikuti paradigma liberal
yang memfokuskan perkembangan ekonomi dari para peserta program. Terakhir, dari
perspektif social work, secara conceptual, program ini telah sesuai dengan langkah-
langkah dalam metode pemechaan masalah dalam teori pekerjaan social (social work),
tetapi di lapangan ditemukan bahwa program ini tidak di-manage dengan baik terutama
pada kegiatan analysis sosial, need assessment, dan monitoring. Walhasil program
pengentasan kemiskinan yang tidak di-manage dengan baik hanya akan melestarikan
kemiskinan itu sendiri.
Di BAZDA kota Jayapura juga sudah pernah diadakan penelitian oleh Tim Peneliti dari
STAIN Al-Fatah Jayapura tahun 2006 tentang pengelolaan Zakat oleh BAZDA Kota
Jayapura dengan hasil penelitian diantaranya: belum berjalanya manajemen BAZDA,
belum berjalanya UPZ-UPZ dan belum adanya pemehaman yang signifikan atas
keberadaan dan program BAZDA Kota jayapura.
G. METODE PENELITIAN.
a. Desain Penelitian.
Untuk memperoleh data yang kongkrit dalam penelitian di lapangan, maka desain
metode kualitatif sebagaimana yang dikemukakan oleh Kirk dan Miller yang
dikutup oleh Lexy J. Moleong yaitu tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial
peristilahannya.7
diskripsi baik ucapan maupun tulisan dan perilaku yang dapat diambil dari orang-
Dari definisi di atas dapat diambil kesimpulan bahwa penelitian kualitatif adalah
Mengingat populasi yang begitu luas kemungkinan tidak bisa peneliti teliti
seluruhnya, akan tetapi peneliti mengambil sampel yang representatif dari keseluruhan
peneliti terpaksa mempergunakan sebagaian saja dari populasi yakni sebuah sampel
Adapun cara pengambilan sampel peneliti menggunakan sampel random atau sampel
subyek dianggap sama, dengan demikian peneliti memberi hak yang sama kepada setiap
subyek untuk memperoleh kesempatan dipilih menjadi sampel. Berarti disini peneliti
terlepas dari perasaan mengistimewakan satu atau beberapa subyek untuk dijadikan
sampel.
apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya
11
Loc, Cit.
merupakan penelitian populasi. Selanjutnya, jika jumlah subjeknya besar dapat diambil
2. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek, karena hal ini menyangkut
3. Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti. Untuk penelitian yang resikonya
besar, tentu saja jika sampel besar, hasilnya akan lebih baik.12
Dalam melakukan penelitian ini data-data yang diperlukan di peroleh dari dua
sumber yaitu:
1. Data Primer
Data yang diperoleh dari sumbernya secara langsung, diamati dan dicatat secara
2. Data Skunder
Yaitu data yang diperoleh dari data yang sudah ada dan mempunyai hubungan
d. Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data tentang masalah yang akan di teliti, maka penulis
1. Metode observasi
12
Suharsimi Arikunto, Ibit, hal:112
Metode observasi Yaitu metode pengumpulan data dengan pengamatan dan
Hadi, observasi adalah metode ilmiah yang diartikan sebagai pengamatan dan
Interview sering juga disebut dengan wawancara atau kuesioner lisan, adalah
informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang
memilih.
4. Metode Dokumenter
dengan cara memeriksa dan mencatat laporan. Menurut Djumhur dan Muhammad
13
Sutrisno Hadi, Metodelogi Reseach II, Andi Ofset, Jakarta, 1991, hal. 136
14
Suharsimi Arikunto, Op. Cit, hal: 132
15
Ibit, hal: 128
didokumentasikan dalam buku-buku yang telah tertulis seperti, buku induk, buku
Setelah data yang diperlukan sudah terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah
melakukan analisis atau pengelolaan data sesuai dengan jenis datanya, yaitu:
1) Untuk data yang bersifat kualitatif peneliti menggunakan analisis deskriptif dengan
2) Untuk data yang bersifat kuantitatif peneliti menggunakan teknik analisa statistik
prosentase yang diambil dari teknik model yaitu suatu teknik dimana frekuensi
Adapun untuk menganalisa hasil penelitian yang telah terkumpul menggunakan teknik
deskriptif dan untuk melengkapi analisis deskriptif tersebut digunakan analisisa statistik
terhadap data kuantitatif dari hasil angket, dalam hal ini dipakai rumus prosentase.
F
P= x100%
Keterngan : P : Prosentase
F : Jawaban
N : Jumlah responden.17
16
Djumhur, Bimbingan Dan Penyuluhan di Sekolah, C.V Ilmu, Bandung,1975, hal: 64
17
Anas Sudiono, Pengantar Statistik Pendidkan, Rajawali Press, Jakarta, 1967, hal. 40
H. Sistematika Penelitian
Sistematika dalam penelitian ini terdiri dari IV Bab yang terdiri dari beberapa
pokok bahasan yang berkaitan dengan permasalahan yang menjadi fokus penelitian.
Yang terdiri dari beberapa pokok bahasan dan sub pokok bahasan yang berkaitan
Bab I Pendahuluan, yang terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah,
sistematika pembahasan.
Bab II Kajian Teori yang membahas tentang: Manajemen Zakat Infak dan
Shadakah, yang terdiri dari teori manajemen, dasar hukum Zakat Infak dan
Bab III Paparan data, pelaksanaan UU No. 23 Tahun 2011 tentang Zakat untuk
Bab IV Analisis data dan Bab terakhir berupa kesimpulan dan saran
I. Jadwal Penelitian
eksemplar
PENELITIAN INDIVIDUAL
oleh:
2012
Penulis,
DAFTAR ISI
A. Judul Penelitian
B. Latar Belakang
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
F. Signifikasi Penelitian
G. Tinjauan Pustaka
H. Metode Penelitian
I. Sistematika Laporan
J. Jadwal Penelitian
K. Rincian Biaya
L. Daftar Pustaka
M. Cv Peneliti
PENGESAHAN
Jayapura, 2012
Peneliti
(Moh. Syarifudin, M.EI)
Menyetujui,
Ketua STAIN Al-Fatah Tim Penilai
Abdool Aziz Shah “ consep of zakah: a survey of Quranic teks and their eksplanation in
syariah and contemporary Economic(New Delhi: Adam Publisher and Distribution, 1996)
Ibrahim al Bayjuri, Hasbiyah al Syeikh Ibrahim Bajuri (Beirut: Dar al Fakr, 1994),
Limited, 1990),
Jakarta, 2002.
Ziauddin Ahmad, Islam, Proverly and Income Distribution (Leicester: The Islamic
Foundation, 1991
Winarno Surachmad, Pengantar Penelitian Ilmiah, Tarsilo, Bandung, 1990, hal. 116
CURRICULUM VETAE
Agama : Islam