Anda di halaman 1dari 4

LOGBOOK PADA PASIEN TB PARU

(PEMBIMBING PRAKTIK : KRISTIA NOVIA, NS., M.Kep)

DISUSUN OLEH :

DESY RISTA NATALIA MEHINGKO (C1714201012)

(S1 REGULER KELAS A)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN DAN NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN STELLA MARIS

MAKASSAR

2020
LOG BOOK TINDAKAN KEPERAWATAN

1. Tindakan keperawatan yang dilakukan : Inhalasi nebulizer


2. Nama klien : Tn.Y
3. Diagnosa Medis : Tuberkulosis (TB Paru)
4. Diagnosa keperawatan : Ketidakefektifan bersihan jalan napas b/d mukus
berlebihan
5. Identifikasi tindakan
Tn. Y umur 50 tahun dengan diagnose medis TB Paru, dengan
keluhan sesak ± 2 hari yang lalu, disertai batuk berlendir dan bercampur
darah. dengan RR 27x/menit, Spo2 86% dan terpasang oksigen nasal kanul
4lpm, Bronchial merupakan penyakit obstruksi jalan nafas yang dapat pulih
dan intermiten yang ditandai oleh penyempitan jalan nafas dan batuk. pada
pasien asma bronchial terjadi radang bawah menyempit akibat berkerutnya
otot polos saluran pernapasan pembengkakan selaput lendir dan
pembentukan timbunan lendir yang berlebihan sehingga perlu dilakukan
Inhalasi nebulizer dimana terapi ini merupakan suatu metode yang dapat
mengubah obat & air menjadi uap atau aerosol dihisap melalui masker dan
bekerja secara langsung ke organ di saluran pernapasan dengan cara
melebarkan bronkus melakukan relaksasi atau mengendurkan otot-otot pada
saluran napas.
6. Prinsip –prinsip tindakan dan rasional
a. Persiapan Klien :
1. Menjelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan
2. Menyiapkan lingkngan yang aman untuk klien
3. Menjaga privasi klien
b. Persiapan alat
1. Nebulizer
2. Obat combivent 1 buah
3. Tissue
4. Spuit 5 cc
c. Prosedur pelaksanaan
1. Tahap pra interaksi
a. Mengecek program terapi
b. Mencuci tangan
c. Menyiapkan alat
2. Tahap orientasi
a. Memberi salam pada klien
b. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
c. Menanyakan kesiapan klien
3. Tahap kerja
a. Jaga privacy klien
b. Mengatur posisi klien dalam posisi duduk
c. Dekatkan troll obat dan peralatan
d. Menempatkan meja/trolly didekat kapas alkohol
e. Bersihkan masker nebulizer dengan kontak listrik
f. Masukan obat combivent sesuai dosis yang telah ditentukan
g. Hubungkan nebulizer dengan kontak listrik
h. Hdupkan nebulizer dengan cara menekan tombol on
i. Pastikan uap keluar dari nebulizer
j. Pasangkan masker pada klien
4. Tahap Terminasi
a. Melakukan evakuasi tindakan
b. Membereskan alat-alat
c. Berpamitan dengan pasien
d. Mencuci tangan
e. Dokumentasi
7. Bahaya–bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan tersebut dan cara
pencegahan
a. Pengendapan aerosol di dalam saluran nafas
b. Mual
c. Muntah
d. Bronkospasme
Cara mencegah agar tidak terjadi bahaya adalah usahakan jangan sampai
obat habis, sebab akan menimbulkan udara yang kering yang dapat
mengiritasi mukosa saluran nafas.
8. Tujuan tindakan tersebut dilakukan
a. Merelaksasikan jalan nafas
b. Mengencerkan dan mempermudah mobilisasi secret
c. Pemberian obat secara langsung pda saluran pernafasan untuk
pengobatan penyakit seperti, produksi sekret yang berlebihan, dan batuk
yang disertai nafas.
9. Hasil yang dapat dan maknanya
S : Klien mengatakan sudah lega, sesak berkurang, dan dahak tidak
menumpuk
O : frekuensi nafas 22x/menit, suara nafas vesikuler, tidak terdapat nafas
tambahan
A : masalah teratasi
P : anjurkan klien untuk nafas dalam, batuk efektif dan minum air putih hangat
10. Identifikasi tindakan keperawatan lainnya yang dapat dilakukan untuk
mengatasi masalah/ diagnosa tersebut (mandiri dan kolaborasi)
a. Pemeriksaan / auskultasi suara nafas
b. Memberikan posisi semifowler/ fowler
c. C. Melakukan fisioterapi dada

Anda mungkin juga menyukai