1. Tindakan keperawatan yang dilakukan : Inhalasi nebulizer
2. Nama klien : Tn.Y 3. Diagnosa Medis : Tuberkulosis (TB Paru) 4. Diagnosa keperawatan : Ketidakefektifan bersihan jalan napas b/d mukus berlebihan 5. Identifikasi tindakan Tn. Y umur 50 tahun dengan diagnose medis TB Paru, dengan keluhan sesak ± 2 hari yang lalu, disertai batuk berlendir dan bercampur darah. dengan RR 27x/menit, Spo2 86% dan terpasang oksigen nasal kanul 4lpm, Bronchial merupakan penyakit obstruksi jalan nafas yang dapat pulih dan intermiten yang ditandai oleh penyempitan jalan nafas dan batuk. pada pasien asma bronchial terjadi radang bawah menyempit akibat berkerutnya otot polos saluran pernapasan pembengkakan selaput lendir dan pembentukan timbunan lendir yang berlebihan sehingga perlu dilakukan Inhalasi nebulizer dimana terapi ini merupakan suatu metode yang dapat mengubah obat & air menjadi uap atau aerosol dihisap melalui masker dan bekerja secara langsung ke organ di saluran pernapasan dengan cara melebarkan bronkus melakukan relaksasi atau mengendurkan otot-otot pada saluran napas. 6. Prinsip –prinsip tindakan dan rasional a. Persiapan Klien : 1. Menjelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan 2. Menyiapkan lingkngan yang aman untuk klien 3. Menjaga privasi klien b. Persiapan alat 1. Nebulizer 2. Obat combivent 1 buah 3. Tissue 4. Spuit 5 cc c. Prosedur pelaksanaan 1. Tahap pra interaksi a. Mengecek program terapi b. Mencuci tangan c. Menyiapkan alat 2. Tahap orientasi a. Memberi salam pada klien b. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan c. Menanyakan kesiapan klien 3. Tahap kerja a. Jaga privacy klien b. Mengatur posisi klien dalam posisi duduk c. Dekatkan troll obat dan peralatan d. Menempatkan meja/trolly didekat kapas alkohol e. Bersihkan masker nebulizer dengan kontak listrik f. Masukan obat combivent sesuai dosis yang telah ditentukan g. Hubungkan nebulizer dengan kontak listrik h. Hdupkan nebulizer dengan cara menekan tombol on i. Pastikan uap keluar dari nebulizer j. Pasangkan masker pada klien 4. Tahap Terminasi a. Melakukan evakuasi tindakan b. Membereskan alat-alat c. Berpamitan dengan pasien d. Mencuci tangan e. Dokumentasi 7. Bahaya–bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan tersebut dan cara pencegahan a. Pengendapan aerosol di dalam saluran nafas b. Mual c. Muntah d. Bronkospasme Cara mencegah agar tidak terjadi bahaya adalah usahakan jangan sampai obat habis, sebab akan menimbulkan udara yang kering yang dapat mengiritasi mukosa saluran nafas. 8. Tujuan tindakan tersebut dilakukan a. Merelaksasikan jalan nafas b. Mengencerkan dan mempermudah mobilisasi secret c. Pemberian obat secara langsung pda saluran pernafasan untuk pengobatan penyakit seperti, produksi sekret yang berlebihan, dan batuk yang disertai nafas. 9. Hasil yang dapat dan maknanya S : Klien mengatakan sudah lega, sesak berkurang, dan dahak tidak menumpuk O : frekuensi nafas 22x/menit, suara nafas vesikuler, tidak terdapat nafas tambahan A : masalah teratasi P : anjurkan klien untuk nafas dalam, batuk efektif dan minum air putih hangat 10. Identifikasi tindakan keperawatan lainnya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah/ diagnosa tersebut (mandiri dan kolaborasi) a. Pemeriksaan / auskultasi suara nafas b. Memberikan posisi semifowler/ fowler c. C. Melakukan fisioterapi dada