Siti Nurlaila Daud
Siti Nurlaila Daud
Tak heran bila beberapa waktu setelah pengumuman bahwa Indonesia dinyatakan positif
virus Corona Covid-19, banyak warga berbondong-bondong membeli masker, hand sinitizer
hingga menyebabkan kelangkaan. Bahkan tidak sedikit terjadi panic buying di beberapa
supermarket dimana warga membeli begitu banyak kebutuhan pokok.
Tapi sebenarnya, bagaimana sih pandangan warga Gorontalo khususnya di lingkungan saya
tinggal tentang fenomena virus Corona Covid-19 ini yang masuk ke Indonesia? saya
meminta pendapat mereka, dan mereka sudah tahu pasti tentang masuknya virus ke Tanah
Air. Sebagian dari mereka juga banyak yang mengaku takut. Takut dan was-was "Ya takut
mah takut, tinggal pasrah saja sama yang maha kuasa allah yang punya istilahnya, ada tidak
ada tergantung kitanya yang penting jaga kesehatan kebersihan di rumah," ujar Ta Oni, 45
tahun kepada saya.
Ketakutan ini juga dirasakan para mahasiswa dan pekerja yang mengaku sedikit was-was
serta khawatir. Beruntung ketakutan tidak diperparah karena mereka tidak begitu sering
kontak dengan warga negara Asing.
"Lumayan sih jadi lebih waspada kalau takut sih kayaknya enggak, karena di lingkungan
nggak ada orang dari luar negeri, jadi saya masih ngerasa belum begitu takut," akui Ka Ardi
salah satu pekerja swasta di Gorontalo.
Sementara Ka Arif, mahasiswa punya pendapat serupa, "Takut sih lebih ke was-was aja, tapi
kalau takut nggak begitu. Biasa aja," celotehnya.
Kesimpulan
Pemerintah Indonesia khususnya di daerah gorontalo sendiri hingga saat ini masih
menyerukan pembatasan interaksi sosial. Namun pada praktiknya di lapangan, masih
banyak masyarakat yang pergi keluar rumah. Meski sejumlah moda transportasi, kantor-
kantor dan toko-toko telah dikurangi kegiatan operasionalnya.