Anda di halaman 1dari 7

BAHASA INDONESIA

Siti Nurlaila Daud


X Kecantikan

1. Pengertian Teks Laporan Observasi


Teks Laporan hasil observasi adalah berita atau informasi yang dibuat berdasarkan
pengamatan. Menurut Kosasih (2014:43) menyatakan bahwa teks laporan hasil
observasi mengemukakan fakta-fakta yang diperoleh dari hasil pengamatan, bukan hasil
imajinasi. Hal ini menegaskan bahwa yang diungkapkan dalam laporan hasil observasi
adalah sesuatu yang terjadi.
2. Struktur Teks laporan Hasil Observasi
 Pernyataan umum atau klasifikasi
Pernyataan umum berisi pembuka atau pengantar hal yang akan disampaikan.
 Deskripsi Bagian
Bagian ini berisi hal umum tentang objek yang akan dikaji, menjelaskan secara garis
besar pemahaman tentang hal tersebut. Penjelasan detail mengenai objek atau
bagian-bagiannya terdapat pada deskripsi bagian.
 Kesimpulan
Kesimpulan adalah bagian penutup yang berisi ringkasan umum hal yang dilaporkan
3. Kaidah Kebahasaan Teks laporan Hasil Observasi
a. Menggunakan : Kata Benda (Nomina)
seperti hiu paus, Taman Nasional Laut Teluk Cendrawasih
 Verba dan frase verbal untuk menjelaskan ciri (Hiu paus memiliki mulut besar yang
lebarnya bisa sampai 1,4 meter).
 Verba aktif dalam menjelaskan perilaku, misalnya Ikan ini makan dengan menyaring
air laut menyerupai kebanyakan jenis paus.
 Istilah misalnya filter feeder (penyaring makanan), plankton, soliter
 Paragraf dengan topic sentences (kalimat utama) untuk menyusun sebuah informasi
(setiap aspek yang dilaporkan diperinci dalam beberapa paragraf / deduktif-induktif)
b. Kata benda atau nomina
Kata benda atau nomina adalah kata yang mengacu kepada sesuatu benda (konkret
maupun abstrak).Kata benda berfungsi sebagai subjek, objek, pelengkap, dan
keterangan.
 Ciri-ciri kata benda :
 Dapat diingkari dengan kata bukan.
Contoh : bukan gula, bukan rumah, bukan mimpi, bukan pengetahuan.
 Dapat diikuti dengan gabungan kata yang + KS (kata sifat) atau yang sangat + KS
Contoh : buku yang mahal, pengetahuan yang sangat penting, orang yang baik.
c. Frasa verbal
Frasa kerja atau frasa verba adalah frasa yang distribusinya sama dengan kata kerja
atau verba.Contoh: Adik sejak tadi akan menulis dengan pensil baru.
d. Frasa nomina
Frasa benda atau frasa nomina adalah frasa yang distribusinya sama dengan kata
benda. Unsur pusat frasa benda yaitu kata benda.
Contoh:
- Dita menerima hadiah ulang tahun.
e. Berbagai istilah atau kata yang umum
Digunakan pada satu bidang tertentu misalnya garpu tala dan destilasi.
f. Kalimat yang hanya menggunakan satu verba atau disebut kalimat simpleks
Kalimat simpleks adalah kalimat yang hanya terdiri atas satu verba utama yang
menggambarkan aksi, peristiwa, atau keadaan. Kalimat simpleks yang sesungguhnya
sama dengan kalimat tunggal (hanya mengandung satu struktur: S-P-O-Ket-Pel).
Unsur yang diletakan di dalam kurung belum tentu ada dalam kalimat. Pada contoh
berikut ini yang dimaksud verba utama adalah membaca. Verba tinggal pada unsur
subjek dianggap bukan verba utama. Kalimat tersebut mempunyai satu struktur,
yaitu S-P-Ket tempat.
Contoh kalimat simpeks :
- Tumbuh-tumbuhan tidak dapat bergerak dari satu tempat ke tempat lain.
- Tumbuh-tumbuhan tidak dapat menghasilkan makanan sendiri.
- Namun, tidak semua tumbuh-tumbuhan mempunyai bunga.
g. Kalimat yang menggunakan dua verba atau lebih yang disebut dengan kalimat
kompleks
Kalimat kompleks adalah ;kalimat yang terdiri atas lebih dari satu aksi,  peristiwa,
atau keadaan sehingga mempunyai lebih dari satu verba utama dalam lebih dari satu
struktur. Struktur yang satu dan struktur yang lain biasanya dihubungkan oleh
konjungsi, tetapi sering pula hubungan itu hanya ditunjukkan oleh tanda koma atau
titik koma, bahkan tidak ditunjukkan oleh tanda baca apa pun. Kalimat kompleks
dibagi menjadi dua jenis, yaitu kelimat kompleks parataktik dan kalimat kompleks
hipotaktik.
Contoh kalimat :
- Benda di dunia dapat dikelompokan atas persamaan dan perbedaanya.
- Semua benda didunia ini dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok, yaitu
benda hidup dan benda mati.
- Yang pertama sering disebut makhluk hidup dan yang kedua disebut makhluk
mati.
h. Kata penghubung atau konjungsi
Kata penghubung ialah kata yang menghubungkan kata dengan kata dalam sebuah
kalimat atau menghubungkan kalimat dengan kalimat dalam sebuah paragraf.
Contoh : dan, atau, tetapi, sesudah, jika, agar, supaya, dengan, bahwa, karena,
ketika, maka, sedangkan, hingga, meski, lalu, sambil, serta, apabila, lagi pula,
andaikata, sebab, sebelum, selama, sehingga,seandainya, sekiranya, melainkan,
semenjak,andaikan, bagaikan, asalkan, jangankan, walaupun, meskipun, kendatipun,
lagi, hanya, sekalipun, melainkan, sampai-sampai, tatkala, kecuali, seraya, sambil.
i. Persamaan kata atau sinonim
Sinonim adalah pertalian dua kata atau lebih yang memiliki makna sama atau hampir
sama. Suatu kata bersinonim dengan kata lainnya apabila dalam kalimat yang sama,
kata-kata tersebut dapat saling menggantikan. Atau kata-kata yang memiliki
kesamaan arti secara struktural atau leksikal dalam berbagai urutan kata-kata
sehingga memiliki daya tukar (substitusi)
Contoh:
ciri      = tanda
benar = betul
agar    = supaya
rajin    = giat
hemat = irit
j. Lawan kata atau antonim
Antonim adalah kata-kata yang memiliki pertalian makna bertentangan secara
penuh atau secara sebagian dalam berbagai urutan kata.
Contoh:
siang > < malam
pulang > < pergi
kaya ><miskin
panjang> < pendek
hidup > < mati
4. Ciri-Ciri Teks laporan Hasil Observasi
a. Isi teks bersifat objektif dan tidak memihak.
b. Harus ditulis berdasarkan fakta yang terjadi pada saat pengamatan dilakukan.
c. Isi teks tidak mengandung hal-hal yang bersifat penyimpangan, dugaan-dugaan yang
tidak tepat, atau juga pemihakan terhadap sesuatu.
d. Teks observasi disajikan dalam bentuk yang menarik, tata bahasa yang baik, susunan
teksnya logis, dan isi dari teks berbobot dan berkualitas.
e. Isi teks harus ditulis secara lengkap dan sempurna.
5. Hasil Pengamatan Di Lingkungan Sekitar Rumah
Covid-19 di Gorontalo
Pernyataan Umum
Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah
virus yang menyerang sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan
infeksi pernapasan ringan seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi
pernapasan berat seperti infeksi paru-pneumonia akut, sampai kematian. Virus Corona ini
adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa
saja, baik bayi, anak-anak, orang dewasa, lansia, ibu hamil, maupun ibu menyusui. Infeksi
virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Cina, pada akhir
Desember 2019. Virus ini menular dengan cepat dan telah menyebar ke wilayah lain di Cina
dan ke beberapa negara, termasuk indonesia.
Isi
Masuknya virus Corona atau Covid-19 ke Indonesia dan menginfeksi banyak warga
membuat sebagian masyarakat khawatir virus semakin meluas di Indonesia.

Tak heran bila beberapa waktu setelah pengumuman bahwa Indonesia dinyatakan positif
virus Corona Covid-19, banyak warga berbondong-bondong membeli masker, hand sinitizer
hingga menyebabkan kelangkaan. Bahkan tidak sedikit terjadi panic buying di beberapa
supermarket dimana warga membeli begitu banyak kebutuhan pokok.

Tapi sebenarnya, bagaimana sih pandangan warga Gorontalo khususnya di lingkungan saya
tinggal tentang fenomena virus Corona Covid-19 ini yang masuk ke Indonesia? saya
meminta pendapat mereka, dan mereka sudah tahu pasti tentang masuknya virus ke Tanah
Air. Sebagian dari mereka juga banyak yang mengaku takut. Takut dan was-was "Ya takut
mah takut, tinggal pasrah saja sama yang maha kuasa allah yang punya istilahnya, ada tidak
ada tergantung kitanya yang penting jaga kesehatan kebersihan di rumah," ujar Ta Oni, 45
tahun kepada saya.

Ketakutan ini juga dirasakan para mahasiswa dan pekerja yang mengaku sedikit was-was
serta khawatir. Beruntung ketakutan tidak diperparah karena mereka tidak begitu sering
kontak dengan warga negara Asing.
"Lumayan sih jadi lebih waspada kalau takut sih kayaknya enggak, karena di lingkungan
nggak ada orang dari luar negeri, jadi saya masih ngerasa belum begitu takut," akui Ka Ardi
salah satu pekerja swasta di Gorontalo.

Gejala dan pencegahan Virus Corona (Coronavirus) Covid-19.


Virus corona bisa menimbulkan beragam gejala pada pengidapnya. Gejala yang muncul ini
bergantung pada jenis virus corona yang menyerang, dan seberapa serius infeksi yang
terjadi. Berikut beberapa gejala virus corona yang terbilang ringan:
 Hidung beringus.
 Sakit kepala.
 Batuk.
 Sakit tenggorokan.
 Demam.
 Merasa tidak enak badan.
Hal yang perlu ditegaskan, beberapa virus corona dapat menyebabkan gejala yang parah.
Infeksinya dapat berubah menjadi bronkitis dan pneumonia (disebabkan oleh COVID-19),
yang mengakibatkan gejala seperti:
 Demam yang mungkin cukup tinggi bila pasien mengidap pneumonia.
 Batuk dengan lendir.
 Sesak napas.
 Nyeri dada atau sesak saat bernapas dan batuk.
Infeksi bisa semakin parah bila menyerang kelompok individu tertentu. Contohnya, orang
dengan penyakit jantung atau paru-paru, orang dengan sistem kekebalan yang lemah, bayi,
dan lansia. 

Sementara Ka Arif, mahasiswa punya pendapat serupa, "Takut sih lebih ke was-was aja, tapi
kalau takut nggak begitu. Biasa aja," celotehnya.

Pencegahan Virus Corona


 Cuci tangan Anda secara rutin. Gunakan sabun dan air, atau cairan pembersih tangan
berbahan alkohol.
 Selalu jaga jarak aman dengan orang yang batuk atau bersin.
 Kenakan masker jika pembatasan fisik tidak dimungkinkan.
 Jangan sentuh mata, hidung, atau mulut Anda.
 Saat batuk atau bersin, tutup mulut dan hidung Anda dengan lengan atau tisu.
 Jangan keluar rumah jika merasa tidak enak badan.
 Jika demam, batuk, atau kesulitan bernapas, segera cari bantuan medis.

Kesimpulan
Pemerintah Indonesia khususnya di daerah gorontalo sendiri hingga saat ini masih
menyerukan pembatasan interaksi sosial. Namun pada praktiknya di lapangan, masih
banyak masyarakat yang pergi keluar rumah. Meski sejumlah moda transportasi, kantor-
kantor dan toko-toko telah dikurangi kegiatan operasionalnya.
 

Anda mungkin juga menyukai