PENDAHULUAN
Sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat, rumah sakit memiliki peran yang sangat penting di dalam
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu rumah sakit dituntut
untuk dapat memberikan pelayanan yang bermutu yang sesuai dengan standard
yang sudah ditentukan oleh pemerintah
Berdasarkan kebutuhan seperti tersebut di atas mendorong setiap pelaku usaha
rumah sakit harus dapat memenuhi harapan yang diinginkan oleh masyarakat
tentang pelayanan kesehatan yang sesuai dengan harapannya. Walaupun dalam
kenyataanya masih banyak harapan dari masyarakat yang belum bisa dipenuhi
oleh pelayan jasa kesehatan di Indonesia. Hal ini dapat kita lihat dari berbagai
pemberitaan di media masa tentang bagaimana tidak puasnya masyarakat
terhadap pelayanan jasa kesehatan di Indonesia.
Kesehatan merupakan salah satu indikator kemajuan sebuah bangsa, dimana jika
setiap individu di sebuah Negara kesehatannya baik maka bangsa tersebut akan
optimal dalam pembangunan bangsa itu sendiri.
Untuk itu pelatihan EWS (Early Warning Sistem )dalam bidang pelayanan
kesehatan di Indonesia menjadi sangat penting, jika kita melihat masih belum
tercapainya harapan dari masyarakat dibanding dengan kenyataan yang mereka
terima dalam bidang jasa kesehatan, khususnya di Rumah Sakit. Dalam pelatihan
ini akan diajarkan bagaimana sebenarnya pelayanan kesehatan yang baik yang
baik dari sudut pandang pasien. Berdasarkan Staf Klinis memerlukan pelatihan
untuk mendeteksi (mengenali) perubahan kondisi pasien memburuk dan mampu
melakukan tindakan
II. LATAR BELAKANG
2. Tujuan Khusus
Meningkatkan kemampuan staf dalam hal pelaksanaan Early Warning
System (EWS) di Rumah Sakit.
Meningkatkan pelaksanaan proses Early Warning System (EWS).
Meningkatkan pelaksanaan dokumentasi atau pencatatan Early Warning
System (EWS).
V. METODE KEGIATAN
a. Ceramah dan diskusi oleh pemateri dari dokter spesialis anastesi yaitu dr.
Indra Faisal,Sp.An
VI. SASARAN
Seluruh karyawan RS Airan Raya diharapkan 80 % mampu melaksanakan praktek
EWS (Early Warning Sistem) yang baik dan dilaksanakan dalam keseharian
dalam rangka memberikan pelayanan yang memuaskan kepada seluruh pasien RS
Airan Raya
VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
JADWAL PELATIHAN EWS
RS AIRAN RAYA TAHUN 2018
I. PENDAHULUAN
Sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat, rumah sakit memiliki peran yang sangat
penting di dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena
itu rumah sakit dituntut untuk dapat memberikan pelayanan yang bermutu
yang sesuai dengan standard yang sudah ditentukan oleh pemerintah
Berdasarkan kebutuhan seperti tersebut di atas mendorong setiap pelaku
usaha rumah sakit harus dapat memenuhi harapan yang diinginkan oleh
masyarakat tentang pelayanan kesehatan yang sesuai dengan harapannya.
Walaupun dalam kenyataanya masih banyak harapan dari masyarakat
yang belum bisa dipenuhi oleh pelayan jasa kesehatan di Indonesia. Hal
ini dapat kita lihat dari berbagai pemberitaan di media masa tentang
bagaimana tidak puasnya masyarakat terhadap pelayanan jasa kesehatan di
Indonesia.
Kesehatan merupakan salah satu indikator kemajuan sebuah bangsa,
dimana jika setiap individu di sebuah Negara kesehatannya baik maka
bangsa tersebut akan optimal dalam pembangunan bangsa itu sendiri.
Untuk itu pelatihan EWS (Early Warning Sistem )dalam bidang pelayanan
kesehatan di Indonesia menjadi sangat penting, jika kita melihat masih
belum tercapainya harapan dari masyarakat dibanding dengan kenyataan
yang mereka terima dalam bidang jasa kesehatan, khususnya di Rumah
Sakit. Dalam pelatihan ini akan diajarkan bagaimana sebenarnya
pelayanan kesehatan yang baik yang baik dari sudut pandang pasien.
Berdasarkan Staf Klinis memerlukan pelatihan untuk mendeteksi
(mengenali) perubahan kondisi pasien memburuk dan mampu melakukan
tindakan
II. LATAR BELAKANG
Staf yang tidak bekerja di daerah pelayanan intensif/kritis mungkin tidak
mempunyai pengetahuan dan pelatihan yang cukup untuk melakukan
assesmen serta mengetahui pasien yang akan masukan dalam kondisi
kritis. Padahal, banyak pasien di luar daerah pelayanan kritis mengalami
keadaan kritis selama dirawat inap. Seringkali pasien memperlihatkan
tanda bahaya dini (contoh, tanda-tanda vital yang memburuk dan
perubahan kecil status neurologisnya) sebelum mengalami penurunan
kondisi klinis yang meluas sehingga mengalami kejadian yang tidak
diharapkan.
Ada kriteria fisiologis yang dapat membantu staf untuk mengenali sedini-
dininya pasien yang kondisinya memburuk. Sebagian besar pasien yang
mengalami gagal jantung atau gagal paru sebelumnya memperlihatkan
tanda-tanda fisiologis di luar kisaran normal yang merupakan indikasi
keadaan pasien memburuk. Hal ini dapat diketahui dengan Early Warning
System (EWS).
Penerapan Early Warning System (EWS) membuat sttaf mampu
mengidentifikasi keadaan pasien memburuk sedini-dininya dan bila perlu
mencari bantuan staf yang kompeten. Dengan demikian, hasil asuhan akan
lebih baik.
Pelaksanaan Early Warning System (EWS) dapat dilakukan menggunakan
sistem skor. Semua staf dilatih untuk menggunakan Early Warning
System (EWS). Salah satu sektor yang membutuhkan sistem informasi
adalah masalah pencegahan dan penanggulangan bencana. Aplikasi
teknologi informasi yang akurat akan memudahkan dalam perencanaan,
pelaksanaan teknis, monitoring, pengendalian serta evaluasi suatu
bencana. Terutama apabila terjadi suatu kejadian pencegahan, maka
dibutuhkan penanganan secara cepat dan tepat yang terkoordinasi dalam
suatu pusat kendali sistem peringatan dini (Early warning system).
Sistem peringatan dini adalah pusat koordinasi peringatan sebelum
terjadinya suatu bencana. Bencana adalah sesuatu yang tidak diinginkan
oleh setiap orang dan tidak terjadi setiap hari, oleh karenanya Sistem
peringatan dini harus selalu dalam kondisi siap. Jadi persiapan sebelum
terjadi suatu bencana adalah kunci kesuksesan penanganan suatu bencana.
Hal ini yang sering dilupakan orang, yang terjadi adalah orang baru sibuk
sekali setelah terjadi suatu bencana. Akibatnya, penanganan bencana
menjadi tidak optimal. Selain itu Sistem pencegahan dini akan menjadi
tempat bertanya bagi segala pihak, apabila terjadi suatu bencana. Jadi
informasi adalah salah satu bagian penting daripada sistem peringatan
dini.
Sistem peringatan dini merupakan salah satu sarana pendukung yang
sangat vital bagi Depdagri sebagai penunjang operasionalisasi pencegahan
suatu bencana seperti kebakaran, banjir, dan sebagainya. Hal ini
menyebabkan pembentukan dan pengelolaan sistem peringatan dini
menjadi salah satu kegiatan penting. Pengelolaan sistem peringatan dini
memerlukan dukungan perangkat sistem informasi baik hardware,
software, data, sistem aplikasi, sumber daya manusia maupun perangkat
lainnya.
Data dan Informasi sebagai salah satu komponen sistem informasi harus
bersifat akurat serta sesuai dengan kondisi aktualnya. Data maupun
informasi yang dibutuhkan meliputi data dasar, data tematik serta data
penunjangnya.
Melalui sistematika pengumpulan data, pengolahan hingga penyajian
informasi yang tepat akan diperoleh keputusan yang optimum dalam
membuat perencanaan, pelaksanaan maupun evaluasi.
Data dan informasi di atas harus memiliki sifat data yang dinamis, dimana
kondisi atau status berubah dari waktu ke waktu (Historical). Juga objek
data prasarana bandar udara secara keruangan. Untuk mengakomodasi
kebutuhan tersebut, dibutuhkan perangkat pengolah data yang dapat
mengakomodasi kebutuhan data historikal maupun keruangan.
Kegiatan pengadaan teknologi pendukung sistem peringatan dini yang
akan dilaksanakan meliputi pengadaan perangkat keras, perangkat lunak,
pengadaan data citra satelit, pengadaan data pendukung dan pengadaan
aplikasi sistem informasi.
III. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Meningkatkan kemampuan seluruh staf medis dalam upaya memberikan
pelayanan yang terbaik kepada pasien RS Airan Raya
b. Tujuan Khusus
Meningkatkan kemampuan staf dalam hal pelaksanaan Early
Warning System (EWS) di Rumah Sakit.
Meningkatkan pelaksanaan proses Early Warning System (EWS).
Meningkatkan pelaksanaan dokumentasi atau pencatatan Early
Warning System (EWS).
V. METODE KEGIATAN
Ceramah dan diskusi oleh pemateri dari Pj Rajal dan Kepala Keperawatan
yaitu dr Lelly Sembodo dan Ns Forna Apriyani,S.Kep
VI. SASARAN
Seluruh karyawan RS Airan Raya diharapkan 800 % mampu
melaksanakan praktek EWS (Early Warning Sistem) yang baik dan
dilaksanakan dalam keseharian dalam rangka memberikan pelayanan yang
memuaskan kepada seluruh pasien RS Airan Raya
URAI K
AN E
T
E
R
A
N
G
A
N
Ruang A
an ul
a
La
nt
ai
V
Alat a.
non m
keseha ej
tan a
b.
ku
rsi
Sarana a.l
Prasar ap
ana to
p
b.i
nf
ok
us
c.s
pe
ak
er
d.
mi
cr
op
ho
ne
2
bu
ah
e. Pelaporan pelaksanaan kegiatan serta evaluasinya dilakukan
Oleh Panitia pelaksana kepada direktur
Dari seluruh peserta yang diundang dalam pelatihan terdapat
karyawan yang tidak hadir dalam pelatihan tersebut.
f. Tanggapan dan usul dari pemateri, agar kegiatan diklat baik
medis maupun non medis difasilitasi oleh bagian diklat.
Menyetujui
Dr. ZUCHRADY,MM.PIA
Direktur RS Airan Raya