Anda di halaman 1dari 6

Nama : Muhammad Al Rasyid

NIM : 1905220101

UTS Perpajakan
1. WP berdasarkan jenis pajak, seperti
 Wajib Pajak Pengghasilan (pph)
 WP Pajak Pertambahan Nilai Barang/Nilai dan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPN/PPnBM)
 WP Pajak Bumi dan Bangunann (PBB)
 WP Bea Perolehan Hak atas tanah dan/ atau Bangunan (BPHTB)
 WP Pajak Reklame
 WP Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)
DN berdasarkan jenis pajak seperti,

 Orang pribadi yang bertempat tinggal atau nberda di Indonesia lebih dari 183 hari dalam 12 bulan atau dalam suatu tahun pajak berada atau
berniat untuk bertempat tingal di Indonesia
 Badan yang didirikan atau bertempat tinggal kedudukan di Indonesia
 Warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan mengantikan yang berhak
LN berdasrkan jenis pajak seperti,

 Orang pribadi yang tidak bertempat tingal atau berada di Indonesia tidak lebih dari 183 hari dalam 12 bulan dan badan yang tidak didirikan
dan tidak bertempat tinggal kedudukan di Indonesia yang ber-usaha atau berkegiatan melalui BUT di Indonesia
 Orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia atau berada di Indonesia tidak lebih dari 183 hari dala 12 bulan dan badan yang tidak
didirikan/tidak bertempat kedududkan di Indonesia yang dapat menerima atau memperoleh penghasilan dari Indonesia yang bukan dengan
berusaha ataupun berkegiatan melalui BUT di Indonesia
2. Tujuan akuntansi keuangan :
adalah untuk memberikan informasi keuangan perusahaan atau unit usaha. Nantinya laporan tersebut akan dijadikan sebagai tolak ukur potensional
terkait dengan laba
Tujuan akuntansi pajak
Memberikan informasi – informasi yang dibutuhkan dalam perhitungan besaran Penghasilan Kena Pajak (PKP) serta Dasar Pengenaan Pajak (DPP).
Ikut berpartisipasi membantu wajib pajak untuk menghitungkan besarnya pajak yang terutang.

3. Tax Treaty adalah adalah perjanjian perpajakan antara dua negara yang dibuat dalam rangka meminimalisir pemajakan berganda dan berbagai usaha
penghindaran pajak. Perjanjian ini digunakan oleh penduduk dua negara untuk menentukan aspek perpajakan yang timbul dari suatu transaksi di
antara mereka. Penentuan aspek perpajakan tersebut dilakukan berdasarkan klausul-klausul yang terdapat dalam tax treaty yang bersangkutan sesuai
jenis transaksi yang sedang dihadapi.

Ada 5 tujuan tax treaty yaitu menghindari pajak berganda yang akan membebani dunia usaha, meningkatkan investasi asing, meningkatkan sumber
daya manusia (SDM), pertukaran informasi untuk mencegah pengelakan pajak (tax evasion), dan kedudukan antar negara adalah setara. 

Fungsi tax treaty yaitu untuk menentukan alokasi hak pemajakan dari suatu transaksi yang terjadi antara negara sumber (negara tempat sumber
penghasilan berasal) dan negara domisili (negara tempat wajib pajak tinggal atau menetap)

4. PKP WP DN
Bu Mina adalah seorang pekerja swasta dengan penghasilan sebesar Rp280.000.000 dalam satu tahun. Saat ini Pak Kelik berstatus belum kawin
dan tidak memiliki tanggungan.
Berapakan Penghasilan Kena Pajak yang ditanggung oleh Pak Kelik?
Berikut perhitungannya:
 Penghasilan 1 tahun Rp280.000.000

 Penghasilan Tidak Kena Pajak (K/0)  Rp 54.000.000

Penghasilan Kena Pajak:


= (Penghasilan 1 tahun) – (PTKP)
= Rp280.000.000 – Rp54.000.000
= Rp226.000.000
PPh Terutang adalah:
= 5% x Rp50.000.000 = Rp2.500.000
= 15% x Rp176.000.000 = Rp26.400.000
Jadi, jumlah pajak yang harus dibayarkan oleh Bu Mina adalah Rp2.500.000 +
Rp26.400.000 = Rp28.900.000 dalam satu tahun.

PKP WP LN
Seorang atlit dari luar negeri yang ikut mengambil bagian dalam perlombaan lari maraton di Indonesia, dan kemudian merebut hadiah uang,
maka atas hadiah tersebut dikenakan pemotongan Pajak Penghasilan sebesar 20% (dua puluh persen).
Besarnya pajak yang terutang bagi Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri yang terutang pajak dalam bagian tahun pajak dihitung sebanyak
jumlah hari dalam bagian tahun pajak tersebut dibagi 360 dan dikalikan dengan pajak yang terutang untuk satu tahun pajak. Untuk keperluan
penghitungan pajak, tiap bulan yang penuh dihitung 30 hari.
Penyelesaian :
Penghasilan Kena Pajak setahun Rp.54.816.000,00.
Pajak Penghasilan setahun :
5% x Rp. 50.000.000,00 = Rp. 2.500.000,00
15% x Rp. 4.816.000,00 = Rp. 722.400,00
= Rp. 3.222.400,00
Pajak Penghasilan terutang dalam bagian tahun pajak (3 bulan)
(3 x 30) x Rp.3.222.400,00. = Rp.805.600,00
360
5. HUBUNGAN NERACA-LAPORAN L(R)
o Saling hubungan antara neraca-laporan laba rugi dan pendekatan yang digunakan dalam mendefinisikan elemen-elemen laporan
keuangan, merupakan salah satu faktor yang menentukan dalam pemilihan metode akuntansi yang dapat disebut generally accepted
diterima secara umum pada masing-masing disiplin akuntansi

Pasa dasarnya, baik disiplin akuntansi keuangan dan akuntansi pajak, kedua-duanya menggunakan sudut pandang yang sama
menyangkut saling hubungan antara neraca-laporan laba rugi yaitu sudut pandang artikulasi
o Dalam sudut pandang ini, antara neraca dan laporan laba rugi mempunyai hubungan matematis dengan laba (rugi) bersih sebagai
bottom line dari laporan laba rugi merupakan salah satu subkomponen ekuitas atau modal
o Ekuitas atau modal itu sendiri sebagai salah satu elemen neraca terdiri dari 3 komponen
• Paid in capital. (modal disetor)
• Retained earnings, (laba ditahan) dan
• Unrealized capital adjustment (penyesuaian modal yang belum direalisasi)
Studi Kasus

PT A (Industri Garmen)
Daftar Aset Tetap dan Aset Tidak Berwujud
Penyusutan dan Amortisasi (komersial) tahun 2016, 2017, 2018

Aset Tarif Metod Thn Mulai Harga Penyusutan Nilai buku Penyusutan Nilai buku Penyusutan Nilai buku
tetap/aset peny e peny peroleha peny perolehan 2016 2016 2017 2017 2018 2018
tak n
berwujud
Inventaris 20% MGL 30 Jun 16 Jul 16 75.000.000 7.500.000 67.500.000 15.000.000 52.500.000 15.000.000 37.500.000
Peralatan 12,5% MGL 30 Jun 16 Jul 16 150.000.000 9.375.000. 140.625.000 18.750.000 121.875.000 18.750.000 103.125.000
Kendaraan 16,67 MGL 30 Jun 16 Jul 16 265.000.000 22.083.000 242.917.000 44.166.666 198.750.335 44.166.666 154.583.669
%
Computer 25% MGL 30 Jun 16 Jul 16 45.000.000 5.625.000 39.375.000 11.250.000 28.125.000 11.250.000 16.875.000
Gedung 2,86% MGL Jun 16 Jul 16 4,5.000.000.00 642.857.00 44.357.143 1.285.714 43.089.429 1.285.714 41.803.715
pabrik/kanto 0 0
r
Mesin pabrik 10% MGL Jun 16 Jul 16 3.000.000.000 150.000.00 2.850.000.00 300.000.00 2.550.000.00 300.000.00 2.250.000.00
0 0 0 0 0 0
Biaya 10% MGL 30 Jun 16 Jul 16 155.000.000 7.750.000 147.250.000 15.500.000 131.750.000 15.500.000 116.250.000
pendirian
PT A (Industri Garmen)
Daftar Aset Tetap dan Aset Tidak Berwujud
Penyusutan dan Amortisasi (komersial) tahun 2016, 2017, 2018

Aset Tetap/ Tarif Metode Thn Mulai Harga Per Peny 2016 Nilai Buku Peny 2017 Nilai Buku Peny 2018 Nilai Buku
Aset Tidak Penyus Penyusut Perolehan Peny 2016 2017 2016
Berwujud utan an
Kelompok 1:
Komputer 50% MSM 30 Juni Juli 2016 Rp 45.000.000 11.250.000 33.750.000 16.875.000 16.875.000 8.437.500 8.437.500
2016
Kelompok 2:
Inventaris 25 % MSM 30 Juni Juli 2016 Rp 75.000.000 9.375.000 65.625.000 16.406.250 49.218.750 12.304.688 36.914.063
2016
Peralatan 25 % MSM 30 Juni Juli 2016 Rp 150.000.000 18.750.000 131.250.000 32.812.500 98.437.500 24.609.375 73.828.125
2016
Kendaraan 25 % MSM 30 Juni Juli 2016 Rp 265.000.000 33.125.000 231.875.000 57.968.750 173.906.250 43.476.563 130.429.688
2016
Biaya 25 % MSM 30 Juni Juli 2016 Rp 155.000.000 375.000.00 2.625.000.000 656.250.000 1.968.750.000 492.187.500 1.476.562.500
Pendirian 2016 0
Mesin Pabrik 25 % MSM 30 Juni Juli 2016 Rp 19.375.000 135.625.000 33.906.250 101.718.750 25.429.688 76.289.063
2016 3.000.000.000
Permanen :
Gedung 5% MSM 30 Juni Juli 2016 Rp 112.500.00 4.387.500.000 219.375.000 4.168.125.000 208.406.250 3.959.718.750
Pabrik 2016 4.500.000.000 0

Anda mungkin juga menyukai