Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN PRAKTIKUM

MEKANISASI PERTANIAN

SIMPLE DRIVING TRAKTOR RODA DUA DAN TRAKTOR


RODA EMPAT

Oleh :
Yumna Sabila
NIM A1D019157

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS


JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2020
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Usaha-usaha pertanian selalu berkaitan dengan mekanisasi pertanian. Pada


prinsipnya tujuan mekanisasi pertanian adalah untuk mengubah pola pertanian
tradisional yang produktifitasnya rendah, statis dan subsisten menjadi pola pertanian
modern dengan produktifitas yang dapat ditingkatkan, dinamis dan komersil. Peran
alat dan mesin pertanian dalam usaha tani adalah untuk meningkatkan produktifitas
kerja dan pendapatan petani, menekan biaya produksi, memperbaiki mutu hasil dan
mengurangi tingkat kelelahan kerja.
Alat dan mesin pertanian digunakan sejak zaman dahulu dan semakin
berkembang mengikuti perkembangan kebudayaan manusia. Awalnya alat dan mesin
pertanian masih sangat sederhana yang mana masih terbuat dari batu atau kayu
kemudian berkembang menjadi bahan logam. Kemudian susunan alat dan mesin
pertanian yang masih sangat sederhana ini berkembang menjadi alat dan mesin
pertanian yang komplek. Dengan dikembangkannya pemanfaatan sumber daya alam
dengan motor secara langsung mempengaruhi perkembangan dari peralatan dan
mesin pertanian tersebut.
Kegiatan budidaya karena keterbatasan sumberdaya terutama tenaga kerja di
bidang pertanian serta didukung dengan masih rendahnya tingkat produktivitas tenaga
kerja pertanian tersebut. Hal ini karena hampir sebagian besar tenaga kerja pertanian
saat ini sudah memasuki usia non produktif sementara generasi muda lebih banyak
terjun di sektor lain baik industri maupun sektor informal sebagai akibat dari
rendahnya minat mereka untuk terjun langsung ke lahan pertanian, apalagi dengan
sistem pertanian tradisional. Keberadaan mesin pertanian dapat meningkatkan
produktifitas dan efektifitas kerja.
Memasuki era teknologi tinggi penggunaan alat-alat pertanian dengan mesin-
mesin modern membantu percepatan proses pengolahan produksi pertanian. Salah
satu alat yang umum dan paling sering digunakan adalah traktor. Traktor merupakan
sebuah alat bermesin yang memiliki kemampuan untuk mengolah tanah. Fungsi
traktor sekrang telah mengantikan fungsi tenaga hewan seperti sapi dan kerbau dalam
pengolahan tanah.
Pada saat ini traktor digunakan untuk berbagai keperluan. Penggunaan yang
paling banyak ialah untuk pengolahan tanah, karena memang pekerjaan pengolahan
tanah adalah pekerjaan pertanian yang relatif membutuhkan daya yang besar
dibanding pekerjaan lainnya. Selain itu traktor juga digunakan untuk penanaman,
untuk pemeliharan tanaman, untuk memutar pompa irigasi, untuk pemanen (dengan
memasang pisau reaper), untuk memutar perontok padi, serta untuk pengangkutan,
mulai dari bibit, pupuk, peralatan, sampai hasil pertanian. Dari asal katanya, traktor
berarti alat penghela. Memang fungsi utama traktor ialah untuk menghela sesuatu.
Itulah sebabnya semua traktor tentu pada bagian belakangnya dilengkapi dengan
sambungan untuk tempat menggandeng alat yang akan dihela tersebut. Pengertian
traktor ialah kendaraan bermesin yang khusus dirancang untuk menjadi penghela.
Dari sejarahnya, traktor memang dirancang awalnya untuk mengganti hewan hela
dengan mesin yang lebih kuat.

B. Tujuan

Praktikum ini bertujuan untuk:


1. Mengetahui bagian-bagian utama traktor tangan dan traktor roda empat
2. Mengetahui cara-cara mengemudikan traktor tangan dan traktor roda empat
3. Belajar mengemudikan traktor tangan dan traktor roda empat
II. TINJAUAN PUSTAKA

Mekanisasi pertanian diartikan secara bervariasi oleh beberapa orang.


Mekanisasi pertanian diartikan sebagai pengenalan dan penggunaan dari setiap
bantuan yang bersifat mekanis untuk melangsungkan operasi pertanian. Bantuan yang
bersifat mekanis tersebut termasuk semua jenis alat atau perlengkapan yang
digerakkan oleh tenaga manusia, hewan, motor bakar, motor listrik, angin, air, dan
sumber energi lainnya. Secara umum mekanisasi pertanian dapat juga diartikan
sebagai penerapan ilmu teknik untuk mengembangkan, mengorganisasi, dan
mengendalikan operasi di dalam produksi pertanian (Defredo, 2005).
Alat dan mesin pertanian merupakan kebutuhan utama dari sektor pertanian
sebagai akibat dari kelangkaan tenaga kerja pertanian di pedesaan. Alat dan mesin
pertanian berfungsi antara lain untuk mengisi kekurangan tenaga kerja manusia yang
semakin langka dengan tingkat upahnya yang semakin mahal, meningkatkan
produktivitas tenaga kerja, meningkatkan efisiensi usaha tani melalui penghematan
tenaga, waktu, dan biata produksi serta menyelamatkan hasil dan meningkatkan mutu
produk dari pertanian (Baehaqi, 2012).
Tambunan dan Sembiring (2007) menyatakan bahwa pembangunan pertanian
dewasa ini tidak lagi dapat dilepaskan dari perkembangan teknologi alat dan mesin
pertanian. Penerapan teknologi tersebut berupa traktor yang digunakan sebagai
teknologi dalam pengelolaan tanah, penanaman, pemupukan, penyemprotan, trailer,
dan sebagai penggerak mesin lainnya.
Traktor berarti alat penghela. Fungsi utama traktor ialah untuk menghela
sesuatu. Hal ini yang membuat traktor pada bagian belakangnya dilengkapi dengan
sambungan untuk tempat menggandeng alat yang akan dihela tersebut. Pengertian
traktor ialah kendaraan bermesin yang khusus dirancang untuk menjadi penghela.
Traktor pada awalnya memang dirancang untuk mengganti hewan hela dengan mesin
yang lebih kuat. Traktor adalah alat atau mesin penarik beban yang bersumberdaya
mekanis (Defredo, 2005).
Traktor tangan merupakan peralatan yang digunakan oleh manusia. Sistem yang
bekerja yaitu dorongan dibutuhkan oleh hand tractor tersebut dan tentunya
menggunakan tenaga manusia. Traktor tangan berfungsi untuk mengolah tanah dan
mempunyai efesiensi yang tinggi karena pembalikan dan pemotongan tanah dapat
dikerjakan dalam waktu yang bersamaan. Traktor tangan ini merupakan salah satu
mesin pengolah tanah yang kini mulai banyak digunakan petani dalam mengolah
tanah. Mesin pengolah tanah traktor haruslah dilengkapi dengan peralatan pengolah
tanahnya, seperti bajak atau garu. Perlu adanya pemahaman mengenai prinsip kerja
serta persyaratan kondisi kerja, perlengkapan, serta kegunaannya. Prinsip kerja
traktor tangan adalah mesin pengolah tanah dengan menggunakan tenaga penggerak
motor bakar yang pada umumnya motor diesel. Mesin pengolah tanah, yakni traktor
digunakan untuk menarik peralatan pengolahan tanah, seperti bajak piring, garu
piring, dll (Suwaryo, 2012).
Traktor roda empat merupakan suatu peralatan yang diciptakan oleh manusia
yang sangat bermanfaat untuk membantu meringankan tugas manusia terutamanya
pada kegiatan-kegiatan dibidang pertanian (Rizaldi, 2006). Traktor roda empat dapat
diartikan sebagain suatu kendaraan yang mempunyai daya penggerak sendiri dan
memiliki poros roda yang dirancang untuk menarik serta menggerakkan alat atau
mesin pertanian (Nurhidayah et al., 2010).
Penggunaan traktor roda empat di lahan sawah terasering sulit dilakukan dan
kurang efisien. Lahan petakan sawah yang relatif sempit, traktor tangan diakui lebih
efektif digunakan dalam pengolahan tanah, dibandingkan dengan traktor roda empat.
Walaupun produktivitas kerja traktor tangan lebih rendah dari traktor empat roda,
tetapi masih lebih tinggi dibandingkan dengan produktivitas ternak (tradisional), dan
petani dapat menikmati kecepatan dan ketepatan waktu dalam menyelesaikan
pekerjaan-pekerjaan pertanian dan beban kerja yang lebih ringan. Petani juga dapat
diyakinkan bahwa pekerjaan yang dapat dilakukan dengan tenaga ternak, juga dapat
dikerjakan oleh traktor tangan (Cebro, 2018).
III. METODELOGI

A. Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan pada praktikum ini, yaitu traktor roda dua dan traktor
roda empat. Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah alat tulis.

B. Prosedur Kerja

Praktikum ini dilakukan dengan prosedur sebagai berikut:


1. Semua alat kendali yang ada pada traktor yang digunakan diamati dan digambar
2. Spesifikasi traktor yang digunakan di catat
3. Langkah-langkah pengoperasian traktor diperhatikan mulai dari menghidupkan
traktor, berjalan maju mundur, belok, sampai mematikan traktor
4. Traktor tangan dan traktor roda empat dikemudikan dengan membentuk angka
delapan dan gerak maju mundur
5. Berbagai kesulitan dicatat
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

1. Traktor Roda 2
a. Prosedur Penggunaan
1) Menghidupkan
a) Tuas kopling utama diposisikan off sehingga traktor tidak berjalan
saat dihidupkan
b) Semua tuas persneleng pada posisi netral guna menjaga keamanan
kerja
c) Kran bahan bakar dibuka sehingga terjadi aliran bahan bakar ke
ruang pembakar.
d) Gas dibesarkan pada posisi strart, sehingga ada aliran bahan bakar
(solar) yang cukup banyak di ruang pembakaran.
e) Tuas dekompresi dengan tangan kiri guna menghilangkan tekanan
di ruang pembakaran pada saat engkol di putar.
f) Engkol dimasukkan ke poros engkol, lalu diputar searah jarum jam
beberapa kali, agar oli pelumas dapat mengalir ke atas melumasi
bagian-bagian traktor.
g) Putaran engkol dipercepat sehingga menghasilkan cukup tenaga
untuk menghidupkan motor.
h) Tuas dekompresi dilepaskann untuk menghasilkan tekanan,
sementara engkol masih tetap diputar sampai motor hidup.
i) Setelah motor hidup, engkol akan terlepas sendiri dari poros engkol.
Hal ini disebabkan bentuk pengait engkol yang miring.
j) Posisi tuas gas digeser pada posisi idle atau stasioner.
k) Motor tanpa beban dihidupkan kurang lebih 2-3 menit, agar proses
pelumasan dapat berjalan dengan baik.
2) Mengoperasikan
a) Kopling dan presneling dimasukkan
b) Gas pada posisi idle atau stasioner dikecilkan sehingga aturan
putran mesin akan pelan selama 2-3 menit
c) Tuas gas diatur pada posisi stop hingga motor mati karena tidak ada
aliran bahan bakar
d) Kran bahan bakar ditutup
3) Menghentikan
a) Beban motor dilepaskan.
b) Gas pada posisi idle atau stasioner dikecilkan, sehingga putaran
mesin akan pelan, selama 2-3 menit.
c) Tuas gas pada posisi stop hingga motor mati karena tidak ada aliran
bahan bakar ke ruang pembakaran.
d) Kran bahan bakar ditutup.
b. Perawatan Alat
1) Perawatan Harian
a) Bahan bakar ditambahkan sampai batas maksimum, pada saat
mengisi bahan bakar, saringan bahan bakar yang ada di bawah tutup
tangka untuk tidak dilepas.
b) Air radiator ditambahkan apabila kurang.
c) Tekanan ban ditambahkan atau dikurangi apabila tidak sesuai
standar yang dianjurkan
d) Oli pelumas ditambahkan apabila levelnya dibawah standar.
Pelumas yang digunakan dengan jenis dan merk yang sama.
e) Mangkuk pada saringan bahan bakar dibersihkan apabila kotor.
2) Perawatan Berkala Setiap 25jam Kerja
a) Mur baut dikencangkan apabila kendor
b) Oli pelumas motor dan transmisi diganti
3) Perawatan Berkala Setiap 100jam Kerja
a) Oli motor SAE 40 diganti khusus untuk diesel, dengan jumlah yang
tepat.
b) Saringan udara dibersihkan dan pelumas ditambahkan apabla
kurang. Apabila udara kotor/ berdebu maka saringan udara harus
lebih dibersikan,
4) Perawatan Berkala Setiap 200jam Kerja
a) Oli transmisi SAE 90 diganti dengan jumlah yang tepat
b) Tangki bahan bakar dikuras
c) Air radiator dikuras dan diganti dengan air bersih
2. Traktor Roda 4
a. Prosedur Penggunaan
1) Menghidupkan
a) Pengemudi duduk di tempat duduk operator.
b) Rem parkir dipasang.
c) Semua tuas pengatur harus pada posisi netral.
d) Kunci kontak dimasukkan dan diputar kearah on.
e) Pedal kopling diinjak dan kunci kontak diputar kearah preheater.
f) Kunci kontak diputar kearah posisi start, maka stater motor akan
memutar mesin.
g) Setelah mesin hidup, segera kunci dilepaskan sehingga kunci
kontak akan dengan sednirinya kembali ke posisi on.
2) Mengoperasikan
a) Pedal kopling diinjak penuh.
b) Tuas pengubah kecepatan utama dan tuas pengubah kecepatan PTO
dipindahkan ke kecapatan yang diinginkan.
c) Rem parkir dilepaskan.
d) Akselerasi mesin ditingkatkan dengan menggunakan handel atau
pedal akselerasi.
e) Pedal kopling dilepaskan perlahan-lahan dan tarktor akan bergerak.
f) Bajak dipasang sesuai kebutuhan.
g) Putaran mesin dinaikkan pada kecepatan konstan dengan
menggunakan tuas akselerasi tangan.
h) Kopling diinjak kemudian gigi rendah dan tuas putaran rotary
dimasukkan.
i) Operator mengendalikan sesuai arah yang diinginkan.
j) Traktor dijalankan lurus kedepan, apabila belok dilakukan dengan
menggunakan kopling pembelok kanan/ kiri
3) Menghentikan
a) Kedua pedal kopling dan rem diinjak agar berhenti.
b) Tuas pengubah kcepatan utama dan PTO dipindahkan ke posisi
netral dan pedal kecepatan dilepaskan.
c) Pengunci pedal kiri dan kanan serta rem parkir dihubungkan
kembali
b. Perawatan Alat
1) Perawatan Harian
a) Dilakukan penyetelan pada bagian tali kipas, pedal kopling, pedal
rem, tuas hidrolik, pengunci deferensial
b) Dilakukan pemeriksaan sebelum traktor digunakan
2) Perawatan Berkala 50jam
a) Oli mesin SAE 40 diganti khusus untuk diesel
b) Oli transmisi SAE 90 diganti
3) Perawatan Berkala 100jam
a) Oli motor SAE 40 diganti khusus untuk diesel
b) Air radiator dikuras dan diganti dengan air baru
4) Perawatan Berkala 200jam
a) Oli transmisi SAE 40 diganti dengan jumlah yang tepat
b) Tangki bahan bakar dikuras
c) Elemen saringan bahan bakar diganti
d) Elemen saringan oli motor diganti
5) Perawatan Berkala 300jam
a) Oli gardan diganti
6) Perawatan Berkala 2 tahun
a) Accu diganti

B. Pembahasan

Traktor pertanian digunakan untuk menarik atau mendorong instrumen


pertanian atau trailer. Berbagai variasi dan spesialisasi traktor telah dikembangkan,
diantaranya yang paling umum adalah instrumen untuk memanen yang umum
digunakan di lahan gandum yang luas. Selain untuk memanen, ada juga yang didesain
untuk menanam, mengolah dan memperbaiki lahan, atau pengangkut hasil pertanian
Sebuah traktor tidak dapat digunakan untuk mengolah tanah jika traktor tersebut
tidak dipasangi oleh implemen. Seperti pembahasan pada acara 1 bahwa pengolah
tanah berarti mengubah tanah pertanian dengan mempergunakan suatu alat pertanian
sedemikian rupa sehingga dapat diperoleh susunan tanah sebaik-baiknya, ditinjau dari
struktur dan porositas tanah. Pengolahan tanah selain menjamin struktur dan
porositasnya adalah untuk menjamin keseimbangan antara air, udara, dan suhu dalam
tanah. Maka pengolahan tanah mutlak perlu guna menciptakan lingkungan yang
cukup baik.
Tujuan pengolahan tanah pada hakekatnya terdiri dari berbagai pekerjaan
modifikasi tanah dalam perakaran tanaman yang secara langsung atau tidak langsung
bertujuan untuk memperbaiki daerah tersebut bagi pertumbuhan akar, ketersediaan
hara, dan meningkatkan produksi. Adapun alat pengelohan tanah sebagai berikut:
1. Bajak Singkal
Mata bajak atau pisau bajak adalah bagian bajak singkal yang berfungsi
untuk memotong tanah dan mengarahkan lempengan tanah hasil pemotongan ke
bagian daun singkal. Daun singkal adalah bagian yang menerima lempengan
tanah dan membalik serta memecahkan lempengan tanah tersebut. Pelurus
samping, berfungsi menahan tekanan samping dari lempengan tanah pada bajak
singkal dan menjaga kestabilan jalannya bajak singkal sewaktu proses
pembajakan. Rangka bajak singkal berfungsi menyatukan bagian-bagian bajak
dan penyambung ke sumber penggerak. Penggandeng adalah bagian dari bajak
singkal yang menggandengkan bajak dengan traktor pertanian. Pengatur
kedalaman pengolahan tanah. Pengatur kedalaman berbentuk ulir pengatur atau
roda pengatur, untuk mengontrol kedalaman hasil pembajakan tanah. Poros
silang, berbentuk batang kendali merupakan bagian dari bajak singkal yang
berfungsi mengatur daun singkal sehingga dapat mengatur lebar hasil
pembajakan dan mengatur arah lemparan tanah pada arah yang berlawanan
2. Bajak Piring
Piringan dari bajak ini diikat pada batang penarik melalui bantalan
(bearing), sehingga pada saat beroperasi ditarik oleh traktor maka piringannya
dapat berputar. Dengan berputaraya piringan, maka diharapkan dapat mengurangi
gesekan dan tahanan tanah (draft) yang terjadi. Piringan bajak dapat berada
disamping rangka atau berada di bawah rangka. Setiap piringan dari bajak
piringan biasanya dilengkapi dengan pengeruk (scraper) yang berguna selain
untuk membersihkan tanah yang lengket pada piringan, juga membantu dalam
pembalikan potongan tanah. Untuk menahan tekanan samping yang terjadi saat
bajak memotong tanah, bajak piring dilengkapi dengan roda alur belakang (rear
furrow wheel).
3. Garu Rotary
Garu rotari ada dua macam, yaitu : garu rotari cangkul (rotary hoe harrow)
dan garu rotari silang (rotary cross harrow). Garu rotari cangkul merupakan
susunan roda yang dikelilingi oleh gigi-gigi berbentuk pisau yang dipasangkan
pada as dengan jarak tertentu dan berputar vertikal. Putaran roda garu ini
disebabkan oleh tarikan traktor.
4. Garu Piringan
Garu piringan mempunyai bagian-bagian yaitu piringan (disk), as
(gang/arbor bolt), rangka (frame), bantalan (bearing), bumper, kotak pemberat,
dan pembersih tanah (scaper). Piringan dap at bersisi rata atau bergerigi. Piringan
yang bergerigi biasanya digunakan pada lahan yang mempunyai banyak sisa-sisa
tanaman.
5. Garu Gigi
Garu bergigi paku yang ditarik dengan tenaga traktor gigi-giginya terbuat
dari bahan logam, dipasang pada batang penempatan (tooth bar) dengan di klem
atau di las. Konstruksi garu bergigi paku yang ditarik dengan tenaga traktor
biasanya terdiri dari satu batang penempatan. Pemasangan gigi pada batang
penempatan disusun berselang-seling antara batang penempatan yang satu
dengan lainnya. Bentuk gigi paku sangat bervariasi ada yang lurus runcing dan
ada yang pipih, ada pula yang berbentuk blimbingan (diamond shape).
Kadangkala batang penempatan posisinya dapat diatur atau diputar sehingga
memungkinkan untuk merubah sudut gigi pakunya, guna mengatur masuknya
gigi di dalam tanah. Batang-batang penempatan selanjutnya dipasangkan pada
kerangka penguat dari garu tersebut
Simple driving traktor adalah sebuah pengendalian dalam menggunakan traktor
dalam melakukan pengolahan tanah dan sebagainya. Mengetahui simple driving agar
dalam menggunakan traktor, pengemudi dapat menjalankan traktor dengan tepat.
Terjadinya kecelakaan dalam mengoperasoikan traktor, pada umumnya
disebabkan oleh pemakaian yang tidak semestinya serta kecerobohan operator. Hal
terpenting dalam keselamatan pengoperasian traktor adalah mengetahui kondisi
traktor yang akan dioperasikan. Operator yang baik selalu memahami terlebih dahulu
manual atau buku petunjuk pengoperasian (SOP) sebelum dioperasikan. Operator
harus menguasai konsep dasar dan teknik pengendalian traktor.
Traktor tangan berfungsi untuk mengolah tanah dan mempunyai efesiensi yang
tinggi karena pembalikan dan pemotongan tanah dapat dikerjakan dalam waktu yang
bersamaan. Traktor tangan ini merupakan salah satu mesin pengolah tanah yang kini
mulai banyak digunakan petani dalam mengolah tanah
Pemeriksaan traktor tangan merupakan bagian dari persiapan traktor sebelum
dioperasikan. Pemeriksaan traktor sebelum operasi sangat penting. Pentingnya
pemeriksaan ini bertujuan agar kondisi traktor dapat diketahui sejak dini, sehingga
penanganannya tidak terlalu sulit. Ada beberapa hal dari bagian traktor yang perlu
dilakukan pemeriksaan, yaitu:
1. Memeriksa Mur-Baut
Pemeriksaan semua mur-baut dan pengikat yang lain harus dilakukan
karena apabila dibiarkan menjadi kendur dan akan mengakibatkan kerusakan
yang lebih berat sehingga bagian-bagian traktor akan bisa lepas atau patah.
2. Memeriksa V-Belt
Pemeriksaan ketegangan v-belt yang tepat. Belt yang dipakai cukup lama
akan mengembang sehingga belt akan kendur yang akan menimbulkan slip,
sedangkan yang terlalu kencang akan mudah rusak dan menghambat putaran
mesin.
3. Memeriksa Bahan Bakar
Pemeriksaan bahan bakar dapat dilihat dari selang penduga yang berada di
samping tangki bahan bakar. Tangki yang kosong akan mengakibatkan udara
masuk ke saluran bahan bakar, sehingga traktor susah dihidupkan yang apabila
dibiarkan lama akan mengakibatkan terjadinya pengembunan. Lama kelamaan
air hasil pengembunan akan semakin banyak tertampung di dalam tangka dan
apabila air ini masuk ke dalam ruang pembakaran akan dapat merusak motor.
4. Memeriksa Saringan Bahan Bakar
Bahan bakar yang masuk ke dalam ruang pembakaran harus betul-betul
bersih. Bahan bakar yang kotor akan menyumbat lubang nozel. Kotoran yang
mengendap biasanya diperiksa pada mangkuk gelas. Untuk memeriksa elemen
saringan, kran bahan bakar harus ditutup terlebih dahulu, sebelum membuka
mangkuk gelas.
5. Memeriksa Saringan Udara
Traktor biasa bekerja di lahan yang penuh debu, sehingga udara yang
dihisap motor relatif kotor. Saringan udara harus dalam kondisi baik, agar dapat
menyaring udara dengan sempurna. Saringan dibuka dan diperiksa kebersihan
saringan kawat serta ketinggian permukaan dan kebersihan oli.
6. Memeriksa Sistem Pendingin
Motor traktor menggunakan sistem pendingin air sebagai pendingin, baik
tipe radiator maupun kondesor. Pemeriksaan sistem pendingin dilakukan untuk
mengecek kondisi keberadaan air dan kebersihan ram radiator.
7. Memeriksa Tuas Kendali/ Kontrol
Seluruh tuas kendali/kontrol harus beroperasi dengan baik agar operator
dapat mengoperasikan dengan baik pula. Beberapa tuas kontrol yang bisa diatur
gerak bebasnya, seperti: kopling utama, rem, kopling kemudi, dan gas
8. Memeriksa Tekanan Ban
Tekanan kedua ban harus sama dan sesuai standart. Tidak boleh terlalu
keras ataupun kempres. Jika terlalu kecil tekanan ban menyebabkan sisi ban luar
retak. Sebaliknya, jika terjadi kelebihan tekanan maka mengakibatkan kinerja
traktor menjadi menurun.
9. Memeriksa Sistem Pelumasan
Bagian-bagian yang bergesekan perlu diberi pelumas agar tidak timbul
gesekan dan panas. Beberapa bagian dari traktor tangan yang perlu dilumasi,
yaitu:
a. Bagian dalam motor. Oli motor ditampung dalam karter, dan dapat diperiksa
dengan tongkat penduga. Cukup tidaknya dan kotor tidaknya oli perlu
diperiksa.
b. Gigi transmisi. Sama dengan oli motor, oli gigi transmisi juga perlu
diperiksa
c. Kabel kopling kemudi. Periksa kondisi kawat yang ada pada kabel kopling,
jangan sampai kering atau bahkan berkarat. Agar tidak berkarat dan lengket
perlu dilumasi dengan oli SAE 30/40
d. Bagian lain dari traktor yang bergesekan, seperti jari kopling dan
cam/pengait kopling utama. Untuk mencegah keausan, perlu dilumasi
dengan oli SAE 30/40
10. Memeriksa Implemen
Implemen yang akan dioperasikan harus betul-betul siap. Kelengkapan
implemen perlu diperiksa. Implemen yang bergerak, perlu diberi pelumas.
11. Persiapan Kotak Peralatan
Peralatan tangan yang sering dipakai, terutama yang digunakan untuk
mengoperasikan implemen, harus dibawa dan diletakkan ke kotak peralatan.
Penyetelan merupakan proses lanjutan setelah dilakukan pemeriksaan. Beberapa
bagian dari traktor yang biasa disetel. Hal ini berrujuan agar dalam pengoperasian
traktor dapat bejalan dengan aman. Bagian traktor yang dapat disetel adalah:
1. Kopling Utama
Apabila kopling utama terlalu besar atau terlalu kecil gerak bebasnya,
sehingga kopling tidak dapat berjalan dengan baik, cara penyetelannya adalah
sebagai berikut:
a. Mur pengunci dikendurkan
b. Tuas kopling utama diturunkan pada posisi on
c. Mur pengatur diatur sehingga gerak bebas tuas berkisar antara 5 – 10 mm
d. Mur pengunci dikencangkan kembali
2. Rem
Apabila hasil pemeriksaan rem ditemukan bahwa pada saat tuas pada posisi
rem tetapi tidak bekerja, atau pada posisi off tetapi masih terasa direm. Cara
penyetelannya adalah sebagai berikut :
a. Tuas kopling utama diturunkan pada posisi off
b. Mur pengunci dikendurkan
c. Pegas diatur dengan menggeser bolak-balik sampai pegas pada posisi
dimana rem mulai bekerja.
d. Setelah penyetelan selesai, mur pengunci dikencangkan kembali.
3. Tuas Kopling Kemudi
Traktor tangan tidak dapat berbelok meskipun tuas sudah ditekan, yang
berarti kopling kemudi belum terlepas. Atau traktor selalu ingin berbelok,
padahal tuas kopling kemudi tidak ditekan, berarti salah satu kopling kemudi
bekerja. Cara penyetelannya adalah sebagai berikut :
a. Tuas kopling kemudi pada posisi tidak ditekan
b. Mur pengunci dikendurkan,
c. Mur pengatur tuas kopling kemudi diatur, sehingga jarak gerak bebas tuas
antara 2 – 3 mm.
d. Setelah penyetelan selesai, mur pengunci dikencangkan kembali
4. Tuas Pengatur Gas
Apabila tuas gas kurang besar, atau motor tidak dapat mati karena tuas gas
terlalu besar. Cara penyetelannya adalah sebagai berikut :
a. Tuas gas pada posisi stop
b. Mur pengunci dikendurkan pada tuas regulator motor penggerak
c. Tuas regulator diposisikan pada posisi stop.
d. Mur pengunci dikencangkan
e. Tuas gas digerakkan pada posisi high.
5. Ketegangan Belt Utama
Apabila V-belt terlalu kendor, atau terlalu kencang, ketegangan v-belt perlu
disetel, cara penyetelannya adalah sebagai berikut :
a. Mur pengunci dikendurkan dari baut penyangga pully pengatur tegangan belt
b. Baut pengatur kedudukan penyangga pully diatur sehingga ketegangan
melentur sekitar 10 – 20 mm, dari kedudukan normal apabila kita tekan
dengan ibu jari
c. Setelah penyetelan selesai, mur pengunci dikencangkan kembali
6. Ketegangan Belt Radiator
a. Kendurkan mur pengunci dikendurkan dari baut penyangga pully pengatur
tegangan belt
b. Baut pengatur kedudukan penyangga pully diatur sehingga ketegangan
melentur sekitar 10 – 15 mm, dari kedudukan normal apabila kita tekan
dengan jari telunjuk
c. Setelah penyetelan selesai, mur pengunci dikencangkan kembali.
7. Posisi Stang Kemudi
Posisi stang kemudi dapat diatur sesuai dengan tinggi tubuh operator dan
jenis implemen yang digunakan. Cara penyetelannya adalah sebagai berikut:
a. Kedua baut pengatur stang kemudi dilepaskan, sebelah kanan dan kiri
Kendurkan kedua baut pengunci
b. Ketinggian diatur dari stang kemudi sesuai yang diinginkan
c. Kedua baut pengatur stang kemudi dipasang kembali, sebelah kanan dan kiri
d. Kedua baut pengunci dikeraskan kembali
8. Posisi Kemudi Pembantu
Posisi kemudi pembantu dapat diatur ketinggiannya dan arah tekukannya.
Cara penyetelannya sebagai berikut :
a. Kedua baut pengunci dikendurkan.
b. Posisi kemudi pembantu diatur sesuai keinginan, atau dilepas dan dibalik
posisinya
c. Kedua baut pengunci dikeraskan kembali.
Pada hasil praktikum, penggunaan traktor pada saat pengoperasian perlu
diketahui dasar-dasar penggunaannya agar operator dapat mengendalikan traktor roda
dua dengan maksimal. Berikut ini akan dijelaskan mengenai dasar-dasar untuk
menjalankan/ mengoperasikan traktor tangan roda dua antara lain:
1. Memulai menjalakan traktor tangan
a. Posisi gas digeser sedikit lebih besar dari posisi idle.
b. Gigi persneleng dipindah ke posisi jalan (1,2,3 atau R). Menarik implemen,
tidak menggunakan gigi tinggi, agar operator tidak perlu lari
c. Posisi stang kemudi diturunkan saat menarik trailer agar tidak terjadi
hentakan ke bawah pada saat traktor mulai jalan.
d. Tuas kopling utama dilepas dengan tangan kiri pelan-pelan agar traktor tidak
meloncat pada saat mulai jalan.
e. Khusus untuk traktor yang menarik trailer, setelah traktor mulai jalan, stang
kemudi bisa diangkat lagi
2. Menjalankan lurus kedepan
a. Pada saat traktor berjalan, kedua tangan berada pada stang kemudi.
b. Pandangan mata ke depan.
c. Gas diperbesar dengan ibu jari kanan sesuai keinginan.
d. Tidak membelokkan stang kemudi
e. Tidak memindah posisi gigi persneleng
3. Menghentikan traktor/ parkir
a. Gas dikecilkan pada posisi idle.
b. Tuas kopling utama ditarik pada posisi off. Lalu ditarik kembali pada posisi
rem.
c. Persneleng dinetralkan.
d. Gas dikecilkan
4. Menjalankan lurus ke belakang
a. Pada saat traktor berjalan, stang kemudi kiri dilepas, sementara tangan kanan
masih memegang stang kemudi.
b. Badan diputar ke kiri sedikit untuk melihat ke belakang.
c. Gas diperbesar dengan ibu jari kanan sesuai keinginan.
d. Tidak membelokkan stang kemudi.
e. Bila traktor dilengkapi dengan implemen, melihat ke belakangnya cukup
sekali-sekali. Sementara kedua tangan masih tetap memegang stang kemudi.
5. Mengganti gigi presneleng
a. Posisi kopling utama off.
b. Pindahkan posisi gigi persneleng dengan keadaan traktor harus dalam posisi
berhenti, karena biasanya traktor tidak dilengkapi dengan sinkronmes
c. Mulai menjalankan traktor lagi.
6. Membelokkan traktor dalam kondisi datar
a. Gas dikecilkan sebelum traktor dibelokkan.
b. Tekan kopling kemudi kiri kalau mau belok ke kiri. Tekan kopling kemudi
kanan kalau mau belok ke kanan.
c. Tangan membantu menggeser stang kemudi jika diperlukan.
d. Pada saat mulai membelok jangan terlalu ke tepi, karena untuk haluan
trailer.
7. Melintasi galengan/ bendengan
a. Posisi gigi persneleng rendah.
b. Pada saat naik traktor berjalan maju, gas besar
c. Pada saat turun traktor berjalan mundur, gas kecil
d. Pada galengan terlalu tinggi, buatlah jembatan penghubung dengan
menggunakan papan
8. Melewati tanjakan
a. Gigi persneleng dipindah ke posisi rendah sebelum melewati tanjakkan.
b. Traktor dijalankan, lalu gas diperbesar.
c. Tidak boleh menarik tuas kopling utama
9. Melewati turunan
a. Gigi persneleng dipindah ke posisi rendah sebelum melewati turunan.
b. Jalankan traktor, gas jangan terlalu besar.
c. Tidak boleh menarik tuas kopling utama.
10. Membelokkan traktor pada jalan nanjak
a. Posisi gas tidak perlu dikecilkan
b. Tuas kopling kemudi ditekan sesuai keinginan, dan langsung dilepas setelah
stang berbelok
c. Penekanan tuas kopling diulang apabila traktor kurang berbelok
d. Tidak boleh menekan kopling kemudi terlalu lama
11. Membelokkan traktor pada jalan menurun
a. Gas dikecilkan, namun jangan sampai mati
b. Tekan tuas kopling kemudi berlawanan dengan keinginan , dan langsung
dilepas setelah stang berbelok. Apabila akan berbelok kanan, tekan tuas
kopling kemudi kiri, apabila akan berbelok kiri, tekan tuas kopling kemudi
kanan.
c. Penekanan tuas kopling kemudi diulang apabila traktor kurang berbelok
d. Tidak boleh menekan tuas kopling kemudi terlalu lama
Traktor roda empat merupakan suatu peralatan yang diciptakan oleh manusia
yang sangat bermanfaat untuk membantu meringankan tugas manusia terutamanya
pada kegiatan-kegiatan dibidang pertanian (Rizaldi, 2006).
Pemeriksaan traktor roda empat merupakan bagian dari persiapan traktor
sebelum dioperasikan. Pemeriksaan traktor sebelum operasi sangat penting. Adanya
pemeriksaan ini kondisi traktor dapat diketahui sejak dini, sehingga penanganannya
tidak terlalu sulit. Ada beberapa hal dari bagian traktor yang perlu dilakukan
pemeriksaan, yaitu:
1. Memeriksa Bahan Bakar
Isi tangki bahan bakar diperiksa, bila kurang ditambahkan dengan solar.
Pemeriksaan dapat dilakukan dengan melihat ketingian permukaan bahan bakar
pada selang di pinggir tangki. Jangan dibiarkan isi tangki sampai kosong,
karena udara akan masuk dalam sistem bahan bakar, sehingga motor tidak dapat
dihidupkan.
2. Memeriksa Oli Motor
Tutup lubang pengisian oli dibuka. Oli yang ada pada tongkat penduga
dibersihkan dengan lap yang bersih. Tongkat penduga dimasukkan kembali dan
permukaan oli pada tongkat penduga diperiksa kembali. Permukaan oli harus
berada diantara garis batas maksimal dan minimal pada tongkat penduga. Bila
oli kurang, tambahlah oli SAE 40 untuk motor solar, sampai batas maksimal.
3. Memeriksa Radiator
Tutup radiator dibuka, permukaan air diperiksa apakah cukup (sampai
batas leher lubang pengisi air). Jika kurang, air pendingin dengan air bersih
ditambahkan. Beberapa traktor, dilengkapi dengan botol pelimpah, apabila
permukaannya kurang juga diisi dengan air bersih. Sarang radiator diperiksa,
apabila kotor maka perlu dibersihkan. Apabila ada kebocoran, maka perlu
penambalan sebelum traktor dioperasikan.
4. Memeriksa Saringan Udara
Tutup saringan udara dibuka. Elemen diambil dan dibersihkan apabila
kotor. Traktor dilengkapi dengan pra penyaring, maka bersihkan juga pra
penyaring tersebut. Ppengoperasian di daerah yang berdebu, pembersihan
saringan udara harus lebih sering.
5. Memeriksa Oli Transmisi
Baut penutup pengontrol oli pada samping kanan bak transmisi dibuka dan
permukaan oli diperiksa. Jumlah oli cukup bila oli mengalir keluar dari lubang
pengontrol oli. Oli SAE 90 ditambahkan melalui lubang pengisian oli apabila
kurang.
6. Memeriksa Oli Poros Roda Depan
Apabila traktor yang digunakan dobel gardan maka ketinggian permukaan
oli diperiksa dengan tongkat ukur, apabila kurang oli gardan harus ditambahkan.
7. Tekanan Ban Roda
Tekanan ban roda diukur dan diperiksa apakah tekanannya masih sesuai
dengan yang dianjurkan pada buku petunjuk. Tekanan roda depan dan belakang
biasanya berbeda. Apabila kurang maka perlu dipompa, apabila terlalu keras,
maka angin dikeluarkan sehingga tekanannya sesuai.
8. Memeriksa Seluruh Tuas Pengendali
Seluruh tuas pengendali digunakan, apakah masih berjalan dengan baik, apabila
tidak, harus diperbaiki terlebih dahulu.
9. Memeriksa Seluruh Pedal Pengendali
Semua pedal diinjak, apabila tidak standar lagi, maka perlu penyetelan.
10. Memeriksa Accu
Permukaan elektrolit accu diperiksa. Bila kurang tambahkan dengan air
murni (air accu). Tidak mengunakan accu zuur. Amper/arus yang keluar dari
accu diperiksa, apabila sudah rendah, accu harus distrom di tempat penyetruman.
11. Memeriksa Mur Baut yang Kendur
Mur baut diperiksa, terutama pada roda dan ban yang bergerak lainnya.
Baut dapat kendor karena adanya getaran. Apabila ada yang kendor maka
dikencangkan.
12. Memeriksa Indikator pada dashboard
Semua indikator yang ada pada dashboard diperiksa, dengan cara memutar
kunci kontak, apakah semua masih jalan atau tidak. Jika tidak, periksa
penyebabnya dan perbaiki
13. Memeriksa Saklar pada dashboard
Semua saklar yang ada pada dashboard diperiksa, apakah semua masih
jalan atau tidak. Jika tidak, periksa penyebabnya dan perbaiki
14. Memeriksa Naple Gemuk (grease)
Rumah gemuk pada bagian yang bergesekan diperiksa, yang tidak kena oli
pelumas. Apabila tinggal sedikit, gemuk dimasukkan dengan grease gun lewat
naple gemuk.
15. Memeriksa Implemen.
Implemen yang akan dioperasikan harus betul-betul siap. Kelengkapan
implemen perlu diperiksa. Implemen yang bergerak, perlu diberi pelumas.
16. Persiapan Peralatan Tangan.
Peralatan tangan yang sering dipakai, terutama yang digunakan untuk
mengoperasikan implemen, harus dibawa. Beberapa jenis traktor roda empat
dilengkapi dengan bagasi tempat peralatan tangan tersebut.
17. Memeriksa Tali Kipas
Tali kipas pada sisi atasnya ditekan dengan jari. Besarnya pergeseran yang
baik sebasar 10 mm. Apabila terlalu kencang atau terlalu kendor maka tali
kipas perlu disetel. Apabila tali kipas sudah rusak, maka tali kipas perlu diganti.
Penyetelan traktor roda empat juga penting untuk dilakukan. Ada beberapa
bagian dari traktor yang biasa disetel. Bagian traktor yang dapat disetel adalah:
1. Tali Kipas
Apabila tali kipas kendor, akan sangat berbahaya, motor akan terlalu panas,
karena putaran kipas pendingin tidak lancar. Sebaliknya apabila terlalu kencang,
putaran mesin akan terbebani. Cara menyetelnya adalah sebagai berikut:
a. Kedua baut pengikat alternator dikendorkan
b. Posisi alternator digeser sehingga ketegangan belt sesuai standar
c. Baut alternator dikencangkan kembali
2. Pedal Kopling
Jika kopling sukar dinetralkan atau kopling selalu netral. Cara menyetelnya
adalah sebagai berikut:
a. Bila kopling sukar dinetralkan, batang penyetel dipendekkan
b. Bila kopling selalu netral, batang penyetel dipanjangkan
c. Jarak speling (gerak bebas) sekitar 25 – 30 mm
d. Pedal kopling digerakkan sekitar 90 – 100 mm
3. Pedal Rem
Jika rem kurang pakem atau rem selalu mengerem, atau pedal rem kiri dan kanan
tidak sama. Cara menyetelnya adalah sebagai berikut:
a. Bila rem kurang pakem, batang penyetel dipendekkan
b. Bila rem selalu mengerem, batang penyetel dipanjangkan
c. Jarak speling (gerak bebas) sekitar 25 – 30 mm
d. Pedal kopling digerakkan sekitar 90 – 100 mm
4. Tuas Hidrolik
Jika hidrolik selalu naik atau susah naik. Cara menyetelnya adalah sebagai
berikut:
a. Bila hidrolik susah naik, batang penyetel dipendekkan
b. Bila hidrolik selalu naik, batang penyetel dipanjangkan
c. Jarak speling (gerak bebas) sekitar 5–15 mm
5. Pengunci Deferensial
Jika langkah gerak pedal pengunci differensial terlalu pendek sehingga pengunci
differensial sukar bekerjanya. Cara penyetelannya adalah sebagai berikut:
a. Pedal pengunci defferensial diinjak penuh, sampai menyentuh kepala baut
penyetel.
b. Mur pengunci dikendorkan
c. Kepala baut diatur penyetel ¼ sampai dengan ½ putaran
d. Mur pengunci dikencangkan kembali
Berikut ini akan dijelaskan mengenai dasar-dasar untuk menjalankan traktor
roda empat agar pengemudi dapat menjalankan traktor dengan maksimal,sebagai
berikut.
1. Memulai Menjalankan Traktor
a. Posisi gas digeser sedikit lebih besar dari posisi idle.
b. Tuas rem parkir dilepas
c. Pedal kopling diinjak penuh
d. Tuas persneleng cepat lambat dibindah ke posisi “cepat” atau “lambat”
e. Tuas persneleng utama dipindah ke posisi jalan (1,2,3 atau R).
f. Pedal kopling utama dilepas pelan-pelan agar traktor tidak meloncat pada
saat mulai jalan
2. Menjalankan lurus ke depan
a. Pada saat traktor berjalan, kedua tangan berada pada kemudi. Posisi ibu jari
keluar.
b. Mata memandang ke depan.
c. Gas diperbesar untuk mempercepat jalannya traktor sesuai keinginan.
d. Kedua kaki dipindah ke landasan, jangan di pedal gas, kopling atau rem.
e. Jangan membelokkan stang kemudi
f. Jangan memindah posisi gigi persneleng
3. Menghentikan traktor
a. Gas dikecilkan pada posisi idle untuk mengurangi kecepatan
b. Pedal kopling diinjak sehingga posisi transmisi terlepas
c. Pedal rem diinjak, traktror akan berhenti.
d. Persneleng utama dan persneleng cepat lambat dinetralkan.
4. Menjalankan lurus ke belakang
a. Badan diputar ke kiri atau ke kanan sedikit untuk melihat ke belakang.
b. Pada saat traktor berjalan, kedua tangan berada pada kemudi.
c. Pandangan mata ke belakang.
d. Gas diperbesar untuk mempercepat jalannya traktor sesuai keinginan.
e. Jangan membelokkan stang kemudi
f. Jangan memindah posisi gigi persneleng
5. Menjalankan lurus ke belakang dengan trailer
a. Gigi yang rendah yang digunakan
b. Ujung trailer selalu diperhatikan
c. Pada saat trailer akan berbelok ke kiri, stir diputar sedikit ke kiri, lalu
dikembalikan saat trailer mulai lurus kembali
d. Pada saat trailer akan berbelok ke kanan, stir dipuar sedikit ke kanan, lalu
dikembalikan saat trailer mulai lurus kembali
6. Mengganti gigi persneleng
a. Pada saat perpindahan gigi persneleng, traktor harus dalam posisi berhenti,
karena biasanya traktor tidak dilengkapi dengan sinkronmes
b. Posisi gigi persneleng dipindahkan sesuai kecepatan yang diinginkan.
c. Traktor dijalakan lagi.
7. Membelokkan traktor di jalan
a. Gas dikecilkan sebelum traktor dibelokkan.
b. Biarkan setengah badan traktor melewati belokan
c. Stir kemudi diputar ke kanan atau ke kiri
d. Pada saat mulai membelok jangan terlalu ke tepi, karena untuk haluan.
8. Membelokkan traktor dengan trailer secara mundur
a. Posisi traktor di tengah jalan ada saat akan berbelok
b. Stir diputar ke kiri sehingga trailer akan berbelok ke kanan
c. Setelah trailer mulai masuk ke belokan jalan, stir diputar dengan cepat ke
kanan
d. Pada saat traktor dan trailer posisinya mulai satu sumbu (setelah berbalok),
stir diluruskan kembali
9. Membelokkan traktor ke jalan (gang) yang sempit
a. Sebelum berbelok, stir diputar berlawanan arah dengan arah belok
b. Pada saat akan berbelok, stir diputar dengan cepat, sehingga traktor berbelok
dengan tajam
c. Pada saat traktor akan memasuki gang yang sempit, posisinya sudah tidak
berbelok lagi
10. Membelokkan traktor dari jalan (gang) yang sempit
a. Ttraktor dijalankan sampai seluruh badan traktor keluar dari gang sempit
b. Mulailah berbelok
11. Melewati tanjakkan
a. Gigi persneleng dipindah ke posisi rendah sebelum melewati tanjakkan.
b. Traktor dijalankan, lalu gas diperbesar secara pelan-pelan, untuk mencegah
roda depan terangkat
c. Tidak boleh memindah gigi persneleng pada saat menanjak
12. Melewati turunan
a. Gigi persneleng dipindah ke posisi rendah sebelum melewati turunan.
b. Traktor dijalankan dengan gas yang tidak terlalu besar.
c. Tidak boleh memindah gigi persneleng pada saat menurun.
d. Penggunaan rem secara berlebihan dihindari dan mesin dibiarkan mengerem
sendiri

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diperoleh dari praktikum acara II ini, yaitu:


1. Traktor tangan atau traktor roda dua adalah traktor mesin yang digunakan untuk
menggerakkan implemen menggunakan bajak untuk melakukan kerja baik untuk
mengolah tanah maupun kerja stasioner. Traktor roda dua ini merupakan mesin
pengolah tanah dengan menggunakan tenaga penggerak motor bakar yakni motor
diesel.
2. Terdapat tiga bagian utama pada traktor tangan yakni tenaga penggerak motor,
kerangka dan transmisi atau penerus tenaga traktor tangan, serta tuas kendali.
3. Traktor roda empat adalah traktor dengan tenaga penggerak untuk sejumlah alat
dan mesin petanian yang dapat dikendalikan dengan mudah. Traktor roda empat
ini dioperasikan oleh operator yang duduk di atas tempat dudu.
4. Terdapat lima bagian utama traktor roda empat yakni enjin (engine), alat untuk
penyaluran tenaga (power transmission device), alat untuk bergerak (running
device), alat untuk kemudi (steeing device), alat untuk bekerja (working device).
5. Tahapan penggunaan traktor yaitu dimulai dari pemeriksaan dan seluruh bagian
traktor, menghidupkan traktor, mengoperasikan traktor dengan memperhatikan
beberapa hal penting, menghentikan traktor, serta melakukan perawatan terhadap
traktor.
B. Saran

Sebaiknya praktikan memahami video praktikum penggunaan traktor agar


praktikan dapat melakukan pengoperasian traktor dengan tepat sehingga lahan dapat
terolah dengan maksimal yang menyebabkan produktivitas semakin meningkat dan
berkulitas.
DAFTAR PUSTAKA

Baehaqi. 2012. Strategi pengendalian hama terpadu tanaman padi dalam praktek
pertanian yang baik (Good Agricultural Practices). Jurnal Pengembangan
Inovasi Pertanian, 2(1):65-78.
Cebro, I.W. 2018. Kinerja roda besi bersirip multi-angle untuk lahan sawah
terasering. Junral Keteknikan Pertanian, 6(2):195-202. ISSN : 2407-
0475.Defredo. 2005. Mekanisasi Pertanian. PT Grafindo, Jakarta.
Javandira, C., Raka, I. D. N., & Gama, A. W. S. (2019). Pengenalan dan Demonstrasi
Penggunaan Traktor pada Krama Subak Desa Adat Anggabaya. Widyabhakti
Jurnal Ilmiah Populer, 1(2), 1-6.
Kardirman. 2017. Sumber Belajar Penunjang PLPG 2017 Mata Pelajaran/Paket
Keahlian Alat Mesin Pertanian. Perawatan, Penyetelan, dan Perbaikan Traktor
Roda Dua dan Roda Empat
Kementrian Pertanian. 2015. Modul Traktor Roda Dua (Hand Tractor). Badan
Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Jakarta.
Nurhidayah, T., Luthfi, M., & Anam, K. 2011. Perencanaan tempat duduk traktor
roda empat yang ergonomis dengan antropometri. Jurnal Teknologi Pertanian,
11(2) : 109-113.
Suwaryo. 2012. Mesin dan Peralatan Pertanian. Gadjah Mada University press,
Yogyakarta.
Tim BSE. (2013). Traktor Pertanian. Buku Sekolah Elektronik SMK Kelas XI.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai