Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN PRAKTIKUM

MEKANISASI PERTANIAN

PENGENALAN TRAKTOR RODA DUA DAN TRAKTOR RODA


EMPAT

Oleh :
Yumna Sabila
NIM A1D019157

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2020
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengolahan tanah berarti mengubah tanah pertanian dengan menggunakan suatu


alat pertanian sedemikian rupa sehingga dapat diperoleh susunan tanah
sebaikbaiknya, ditinjau dari struktur dan porositas tanah. Pentingnya pengolahan
tanah adalah untuk menjamin keseimbangan antara air, udara, dan suhu di dalam
tanah. Maka pengolahan tanah mutlak perlu guna menciptakan lingkungan yang
cukup baik.
Pengoptimalisasi pengelolaan lahan pertanian di Indonesia, diperlukan adanya
revitalisasi lahan. Revitalisasi pertanian mempunyai tiga pilar pengertian. Pertama,
pengertian revitalisasi pengertian sebagai kesadaran akan pentingnya pertanian dalam
arti vitalnya pertanian bagi kehidupan bangsa dan rakyat Indonesia. Kedua,
revitalisasi pertanian sebagai bentuk rumusan harapan massa depan akan kondisi
pertanian. Ketiga, pengertian revitalisasi sebagai kebijakan dan strategi besar
melakukan proses revitalisasi itu sendiri.
Pengelolaan lahan pertanian menjadi salah satu kunci sukses dalam budidaya
tanaman, namun hasilnya tidak akan efektif jika hanya mengandalkan tenaga
manusia. Penggunaan mesin untuk mengolah tanah akan memberikan dampak
percepatan kerja, biaya lebih murah, dan meminimalisasi biaya produksi. Oleh karena
itu, peralatan mesin pertanian (alsintan) olah tanah jadi komponen penting dalam
budidaya padi.
Sudah banyak petani di Indonesia yang merasakan manfaat traktor untuk
pengolahan tanah secara cepat di lahannya. Satu di antaranya, pekerjaan cepat selesai,
pekerjaan berat jadi lebih mudah dikerjakan, dan hasil olah tanahnya menjadi lebih
baik. Pekerjaan olah tanah butuh tenaga kerja sangat besar. Penggunaan traktor
tangan akan lebih menguntungkan karena lebih efisien dari segi waktu, biaya, dan ada
peningkatan produktivitas petani. Pengolahan tanah harus bisa didapatkan efisiensi
optimal, tapi tetap menghasilkan tanah yang baik dan produksi optimal dengan biaya
rendah agar penggunaan traktor bisa berjalan maksimal, sebaiknya semua hal yang
bisa berpengaruh terhadap kinerja traktor harus mendapat perhatian.
Penggunaan traktor dewasa ini semakin dirasakan penting dalam melakukan
pekerjaan di lapangan. Traktor sebagai sumber tenaga dalam pengolahan tanah
diharapkan dapat mengurangi waktu dan biaya operasional yang diperlukan, kapasitas
kerja menjadi lebih tinggi dan pendapatan petani bertambah. Ada faktor yang harus
diperhatikan dalam penggunaan alat pertanian tersebut yakni para petani harus
memikirkan efisiensi dalam penggunaan alat, dimana petani tersebut dihadapkan pada
dua pilihan, apakah memiliki alat atau hanya menyewa alat untuk mengolah lahan
pertaniannya.
Traktor adalah salah satu contoh penggunaan teknologi dibidang pertanian
dimana dengan penggunaan teknologi tersebut dapat mengatasi masalah-masalah
terutama yang berkaitan dengan tenaga kerja dan waktu. Traktor dapat digunakan
sebagai sumber tenaga untuk menunjang operasi pertanian yang efektif, baik tenaga,
waktu maupun biaya, sehingga dapat menigkatkan kapasitas kerja, mengurangi biaya
produksi, meningkatkan hasil pertanian serta mengurangi kelelahan dan kebosanan
dalam bekerja.

B. Tujuan

Praktikum ini bertujuan untuk:


1. Mengetahui bagian-bagian utama traktor tangan
2. Mengetahui bagian-bagian utama traktor roda empat
II. TINJAUAN PUSTAKA

Rizaldi (2006) menyatakan bahwa kapasitas kerja suatu alat pengolahan tanah
dipengaruhi oleh berberapa faktor, yaitu: 1) Ukuran dan bentuk petakan; 2) Topografi
wilayah; 3) Keadaan traktor; 4) Keadaan vegetasi di permukaan tanah; 5) Keadaan
tanah; 6) Tingkat keterampilan operator; dan 7) Pola pengolahan tanah. Dari ketujuh
faktor tersebut, pola pengolahan tanah merupakan faktor yang paling berpengaruh.
Pengolahan tanah tidak hanya merupakan kegiatan lapang untuk memproduksi
hasil tanaman, tetapi juga berkaitan dengan kegiatan lainnya seperti penyebaran benih
(penanaman bibit), pemupukan, perlindungan tanaman, dan panen. Keterkaitan ini
sangat erat sehingga tujuan yang ingin dicapai dalam pengolahan tanah tidak terlepas
dari keberhasilan dalam kegiatan lainnya. Pengolahan tanah mempengaruhi
penyebaran dan penanaman benih. Pengolahan tanah dapat juga dilakukan bersamaan
dengan pemupukan serta dianggap pula sebagai suatu metoda pengendalian gulma
(IPB, 2010).
Pengolahan tanah merupakan hal yang dianjurkan sebelum melakukan
penanaman. Tanah yang baik untuk tanaman adalah tanah yang telah memenuhi
persyaratan tumbuh bagi suatu tanaman, baik dari segi kecukupan unsur hara, iklim
lingkungan, ketersediaan air yang cukup dan kondisi tanah yang mudah untuk
dilakukan pengolahan lahan.
Tujuan pengolahan tanah dengan traktor adalah untuk menciptakan keadaan
fisik tanah yang sesuai, untuk pertumbuhan tanaman dengan memanfaatkan peralatan
yang bekerja secara mekanis dan berkapasitas besar. Pengolahan tanah pertama
(primary tillage) adalah suatu tahap pengolahan tanah dalam mempersiapkan tanah
untuk pertanaman dan membersihkan tumbuhan pengganggu, dimana pada tahap ini
tanah dipotong, dilonggarkan, dan dibalik. Alat yang digunakan antara lain adalah
bajak piring atau bajak singkal (Yunus, 2004).
Pengolahan lahan dapat diartikan sebagai suatu usaha untuk mempersiapkan
lahan bagi pertumbuhan tanaman dengan cara menciptakan kondisi tanah yang siap
tanam. Pengolahan tanah dapat dilakukan secara tradisional maupun modern.
Pengolahan secara tradisional meliputi pengolahan dengan menggunakan tenaga
manusia dengan memakai cangkul dan pengolahan dengan tenaga hewan berupa
bajak tradisional. Pengolahan secara modern dapat dilakukan dengan
menggunakan traktor roda dua ataupun roda empat. Traktor pertanian berperan
penting sebagai sumber penggerak peralatan pertanian. Atas dasar bentuk dan ukuran
traktor, maka traktor pertanian dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu: traktor
besar, traktor mini, dan traktor tangan (Kementrian Pertanian, 2015).
Hasil penelitian Rachman (2000) menunjukkan bahwa pada lahan bergambut,
penyiapan lahan dengan mengolah tanah menggunakan traktor tangan dapat
dilakukan dengan kedalaman olah kurang dari 20 cm untuk menghindari terkupasnya
lapisan pirit. Dibandingkan dengan cara manual, pengolahan tanah dengan traktor
tangan dapat menekan kebutuhan waktu kerja dari 142 jam/ha menjadi 17 jam/ha
dengan hasil padi yang relatif sama.
Traktor adalah suatu mesin traksi yang utamanya dirancang dan dinyatakan
sebagai penyedia tenaga bagi peralatan pertanian dan perlengkapan usaha tani.
Traktor roda dua atau traktor tangan (power tiller atau hand tractor) adalah mesin
pertanian yang dapat dipergunakan untuk mengolah tanah dan lain-lain pekerjaan
dengan alat pengolah tanahnya digandengkan atau dipasang di bagian belakang
mesin. Mesin ini mempunyai efisiensi tinggi, karena pembalikan dan pemotongn
tanah dapat dikerjakan dalam waktu yang bersamaan. Traktor roda dua merupakan
mesin serba guna karena dapat juga berfungsi sebagai tenaga penggerak untuk alat
alat lain seperti pompa air, alat pengolahan, gandengan (trailer), dan lain-lain
(Hardjosentono et al., 2000).
Traktor roda empat adalah salah satu alat pengolah tanah jika dilengkapi dengan
peralatan pengolah tanah, seperti bajak singkal, bajak piring, garu piring, dll. Secara
umum traktor roda empat adalah traktor dengan tenaga penggerak dari motor diesel
dengan didukung empat buah roda. Traktor ini dirancang untuk bekerja di lahan
kering, bukan untuk lahan sawah. Berdasarkan ukurannya dibedakan menjadi traktor
mini, menengah, dan traktor besar (Purwantoro, 2009).
Traktor roda empat dioperasikan oleh operator yang duduk di atas tempat duduk
sambil mengemudikannya. Peralatan pengolah tanah dipasangkan atau disambungkan
dengan traktor melalui perangkat yang disebut three hitch point atau penyambungan
titik tiga, yang terdiri sepasang garpu kiri dan kanan, sedangkan satu tuas lainnya
berada dibagian atas sistem penyambungan titik tiga, disebut top link (tuas
penyambung bagian atas). Alat ini menggunakan sistem penyambungan ini
pengaturan posisi peralatan (bajak, dll.) yang diinginkan dapat diatur dengan
memanjangkan atau memendekkan tuas penyambung atas. Selanjutnya untuk
mengamankan agar traktor tidak terangkat pada saat dioperasikan untuk pengolahan
tanah maka traktor perlu disetimbangkan dengan memasang beban tambahan pada
bagian depan traktor. Melalui perlakuan persiapan seperti ini maka traktor telah siap
dioperasikan untuk pengolahan tanah (Purwantoro, 2009).
III. METODELOGI

A. Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan pada praktikum ini, yaitu traktor roda dua dan traktor
roda empat. Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah alat tulis.

B. Prosedur Kerja

Praktikum ini dilakukan dengan prosedur sebagai berikut:


1. Praktikan mendengarkan penjelasan asisten tentang bagian-bagian traktor roda
dua dan traktor roda empat dari asisten praktikum.
2. Praktikan mencatat bagia-bagian yang dijelaskan oleh asisten praktikum.
3. Praktikan menggambarkan traktor roda duda dan roda empat beserta bagian-
bagiannya.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

1. Traktor Roda 2
a. Gambar Alat

Gambar 1. Traktor Roda 2


b. Fungsi dan Bagian Alat
1) As roda, berfungsi untuk menyesuaikan lebar olah implement.
2) Pelindung samping, berfungsi untuk melindungi bagian samping traktor.
3) Penahan lumpur, berfungsi untuk menjaga agar lumpur tidak merusak
body/ komponennya.
4) Pengikat badan ridger, berfungsi sebagai pengikat ridger pembuat alur
guludan.
5) Handel pengikat roda belakang, berfungsi untuk membantu menangani
pengikat roda belakang.
6) Tuas belok kanan, berfungsi untuk mengatur arah belok traktor ke
kanan.
7) Handel utama, berfungsi untuk membantu menangani atau sebagai
control utama.
8) Tuas gas/ akselerasi, berfungsi untuk mengubah kecepatan poros motor
penggerak.
9) Handel pembantu, berfungsi untuk membantu menangani handel utama
atau menjaga laju.
10) Pemindah kecepatan cakar, berfungsi untuk mengatur kecepatan cakar
yang sesuai.
11) Tuas kopling utana, berfungsi untuk mengatur on atau off traktor.
12) Pemindah kecepatan jalan, berfungsi menatur G1, G2, G3 bahkan R.
13) Tuas penyangga depan, berfungs menyangga komponen tuas pada
traktor.
14) Gantungan pisau rotary, berfungsi untuk menggantung pisau rotary
dalam meratakan tanah.
15) Kotak rantai pembantu, berfungsi untuk menekan rantai agar stabil.
16) Lampu, berfungsi untuk menyinari saat traktor digunakan pada malam
hari.
17) Pully penegang/ penerus, berfungsi untuk membantu pully utama.
18) Penyangga depan, berfungsi untuk menyangga beban traktor.
19) Penyangga mesin, berfungsi untuk menyangga mesin traktor.
20) Pelindung depan, berfungsi untuk melindungi bagian traktor arah depan.
21) Pully mesin, berfungsi untuk mengirimkan gerak rotasi.
22) V-belt, berfungsi untuk membantu kerja pully agar dapat digerakkan.
23) Pully utama, berfungsi sebagai sumber tenaga dan melanjutkan ke pully
penerus.
24) Pelindung v-belt, berfungsi untuk melindungi / menjaga v-belt.
25) Tutup kotak, berfungsi untuk melindungi peralatan traktor.
26) Tombol lampu berfungsi untuk menyalakan/ mematikan lampu.
27) Tuas belok kiri, berfungsi untuk mengatur arah grak traktor ke kiri.
28) Pengatur roda belakang, berfungsi untuk mengatur gerak roda belakang
traktor.
29) Roda belakang, berfungsi agar traktor dapat berjalan.
c. Cara Kerja alat
1) Tuas kopling utama diposisikan off sehingga traktor tidak berjalan saat
dihidupkan.
2) Semua tuas persneleng pada posisi netral guna menjaga keamanan kerja.
3) Kran bahan bakar dibuka sehingga terjadi aliran bahan bakar ke ruang
pembakar.
4) Gas dibesarkan pada posisi strart, sehingga ada aliran bahan bakar
(solar) yang cukup banyak di ruang pembakaran.
5) Tuas dekompresi dengan tangan kiri guna menghilangkan tekanan di
ruang pembakaran pada saat engkol di putar.
6) Engkol dimasukkan ke poros engkol, lalu diputar searah jarum jam
beberapa kali, agar oli pelumas dapat mengalir ke atas melumasi bagian-
bagian traktor.
7) Putaran engkol dipercepat sehingga menghasilkan cukup tenaga untuk
menghidupkan motor.
8) Tuas dekompresi dilepaskan untuk menghasilkan tekanan, sementara
engkol masih tetap diputar sampai motor hidup.
9) Setelah motor hidup, engkol akan terlepas sendiri dari poros engkol. Hal
ini disebabkan bentuk pengait engkol yang miring.
10) Posisi tuas gas digeser pada posisi idle atau stasioner.
11) Motor tanpa beban dihidupkan kurang lebih 2-3 menit, agar proses
pelumasan dapat berjalan dengan baik.
12) Traktor dapat dioperasikan dengan cara mengontrol/ menjalannkan
semua tuas kemudi.
13) Setelah selelesi beroperasi , beban motor dilepaskan.
14) Gas pada posisi idle atau stasioner dikecilkan, sehingga putaran mesin
akan pelan, selama 2-3 menit.
15) Tuas gas pada posisi stop hingga motor mati karena tidak ada aliran
bahan bakar ke ruang pembakaran.
16) Kran bahan bakar ditutup.
d. Prinsip Keja Alat
Prinsip kerja traktor tanagan atau tarktor roda dua ini adalah mesin
pengolah tanah dengan menggunakan tenaga penggerak motor bakar yang
pada umumnya motor diesel. Sebagai mesin pengolah tanah, seperti: bajak
piring, garu piring, dan lain-lain.
2. Traktor Roda 4
a. Gambar Alat

Gambar 2. Traktor Roda 4


b. Fungsi dan Bagian Alat
1) Atap, berfungsi sebagai pelindung dari panas dan hujan.
2) Kaca spion, berfungsi untuk melihat kondisi belakang.
3) Mesin (diesel engine), berfungsi sebagai penggerak utama traktor.
4) Lampu depan, berfungsi sebagai pencahayaan jalan arah depan.
5) Pemberat depan, berfungsi untuk menyeimbangkan atau sebagai
penstabil agar tidak roboh.
6) Roda depan, berfungsi agar traktor dapat berjalan.
7) Tuas pengatur hidrolik, berfungsi untuk mengatur naik turunnya bajak.
8) Bajak rotary, berfungsi melakukan pengolahan tanah (penyiangan/
pendangiran)
9) Lampu belok, berfungsi sebagai indicator/ prnanda belok.
10) Tempat duduk operator berfungsi sebagai tempat duduk pengemudi.
11) Plat nomor, berfungsi sebagai penanda traktor yang dimiliki.
12) Lampu belakang, berfungsi sebagai pencahayaan jalan arah belakang.
13) Kotak alat, berfungsi untuk menyimpan alat-alat yang digunakan
traktor.
14) Lampu rem, berfungsi sebagai penanda bahwa traktor akan berhenti.
15) Roda belakang, berfungsi agar traktor dapat berjalan.
16) Tuas garda depan, berfungsi untuk menyambung garda depan bila
diperlukan.
17) Pedal kopling, berfungsi untuk mengatur jalannya traktor agar lajunya
stabil.
18) Pedal gas, berfungsi sebagai pengatur kecepatan.
19) Pedal rem, berfungsi untuk menghambat kcepatan traktor agar lajunya
stabil.
20) Tuas gigi, berfungsi untuk memindahkan gigi percepatan.
21) Tuas hidrolik, berfungsi untuk mengatur naik turun bajak.
22) Tuas PTO, berfungsi untuk mengatur kecepatan gerak traktor
23) Kontak kunci, berfungsi untuk memasukkan kunci agar traktor dapat
dikendarakan.
c. Cara Kerja alat
1) Pengemudi duduk di tempat duduk operator.
2) Rem parkir dipasang.
3) Semua tuas pengatur harus pada posisi netral.
4) Kunci kontak dimasukkan dan diputar kearah on.
5) Pedal kopling diinjak dan kunci kontak diputar kearah preheater.
6) Kunci kontak diputar kea rah posisi start, maka stater motor akan
memutar mesin. Setelah mesin hidup, segera kunci dilepaskan
sehingga kunci kontak akan dengan sednirinya kembali ke posisi on.
7) Pedal kopling diinjak penuh.
8) Tuas pengubah kecepatan utama dan tuas pengubah kecepatan PTO
dipindahkan ke kecapatan yang diinginkan.
9) Rem parkir dilepaskan.
10) Akselerasi mesin ditingkatkan dengan menggunakan handel atau pedal
akselerasi.
11) Pedal kopling dilepaskan perlahan-lahan dan tarktor akan bergerak.
12) Bajak dipasang sesuai kebutuhan.
13) Putaran mesin dinaikkan pada kecepatan konstan dengan
menggunakan tuas akselerasi tangan.
14) Kopling diinjak kemudian gigi rendah dan tuas putaran rotary
dimasukkan.
15) Operator mengendalikan sesuai arah yang diinginkan.
16) Jika traktor selesai digunakan, maka kedua pedal kopling dan rem
diinjak agar berhenti.
17) Tuas pengubah kcepatan utama dan PTO dipindahkan ke posisi netral
dan pedal kecepatan dilepaskan.
18) Pengunci pedal kiri dan kanan serta rem parkir dihubungkan kembali.
d. Prinsip Kerja Alat
Traktor roda empat dirangkai dnegan peralatan pengolahan tanah perlu
diatur atau disetel posisi peralatannya agar dapat difungsikan dengan baik.
Pengaturan tersebut dilakukan dengan memanjangkan atau memendekkan
pada ikatan sambungan peralatan atau pada “tiga titik penyambungan”.

B. Pembahasan

Traktor adalah kendaraan yang didesain secara spesifik untuk keperluan traksi
tinggi pada kecepatan rendah, atau untuk menarik trailer atau instrumen yang
digunakan dalam pertanian atau konstruksi. Istilah ini umum digunakan untuk
mendefinisikan suatu jenis kendaraan untuk pertanian. Instrumen pertanian umumnya
digerakkan dengan menggunakan kendaraan ini, ditarik ataupun didorong, dan
menjadi sumber utama mekanisasi pertanian Fungsi utama traktor ialah untuk
menghela sesuatu. Itulah sebabnya semua traktor tentu pada bagian belakangnya
dilengkapi dengan sambungan untuk tempat menggandeng alat yang akan dihela
tersebut.
Penggunaan dan pengembangan pemakaian traktor dalam bidang pertanian
merupakan suatu tindakan yang tepat dan tidak terfokus pada kegiatan pengolahan
tanah saja, tetapi juga untuk kegiatan pertanian lainnya. Traktor sebagai sumber
tenaga dalam pengolahan tanah, diharapkan dapat mengurangi waktu dan biaya
operasional yang diperlukan. Oleh karena itu, untuk kelancaran pengerjaan
pengolahan tanah dengan alat mekanis, maka diperlukan alat mesin pertanian yang
tepat dengan melihat kondisi lahan yang akan diolah dalam hal ini tingkat
kelembaban tanah, topografi dan pola pembajakan yang tepat.
Pemadatan tanah sebagai bentuk pengolahan tanah pada lintasan atau alur hasil
pembajakan sering terjadi, karena roda traktor berjalan pada furrow yang terbentuk
pada trip sebelumnya. Pengolahan tanah berikutnya, biasanya terlalu dangkal untuk
menghancurkan tanah yang terpadatkan dan pemadatan tanah berangsur-angsur
meningkat. Tipe pemadatan ini menghasilkan sebuah lapisan dengan kerapatan isi
tanah yang tinggi dan mengurangi porositas di bawah daerah pembajakan, yaitu
plowplan atau pressure pan.
Pada awalnya aspek pemadatan tanah pada lahan pertanian dianggap sebagai
konsep yang sederhana, dianggap sebagai sifat tanah yang mudah diukur atau
diuraikan; akan tetapi pada kenyataannya pemadatan tanah mempunyai hubungan
nyata dengan sifat fisika, mekanika, kimia, biologi dan termasuk faktor lingkungan
seperti iklim, cuaca, perlakuan pengolahan tanah, agronomos dan pertumbuhan
tanaman.
Traktor tangan (hand tractor) seperti traktor tangan roda dua merupakan
sumber penggerak dari implemen (peralatan) pertanian. Jenis traktor yang digunakan
adalah Yanmar TF-105 di dengan spesifikasi seperti pada tabel berikut:
Jenis Motor Diesel Horizontal
Daya Maksimum 10,5 HP/ 2400rpm
Daya Kontinyu 9,5 HP/ 2400rpm
Volume Silindris 583 cc
Sistem Pembakaran Pengabutan Langsung
Sistem Pendingan Radiator
Cara Menghidupkan Manual (Engkol Tangan)
Bahan Bakar Solar
Kapasitas Tangki Bahan Bakar 11 liter
Kapasitas Tangki Minyak Pelumas 2,8 liter
Berat 102,1 kg
Sistem Perendam Getaran Perredam Getar Ganda
Tabel 1. Spesifikasi Traktor Roda 2 yang digunakan

Traktor tangan umumnya digunakan untuk mengolah tanah. Traktor tangan ini
sebenarnya merupakan mesin yang serba guna, karena dapat digunakan untuk tenaga
penggerak implemen yang lain, seperti: pompa air, alat prosesing, trailer, dan lain-
lain.
Berdasarkan jenis bahan bakar yang digunakan, traktor tangan dapat dibagi
menjadi tiga jenis, yaitu :
1. Traktor tangan berbahan bakar solar.
2. Traktor tangan berbahan bakar bensin.
3. Traktor tangan berbahan bakar minyak tanah (kerosin).
Traktor dengan bahan bakar bensin dan minyak tanah biasanya berukuran
kurang dari 7 HP. Jenis motor yang paling banyak digunakan traktor tangan di
Indonesia adalah motor berbahan bakar solar. Perbedaan jenis bahan bakar itu
disebabkan karena setiap bahan bakar memiliki nilai oktan yang berbeda bergantung
pada jenis mesin tersebut. Sebagai contoh bahwa mesin pembakaran pada solar
memiliki busi yang diibaratkan sebagai korek, sedangkan oktan bensin lebih pendek
dari solar yang apabila solar tersebut digantikan dengan bensin maka akan terjadi
ledakan karena bensin mudah terbakar pada pembakaran disel dengan tekanan tinggi
dan suhu yang tinggi.
Berdasarkan besarnya daya motor, traktor tangan dapat dibagi menjadi tiga
jenis, yaitu :
1. Traktor tangan berukuran kecil, tenaga penggeraknya kurang dari 5 HP.
2. Traktor tangan berukuran sedang, tenaga penggeraknya antara 5 - 7 HP.
3. Traktor tangan berukuran besar, tenaga penggeraknya antara 7–12 HP.
Bagian-bagian utama traktor tangan dapat dikelompokkan menjadi tiga
kelompok, yaitu:
1. Tenaga Penggerak
Gambar 3. Bagian Tenaga Penggerak Traktor Roda 2
Jenis tenaga penggerak yang dipakai pada praktikum ini adalah motor
diesel, tetapi ada juga traktor yang menggunakan motor bensin atau minyak
tanah (kerosin). Daya yang dihasilkan kurang dari 12 HP bila menggunakan satu
silinder.
Motor penggerak dipasang pada kerangka dengan empat buah baut
pengencang. Lubang baut pada kerangka dibuat memanjang agar posisi motor
dapat digerakkan maju mundur. Tujuannya untuk memperoleh keseimbangan
traktor dan untuk menyesuaikan ukuran v-belt yang digunakan. Traktor akan
lebih berat ke depan apabila posisi motor digeser maju, begitu juga sebaliknya.
Menghidupkan motor diesel digunakan engkol, sedangkan untuk motor bensin
dan minyak tanah menggunakan tali starter.
Sebagian besar traktor menggunakan motor diesel seperti traktor yang
digunakan pada praktikum ini. Penggunaan motor diesel umumnya lebih murah
baik pada saat pengoperasiannya maupun perawatannya. Motor diesel lebih awet
dibanding motor jenis lain, asal perawatannya dilakukan dengan baik dan benar
sejak awal.
2. Kerangka dan Transmisi (Penerus Tenaga)

Gambar 4. Kerangka dan Transmisi Traktor Roda 2


Kerangka berfungsi sebagai tempat kedudukan motor penggerak, transmisi
dan bagian traktor lainnya. Bagian traktor dikaitkan dengan kerangka dengan
menggunakan beberapa buah baut pengencang.
Transmisi berfungsi memindahkan tenaga/putaran dari motor penggerak ke
alat lain yang bergerak. Jenis transmisi yang digunakan ada beberapa macam,
seperti: pully, belt, kopling, gigi persneleng, rantai dan sebagainya. Tenaga dari
motor berupa putaran poros disalurkan melalui pully dan v-belt ke kopling utama.
Kopling utama meneruskan tenaga tersebut ke gigi persneleng untuk
menggerakkan poros roda dan poros PTO. Selain untuk menyalurkan tenaga, gigi
persneleng juga berfungsi sebagai pengatur kecepatan putaran poros roda dan
poros PTO. Tenaga dari PTO disalurkan lewat gigi dan rantai ke mesin rotary.
Kopling utama dioperasikan dari tuas kopling utama. Bila tuas ditarik ke
posisi netral, maka tenaga motor tidak disalurkan ke gigi persneleng. Akibatnya
traktor akan berhenti, meskipun kondisi motor penggerak dihidupkan. Kopling
kemudi terletak di bawah gigi persneleng, di pangkal poros kedua roda. Kopling
kemudi dioperasikan melalui tuas kemudi kanan dan kiri. Apabila kopling
kemudi kanan ditekan, maka putaran gigi persneleng tidak tersambung dengan
poros roda kanan. Sehingga roda kanan akan berhenti, dan raktor akan berbelok
ke kiri. Begitu juga sebaliknya apabila kopling kiri ditekan.
Sebuah traktor tangan dapat bergerak maju-mundur dengan kecepatan
tertentu karena putaran poros motor penggerak disalurkan sampai ke roda. Ada
tiga jenis roda yang digunakan pada traktor tangan, yaitu; roda ban, roda besi,
roda apung (roda sangkar/cage wheell). Roda ban berfungsi untuk
transportasi.dan mengolah tanah kering. Bentuk permukaan roda ban beralur
agak dalam untuk mencegah slip. Roda ban dapat meredam getaran, sehingga
tidak merusak jalan. Roda besi digunakan untuk pembajakan di lahan kering.
Sirip pada roda besi akan menancap ke tanah, sehingga akan mengurangi
terjadinya slip pada saat menarik beban berat. Roda apung digunakan pada saat
pengolahan tanah basah. Roda apung ini ada yang lebar, ada juga yang
diameternya besar, sehingga dapat menahan beban traktor agar tidak tenggelam
dalam lumpur. Ukuran roda disesuaikan dengan spesifikasi traktor. Besar
kecilnya roda akan berpengaruh terhadap lajunya traktor.
Setiap traktor tangan biasanya dilengkapi dengan standar depan dan standar
samping. Standar samping khusus digunakan untuk pemasangan roda.
Pemasangan roda dilakukan satu persatu. Pelepasan roda dari poros dilakukan
dengan cara melepas mur-baut dan atau pena penyambung. Setelah roda dilepas,
baru dipasang roda pengganti yang sesuai. Pemasangan roda ini tidak boleh
terbalik. Untuk roda ban, pada sisi atas ban, arah panah harus ke depan. Untuk
roda besi, sisi roda bawah harus menancap ke tanah. Untuk roda apung, sisi roda
bawah tidak boleh menancap ke tanah. Sehingga pemasangan roda tidak boleh
terbalik antara roda kiri dan kanan.
Poros roda traktor biasanya cukup panjang dan dilengkapi dengan beberapa
lubang. Poros yang panjang ini dimaksudkan untuk menyesuaikan lebar olah
implemen. Pemasangan roda yang cukup lebar juga akan menjaga keseimbangan
traktor, terutama apabila digunakan pada lahan yang miring. Sedang lubang yang
ada di poros digunakan untuk tempat pena, sehingga menjamin roda tidak akan
slip atau lepas pada saat pengoperasian.
3. Tuas Kendali/ Kontrol
Gambar 5. Tuas Kendali Traktor Roda 2
Tuas kendali adalah tuas-tuas yang digunakan untuk mengendalikan
jalannya traktor. Untuk mempermudah jalannya operasional, traktor tangan ada
banyak tuas kendali. Namun begitu banyaknya tuas kendali ini akan
mengakibatkan traktor menjadi lebih berat, dan harganya lebih mahal. Untuk itu
sekarang banyak diproduksi traktor yang hanya dilengkapi dengan beberap tuas
kendali. Tujuannya agar traktor menjadi ringan, dan harganya menjadi lebih
murah. Meskipun kemampuan traktor menjadi terbatas.
Tuas kendali yang sering ada pada traktor tangan adalah sebagai berikut:
a. Tuas persneleng utama
Tuas persneleng utama berfungsi untuk memindah susunan gigi pada
persneleng, sehingga perbandingan kecepatan putar poros motor penggerak
dan poros roda dapat diatur.Traktor tangan yang lengkap biasanya
mempunyai 6 kecepatan maju dan 2 kecepatan mundur. Kecepatan ini dapat
dipilih sesuai dengan jenis pekerjaan yang sedang dilaksanakan. Sebagai
patokan awal dapat digunakan sebagai berikut:
1) Kecepatan satu untuk membajak tanah dengan mesin rotary
2) Kecepatan dua untuk membajak tanah dengan bajak singkal/piringan
3) Kecepatan tiga untuk membajak tanah sawah yang tergenang
4) Kecepatan empat untuk berjalan di jalan biasa
5) Kecepatan lima dan enam untuk menarik trailer/gerobak
6) Mundur satu digunakan pada saat operator berjalan
7) Mundur dua digunakan pada saat operator naik di trailer/gerobak
b. Tuas Persneleng Cepat Lambat
Tuas ini tidak selalu ada. Apabila tuas persneleng utama hanya terdiri
dari 3 kecepatan maju dan 1 kecepatan mundur, biasanya traktor tangan
dilengkapi dengan tuas persneleng cepat lambat. Fungsi perneleng ini untuk
memisahkan antara pekerjaan mengolah tanah dengan pekerjaan transportasi
(berjalan dan menarik trailer/gerobak). Dengan adanya tuas cepat lambat,
kemungkinan salah dalam memilih posisi persneleng bisa dikurangi.
c. Tuas Kopling Utama
Tuas kopling utama berfungsi untuk mengoperasikan kopling utama.
Bila tuas dilepas pada posisi pasang/ on, maka tenaga motor akan
tersambung ke gigi persneleng. Sebaliknya apabila ditarik ke posisi
netral/bebas/off, maka tenaga motor tidak disalurkan ke gigi persneleng.
Apabila ditarik lagi maka tuas kopling utama akan tersambung dengan rem
yang berada pada rumah kopling utama.
d. Tuas persneleng mesin rotary
Tuas persneleng mesin rotary berfungsi sebagai pengatur kecepatan
putar poros PTO. Biasanya ada dua macam kecepatan dan satu netral.
Apabila hasil pengolahan yang diharapkan halus dan gembur, maka
tempatkan posisi tuas persneleng mesin rotary pada posisi cepat. Begitu juga
sebaliknya. (Kecepatan putar pisau rotary dapat juga diatur dari posisi
pemasangan rantai penghubung)
e. Tuas persneleng kemudi
Ada dua buah tuas kopling kemudi pada setiap traktor tangan, masing-
masing ada di sebelah kanan dan kiri. Tuas ini digunakan untuk
mengoperasikan kopling kemudi (kanan dan kiri). Tuas kopling kemudi
kanan ditekan, maka putaran gigi persneleng tidak tersambung dengan poros
roda kanan. Hal itu menyebabkan roda kanan akan berhenti, dan traktor akan
berbelok ke kiri. Begitu juga sebaliknya apabila kopling kiri ditekan.
f. Tuas Kemudi dan Kemudi Pembantu
Stang kemudi merupakan bagian traktor yang digunakan untuk
berpegangnya operator. Stang kemudi digunakan untuk membantu
membelokan raktor. Tuas kopling kemudi sudah ada, namun agar
berbeloknya traktor dapat lebih tajam, perlu dibantu dengan stang kemudi.
Stang kemudi juga digunakan untuk mengangkat implemen pada saat
pengoperasian. Kemudi pembantu digunakan untuk tempat bertumpu bahu
operator. Maksudnya agar menambah beban bagian belakang traktor,
sehingga hasil pengolahan tanah bisa lebih dalam.
g. Tuas Gas
Tuas gas traktor dihubungkan dengan tuas gas pada motor penggerak.
Tuas ini digunakan untuk mengubah kecepatan putaran poros motor
penggerak yang sesuai dengan tenaga yang dibutuhkan. Tuas ini juga
berfungsi untuk mematikan motor traktor, apabila posisinya ditempatkan
pada posisi stop.
h. Tombol Lampu dan Bel
Kadang-kadang traktor digunakan pada waktu malam hari, sehingga
diperlukan penerangan. Tombol bel diperlukan apabila traktor dijalankan di
jalan raya. Dengan adanya tombol lampu dan bel ini, motor traktor harus
dilengkapi dengan kumparan sebagai sumber arus listrik.
i. Tuas penyangga depan
Tuas ini dihubungkan dengan penyangga depan. Tuas ini akan
menggerakkan penyangga depan. Tuas didorong akan mendorong
penyangga depan turun untuk menyangga traktor. Traktor tangan hanya
mempunyai dua roda. Traktor dalam keadaan berhenti (ditinggal operator),
maka untuk menegakkan traktor diperlukan penyangga.
Menurut SNI 7416:2010, traktor roda empat adalah mesin berdaya gerak sendiri
berupa motor diesel, beroda empat (ban karet atau ditambah roda sangkar dari baja)
mempunyai tiga titik gandeng, berfungsi untuk menarik, menggerakkan, mengangkat,
mendorong alat dan mesin pertanian dan juga sebagai sumber daya penggerak.
Berdasarkan besaran daya sumber penggerak motor diesel dan kategori tiga
titik-gandeng, traktor roda empat diklasifikasikan atas empat kelas, seperti tertera
pada Tabel 2 dibawah ini.
Klasifikasi Traktor Klasifikasi Traktor
Dayamotor (kW) Kategori 3-titik-gandeng
Traktor Mini 9-15 1
Traktor Kecil 15-35 1
Traktor Sedang 30-75 2
Traktor Besar 60-168 2 dan 3
Traktor Sangat 135- 300 3 dan 4
Tabel 2. Klasifikasi Traktor Roda Empat
Traktor roda empat mempunyai kisaran daya motor penggerak yang besar.
Traktor yang biasa digunakan di taman/kebun mempunyai daya sekitar 11 kW (15
hp). Traktor ini di pasaran biasa disebut traktor mini atau traktor kebun. Traktor
raksasa yang biasa digunakan di perkebunan yang luas mempunyai daya sampai 150
kW (200 hp). Namun begitu, biasanya traktor roda empat yang biasa digunakan
mempunyai daya antara 30 – 60 kW (40 - 80 hp) seperti yang digunakan pada
praktikum ini.
Pada praktikum ini, traktor roda empat yang digunakan adalah type Kubota
B2420 dengan spesifikasi sebagai berikut:
1. Mesin ppowerfull untuk mengambil proyek yang Tangguh dalam lahan sawah.
2. Model gear-drive B2420 mengeluarkan tenaga kuda PTO yang impresive17.4.
3. 3-range shift / cruise control untuk seleksi kecepatan optimal
4. Pola pergeseran in-Line memungkinkan pergeseran jarak jauh dari rendah ke
menengah ke tinggi.
5. Pengoperasian front-loader yang lebih mudah, pergeseran antar-muka mekanis
memiliki forward / reverse pada rentang rendah dan sebaliknya.
6. Transmisi Gear-Drive (Model Gear)
Berdasarkan jenis rodanya, traktor dapat digolongkan menjadi:
1. Traktor satu gardan (two wheel-drive tractor/ rowcrop tractor)
2. Traktor beroda track/crawler
3. Traktor dobel gardan (four wheel-drive tractor)
Traktor satu gardan banyak digunakan di perkebunan kecil yang
membudidayakan tanaman larikan seperti; kentang kobis. Traktor ini mempunyai
sudut putar yang kecil, lebar roda tipis dan jarak antar roda kiri dan kanan dapat
diatur. Umumnya daya yang digunakan tidak terlalu besar, sekitar 22 – 33 kw (30 –
45 hp). Pada praktikum ini menggunakan traktor dobel gardan (four wheel-drive
tractor). Traktor dobel gardan mempunyai daya tarik yang lebih besar bila
dibandingkan dengan traktor satu gardan karena masih menggunakan roda ban,
traktor ini masih dapat berjalan di jalan raya. Ada dua tipe dari traktor dobel gardan
yaitu traktor dengan roda depan lebih kecil dari roda belakang dengan daya yang
digunakan antara 33 – 67 kW (45 – 90 hp) maupun traktor dengan roda depan sama
besar dengan roda belakang dengan daya yang digunakan antara 75 – 150 kW (100 –
200 HP).
Bagian-bagian utama traktor roda empat dapat dikelompokkan menjadi tiga
kelompok, yaitu:
1. Enjin (Engine)

Gambar 6. Enjin Traktor Roda 4


Traktor roda empat dilengkapi dengan enjin diesel, 4-tak, berpendingin air.
Banyak diantaranya memiliki 2 hingga 6 silinder. Enjin traktor seperti enjin truk
atau bus tetapi dilengkapi dengan governor yang efektif untuk keperluan dapat
menjaga putaran konstan dengan tanpa memandang beban yang diberikan. Enjin
dari sebuah traktor roda empat umumnya dilengkapi dengan:
a. Sistem bahan bakar. Enjin traktor biasanya memiliki sebuah pompa injeksi
untuk setiap silinder. Mengalirkan bahan bakar, diperlukan pompa bahan
bakar.
b. Sistem pelumasan. Minyak pelumas dialirkan secara paksa oleh pompa
minyak pelumas ke berbagai bagian enjin.
c. Sistem pendingin. Radiator dan kipas pendingin selalu melengkapi enjin
yang berpendingin air. Pompa harus dilengkapi untuk memastikan terjadinya
sirkulasi air.
d. Sistem listrik. Terdapat alat motor starter untuk memutar flywheel yang
ditenagai oleh aki (accu). Aki juga digunakan untuk menyalakan lampu,
klakson dan aksesoris lainnya. Aki dicharge oleh generator, yang selalu
berputar bersama putaran enjin.
2. Alat untuk Penyaluran Tenaga

Gambar 7. Sistem Penyaluran Bahan Bakar Enjin Diesel untuk Traktor


Alat ini berfungsi menyalurkan tenaga dari enjin menuju roda, poros
PTO, pompa oli untuk menggerakkan tiga-titik gandeng (thre-point
linkage/hitch), dan lain-lainnya, pada berbagai tingkat kecepatan putaran.
Penyaluran tenaga ke roda, mirip dengan yang ada pada mobil, yaitu memiliki
urutan dari enjin– kopling -- gigi kecepatan -- gigi diffrensial -- poros
roda. Karena traktor bergerak dengan kecepatan yang sangat bervariasi, mulai
dari 0,3 hingga 10 km/jam di lahan, dan 15–24 km/jam di jalan raya, jumlah gigi
perubahan kecepatan umumnya bervariasi dari 6 hingga 12, atau lebih. Gigi
differensial dapat dikunci dengan diffrential lock, ini akan membuat kedua
roda penggerak berputar bersamaan bila salah satu roda mengalami slip.
Blok enjin dan sistem transmisi biasanya menjadi satu sebagai badan utama
traktor, maka dia dibuat dengan konstruksi yang sangat kuat.
3. Alat untuk Bergerak
Bagian utama untuk bergerak adalah roda ban. Roda ban traktor
ukurannya besar, untuk memberikan ground clearance yang besar, juga
untuk mempermudah gerak pada lahan tidak rata, dan juga untuk
meningkatkan kemampuan traksi. Namun demikian, untuk lebih
meningkatkan kemampuan traksinya, kembang roda ban dibuat lebih tinggi.
Demikian juga sering dilengkapi dengan berat tambahan berupa besi atau
penambahan air ke dalam ban.

Gambar 8. Pemberat Tambahan Pada Traktor


Pada lahan sawah yang berlumpur, beban yang berat seperi pada
Gambar 8, maka akan malah menghambat gerak traktor. Oleh sebab itu,
traktor untuk lahan sawah biasanya dilengkapi roda sangkar, untuk
mengurangi tekanan kontak. Rem hanya disediakan pada roda belakang. Rem
roda kiri dan kanan dapat dipergunakan sendiri-sendiri untuk memudahkan
belok. Traktor untuk lahan sawah biasanya dilengkapi dengan rem yang
memilik bearing dengan seal kedap air.
Beberapa traktor dengan berpenggerak empat roda memiliki empat
buah roda yang sama besar, dan ada yang memiliki roda depan yang lebih
kecil seperti yang digunakan dalam praktikum ini. Traktor yang memiliki empat
roda yang sama besar umumnya memberikan traksi yang lebih besar, tapi
lebih sulit untuk dikemudikan dibandingkan dengan yang roda depannya lebih
kecil.
4. Alat untuk Kemudi

Gambar 9. Indikator Traktor Roda 4


Traktor roda empat umumnya dikemudikan dari ruang kemudi dengan
mengendalikan roda depan melalui roda kemudi (stir). Namun ada juga
kemudi dilakukan dengan mengatur roda belakang. Gigi differential sangat
penting untuk poros roda penggerak, dan jangan gunakan differential lock
saat berbelok. Sistem power steering digunakan untuk traktor besar. Ini
akan membantu memperingan pengemudian traktor. Saat berbelok,
diperlukan juga bantuan rem kiri bila berbelok tajam ke kiri atau sebaliknya.
Sistem Kendali Traktor Roda Empat Menurut Sihotang (2010), Pengendali
adalah indikator, saklar, tuas dan pedal yang digunakan untuk mengendalikan
jalannya traktor. Pengendali yang ada pada traktor roda empat dapat dibagi
menjadi dua kelompok, yaitu:
a. Indikator dan saklar pada dashboard, antara lain:
1) Kunci Kontak (Saklar Utama)
Pada kunci kontak ada 4 gerakan putar, yaitu:
a) off (mati).
Pada posisi ini, aliran arus listrik terputus (bukan mematikan
motor traktor). Untuk traktor model terbaru, posisi ini juga dapat
mematikan traktor
b) Preheat.
Pada posisi ini, pemijar pada setiap silinder ruang pembakaran
akan membara, sehingga akan memanaskan ruang pembakaran.
Tujuannya agar motor traktor mudah dihidupkan pada saat mulai
dihidupkan.
c) on (hidup).
Pada posisi ini, aliran arus listrik tersambung.
d) Start.
Pada posisi ini arus listrik dari accu tersambung ke motor
stater.
2) Saklar lampu Depan
Berfungsi untuk menyalakan lampu depan. Saklar lampu ada yang
hanya ada satu posisi hidup, ada juga yang mempunyai dua posisi hidup
(lampu jauh dan lampu dekat).
3) Saklar Lampu Sein
Lampu sein berfungsi untuk memberi tanda, ke arah mana traktor
akan membelok. Bila traktor berjalan di jalan umum, gunakan lampu
sein seperti saat mengendarai kendaraan.
4) Tombol Klakson
Klakson akan berbunyi apabila tombol ini ditekan. (Pada saat
posisi kunci kontak on)
5) Indikator Pemanas Mesin
Indikator ini akan berpijar beberapa detik setelah kunci kontak
diputar ke arah preheat untuk mengetahui apakah ruang pembakaran
sudah cukup panas untuk dihidupkan.
6) Indikator Pengisian Accu
Lampu akan menyala apabila kunci kontak diputar pada posisi on.
Akan tetapi setelah motor hidup lampu akan mati, sebagai tanda
pengisian accu berjalan lancar. Apabila lampu tidak mati, berarti ada
gangguan pada sistem pengisisan, sebaiknya motor dimatikan, dan
dilakukan perbaikan terlebih dahulu.
7) Indikator Temperatur Air
Lampu akan tetap padam walaupun kunci kontak pada posisi on.
Lampu akan menyala apabila air pendingin di radiator temperaturnya
naik melebihi batas temperatur normal. Apabila lampu menyala, hal ini
menunjukkan air radiator berkurang dan naik temperaturnya, motor
terlalu panas, atau ada kerusakan lainnya. Motor harus segera dimatikan.
8) Indikator Sirkulasi Oli Pelumas
Lampu akan menyala apabila kunci kontak diputar pada posisi on.
Setelah motor hidup dan sistem pelumasan bekerja dengan baik, maka
akan padam kembali. Apabila lampu tidak padam, berarti ada gangguan
pada sistem pelumasan, motor harus dimatikan, dan perlu dilakukan
perbaikan.
9) Tuas Dekompresi
Apabila motor susah dihidupkan karena accu lemah atau udara
dingin, tarik tuas ini untuk membebaskan kompresi pada ruang
pembakaran. Biarkan motor berputar dahulu, setelah putarannya cukup
cepat, dorong kembali tuas ini. Dengan jalan ini motor akan mudah
dihidupkan.
10) Tachometer dan meter jam
Tachometer menunjukkan kecepatan putaran mesin dan meter jam
menunjukkan jumlah jam pemakaian
11) Sikring
Biasanya sikring diletakkan pada kotak yang berada dibalik
dashboard. Fungsi sikring ini adalah sebagai alat pengaman pada aliran
listrik. Bila sikring ini putus, selidikilah penyebab dari arus yang
berlebihan ini. Setelah diketahui penyebabnya dan diperbaiki, ganti
dengan sikring baru yang ampernya sama. Pada kotak sikring dilengkapi
dengan tempat sikring cadangan.
b. Tuas dan Pendal Pengatur
1) Tuas Pengatur Gas
Kecepatan (gas) akan besar apabila tuas ditarik. Gas akan kecil
apabila disorong ke depan. Apabila gas didorong lebih lanjut, gas akan
berhenti. Ada juga jenis traktor yang dilengkapi dengan tuas khusus
untuk mematikan motor penggerak. Tuas gas ini berfungsi untuk
menjaga kecepatan jalan traktor akan akan tetap, pada saat dioperasikan.
2) Tuas Hidrolik
Tuas hidrolik berfungsi untuk menggerakkan sistem hidrolik.
Sistem hidrolik berfungsi untuk menggerakkan lengan pengangkat
imlemen. Bila tuas didorong ke depan, implemen akan turun, bila ditarik
ke belakang implemen akan naik (terangkat). Apabila tuas pada posisi
netral, implemen akan berhenti ada posisi tertentu.
3) Tuas persneleng utama
Biasanya tuas perneleng terdiri dari 3 atau 4 kecepatan maju dan
satu kecepatan mundur.
4) Tuas persneleng cepat lambat
Tuas persneleng cepat lambat digunakan untuk membedakan
kecepatan di ahan (pada saat mengolah tanah) dan kecepatan di jalan.
Dengan tuas persneleng cepat lambat, kombinasi kecepatan menjadi 6
atau 8 maju dan 2 mundur.
5) Tuas persneleng PTO
Berfungsi untuk mengubah kecepatan putar poros PTO yang
diinginkan. Setiap jenis trator berbedabeda jumlah kecepatannya. Ada
yang hanya satu, dua atau tiga macam kecepatan.
6) Tuas Gardan Depan
Khusus untuk traktor yang mempunyai dobel gadan, dilengkapi
dengan tuas gardan depan. Tuas ini berfungsi untuk menyambung
gardan depan apabila diperlukan. Gardan depan digunakan untuk
memperbesar daya tarik traktor.
7) Pedal Kopling
Gunanya untuk menghubungkan dan melepaskan, hubungan antara
motor penggerak dengan transmisi. Pedal kopling diinjak, hubungan
motor dengan transmisi terputus.
8) Pedal Rem (kanan/kiri)
Pedal rem roda kiri dan rem roda kanan terpisah satu sama lain.
Dengan terpisahnya pedal rem, dapat membantu berbeloknya traktor
secara tajam. Pada saat traktor berjalan di jalan, pedal rem harus dikunci
(disatukan kembali). Menginjak satu rem saja pada saat traktor berjalan
cepat akan sangat berbahaya.
9) Pedal Gas
Beberapa jenis traktor dilengkapi dengan pedal gas, selain tuas
gas. Tekan pedal gas apabila ingin mempercepat putaran motor
penggerak. Lepaskan pedal gas apabila ingin memperlambat.
10) Tuas Rem Parkir
Tuas rem parkir berfungsi menahan rem tetap pada posisi
mengerem. Beberapa jenis traktor ada juga yang mengunakan tuas rem
parkir tersendiri.
11) Pedal pengunci differensial (gardan)
Gardan berfungsi untuk memungkinkan roda kanan dan roda kiri
belakang dapat berputar dengan kecepatan berbeda, sehingga traktor
dapat berbelok. Gardan menyebabkan salah satu roda akan slip. Dengan
menginjak pedal pengunci differensial, putaran kedua roda belakang
akan sama, sehinga slip bisa diatasi.
12) Pengunci Kap Motor
Apabila kita ingin memeriksa motor traktor, kap motor harus
dibuka terlebih dahulu. Pengunci harus dilepas terlebih dahulu untuk
membuka kap motor.
13) Pengatur Tempat Duduk
Tempat duduk dapat diatur maju atau mundur sesuai dengan
keinginan operatosr. Caranya dengan memindah pen ke lubang lain
yang diinginkan.
V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diperoleh dari praktikum acara I ini, yaitu:


1. Traktor tangan atau traktor roda dua adalah traktor mesin yang digunakan untuk
menggerakkan implemen menggunakan bajak untuk melakukan kerja baik untuk
mengolah tanah maupun kerja stasioner.
2. Terdapat tiga bagian utama pada traktor tangan yakni tenaga penggerak motor,
kerangka dan transmisi atau penerus tenaga traktor tangan, serta tuas kendali.
3. Traktor roda empat adalah traktor dengan tenaga penggerak untuk sejumlah alat
dan mesin petanian yang dapat dikendalikan dengan mudah.
4. Terdapat lima bagian utama traktor roda empat yakni enjin (engine), alat untuk
penyaluran tenaga (power transmission device), alat untuk bergerak (running
device), alat untuk kemudi (steeing device), alat untuk bekerja (working device).

B. Saran

Sebaiknya praktikan memahami video praktikum penggunaan traktor agar


praktikan dapat mengenal bagian-bagian traktor dengan tepat.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Hadi, B., Yunus, Y., & Idkham, M. (2012). Analisis Sifat Fisika Tanah Akibat
Lintasan Dan Bajak Traktor Roda Empat. Jurnal Manajemen Sumberdaya
Lahan, 1(1), 43-53.
Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Kementerian Pertanian. 2015.
Modul Traktor Roda Empat. Diklat Teknis Dalam Rangka Upaya Khusus
(UPSUS) Peningkatan Produksi Pertanian Pertanian dan BABINSA.
Djoyowasito, G. (2002). Pengaruh Kecepatan Maju Bajak terhadap beberapa Sifat
Dinamik Tanah dalam Pengolahan Tanah. Tesis. Fakultas Teknologi Pertanian.
Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Diesel, Garuda. 2017. Katalog Traktor Kubota B2420. PT Garuda Diesel.
Hardjosentono, M. Wajito, E. Rachlan, I. W. Badra, dan R. D. Tarmana. 2000.
Mesin-mesin Pertanian. Bumi Aksara, Jakarta.
Kementrian Pertanian. 2015. Modul Traktor Roda Dua (Hand Tractor). Badan
Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Jakarta.
Mardinata, Z., & Zulkifli, Z. (2014). Analisis Kapasitas Kerja dan Kebutuhan Bahan
Bakar Traktor Tangan Berdasarkan Variasi Pola Pengolahan Tanah, Kedalaman
Pembajakan dan Kecepatan Kerja. Jurnal Agritech, 34(3), 354-358.
Purwantoro. 2009. Sistem Pengendali Kemudi Traktor Otomatis Empat Roda Pada
Pengujian Lintasan Lurus. Program Studi Teknik Mesin Petanian dan Pangan,
Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Jurnal Agritech. Vol. 35. No. 1,
Bogor.
Rizaldi, T. (2006). Mesin Peralatan. Departemen Teknologi Pertanian Universitas
Sumatera Utara, Medan.
Tim BSE. (2013). Traktor Pertanian. Buku Sekolah Elektronik SMK Kelas XI.
Yanmar. 2018. Katalog Traktor Tangan Rotari. PT Yanmar Diesel Indonesia.
Yunus, Y. (2004). Tanah dan Pengolahannya. Alphabeta, Bandung.

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai