Anda di halaman 1dari 4

TUGAS MID SEMESTER MATA KULIAH PKN

NAMA : NUR SUSI SUSANTI

STAMBUK : A25119084

KELAS : B KIMIA

1. Berikan Argumentasi Saudara terkait pandemik Virus Cofid 19 yang melanda wilayah
Negara kesatuan Republik Indonesia di tinjau dari persfektif PKn terhadap Bagaimana :
a. Kebijakan pemerintah pusat
Penyebaran Covid-19 di Indonesia sekarang ini telah masuk dalam kategori
bencana Nasional. Terhitung sejak 1 maret 2020 sampai dengan sekarang ini jumlah
penduduk yang terdeteksi terkena virus Covid-19 semakin hari semakin bertambah
dengan jumlah kematian yang juga terus bertambah. Segala upaya telah pemerintah
pusat lakukan untuk memutus penyebaran Covid-19 dengan mengeluarkan kebijakan
–kebijakan yang dianggap mampu mengatasi Covid-19 yang saat ini sudah semakin
meningkat dan meluas ke wilayah –wilayah di seluruh Indonesia. Salah satu
kebijakan yang pemerintah terapkan dalam menghadapi permasalahan Covid-19
sesuai dengan Undang – undang nomor 6 tahun 2018 tentang kekarantinaan
kesehatan, masyarakat di himbau untuk isolasi mandiri di rumah masing –masing,
isolasi wilayah dan rumah sakit. Kebijakan ini diperkuat dengan pemerintah
mengeluarkan PP 21 tahun 2020 tentang pembatasan sosial berskala besar (PSBB)
dimana pemerintah menghimbau seluruh pemerintah daerah untuk membatasi
kegiatan/aktivitas masyarakat, sebagaimana yang di atur dalam pasal 13 masyarakat
di himbau untuk bekerja di rumah, belajar di rumah, dan beribadha di rumah,
kemudian melarang masyarakat untuk melakukan kegiatan sosial dan budaya yang
berpotensi menimbulkan kerumunan massa. Kebijakan yang lain seperti himbauan
penggunaan masker, physical distanting, mencuci tangan dengan benar dan himbauan
–himbauan yang lain. Namun menurut saya kebijakan –kebijakan tersebut kurang
efektif untuk mengatasi penyebaran Covid-19 bisa dilihat dari data kementrian
kesehatan sampai pada saat ini masyarakat yang terpapar Covid-19 semakin
meningkat, hal ini menurut saya karena apa yang dilakukan oleh pemerintah pusat
belum maksimal dikarenakan kebijakan ini memberatkan sebagian masyarakat yang
kurang mampu dimana mereka harus tetap keluar rumah untuk bekerja mencari
nafkah guna memenuhi kebutuhan sehari – hari contohnya petani, nelayan, ojek
online dan lain –lain. Mereka tidak punya pilihan lain selain harus tetap keluar rumah
untuk bekerja. Kebijakan ini menimbulkan masalah baru dalam masyarakat terutama
dalam sektor perekonomian, adanya “panik buying” karena himbuan untuk tetap di
rumah akhirnya masyarakat yang mampu memborong bahan –bahan makanan dan
kebutuhan lain sedangkan masyarakat yang kurang mampu tidak dapat bagian atau
tidak mampu membeli karena bahan pokok makanan yang harganya makin mahal.
Kemudian mengenai kebijakan pusat tentang PP 21 tahun 2020 tentang PSBB
menurut saya kurang efektif dalam penanganan Covid-19 karena tidak memberikan
ketegasan hanya berupa himbauan atau seruan semata kepada masyarakat dimana
seperti yang telah kita ketahui tingkat kedisiplinan masyarakat masih rendah atau
minimmnya kesadaran sosial yang disertai dengan dilema perekonomian masyarakat
yang di timbulkan oleh permasalahan Covid-19. Kemudian pemerintah mengeluarkan
kebijakan yang lain untuk mengatasi permasalahan diatas berupa listrik gratis,
keringanan kredit bahkan bantuan berupa bahan pokok makanan bagi mereka yang
kurang mampu. Namun menurut saya kebijakan ini belum cukup maksimal
dikarenakan belum merata masih banyak masyarakat yang belum tersentuh bantuan
terutama pada wilayah –wilayah tertentu.
b. Pemerintahan daerah
Menindaklanjuti kebijakan pemerintah pusat, pemerintah daerah telah
menerapkan kebijakan – kebijakan seperti pembatasan wilayah, karantina wilayah,
bahkan melakukan penyemprotan anti septik di tempat –tempat umum dan rumah
warga. Menurut saya kebijakan pemerintahan daerah masih kurang efektif mengatasi
Covid-19 karena masih banyak masyarakat yang keluar rumah melakukan aktivitas
apalagi masyarakat yang belum paham tentang bahayanya Covid-19 karena kurang
penyuluhan atau sosialisasi oleh pemerintah setempat kepada masyarakat terutama
masyarakat yang tinggal di daerah terpencil. Kemudian tidak meratanya bantuan dan
penyemprotan anti septik ke rumah – rumah waraga, kemudian tidak ada
pendeteksian atau pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh kepada masyarakat
apakah terjangkit Covid-19 apa tidak.
c. Kesadaran masyarakat terhadap menyikapi kebijakan yang ada
Kesedaran masyarakat mengenai kebijakan pemerintah pusat maupun daerah
masih sangat kurang, terutama masyarakat yang tinggal di daerah pedalaman karena
kurangnya informasi atau pengetahuan tentang bahaya Covid-19. Sebagian
masyarakat menganggap remeh Covid-19 dengan tetap beraktivitas diluar rumah,
sebagian lainnya tidak punya pilihan lain selain tetap harus bekerja mencari nafkah di
luar rumah. Kebijakan yang ada memberatkan sebagian masyarakat yang kurang
mampu tidak memberikan solusi atas permasalahan yang ada. Ditambah jumlah
pasian yang terpapar Covid-19 sampai saat ini kebanyakan dari kalangan yang
mampu karena dapat memeriksakan kesehatannya sedangkan orang yang kurang
mampu tidak dapat memeriksa karena terkendala biaya dan mereka merasa jika sakit
biasa cukup hanya minum obat yang dibeli dari warung –warung padahal bisa saja itu
gejalah Covid-19.
d. Solusi Anda “ mahasiswa “ terkait poin a, b, dan c
Solusi terkait poin a, Negara terutama pemerintah mempunyai tugas
konstitusional yang terdapat pada UUD 1945 untuk melindungi rakyat Indonesia
dalam hal ini melindungi keselamatan jiwa rakyat Indonesia dari wabah Covid-19.
Pemerintah harus bergerak cepat untuk mengatasi Covid-19 dan memilih kebijakan
yang tepat. Solusi saya berdasarkan UU No.4 Tahun 1984 tentang wabah penyakit
menular dan UU No.6 Tahun 2018 tentang kekarantinaan kesehatan, pemerintah
harusnya memilih opsi kebijakan lockdown secara nasional, bukannya hanya
membatasi kegiatan masyarakat atau sosial distanting. Namun pilihan lockdown juga
harus disertai dengan kebijakan yang lainnya misalnya pemerintah menyediakan atau
menyalurkan bantuan bahan pokok kepada seluruh masyarakat tanpa terkecuali, bagi
masyarakat mampu diharuskan membayar dengan harga yang normal sedangkan yang
kurang mampu diberikan keringanan atau digratiskan. Dengan cara ini masyarakat
tidak lagi keluar rumah untuk mencari bahan kebutuhan sehari –hari. Selain itu
pemerintah juga diharapkan membuat payung hukum yang tegas untuk menindak
masyarakat yang tidak mematuhi aturan yang ada karena jika hanya berupa himbauan
masih banyak masyarakat yang tidak memperdulikan.

Solusi saya terkait poin b, pemerintah daerah dapat mengarahkan pejabat –


pejabat desa beserta perangkat desa untuk turun langsung memberikan pemahaman
kepada masyarakat tentang bahaya Covid-19 dan mengarahkan para tenaga kesehatan
yang ada dipuskesmas daerah masing –masing untuk melakukan penyuluhan dan
sosialisasi tentang pentingnya penggunaan masker, cuci tangan dengan benar kepada
masyarakat dan memeriksa kesehatan seluruh masyarakat.

Solusi terkait poin c, mencermati pernyataan dari Dr. Tedros Adhanom


Ghebreyesus selaku WHO (Word Health Organization ) director general yang
menyatakan bahwa Covid-19 sebagai sebuah pandemi,pernyataan ini juga telah
mempertegas dan meletakkan permasalahan Covid-19 sebagai sebuah permasalahan
serius dan tidak bias dianggap remeh olehnya kesadaran masyarakat menjadi kunci
utama dalam upaya memutus rantai penyebaran Covid-19, apapun kebijakan yang
diambil. Olehnya diminta semua pihak untuk memberikan pemahaman kepada
masyarakat mengenai Covid-19. Dan dengan menerapkan solusi a dan b dengan baik
diharapkan tidak ada lagi masyarakat yang tidak mematuhi aturan.

Anda mungkin juga menyukai