Anda di halaman 1dari 14

PEMILIHAN UJI STATISTIK UNIVARIAT/BIVARIAT

Tujuan Jumlah Sampelbebas/ Jenis variabel


Uji sampel/ berpasangan Kuantitatif Semi kuantitatif Kualitatif (nominal)/
jumlah (rasio- (ordinal) / kategori
pasangan interval) kuantitatif
populasi distribusi
berdistribusi populasi tak
normal normal
2 Bebas Uji t sampel - Uji Mann - Uji khi kuadrat
Komparasi bebas Whitney - Uji Eksak dari Fisher
- Uji jumlah
peringkat dari
Wilcoxon
Berpasangan Uji t sampel Uji peringkat Uji Mc Nemar (u/ katigeri dikotomik)
berpasangan bertanda dari
Wilcoxon
>2 Bebas Anova 1 arah Uji Kruskall Uji khi kuadrat
Wallis
Berpasangan Anova 1 Uji Friedman Uji Cochran’s Q (u/ kategori
subyek dikotomik)
Korelasi -Korelasi dari -Korelasi dari -Koefisien kontingensi(C)
Pearson (r) Spearman (rs) -Koefiesien Phi
- Regresi
UJI STATISTIK

Pedoman pemilihan uji statistik:


1. Uji hipotesis apa yang kita kehendaki?(hubungan atau
perbedaan?)
2. Bagaimana sampel yang kita peroleh? (random atau
tidak?)
3. Apa level measurement variabel tergantung yang kita
analisis? (Nominal, ordinal, interval atau rasio?)
4. Berapa jumlah kelompok observasi?(satu, dua atau lebih?)
5. Kalau ada dua atau lebih, apa sampel berhubungan?
6. Apakah pada uji yang dikehendaki dilakukan
pengendalian terhadap variabel utama?
UJI-t
Uji-t terdiri dari:
1. Uji-t satu sampel
2. Uji-t sampel berpasangan
3. Uji-t sampel bebas
Uji-t sampel berpasangan

Fungsi uji:
Untuk mengetahui perbedaan sebelum dan
sesudah perlakuan tertentu

Asumsi:
1. Data berskala minimal interval
2. Data berdistribusi normal

1.RUMUS:
No. individu Observasi I Observasi II di di2
xi x’i (xi -x’i) (xi -x’i)2

1 x1 x’1 (x1 -x’1) (x1 -x’1)2


2 x2 x’2 (x2 -x’2) (x2 -x’2)2
. . .
. . .
N xn xn (xn –x’n) (xn -x’n)2
Sd = S d2 =
S(xi -x’i) S(xi -x’i)2
d = ∑d
n
2 2
∑d –(∑d) / n
Sd = √ n-1
2.Uji statistik:
d
thit =
Sd / √n
Dimana:
d = rata-rata beda
n = ukuran sampel
Sd = simpangan baku beda
Jadi pada perhitungan ini, terlebih dahulu akan dicari
beda (selisih) antara sebelum dan sesudah perlakuan ttt.
3. Titik kritis: lihat tabel t untuk α yang
telah ditetapkan dan df (degree of
freedom) = n-1
4. Ho ditolak jika :
│t hit│> t tabel
Contoh kasus:
Sebanyak 5 orang atlit diukur frekuensi nadi per menit sebelum dan sesudah lari 200 meter. Hasilnya sbb:

Atlit
Frek/menit (1) (2) (3) (4) (5)
Nadi pre 60 65 60 65 65
Nadi post 70 75 75 65 60
Setelah dilakukan uji normalitas, data terdistribusi
normal dan normo kurtosis.
Akan diuji Ho: ”Tidak terdapat perbedaan frekuensi nadi
antara sebelum dan sesudah lari 200 meter”
Dengan α : 0,05 uji 2 arah.
Sistematika pengujian hipotesis;
1. Maksud penelitian : uji komparasi data kuantitatif
antara 2 pengamatan.
2. Formulasi hipotesis:
3. Tingkat kemaknaan (α) =0,05
4. Asumsi distribusi populasi: populasi berdistribusi
normal.
5. Uji statistic: uji-t sampel berpasangan
6. Titik kritis: dengan α=0,05 uji 2 arah dan df=5-1=4,
titik kritis adalah 2,776 (harga tabel t)
7. Perhitungan:
2
No. Frekuensi nadi/mnt di di
Atlit Sebelum Sesudah
1 60 70 10 100
2 65 75 10 100
3 60 75 15 225
4 65 65 0 0
5 65 60 -5 25
2
Sd=30 S =450
d
d = 30/5 = 6

450-(30)2 / 5 8,22
Sd = √ 5-1

t= 6 1,63
8,22/√5

8. Karena : │thitung│< t tabel


(1,63 < 2,776)

maka Ho diterima

9. Kesimpulan:
Tidak terdapat perbedaan frekuensi nadi
antara sebelum dan sesudah lari 200
meter.

Balita
BB (1) (2) (3) (4) (5)
BB pre 6 5 6 8 8
BB post 6 7 7 7.5 8.5

Anda mungkin juga menyukai