Anda di halaman 1dari 8

24

BAB IV

PELAKSANAAN KMB

A. Perencanaan KBM

Secara umum tenaga pendidikan di SMKN 5 Samarinda dikategorikan

cukup (tidak kekurangan tenaga pendidik). Seiring dengan kemaajuan

ilmu pengetahuan dan teknologi tenaga pendidik/guru-guru di SMKN 5

Samarinda yang belum berkualifikasi S1 telah diikutkan program

kualifikasi S1 dengan biaya pemerintah dengan program peningkatan

kualifikasi guru.

Dalam melaksanakan tugas profesionalnya guru-guru di SMKN 5

Samarinda telah membuat:

a. Program tahunan

b. Program semester

c. Rincian hari efektif

d. Analisis pelaksanaan pembelajaran

e. Rencana pelaksanaan pembelajaran

f. Silabus

g. Analisis hasil ulangan harian

h. Program evaluasi pembelajaran

i. TP dan DP

Untuk meningkatkan kompetensi sebagai guru di SMKN 5 Samarinda

diikutkan dalam berbagai macam pelatihan dan penataran yang diadakan


25

oleh instansi-instansi terkait antara lain: MGMP, Pelatihan Guru Mata

Pelajaran, Pelatihan Guru Kompetensi, dan ain-lain.

Rencana program kerja SMK N 5 Samarinda dapat terlaksana dengan

baik, berkat kerja sama dari semua pihak-pihak, baik dalam pelaksanaan

praktik menunjang proses peningkatan mutu pendidikan khususnya di SMK

Negeri 5 Samarinda.

Potensi atau kompetensi yang ada di lokasi PPL sangatlah mendukung

terlaksananya PPL dengan baik dan lancer, dalam mengejar mata pelajaran

Penjasorkes dan telah tersedia buku-buku Olahraga dan juga buku-buku

mata pelajaran lainnya sehingga dapat membantu dan memperlancar

rencana pengajaran dan penyampaian pelajaran kepada siswa-siswi di

sekolah. Selain itu tersedianya ruang kelas yang memadai dan mempunyai

Visi dan Misi yang jelas.

B. Pelaksanaan KBM

1. Mata pelajaran

Mata pelajaran yang saya ajarkan selama PPL adalah Penjasorkes

2. Hari/ Tanggal

Untuk hari PPL saya diberikan jadwal pada hari senin, selasa, rabu, kamis

dan jum’at

3. Pokok bahasan

Pokok bahasan yang saya ajarkan pada saat melaksanakan PPL di SMK

Negeri 5 Samarinda sesuai dengan kurikulum yang berlaku yaitu sepak


26

bola, bola volley, bola basket, bulutangkis, lari 100 meter, lari sprint, tolak

peluru, pola hidup sehat

4. Kelas

Dalam melaksanakan kegiatan PPL di SMK Negeri 5 Samarinda diberikan

tugas oleh guru pamong pada kelas X

5. Potensi/Kompetensi

Ilmu kependidikan dibangku kuliah telah cukup untuk membantu

mahasiswa dalam usaha untuk melaksanakan tugas-tugas selama Magang

III terutama yang berhubungan dengan ilmu-ilmu kependidikan sehingga

dalam pencapaian kedepan berusaha untuk hasil yang lebih optimal dan

dapat dipertanggung jawabkan baik di sekolah tempat Magang III maupun

masyarakat pada umumnya. Ilmu kependidikan yang ada masih releven

dengan kondisi di lapangan.

6. Bidang Olahraga

a. Saya cukup berpotensi untuk berprestasi karena siswa diberikan

kekebasan untuk memilih salah satu cabang olahraga untuk

ditekuninya sesuai dengan kemampuan, bakat dan minat siswa

b. Setiap cabang olahraga yang dianggap cukup besar peluangnya untuk

berprestasi diberi guru atau pelatih khusus yang cukup handal dan

berpengalaman dalam menangani cabang-cabang olahraga tersebut,

sehingga setiap siswa yang menikmati benar-benar terlatih.

Visi sekolah
27

Unggul dalam menghasilkan sumber daya manusia tingkat menengah

yang mandiri, kompoten, beriptek dan berimtaq.

Misi sekolah

a. Optimalisasi proses belajar mengajar dan kegiatan belajar

mengajar

b. Mencetak tamatan yang berjiwa interpreneur

c. Meningkatkan dan mengoptimalkan potensi dan sumber daya

sekolah

d. Meningkatkan kualitas, kuantitas dan kesejahteraan guru dan

pegawai

e. Menghasilkan tamatan yang mampu berkomunikasi dalam Bahasa

Inggris, mengoperasikan computer dan internet

f. Memfungsikan SMK Negeri 5 Samarinda sebagai Pusat

Pendidikan dan Pelatihan Kejuruan (PPKT), Community College

(CC) dan Crisis Center.

7. Hambatan/tantangan

a. Penguasaan kompetensi guru sebagai pendidik

b. Kesiapan dalam penguasaan materi bahan ajar

c. Kesiapan mental sebagai pendidik

d. Keterampilan dalam mengembangkan bahan ajar dan pengelolaan

kelas

3. Kelemahan
28

a. Belum sepenuhnya memiliki kompetensi guru

b. Kurang menguasai bahan ajar

c. Kurang menguasai strategi/metode pembelajaran

d. Kurang terampil dalam pengelolaan kelas.

4. Hasil yang dicapai

Mahasiswa mendapatkan pelajaran yang berharga bahwa ilmu

berupa teori-teori yang didapat dibangku kuliah ternyata belum cukup

tetapi memerlukan praktek secara langsung. Mahasiswa dapat menerapkan

teori-teori yang diperoleh dibangku kuliah pada saat real teaching. Hal ini

tentunya merupakan suatu pengalaman dan bekal yang nantinya dapat

diterapkan mahasiswa pada saat terjun dalam dunia pendidikan yang

sesungguhnya dalam artian menjadi seorang guru tidak sekedar sebagai

seorang pengajar tetapi juga sebagai seorang pendidik yang memiliki

keprofesionalisme dalam hal pendidikan serta penguasaan kompetensi

guru yang lainnya.

C. Refleksi KBM

Dari pelaksanaan MAGANG III yang kegiatannya telah

direncanakan, maka hasilnya dapa di analisis dan kemudian direfleksikan

untuk kemajuan. Berdasarkan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi

yang dilakukan praktikan, dapatlah dianalisis dan diambil beberapa hal

sebagai acuan kegiatan pembelajaran dimasa mendatang sebagai berikut.

a. Teknik Mengontrol Kelas


29

Menghadapi murid dikelas pengajaran micro tentu tidak terlalu

sulit, karena murid yg ada pada kelas tersebut adalah teman-teman

mahasiswa yang berperan sebagai murid. Menghadapi murid pada saat

pelaksanaan MAGANG III tentu berbeda dengan murid pengajaran

micro, karena murid pada saat MAGANG III adalah murid yang

sesungguhnya , yang memiliki karakteristik beragam. Pada saat

pelaksanaan MAGANG III, mahasiswa menemukan kesulitan untuk

mengkondisikan kelas, karena ada murid yg suka bergurau, bermain

sendiri, murid yang suka berbicara dengan temannya saa diterangkan

serta murid yang mengantuk di kelas. Guru harus mampu menghadapi

dan mengendalikan murid agar di lapangan maupun didalam kelas tetap

terkondisikan saat jam pelajaran.

Mengkondisikan jam pelajaran di dalam kelas maupun di luar kelas

dengan baik tentu menjadi bahan pelajaran bagi mahasiswa sebagai

calon guru agar kedepannya lebih bisa menguasai kelas dan mampu

mengkondisikan kelas maupun di lapangan dengan baik. Beberapa cara

yang dilakukan, yaitu:

1) Menegursiswa yang tidak kondusif

2) Membuat permainan agar pembelajaran lebih menarik

3) Memberi gurauan di sela-sela pelajaran

4) Menghentikan penjelasan sejenak sampai kelas kembali

kondusif
30

5) Memberikan suatu pernyataan yang membuat siswa tertarik

untuk memperhatikannya

6) Memberikan pertanyaan kepada siswa yang sering ribut dan

menjadi biang di kelas maupun di luar kelas

7) Menyiapkan metode serta media pembelajaran yang menarik

b. Pemanfaatan Dan Pembuatan Media Pembelajaran

Pembuatan media dikelas dengan menggunakan gambar sebagai

panduan sedangkan untuk dilapangan dengan menggunakan sarana dan

prasarana yang sudah ada seperti bola yang di modifikasi. Sebelum

mengajar mahasiswa sebagai praktikan harus menyiapkan media

pembelajaran dengan baik sebelum mengajar dengan memperhatikan

waktu, tenaga, dll. Solusi yang dapat diambil, yaitu:

1) Konsultasi dan koordinasi dengan guru pembimbing

2) Menyiapkan materi serta media yang akan digunakan

3) Membuat materi dan menyiapkan media yang sesuai dengan

keadaan dan fasilitas sekolah

4) Kreatifitas memanfaatkan segala sesuatu untuk menunjang

pembelajaran

C, Penyampaian Materi Terlalu Cepat


31

Terkadang saat menerangkan dikelas, mahasiswa sebagai guru lupa

dengan pengaturan waktu penyampaian materi. Waktu yang tersedia

dengan materi yang banyak terkadang membuat praktikan menyampaikan

materi terlalu cepat. Hal ini disadari praktikan atas masukan dari murid

yang mengatakan penyampaian materi terlalu cepat.

Pengaturan waktu dengan materi sangatlah penting, sehingga hal ini

akan terjadi evaluasi dan perbaikan mahasiswa untuk dapat belajar

mengatur tempo penyampaian materi dengan tingkat pemahaman siswa

serta waktu yang tersedia. Adapun solusi yang diambil, yaitu: lebih

memperhatikan waktu dengan materi yang akan diajarkan, berusaha

mengatur tempo saat penyampaian materi, berusaha mengakifkan siswa

agar guru tidak erlalu banyak ceramah.

Anda mungkin juga menyukai