Upaya pemberantasan bid’ah, khurafat dan tahayul. Lebih
lanjut menurut Sanusi (2013: 91) sebagai berikut. “dalam praktik sosialnya, K.H Ahmad Dahlan hendak menyederhanakan praktik sosial yang dianggapnya rumit dan menjadi beban bagi masyarakat. Seperti halnya acara “slametan” yang bila dilaksanakan akan membutuhkan modal yang tidak sedikit”.
BIDANG PENDIDIKAN
Mereformasi sistem pendidikan pesantren yang
menurutnya tidak jelas jenjangnya dan tidak efektif metodenya lantaran mengutamakan menghafal dan tidak merespon ilmu pengetahuan umum. Maka KH Ahmad Dahlan mendirikan sekolah-sekolah agama dengan memberikan pelajaran pengetahuan umum serta bahasa Belanda. Bahkan ada juga Sekolah Muhammadiyah seperti H.I.S. met de Qur'an. Disamping itu, beliau pun memasukkan pelajaran agama pada sekolah-sekolahumum. KH Ahmad Dahlan terus mengembangkan dan membangun sekolah-sekolah, masjid, langgar, rumah sakit, dan poliklinik. BIDANG AGAMA
Pada ranah agama, K.H Ahmad Dahlan mencoba
mengaplikasikan pemikiran Syaikh Muhammad Abduh dan Syaikh Rosyid Ridha saat berada di Arab Saudi. K.H Ahmad Dahlan mencoba melakukan gerakan untuk memgembalikan kepada ajaran Islam yang murni, yang disebut sebagai gerakan purifikasi atau puritanisme. Gerakan puritanisme merupakan bagian dari kebangkitan Islam yang bertujuan untuk memperbaharui cara berfikir dan cara hidup umat Islam (Stoddard, 1922).