Jawab: Tidak ada, karena suatu Negara pasti mempunyai aturan hukum untuk mengatur, melindungi, dan menjaga Negara itu sendiri. Apabila suatu Negara tidak mempunyai hukum dan administrasi pemerintahan maka terjadilah kebebasan individu melakukan sesuai kehendak sendiri. Dan suatu Negara itu berdiri dapat diakui dalam 4 unsur yaitu wilayah, rakyat, pemerintahan yang berdaulat, dan pengakuan dari Negara lain. Manusia dan hukum adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Bahkan dalam ilmu hukum, terdapat istilah yang terkenal “Ubi Socitas Ibu Ius” yang artinya di mana ada masyarakat di situ ada hukum. Maksudnya, bahwa dalam setiap pembentukan suatu bangunan struktur sosial yang bernama masyarakat, maka selalu akan dibutuhkan hukum sebagai suatu perekat dalam masyarakat. Ketika manusia sudah ada hubungan dengan hukum, maka hal yang harus dilakukan manusia untuk terbebas dari jerat hukum adalah memperbaiki nilai dan moral karena ketika nilai dan moral sudah bagus maka dorongan untuk melakukan kejahatan secara perlahan akan hilang. 2. Bagaimana kondisi negara yang tidak ada hukumnya?/hukum tidak berkeadilan? Jawab: Dengan tidak adanya hukum di dalam lingkungan masyarakat, ini akan membuat terjadinya kekacauan di dalam masyarakat dikarenakan tidak adanya pedoman dan petunjuk bagaimana berperilaku masyarakat. Tidak adanya petunjuk yang benar atau yang salah, dan masyarakat tidak akan tahu apa yang seharusnya dilakukan dan tidak dilakukan. Dengan tidak adanya hukum keadilan juga tidak akan terbentuk, karena tidak ada pengadilan. Tanpa hukum pula, pembangunan akan sulit dicapai, karena hukum mempunyai sifat mengikat dan memaksa sehingga bisa memaksa warga Negara melakukan kewajiban-kewajiban baik terhadap masyarakat maupun terhadap Negara. 3.Apa tujuan Negara hukum? Jawab: bertujuan untuk memberikan perlindungan hukum dan jaminan perlindungan hak asasi manusia terhadap warga negaranya. 4.Upaya penegakkan hukum sangat erat kaitannya dengan tujuan Negara. Apa tujuan Negara Indonesia? Jawab: NKRI merupakan Negara hukum yang bertujuan untuk mewujudkan tata kehidupan negara kita sebuah negara yang aman, tentram, aman sejahtera, dan tertib dimana kedudukan hukum setiap warga negaranya dijamin sehingga bisa tercapainya sebuah keserasian, keseimbangan dan keselarasan antara kepentingan perorangan maupun kepentingan kelompok (masyarkat). Dari bunyi alinea ke-4 Pembukaan UUD NRI 1945 ini dapat diidentifikasi bahwa tujuan Negara Republik Indonesia , yakni: 1) melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia 2) memajukan kesejahteraan umum 3) mencerdaskan kehidupan bangsa; dan 4) ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. 5.Bagaimana praktek penegakan hukum di Indonesia? Jawab: Penegakan hukum diindonesia masih belum merata dan tebang pilih dan masih terdapat ketimpangan dalam penegakan hukum. Dimana penegakan hukum berdasarkan ketentuan hukum dan Undang-Undang,menempatkan kepentingan hukum dan perundang-undangan di atas segala-galanya sehingga terwujud suatu kehidupan masyarakat bangsa yang takluk di bawah “supremasi hukum” yang selaras dengan ketentuan-ketentuan perundang-undangan dan perasaan keadilan bangsa Indonesia. Jadi arti the rule of law dan Supremasi hukum, menguji dan meletakkan setiap tindakan penegakan hukum takluk di bawah ketentuan konstitusi, undang-undang dan rasa keadilan yang hidup di tengah-tengah kesadaran masyarakat. Memaksakan atau menegakkan rasa keadilan yang hidup dalam masyarakat bangsa lain.,tidak dapat disebut rule of law, bahkan mungkin berupa penindasan. Penegakan hukum dapat dilakukan apabila prinsip-prinsip the rule of law dan asas legalitas selalu dijunjung tinggi dalam setiap penegakan hukum oleh penegak dan lembaga hukum. Disamping itu, dalam penegakan hukum harus menjunjung tinggi idealisme, profesionalisme, serta etika profesi. Harus selalu dihindari rekayasa-rekayasa dalam penanganan perkara karena keadilan dan kebenaran yang didapat akan bersifat semu dan tidak mencerminkan rasa keadilan yang sesungguhnya, disamping berpotensi menimbulkan konflik secara horisontal di masyarakat.