Anda di halaman 1dari 2

NAMA: ANNISA RIZKIIA

BP:1911011010

FARMASI

1.Adakah Negara yang tidak ada aturan hukumnya?


Jawab: Tidak ada, karena suatu Negara pasti mempunyai aturan hukum untuk mengatur,
melindungi, dan menjaga Negara itu sendiri. Apabila suatu Negara tidak mempunyai
hukum dan administrasi pemerintahan maka terjadilah kebebasan individu melakukan
sesuai kehendak sendiri. Dan suatu Negara itu berdiri dapat diakui dalam 4 unsur yaitu
wilayah, rakyat, pemerintahan yang berdaulat, dan pengakuan dari Negara lain. Manusia
dan hukum adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Bahkan dalam ilmu hukum,
terdapat istilah yang terkenal “Ubi Socitas Ibu Ius” yang artinya di mana ada masyarakat
di situ ada hukum. Maksudnya, bahwa dalam setiap pembentukan suatu bangunan
struktur sosial yang bernama masyarakat, maka selalu akan dibutuhkan hukum sebagai
suatu perekat dalam masyarakat.
Ketika manusia sudah ada hubungan dengan hukum, maka hal yang harus dilakukan
manusia untuk terbebas dari jerat hukum adalah memperbaiki nilai dan moral karena
ketika nilai dan moral sudah bagus maka dorongan untuk melakukan kejahatan secara
perlahan akan hilang.
2. Bagaimana kondisi negara yang tidak ada hukumnya?/hukum tidak berkeadilan?
Jawab: Dengan tidak adanya hukum di dalam lingkungan masyarakat, ini akan membuat
terjadinya kekacauan di dalam masyarakat dikarenakan tidak adanya pedoman dan
petunjuk bagaimana berperilaku masyarakat. Tidak adanya petunjuk yang benar atau
yang salah, dan masyarakat tidak akan tahu apa yang seharusnya dilakukan dan tidak
dilakukan.
Dengan tidak adanya hukum keadilan juga tidak akan terbentuk, karena tidak ada
pengadilan. Tanpa hukum pula, pembangunan akan sulit dicapai, karena hukum
mempunyai sifat mengikat dan memaksa sehingga bisa memaksa warga Negara
melakukan kewajiban-kewajiban baik terhadap masyarakat maupun terhadap Negara.
3.Apa tujuan Negara hukum?
Jawab: bertujuan untuk memberikan perlindungan hukum dan jaminan perlindungan hak
asasi manusia terhadap warga negaranya.
4.Upaya penegakkan hukum sangat erat kaitannya dengan tujuan Negara. Apa tujuan
Negara Indonesia?
Jawab: NKRI merupakan Negara hukum yang bertujuan untuk mewujudkan tata
kehidupan negara kita sebuah negara yang aman, tentram, aman sejahtera, dan tertib
dimana kedudukan hukum setiap warga negaranya dijamin sehingga bisa tercapainya
sebuah keserasian, keseimbangan dan keselarasan antara kepentingan perorangan
maupun kepentingan kelompok (masyarkat). Dari bunyi alinea ke-4 Pembukaan UUD
NRI 1945 ini dapat diidentifikasi
bahwa tujuan Negara Republik Indonesia , yakni:
1) melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia
2) memajukan kesejahteraan umum
3) mencerdaskan kehidupan bangsa; dan
4) ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial.
5.Bagaimana praktek penegakan hukum di Indonesia?
Jawab: Penegakan hukum diindonesia masih belum merata dan tebang pilih dan masih
terdapat ketimpangan dalam penegakan hukum. Dimana penegakan hukum berdasarkan
ketentuan hukum dan Undang-Undang,menempatkan kepentingan hukum dan
perundang-undangan di atas segala-galanya sehingga terwujud suatu kehidupan
masyarakat bangsa yang takluk di bawah “supremasi hukum” yang selaras dengan
ketentuan-ketentuan perundang-undangan dan perasaan keadilan bangsa Indonesia. Jadi
arti the rule of law dan Supremasi hukum, menguji dan meletakkan setiap tindakan
penegakan hukum takluk di bawah ketentuan konstitusi, undang-undang dan rasa
keadilan yang hidup di tengah-tengah kesadaran masyarakat. Memaksakan atau
menegakkan rasa keadilan yang hidup dalam masyarakat bangsa lain.,tidak dapat disebut
rule of law, bahkan mungkin berupa penindasan. Penegakan hukum dapat dilakukan
apabila prinsip-prinsip the rule of law dan asas legalitas selalu dijunjung tinggi dalam
setiap penegakan hukum oleh penegak dan lembaga hukum. Disamping itu, dalam
penegakan hukum harus menjunjung tinggi idealisme, profesionalisme, serta etika
profesi. Harus selalu dihindari rekayasa-rekayasa dalam penanganan perkara karena
keadilan dan kebenaran yang didapat akan bersifat semu dan tidak mencerminkan rasa
keadilan yang sesungguhnya, disamping berpotensi menimbulkan konflik secara
horisontal di masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai