K E P . G A W A T D A R U R A T K E P . G A W A T D A R U R A T
K E P . G A W A T D A R U R A T K E P . G A W A T D A R U R A T
K E P . G A W A T D A R U R A T K E P . G A W A T D A R U R A T
K E P . G A W A T D A R U R A T K E P . G A W A T D A R U R A T
K E P . G A W A T D A R U R A T K E P . G A W A T D A R U R A T
Terjadi perforasi lapisan abdomen (kontusio, laserasi, jejas, hermaton) Terjadi perforasi lapisan abdomen (kontusio, laserasi, jejas, hermaton)
Perdarahan jaringan lunak & rongga abdomen nyeri Perdarahan jaringan lunak & rongga abdomen nyeri
Gangguan cairan elektrolit Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh Gangguan cairan elektrolit Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Terjadi perforasi lapisan abdomen (kontusio, laserasi, jejas, hermaton) Terjadi perforasi lapisan abdomen (kontusio, laserasi, jejas, hermaton)
Perdarahan jaringan lunak & rongga abdomen nyeri Perdarahan jaringan lunak & rongga abdomen nyeri
Gangguan cairan elektrolit Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh Gangguan cairan elektrolit Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Terjadi perforasi lapisan abdomen (kontusio, laserasi, jejas, hermaton) Terjadi perforasi lapisan abdomen (kontusio, laserasi, jejas, hermaton)
Perdarahan jaringan lunak & rongga abdomen nyeri Perdarahan jaringan lunak & rongga abdomen nyeri
Gangguan cairan elektrolit Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh Gangguan cairan elektrolit Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Terjadi perforasi lapisan abdomen (kontusio, laserasi, jejas, hermaton) Terjadi perforasi lapisan abdomen (kontusio, laserasi, jejas, hermaton)
Perdarahan jaringan lunak & rongga abdomen nyeri Perdarahan jaringan lunak & rongga abdomen nyeri
Gangguan cairan elektrolit Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh Gangguan cairan elektrolit Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Terjadi perforasi lapisan abdomen (kontusio, laserasi, jejas, hermaton) Terjadi perforasi lapisan abdomen (kontusio, laserasi, jejas, hermaton)
Perdarahan jaringan lunak & rongga abdomen nyeri Perdarahan jaringan lunak & rongga abdomen nyeri
Gangguan cairan elektrolit Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh Gangguan cairan elektrolit Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Kelemahan fisik Kelemahan fisik
Mobilitas usus dan disfungsi usus memiliki resiko infeksi Mobilitas usus dan disfungsi usus memiliki resiko infeksi
kemudiaan reflek usus lalu output cairan berlebih sehingga kemudiaan reflek usus lalu output cairan berlebih sehingga
terjadi gangguan cairan dan elektrolitserta nutrisi kurang terjadi gangguan cairan dan elektrolitserta nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh disertai kelemahan fisik dan dari kebutuhan tubuh disertai kelemahan fisik dan
gangguan mobilitas fisik. gangguan mobilitas fisik.
Trauma abdomen bermula dari kecelakaan Trauma abdomen bermula dari kecelakaan
yang bisa menyebabkan gangguan pada yang bisa menyebabkan gangguan pada
organ tubuh. Kemudian cidera terjadi ketika organ tubuh. Kemudian cidera terjadi ketika
suatu benda menembus dan memasuki suatu benda menembus dan memasuki
PENJELASAN jaringan tubuh, dan mungkin ada dampaknya,
penetrasi dan non penetrasi/luka tumpul. Lalu
PENJELASAN jaringan tubuh, dan mungkin ada dampaknya,
penetrasi dan non penetrasi/luka tumpul. Lalu
terjadi perforasi (lubang) pada lapisan terjadi perforasi (lubang) pada lapisan
abdomen (kantusio, laserasi, jejas, hematom) abdomen (kantusio, laserasi, jejas, hematom)
dan menekan saraf penitonitis, sehingga dan menekan saraf penitonitis, sehingga
terjadi perdarahan lunakdan rongga abdomen terjadi perdarahan lunakdan rongga abdomen
terasa nyeri. terasa nyeri.
Mobilitas usus dan disfungsi usus memiliki resiko infeksi Mobilitas usus dan disfungsi usus memiliki resiko infeksi
kemudiaan reflek usus lalu output cairan berlebih sehingga kemudiaan reflek usus lalu output cairan berlebih sehingga
terjadi gangguan cairan dan elektrolitserta nutrisi kurang terjadi gangguan cairan dan elektrolitserta nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh disertai kelemahan fisik dan dari kebutuhan tubuh disertai kelemahan fisik dan
gangguan mobilitas fisik. gangguan mobilitas fisik.
Trauma abdomen bermula dari kecelakaan Trauma abdomen bermula dari kecelakaan
yang bisa menyebabkan gangguan pada yang bisa menyebabkan gangguan pada
organ tubuh. Kemudian cidera terjadi ketika organ tubuh. Kemudian cidera terjadi ketika
suatu benda menembus dan memasuki suatu benda menembus dan memasuki
PENJELASAN jaringan tubuh, dan mungkin ada dampaknya,
penetrasi dan non penetrasi/luka tumpul. Lalu
PENJELASAN jaringan tubuh, dan mungkin ada dampaknya,
penetrasi dan non penetrasi/luka tumpul. Lalu
terjadi perforasi (lubang) pada lapisan terjadi perforasi (lubang) pada lapisan
abdomen (kantusio, laserasi, jejas, hematom) abdomen (kantusio, laserasi, jejas, hematom)
dan menekan saraf penitonitis, sehingga dan menekan saraf penitonitis, sehingga
terjadi perdarahan lunakdan rongga abdomen terjadi perdarahan lunakdan rongga abdomen
terasa nyeri. terasa nyeri.
Mobilitas usus dan disfungsi usus memiliki resiko infeksi Mobilitas usus dan disfungsi usus memiliki resiko infeksi
kemudiaan reflek usus lalu output cairan berlebih sehingga kemudiaan reflek usus lalu output cairan berlebih sehingga
terjadi gangguan cairan dan elektrolitserta nutrisi kurang terjadi gangguan cairan dan elektrolitserta nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh disertai kelemahan fisik dan dari kebutuhan tubuh disertai kelemahan fisik dan
gangguan mobilitas fisik. gangguan mobilitas fisik.
Trauma abdomen bermula dari kecelakaan Trauma abdomen bermula dari kecelakaan
yang bisa menyebabkan gangguan pada yang bisa menyebabkan gangguan pada
organ tubuh. Kemudian cidera terjadi ketika organ tubuh. Kemudian cidera terjadi ketika
suatu benda menembus dan memasuki suatu benda menembus dan memasuki
PENJELASAN jaringan tubuh, dan mungkin ada dampaknya,
penetrasi dan non penetrasi/luka tumpul. Lalu
PENJELASAN jaringan tubuh, dan mungkin ada dampaknya,
penetrasi dan non penetrasi/luka tumpul. Lalu
terjadi perforasi (lubang) pada lapisan terjadi perforasi (lubang) pada lapisan
abdomen (kantusio, laserasi, jejas, hematom) abdomen (kantusio, laserasi, jejas, hematom)
dan menekan saraf penitonitis, sehingga dan menekan saraf penitonitis, sehingga
terjadi perdarahan lunakdan rongga abdomen terjadi perdarahan lunakdan rongga abdomen
terasa nyeri. terasa nyeri.
Mobilitas usus dan disfungsi usus memiliki resiko infeksi Mobilitas usus dan disfungsi usus memiliki resiko infeksi
kemudiaan reflek usus lalu output cairan berlebih sehingga kemudiaan reflek usus lalu output cairan berlebih sehingga
terjadi gangguan cairan dan elektrolitserta nutrisi kurang terjadi gangguan cairan dan elektrolitserta nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh disertai kelemahan fisik dan dari kebutuhan tubuh disertai kelemahan fisik dan
gangguan mobilitas fisik. gangguan mobilitas fisik.
Trauma abdomen bermula dari kecelakaan Trauma abdomen bermula dari kecelakaan
yang bisa menyebabkan gangguan pada yang bisa menyebabkan gangguan pada
organ tubuh. Kemudian cidera terjadi ketika organ tubuh. Kemudian cidera terjadi ketika
suatu benda menembus dan memasuki suatu benda menembus dan memasuki
PENJELASAN jaringan tubuh, dan mungkin ada dampaknya,
penetrasi dan non penetrasi/luka tumpul. Lalu
PENJELASAN jaringan tubuh, dan mungkin ada dampaknya,
penetrasi dan non penetrasi/luka tumpul. Lalu
terjadi perforasi (lubang) pada lapisan terjadi perforasi (lubang) pada lapisan
abdomen (kantusio, laserasi, jejas, hematom) abdomen (kantusio, laserasi, jejas, hematom)
dan menekan saraf penitonitis, sehingga dan menekan saraf penitonitis, sehingga
terjadi perdarahan lunakdan rongga abdomen terjadi perdarahan lunakdan rongga abdomen
terasa nyeri. terasa nyeri.
Mobilitas usus dan disfungsi usus memiliki resiko infeksi Mobilitas usus dan disfungsi usus memiliki resiko infeksi
kemudiaan reflek usus lalu output cairan berlebih sehingga kemudiaan reflek usus lalu output cairan berlebih sehingga
terjadi gangguan cairan dan elektrolitserta nutrisi kurang terjadi gangguan cairan dan elektrolitserta nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh disertai kelemahan fisik dan dari kebutuhan tubuh disertai kelemahan fisik dan
gangguan mobilitas fisik. gangguan mobilitas fisik.