PENDAHULUAN
mengalami perubahan dan perbedaan dari suatu kurun waktu ke waktu lain.
perlindungan hukum memerlukan sektor pelayanan jasa publik yang saat ini
pelayanan jasa. Salah satu jasa publik yang dilaksanakan oleh Notaris
1
akta otentik dan memiliki kewenangan lainnya sebagaimana dimaksud
grosse, salinan dan kutipan akta, semuanya itu sepanjang perbuatan akta itu
tidak juga ditugaskan atau dikecualikan kepada pejabat lain atau orang lain
terhadap para pihak sebelum akta yang dibuatnya. Apabila akta yang dibuat
apakah akta itu merupakan kesalahan Notaris atau kesalahan para pihak
adanya kesepakatan yang dibuat antara Notaris dengan salah satu pihak
yang menghadap. Agar akta yang dibuat Notaris tidak mengandung cacat
2
memberikan pertanggung jawaban baik secara moral maupun secara
hukum.1
koreksi terhadap hal-hal yang telah ada, sehingga apabila terdapat suatu hal
1
Putri A.R, Perlindungan Hukum Terhadap Notaris Indikator Tugas-Tugas Jabatan Notaris Yang
Berimplikasi Perbuatan Pidana,Sofmedia, Jakarta, 2011, hlm.8.
2
Sudjito, Critical Legal Studies (CLS) dan Hukum Progresif sebagai Alternatif Dalam Reformasi
Hukum Nasional dan Perubahan Kurikulum Pendidikan Hukum, Jurnal Ultimatum Sekolah
Tinggi Ilmu Hukum Iblam, vol. 2, Edisi September, 2008, hlm. 3.
3
suatu hal agar masyarakat dapat lebih mandiri dan tidak tergantung ataupun
Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris: “ Notaris adalah pejabat umum yang
3
Ibid
4
Soetardjo Soemoatmodjo, Apakah: Notaris, PPAT, Pejabat Lelang, Liberty, Yogyakarta, 1986,
hlm.1.
4
yang dibuatnya, Notaris harus dapat memberikan kepastian hukum kepada
Notaris merupakan salah satu profesi yang ikut berperan aktif dalam
sebagai berikut :“suatu akta otentik adalah suatu akta yang dalam bentuknya
perjanjian tertentu;
2. Sebagai bukti bagi para pihak bahwa apa yang telah tertulis dalam
5
3. Sebagai bukti pada pihak ketiga bahwa pada tanggal tertentu kecuali
dan bahwa isi perjanjian adalah sesuai dengan kehendak para pihak.5
pihak tanpa berpihak kepada salah satu pihak saja dalam pemberian
kepada Notaris dalam memberi penyuluhan hukum kepada para pihak yang
akan membuat akta seperti yang di atur dalam Pasal 15 ayat (2) huruf e.
akta otentik yang telah dibuat karena tidak semua orang yang membuat akta
otentik kepada Notaris dapat memahami dengan baik akta itu. Di sini
terkait tentang penyuluhan hukum yang diberikan oleh Notaris kepada para
5
Salim, HS, Hukum Kontrak, Teori dan Teknik Penyusunan Kontrak, Sinar Grafika, Jakarta, 2006,
hlm.43.
6
Dalam memberikan penyuluhan hukum peranan faktor moralitas
seorang Notaris sangat diutamakan, hal ini akan membuat Notaris tidak
bagi para pihak dan tidak merugikan Notaris itu sendiri. Jadi masih
pajak.
Pengawas Daerah Notaris Kota Padang Jalan S. Parman Nomor 221 Ulak
Karang Padang. dengan meminta data awal dimana dari 95 ( sembilan puluh
lima ) Notaris yang ada di Kota Padang. dalam prapenelitian ditemukan ada
akta yang dibuat oleh Notaris, bahwa para pihak tersebut tidak mengetehaui
benar dan baik bagi para pihak ataupun masyarakat yang notabene tidak
terhadap masalah hukum. Yang diadukan oleh para pihak bahwa ketika
UUJN tidak ada mengatur secara jelas tentang sanksi apabila seorang
7
wewenang, jika misalnya ada seorang pejabat melakukan suatu tindakan
larangan yang tidak boleh dilakukan yang apabila ketiga hal ini dilanggar
B. Rumusan Masalah
ini, yaitu:
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan apa yang telah diuraikan pada latar belakang masalah
8
1. Untuk mengetahui dan menganalisis peran dan tanggung jawab
D. Manfaat Penelitian
baik bagi penulis sendiri, maupun bagi orang lain. Manfaat penelitian yang
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
mengapa Notaris itu ada serta kaitan Notaris dengan aktanya. Untuk
Notaris dan para calon Notaris dapat dijadikan bahan referensi maupun
9
penyuluhan hukum kepada para pihak. Serta bagi penulis sendiri, untuk
E. Keaslian Penelitian
karya ilmiah yang sesuai dengan judul yang akan diteliti. Akan tetapi
penelitian yang relatif sama yang ingin penulis tulis telah ada menulis
sebelumnya yaitu
Tahun 2004?
10
Maret Surakarta Tahun 2016 dengan judul “PERAN NOTARIS DAN
OTENTIK”
otentik?
1. Kerangka Teoritis
11
menerangkan pengertian hukum dan konsep yuridis, yang relevan untuk
Teori berasal dari kata theoria dimana dalam bahasa Latin artinya
perenungan, sedangkan dalam bahasa Yunani berasal dari kata thea yang
artinya cara atau hasil pandang. Cara atau hasil pandang ini merupakan
serta memahami masalah yang kita bahas secara lebih baik, serta
fakta dan peristiwa hukum yang terjadi. Oleh karena itu orang dapat
a. Teori Kewenangan
6
Salim, HS, Perkembangan Teori Dalam Ilmu Hukum, Rajawali Pers, Jakarta, 2010, hlm. 54.
12
Menurut kamus praktis bahasa indonesia yang disusun oleh
AA. Waskito, kata kewenangan memiliki arti hak dan kekuasaan yang
7
Ridwan HR, Hukum Administrasi Negara, PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta, 2010, hlm. 17.
13
mewujudkan kesejahteraan umum, dan untuk melakukan tindakan itu
8
Ibid.
9
Ibid .hlm 105.
14
1) Adanya aturan yang bersifat umum yang membuat individu
mengetahui perbuatan apa yang boleh dan apa yang tidak boleh
dilakukan;
itu dari sudut pandang mereka sebagai hakim, kalangan ilmuan hukum
pasti karena mengatur secara jelas dan logis. Jelas dalam artian tidak
10
Peter Mahmud Marzuki, Pengantar Ilmu Hukum, Cetakan Kedua, Kencana Prenada Media
Group, Jakarta, 2009, hlm.158.
15
menimbulkan keragua-raguan (Multitafsir) dan logis dalam artian ia
11
Salim HS dan Erlies Septiana Nurbani, Penerapan Teori Hukum Pada Penelitian Disertasi dan
Tesis, Buku Kedua, Rajawali Pres, Jakarta, hlm.7.
12
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka,
Jakarta, 1989, hlm.899.
16
dipandang sebagai satu jenis lain dari kesalahan (culpa), walaupun
tidak sekeras kesalahan yang terpenuhi karena mengantisipasi dan
menghendaki, dengan atau tanpa maksud jahat, akibat yang
membahayakan.”
Hans Kelsen selanjutnya membagi mengenai tanggung jawab
sendiri;
orang lain;
menimbulkan kerugian;
13
Hans Kelsen, Teori Hukum Murni Dengan Judul Buku Asli General Theory of Law and State,
Rumidi Pers, Jakarta, hlm.65.
17
dituntut, dipersalahkan, diperkarakan dan sebagainya). Menurut
(the state of being liable) dan responsibility (the state or fact being
responsible).
18
Menurut Koesnadji Hardjasoemantri prinsip tanggung jawab
peristiwa-peristiwa itu”.
atau petunjuk serta menjelaskan gejala yang diamati, oleh karena itu,
14
Koesnadi Hardjasoemantri, Hukum Tata Lingkungan, Gajah Mada University Press, Yogyakarta,
1988, hlm.334-335.
19
hal tidak dipenuhi ketentuan Pasal 16 ayat (1) huruf m, Undang-
2. Kerangka Konseptual
antara konsep-konsep hukum yang ingin atau akan diteliti. Suatu konsep
bukan merupakan suatu gejala yang akan diteliti, akan tetapi merupakan
suatu abstraksi dari gejala tersebut. Gejala ini dinamakan dengan fakta,
kedudukan atau status begitu pula tidak ada status tanpa peran.
berlaku.
20
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku
21
e. Para pihak adalah orang yang satu dengan orang yang lainnya
G. Metode Penelitian
1. Pendekatan Masalah
2. Sifat Penelitian
penelitian secara lengkap, jelas dan secara objektif yang ada kaitannya
22
b. Data sekunder yaitu data yang terdiri dari bahan-bahan hukum
seperti:
Notaris
Notaris;
Pendekatan PEKA
Penyuluhan Hukum
23
b. Hasil karya dari kalangan praktisi hukum dan tulisan-tulisan
para pakar;
berikut:
yang ada di kota padang serta kepada beberapa orang yang pernah
24
b. Penelitian kepustakaan (library research) yaitu penelitian yang
yang dikumpulkan oleh para pencari data yang diharapkan untuk dapat
25
dianalisis, menafsirkan dan menarik kesimpulan sesuai dengan
26