Anda di halaman 1dari 7

1) dapat mengartikan dengan tepat Q.S.

al-Isra’/17:32 yang bergaris bawah tentang laranganpergaulan


bebas dan perbuatan zina

 ‫َو اَل ت َۡق َربُوا ال ِّز ٰۤنی اِنَّ ٗہ َکانَ فَا ِح َشۃً ؕ َو َسٓا َء َسبِ ۡیاًل‬
 Walaa taqrabuuzzinaa innahu kaana faahisyatan wasaa-a sabiilaa;
 Dan janganlah kamu mendekati zina;(zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan
yang buruk.―QS. 17:32

2)Q.S. al-Hujurat/49: 10 dan 12; peserta didik dapatmenunjukkan contoh perilaku


persaudaraan(ukhuwah).

 َ‫ إِنَّ َما ْال ُم ْؤ ِمنُونَ إِ ْخ َوةٌ فَأَصْ لِحُوا بَ ْينَ أَ َخ َو ْي ُك ْم ۚ َواتَّقُوا هَّللا َ لَ َعلَّ ُك ْم تُرْ َح ُمون‬Arab-Latin: innamal-mu`minụna ikhwatun fa
aṣliḥụ baina akhawaikum wattaqullāha la'allakum tur-ḥamụn Terjemah Arti: Orang-orang
beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara
kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat
 ‫ض ُك ْم بَ ْعضًا ۚ أَي ُِحبُّ أَ َح ُد ُك ْم أَ ْن يَأْ ُك َل لَحْ َم أَ ِخي ِه‬ ُ ‫ْض الظَّنِّ إِ ْث ٌم ۖ َواَل تَ َج َّسسُوا َواَل يَ ْغتَبْ بَ ْع‬
َ ‫يَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا اجْ تَنِبُوا َكثِيرًا ِمنَ الظَّنِّ إِ َّن بَع‬
‫َر ْهتُ ُموهُ ۚ َواتَّقُوا هَّللا َ ۚ ِإ َّن هَّللا َ تَوَّابٌ َر ِحي ٌم‬ ِ ‫ َم ْيتًا فَك‬yā ayyuhallażīna āmanujtanibụ kaṡīram minaẓ-ẓanni inna
ba'ḍaẓ-ẓanni iṡmuw wa lā tajassasụ wa lā yagtab ba'ḍukum ba'ḍā, a yuḥibbu aḥadukum ay
ya`kula laḥma akhīhi maitan fa karihtumụh, wattaqullāh, innallāha tawwābur raḥīm Hai orang-
orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari
purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah
menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging
saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah
kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.

3)arti Q.S. al- Maidah/5:48; Q.S. an-Nisa/4: 59; dan Q.S. at- Taubah /9: 105 peserta didik dapat
menyebutkan perilaku yangsesuai dengan ajaran berkompetisi dalamkebaikan.

4) Q.S. Yunus/10: 40-41

 َ‫ك أَ ْعلَ ُم بِ ْال ُم ْف ِس ِدين‬


َ ُّ‫ َو ِم ْنهُ ْم َم ْن ي ُْؤ ِمنُ بِ ِه َو ِم ْنهُ ْم َم ْن اَل ي ُْؤ ِمنُ بِ ِه ۚ َو َرب‬Arab-Latin: wa min-hum may yu`minu bihī wa
min-hum mal lā yu`minu bih, wa rabbuka a'lamu bil-mufsidīn Terjemah Arti: Di antara mereka
ada orang-orang yang beriman kepada Al Quran, dan di antaranya ada (pula) orang-orang yang
tidak beriman kepadanya. Tuhanmu lebih mengetahui tentang orang-orang yang berbuat
kerusakan.
 َ‫ َوإِ ْن َك َّذبُوكَ فَقُلْ لِي َع َملِي َولَ ُك ْم َع َملُ ُك ْم ۖ أَ ْنتُ ْم بَ ِريئُونَ ِم َّما أَ ْع َم ُل َوأَنَا بَ ِري ٌء ِم َّما تَ ْع َملُون‬wa ing każżabụka fa qul lī 'amalī
wa lakum 'amalukum, antum barī`ụna mimmā a'malu wa ana barī`um mimmā ta'malụn Jika
mereka mendustakan kamu, maka katakanlah: "Bagiku pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu.
Kamu berlepas diri terhadap apa yang aku kerjakan dan akupun berlepas diri terhadap apa yang
kamu kerjakan

Q.S. al- Maidah /5: 32,


 ‫اس َج ِميعًا َو َم ْن أَحْ يَاهَا فَكَأَنَّ َما‬ َ َّ‫ض فَكَأَنَّ َما قَتَ َل الن‬ ِ ْ‫س أَوْ فَ َسا ٍد فِي اأْل َر‬ ٍ ‫يل أَنَّهُ َم ْن قَتَ َل نَ ْفسًا بِ َغي ِْر نَ ْف‬ َ ِ‫ِم ْن أَجْ ِل ٰ َذل‬
َ ِ‫ك َكتَ ْبنَا َعلَ ٰىبَنِي إِس َْرائ‬
َ‫ْرفُون‬ ِ ‫ض لَ ُمس‬ِ ْ‫ك فِي اأْل َر‬ َ ِ‫ت ثُ َّم إِ َّن َكثِيرًا ِم ْنهُ ْم بَ ْع َد ٰ َذل‬
ِ ‫اس َج ِميعًا ۚ َولَقَ ْد َجا َء ْتهُ ْم ُر ُسلُنَا بِ ْالبَيِّنَا‬َ َّ‫ أَحْ يَا الن‬Arab-Latin: Min ajli żālika
katabnā 'alā banī isrā`īla annahụ mang qatala nafsam bigairi nafsin au fasādin fil-arḍi fa
ka`annamā qatalan-nāsa jamī'ā, wa man aḥyāhā fa ka`annamā aḥyan-nāsa jamī'ā, wa laqad
jā`at-hum rusulunā bil-bayyināti ṡumma inna kaṡīram min-hum ba'da żālika fil-arḍi lamusrifụn
Terjemah Arti: Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa:
barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain,
atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh
manusia seluruhnya. Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka
seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. Dan sesungguhnya telah
datang kepada mereka rasul-rasul Kami dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas,
kemudian banyak diantara mereka sesudah itu sungguh-sungguh melampaui batas dalam
berbuat kerusakan dimuka bumi.

5) Q.S. Ali Imran/3: 190-191,

 ِ ‫ت أِل ُولِي اأْل َ ْلبَا‬


‫ب‬ ِ َ‫ف اللَّ ْي ِل َوالنَّه‬
ٍ ‫ار آَل يَا‬ ِ ‫اختِاَل‬ ِ ْ‫ت َواأْل َر‬
ْ ‫ض َو‬ ِ ‫ إِ َّن فِي َخ ْل‬Arab-Latin: inna fī khalqis-samāwāti
َ ‫ق ال َّس َم‬
ِ ‫اوا‬
wal-arḍi wakhtilāfil-laili wan-nahāri la`āyātil li`ulil-albāb Terjemah Arti: Sesungguhnya dalam
penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi
orang-orang yang berakal,

Q.S. Ali Imran/3: 159

 ‫َاورْ هُ ْم فِي اأْل َ ْم ِر ۖ فَإِ َذا‬ ِ ‫ك ۖ فَاعْفُ َع ْنهُ ْم َوا ْستَ ْغفِرْ لَهُ ْم َوش‬ ِ ‫فَبِ َما َرحْ َم ٍة ِمنَ هَّللا ِ لِ ْنتَ لَهُ ْم ۖ َولَوْ ُك ْنتَ فَظًّا َغلِيظَ ْالقَ ْل‬
َ ِ‫ب اَل ْنفَضُّ وا ِم ْن حَوْ ل‬
َ‫ َع َز ْمتَ فَت ََو َّكلْ َعلَى هَّللا ِ ۚ إِ َّن هَّللا َ يُ ِحبُّ ْال ُمت ََو ِّكلِين‬Arab-Latin: Fa bimā raḥmatim minallāhi linta lahum, walau
kunta faẓẓan galīẓal-qalbi lanfaḍḍụ min ḥaulika fa'fu 'an-hum wastagfir lahum wa syāwir-hum fil-
amr, fa iżā 'azamta fa tawakkal 'alallāh, innallāha yuḥibbul-mutawakkilīn Terjemah Arti: Maka
disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu
bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu
maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka
dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah
kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.

6) Q.S. Luqman/31: 13-14

 ‫ي اَل تُ ْش ِر ْك بِاهَّلل ِ ۖ إِ َّن ال ِّشرْ كَ لَظُ ْل ٌم َع ِظي ٌم‬ َ َ‫ َوإِ ْذ ق‬Arab-Latin: wa iż qāla luqmānu libnihī wa
َّ َ‫ال لُ ْق َمانُ اِل ْبنِ ِه َوهُ َو يَ ِعظُهُ يَا بُن‬
huwa ya'iẓuhụ yā bunayya lā tusyrik billāh, innasy-syirka laẓulmun 'aẓīm Terjemah Arti: Dan
(ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya:
"Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah)
adalah benar-benar kezaliman yang besar"
 ِ ‫ي ْال َم‬
‫صي ُر‬ َ ‫صالُهُ فِي عَا َمي ِْن أَ ِن ا ْش ُكرْ لِي َولِ َوالِ َد ْي‬
َّ َ‫ك إِل‬ َ ِ‫ص ْينَا اإْل ِ ْنسَانَ بِ َوالِ َد ْي ِه َح َملَ ْتهُ أُ ُّمهُ َو ْهنًا َعلَ ٰى َو ْه ٍن َوف‬
َّ ‫ َو َو‬wa waṣṣainal-
insāna biwālidaīh, ḥamalat-hu ummuhụ wahnan 'alā wahniw wa fiṣāluhụ fī 'āmaini anisykur lī wa
liwālidaīk, ilayyal-maṣīr Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang
ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah,
dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu
bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu

Q.S. al- Baqarah/2: 83,

 ‫اس ُح ْسنًا َوأَقِي ُموا‬ ِ َّ‫ق بَنِي إِ ْس َرائِي َل اَل تَ ْعبُ ُدونَ إِاَّل هَّللا َ َوبِ ْال َوالِ َدي ِْن إِحْ َسانًا َو ِذي ْالقُرْ بَ ٰى َو ْاليَتَا َم ٰى َو ْال َم َسا ِكي ِن َوقُولُوا لِلن‬ ْ َ‫َوإِ ْذ أ‬
َ ‫خَذنَا ِميثَا‬
َ‫ْرضُون‬ ِ ‫صاَل ةَ َوآتُوا ال َّزكَاةَ ثُ َّم تَ َولَّ ْيتُ ْم إِاَّل قَلِياًل ِم ْن ُك ْم َوأَ ْنتُ ْم ُمع‬
َّ ‫ ال‬Arab-Latin: Wa iż akhażnā mīṡāqa banī isrā`īla lā
ta'budụna illallāha wa bil-wālidaini iḥsānaw wa żil-qurbā wal-yatāmā wal-masākīni wa qụlụ lin-
nāsi ḥusnaw wa aqīmuṣ-ṣalāta wa ātuz-zakāh, ṡumma tawallaitum illā qalīlam mingkum wa
antum mu'riḍụn Terjemah Arti: Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil
(yaitu): Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapa,
kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik
kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji
itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling.

7)makna Asmaul Husna : al- Asma’ al-Husna: al-Karim, al-Mu’min, al-Wakil, al-Matin, al-Jami’, al-‘Adl,
dan al-Akhir ,

 Arti Asmaul Husna Al Karim adalah Maha Mulia


 Arti Asmaul Husna Al Mukmin adalah Maha Pemberi Rasa Aman
 Arti Asmaul Husna Al Wakil adalah Maha Memelihara atau Maha Mewakili.
 Arti Asmaul Husna Al Matin adalah Maha Kokoh.
 Arti Asmaul Husna Al Jami adalah Maha Mengumpulkan.
 Arti Asmaul Husna Al Adl adalah Maha Adil.
 Arti Asmaul Husna Al Akhir adalah Maha Akhir.

8) perbedaan Malaikat, jin dan manusia.

 MALAIKAT
Diciptakan dari Nur/Cahaya.
Merupakan makhluk gaib.
Senantiasa taat dan patuh terhadap Allah SWT.
Tidak minum dan makan.
Memiliki pemikiran yang jernih serta lurus.
Tidak memiliki hawa nafsu.
 MANUSIA
Diciptakan dari tanah.
Merupakan makhluk kasat mata.
Terdapat manusia yang patuh dan durhaka kepada Allah SWT.
Membutuhkan minum dan makan.
Memiliki pemikiran yang senantiasa berubah-ubah.
Memiliki hawa nafsu.
 JIN
Diciptakan dari api.
Merupakan makhluk gaib.
Terdapat Jin yang patuh (disebut Jin) dan durhaka (disebut Setan/Iblis) kepada Allah SWT.
Membutuhkan minum dan makan.
Memiliki pemikiran yang senantiasa berubah-ubah.
Memiliki hawa nafsu.

9) perilaku beriman kepada kitab-kitab Allah swt.

 1. Meyakini keberadaan kitab-kitab Allah.


 2. Meyakini bahwa Al-Qur’an merupakan kitab suci terakhir yang diturunkan Allah Swt kepada
manusia
 3. Menjaga shilaturahmi dan atau ukhuwwah dengan sesama ahlul kitab.
 4. Menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup.

10) makna keimanan kepada rasul-rasul Allah

 Secara istilah atau luasnya, iman kepada rasul berarti meyakini dengan sepenuh hati bahwa
Rasul itu benar-benar utusan Allah yang ditugaskan untuk membimbing umatnya ke jalan yang
benar agar selamat di dunia dan akhirat.

11) Dicabutnya ilmu pengetahuan

Semakin tersebarnya kebodohan dalam kehidupan masyarakat

Semakin maraknya kebiasaan masyarakat mengkonsumsi khamr (baca juga: alkohol dalam islam)

Semakin meningkatnya tindakan kejahatan seperti pembunuhan

Terjadinya kekacauan di mana-mana

Masyarakat yang berlomba-lomba untuk meninggikan bangunan atau gedung-gedung.

Semakin maraknya perzinaan (baca juga: zina dalam islam)

Banyaknya orang yang menuntut ilmu karena harta, pangkat, dan kedudukan

Maraknya tindakan korupsi

Semakin banyaknya anak yang lahir dari hubungan di luar nikah

12) contoh perilakuiman kepada qadha dan qodar dalam kehidupansehari-hari

 Senantiasa menyadari dan memahami bahwa semua yang terjadi pada diri kita adalah atas izin
dari Allah oleh sebab itu satu-satunya pilihan adalah menerima kenyataan dengan senantiasa
berusaha memperbaiki diri.
 Bersikap sabar atas segala hal yang terjadi pada diri kita.
 Rajin dan giat dalam berusaha sebab meyakini tak ada usaha yang sia-sia di mata Allah SWT,
semua akan mendapatkan balasan.
 Berprasangka baik dan optimis dalam menjalani hidup.
 Selalu berusaha tawakkal dalam keadaan apapun.
 Jauh dari kesombongan dan keangkuhan sebab meyakini semua kelebihan, prestasi dan
keberhasilan yang dicapai adalah ketentuan yang datangnya dari Allah SWT

13) cara berpakaian yang benar menurut syariat islam

 Menutup Aurat
 Tidak ketat
 Tidak transparan
 Tidak Menyerupai Lawan Jenis

14) manfaat perilaku jujur.

 Dalam menjani kehidupan sehari-hari tidak merasa terbebani apapun


 Menimbulkan sikap positif, tidak ada suap menyuap dalam kehidupan
 Bisa timbul rasa percaya diri dalam diri kita
 Mempunyai rasa optimis dalam kehidupan dan saat melakukan sesuatu tanpa ada keraguan
dalam benak dengan dasar-dasar yang kuat
 Sikap jujur dalam keluarga tentunya membuat anggota keuarga tersebut menjadi nyaman.
Karena antara keluarga dapat berinteraasi tanpa beban dan saling membantu bila salah satu
keluarganya dalam keadaan kesusahan.
 Dengan sikap jujur pada seorang pelajar dapat menimbulkan semua tugas atau pekerjaannya
cepat selesai dan mudah dalam mengerjaan. Dan tidak ada masalah yang menghadang.
 Kejujuran membawa pelakunya bersikpa berani, dengan pendirian berani karena benar
 Dapat kepercayaan dari siapapun (orang tua, guru, atasan, bawahan, teman, lawan)
 Karena dapat kepercayaan dari teman, ahirnya teman kita banyak, atau dengan lain banyak
teman.
 Mendapat pahala dari Allah.

15) Ditampilkan kutipan hadist tentang semangatmenuntut ilmu, menerapkan danmenyampaikannya


kepada sesama, peserta didikdapat menyimpulkan kandungan hadis tersebut.

16) perilaku yang mencerminkan sikap syaja’ah.

 Beberapa contoh sikap syaja’ah atau berperilaku membela kebenaran dalam kehidupan sehari –
hari diantaranya :

a.    Berani mengkeritik pemimpin yang bersikap dzalim.

b.    Senantiasa bersikap sesuai dengan ajaran agama walaupun banyak tetangga yang tidak suka.

c.    Senantiasa berkata, bertindak, dan berpikir jujur walaupun dikecam oleh orang – orang yang dzalim.
d.    Menasihati dan memberikan contoh kepada teman – teman yang senang mencuri untuk menjadi
pribadi yang bertabiat terpuji.

e.    Membela teman yang di bully walaupun harus terkena bullyian.

17) manfaat perilaku kerja keras dan bertanggung jawab

 Mendapatkan pahala dan kemuliaan dari Allah SWT


 Menjauhkan diri dari kerendahan dan kehinaan akibat meminta-minta
 Menjadi pribadi yang mandiri dan amanah
 Mampu meraih dan mewujudkan cita-cita atau keinginan
 Menjadi pribadi yang disenangi dan dipercaya sesama manusia

18) menerapkan prinsip- prinsip kerja keras dalam Islam.

 1) Kerja adalah ibadah Berdasarkan surat Al An’am ayat 162


 2)  Kerja adalah amanah
 3) Kerja adalah amal saleh
 4) Kerja keras harus halal
 5) Hindari hal yang diharamkan Allah
 6) Hindari unsur maysir, ghoror, riba dan batil
 7) Serahkan pekerjaan pada yang cakap
 8) Hak pekerja harus dipenuhi
 9) Belanjakan harta dari kerja dengan baik
 10) Bayar zakat

19)

20) kedudukan al-Quran, al- Hadis, dan ijtihad sebagai sumber hukum Islam.

 Sebagai sumber hukum Islam, Alquran menempati posisi paling utama dan paling penting, saat
menemukan masalah tentang persoalan agama, Alquran lah yang pertama kali harus dirujuk
sebelum merujuk kepada sumber - sumber yang lain
 Dalam hukum Islam, Hadist menempati posisi sekunder atau posisi kedua setelah Alquran,
Hadist menjadi pembanding dari Alquran, menjadi pelengkap dalil Alquran, atau bahkan menjadi
informasi yang belum ditemukan di dalam tafsiran Alquran
 Ijtihad menempati posisi paling akhir dalam hukum Islam, selama suatu permasalahan dijelaskan
di dalam Alquran dan Hadist maka ijtihad tidak diperlukan, ijtihad hanya akan dilakukan apabila
Alquran dan Hadist belum menjelaskan dan belum menyinggung hukum suatu perkara yang
baru ditemukan itu

Anda mungkin juga menyukai