Anda di halaman 1dari 5

Proposal Skripsi

Analisis Dugaan Pelanggaran Oleh Presiden Terhadap Putusan

Uji Materil Mahkamah Agung Tentang Jaminan Kesehatan

(Studi Putusan Nomor 7/PHUM/2020)

Oleh:

Paramudya Adnanta Hestama

NIM :1810103051

PROGRAM STUDI HUKUM PIDANA ISLAM

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) RADEN FATAH

PALEMBANG

2020
A. Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara yang menganut sistem pemerintahan

presidensial yaitu sistem pemerintahan yang terpusat pada jabatan presiden

sebagai kepala pemerintahan sekaligus sebagai kepala negara.

Secara Teoritis, dalam sistem pemerintahan presidensial kedudukan presiden

sangatlah kuat dibanding-kan dengan kedudukan perdana menteri dalam sistem

parlementer. Presiden hanya dapat dimakzulkan dalam masa jabatan-nya apabila

apabila melakukan pelanggaran hukum yang secara tegas diatur dalam konstitusi

setiap negara. Berbeda dengan sistem parlementer, kepala pemerintahan atau

perdana menteri yang memimpin kabinet setiap saat dapat dijatuhkan oleh

parlemen dengan mosi tidak percaya.

Mengenai Impeachment atau pemakzulan atau pemberentian presiden diatur

dalam pasal 7A dan 7B UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945.

Impeachment atau pemakzulan atau pemberhentian presiden dapat dilakukan

apabila memang benar secara nyata presiden telah melanggar keterangan di dalam

pasal 7A dan 7B UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945.

Perpres nomor 64 tahun 2020 tentang jaminan kesehatan (kenaikan iuran bpjs)

seolah membelakangi keputusan yang dikeluarkan oleh Mahkamah Agung

tentang Uji Materil yang diajukan oleh Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia

(KPCDI) mengenai PerPres nomor 75 tahun 2019 yang dikeluarkan oleh

Presiden tentang Jaminan Kesehatan, putusan nomor 7/PHUM/2020 sekaligus

membatalkan kenaikan iuran jaminan kesehatan.


Pasal 34 ayat 1 dan ayat 2 PerPres nomor 75 tahun 2019 perubahan atas

PerPres nomor 82 tahun 2018 tentang jaminan kesehatan bertentangan dengan

ketentuan perundang-undangan yang lebih tinggi, yaitu pasal 23 A pasal 28 H

juncto pasal 34 UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945.

Dalam Perma nomor 1 tahun 2011 disebutkan bahwa hak uji materil adalah

hak Mahkamah Agung untuk menilai materi muatan peraturan perundang-

undangan dibawah undang-undang terhadap peraturan perundang-undangan

tingkat yang lebih tinggi.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Pandangan Hukum menyikapi tentang dikeluarkannya PerPres

nomor 64 tahun 2020 oleh presiden setelah ditetapkan pembatal perpres

nomor 75 tahun 2019 tentang jaminan kesehatan masyarakat oleh

Mahkamah Agung yang mengarah pada naiknya iuran bpjs kesehatan ?

2. Seperti apa respon yang tepat dalam menyikapi persoalan tersebut dengan

mengedepankan kepenringan bersama ?

C. Tujuan Penelitian

1. Agar dapat memahami serta mengetahui bagaimana pandangan hukum

bekerja dalam menyikapi persoalan tersebut.


2. Agar dapat mengetahui tindakan seperti apa yang dilakukan oleh penegak

hukum dalam menyikapi persoalan tersebut demi menciptakan situasi

dalam konteks kemaslahatan kepentingan bersama.

D. Definisi Oprasional

1. Pemakzulan : Proses penjatuhan dakwaan oleh sebuah badan legislatif terhadap

seorang pejabat negara.

Indikator : Apabila yang bersangkutan (Pejabat tinggi negara) telah secara

nyata melanggar pasal 7A dan 7B UUD Negara Republik

Indonesia tahun 1945.

2. PerPres : Peraturan prundang-undangan yang dibuat oleh presiden.

Indikator : Hak Presiden dalam mengeluarkan peraturan dengan catatan tidak

bertentangan dengan Undang-undang ditingkat yang lebih tinggi.

E. Penelitian Terdahulu

Perbandingan yang penulis buat membandingkan dengan skripsi yang berjudul

"kajian yuridis tentang putusan mahkamah konstitusi tentang dugaan pelanggaran

hukum presiden dan /atau wakil presiden..............". Akan tetapi, perbandingannya

skripsi terdahulu lebih menekankan tentang mekanisme pemberhentian presiden

berbeda dengan apa yang penulis susun tentang skripsi yang berjudul "analisis

dugaan pelanggaran oleh presiden terhadap putusan uji materil Mahkamah Agung

tentang jaminan kesehatan (studi putusan nomor 7/PHUM/2020)". Lebih condong


kedugaan pelanggaran dan menjelaskan lebih spesifik terhadap objek

permasalahannya.

F. Metode Penelitian

Metode penelitian yang penulis gunakan yaitu metode penelitian deskriptif

memfokuskan pembahasan pada suatu peristiwa yang tengah terjadi.

G. Sistematika Penulisan

BAB I Pendahuluan

BAB II Landasan Teori

BAB III Metodologi Penelitian

BAB IV Pembahasan

1. Kedudukan Presiden Sebagai Kepala Negara

2. Unsur-unsur Pelanggaran Presiden

3. Kedudukan Putusan Mahkamah Agung

BAB V Penutup

1. Kesimpulan

2. Saran

Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai