Anda di halaman 1dari 13

POTENSI EKSTRAK DAUN MIANA

(Plectranthus scutellarioides (L.) R.Br.) SEBAGAI


PENEKAN RESISTENSI Salmonella Typhi
TERHADAP ANTIBAKTERI UJI
Sri Maria Mardhana, Wahyu Hendrarti, Reny Syahruni
Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Makassar.
*Email Koresponden : srimariamardhana@gmail.com

ABSTRAK
Daun miana (Plectranthus scutellarioides (L.) R.Br.) merupakan
salah satu bagian tanaman yang mengandung senyawa metabolit
sekunder yang diduga kuat dapat berperan sebagai inhibitor pompa efluks
(IPE), seperti kuersetin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas
ekstrak daun miana sebagai penekan resistensi pada isolat S. Typhi
terhadap beberapa antibakteri uji. Pengujian menggunakan metode difusi
cakram, dengan membandingkan diameter zona hambat isolat terhadap
antibakteri kloramfenikol (30 µg), amoksisilin (10 µg), trimetoprim-
sulfametoksazol (1,25-23,75 µg), siprofloksasin (5 µg), dan tetrasiklin (30
µg) tanpa ekstrak dengan diameter zona hambat antibakteri dengan
penambahan ekstrak konsentrasi 0,005%, 0,0075%, 0,01%, 0,025% dan
0,05%. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara deskriptif
menggunakan data breakpoint dan standar EUCAST dan CLSI serta uji
statistik menggunakan ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan terjadi
peningkatan atau penurunan diameter zona hambat setelah penambahan
ekstrak pada beberapa konsentrasi tertentu pada kelima antibiotik uji.
Ekstrak daun miana dapat memberikan peningkatan memberikan
peningkatan zona hambat setelah penambahan ekstrak pada konsentrasi
tertentu, namun hanya pada tetrasiklin yang dapat menekan resistensi
dengan mengembalikan sensitivitas isolat S.Typhi multi drug resistant
(MDR) dari intermediet menjadi sensitif pada konsentrasi ekstrak 0,005%;
0,0075% dan 0,01%..
Kata kunci : Plectranthus scutellarioides (L.) R.Br, Salmonella
enterica serovar Typhi, inhibitor pompa efluks,
resistensi antibiotik
ABSTRACT
Miana (Plectranthus scutellarioides (L.) R.Br.) leaf is a part of the
plant that contains secondary metabolites that are strongly suspected to
act as an efflux pump inhibitor (EPI), such as quercetin. This study aims to
determine the activity of miana leaf extract as a resistance suppressant of
S.Typhi isolate against several tested antibacterials. The test used the
disc diffusion method, by comparing the inhibition zone diameter of the

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Makassar 2020 1


isolate against chloramphenicol (30 µg), amoxicillin (10 µg), trimethoprim-
sulfamethoxazole (1.25-23.75 µg), ciprofloxacin (5 µg), and tetracycline
(30 µg) without extract with the diameter of the antibacterial inhibition zone
that is added extract with concentrations of 0.005%, 0.0075%, 0.01%,
0.025%, and 0.05%. The data obtained were then analyzed using
breakpoint data and standard of EUCAST and CLSI descriptively and
statistically. The results showed that there was an increase or decrease in
the inhibition zone diameter after adding the extract at certain
concentrations to the five tested antibiotics. Miana leaf extract can provide
an increase in the inhibition zone after adding the extract at a certain
concentration, but only tetracyclines can suppress resistance by restoring
the sensitivity of S. Typhi multidrug-resistant (MDR) isolates from
intermediates to being sensitive at an extract concentration of 0.005%;
0.0075% and 0.01%.
Keyword(s): Plectranthus scutellarioides (L.) R.Br, Salmonella
enterica serovar Typhi, efflux pump inhibitor,
resistance antiobiotic.

PENDAHULUAN dari S.Typhi adalah kegagalan


Demam tifoid merupakan akumulasi jumlah obat dalam
penyakit infeksi sistemik akut bakteri oleh sistem efluks aktif
yang mengenai sistem retikulo (Ugboko & De, 2014; Hendrarti,
endotelial (Alba et al., 2016). 2016).
Penyakit tifoid disebabkan oleh Mekanisme resistensi pom-
Salmonella enterica serovar pa efluks aktif ini disebabkan oleh
Typhi (S.Typhi) yaitu bakteri membran plasma translokal atau
enterik gram negatif bersifat sering disebut pompa efluks yang
patogen pada manusia. S.Typhi dapat mengeluarkan kembali
sendiri dilaporkan telah terjadi obat-obat yang telah masuk, dan
multi drug resistent (MDR), tidak bersifat spesifik sehingga
seperti pada kloramfenikol, banyak jenis obat yang dapat
amoksisilin, sulfametoksazol- dipompa kembali keluar sel
trimetoprim, tetrasiklin dan sipro- (Ugboko & De, 2014). Hal ini
floksasin yang merupakan anti- menyebabkan obat tidak dapat
bakteri lini pertama terhadap memberikan efek terapi yang
demam tifoid (Kemenkes, 2006). diinginkan. Penanganan resist-
Salah satu mekanisme resistensi

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Makassar 2020 2


ensi antibakteri bisa dilakukan empiris masyarakat Indonesia
dengan beberapa cara, salah menggunakan tanaman ini meng-
satunya dengan mengkombinasi obati batuk, wasir, peluruh haid,
antibakteri dengan adjuvant dari keputihan, susah buang air besar
zat atau senyawa tertentu yang dan penambah nafsu makan (Mo-
dapat menekan resistensi yang ektiwardoyo et al., 2018). Tana-
dapat berasal dari bahan alam man miana juga telah dibuktikan
sebagai inhibitor pompa efluks, pada beberapa penelitian deng-
sehingga dapat memberikan akti- an khasiat lain secara ilmiah yaitu
vitas sinergis dengan antibakteri sebagai antihiperkolesterolemia
pada bakteri resisten (Boeges et (Iskandar et al., 2018), antimala-
al., 2016; Akkiraju et al., 2015). ria (Lisdawati et al., 2008),
Beberapa senyawa kandidat Inhi- antibakteri Staphylococcus aure-
bitor pompa efluks dari bahan us antioksidan (Moektiwardoyo et
alam adalah kaemfperol, glikos- al., 2016). Berdasarkan kandun-
ida, rutin, epikatekin gallat, epiga- gan senyawa pada daun miana
lokatekin gallat dan kuersetin yaitu kuersetin maka daun miana
(Rana et al., 2014). diduga kuat menjadi kandidat IPE
Berdasarkan penelitian Pal dan dimanfaatkan sebagai adjuv-
& Tripathi (2019) kuersetin ant yang dapat menekan resiste-
menghambat aktivitas pompa ka- nsi bakteri S.Typhi.
rbapenemase dan efluks diantara Untuk mengetahui aktivitas
bakteri gram negatif yang resis- ekstrak daun miana sebagai pen-
ten terhadap karbapenem bakteri. ekan resistensi pada isolat S.
Daun miana (Plectranthus scutell- Typhi terhadap beberapa antibak-
arioides (L.) R.Br.) merupakan teri uji.
tanaman yang mengandung sen- METODE PENELITIAN
yawa kuersetin, ekstrak daun Alat Dan Bahan
miana mengandung kadar rata- Alat-alat yang digunakan
rata kuersetin yaitu 3,122 mg/g antara lain: autoklaf (Gea®), gelas
(Sukmawati et al., 2019). Secara kimia (Pyrex®), batang pengaduk,

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Makassar 2020 3


cawan porselin (Haldenwanger®), kampung Lembang Lempo, Kec-
®
cawan petri (Andromax ), erlen- amatan Sesean Suloara’, Kabup-
meyer (Iwaki®), inkubator (Mem- aten Toraja Utara, Propinsi Sula-
mert IN55®), jangka sorong wesi Selatan.
(Nankai®), kertas saring, laminary Daun miana disortasi bas-
air flow (Aeromech®), lampu ah, dicuci dengan air mengalir,
spiritus, ose, pinset, pipet tetes, dikeringkan selama 4 hari dengan
vacum rotary evaporator (Buchi cara diangin-anginkan, kemudian
B 100), spatel besi, swab steril, disortasi kering lalu diserbukkan.
tabung reaksi (Pyrex®), tim- Pembuatan Ekstrak Daun
bangan analitik (Mettler Toledo®) Miana
dan wadah maserasi. Sampel sebanyak 150 gram
Bahan yang digunakan diekstraksi menggunakan meto-
dalam penelitian ini adalah daun de maserasi dengan pelarut eta-
miana (Plectranthus scutellarioi- nol 96% (1:10) sebanyak 1500
des (L.) R.Br.), DMSO (Emsure®), mL. Serbuk simplisia dimasukkan
etanol 96% (One made®), air ke dalam wadah maserasi dan
suling (One made®), Mueller ditambahkan pelarut secukupnya
®
Hinton Agar (MHA) (Himedia ), untuk proses pembasahan lalu
medium NA (Himedia®), kertas didiamkan selama 15-30 menit.
cakram (Oxoid®) yang mengan- Sisa pelarut ditambahkan dan
dung: kloramfenikol (30 µg), didiamkan selama 3 hari pada
amoksisilin (10 µg), trimetoprim- suhu ruang ditempat yang ter-
sulfametoksazol (1,25-23,75 µg), lindung dari cahaya matahari
siprofloksasin (5 µg), dan tetra- langsung, pengadukan dilakukan
siklin (30 µg), isolat S. Typhi sesering mungkin. Disaring, res-
resisten akibat pompa efluks aktif idu diremaserasi satu kali dengan
(koleksi Hendrarti, 2016). pelarut yang sama 1500 ml
Pengolahan Sampel serupa dengan proses sebe-
Sampel penelitian adalah lumnya. Filtrat yang diperoleh
daun miana yang diambil dari dari penyaringan pertama dan

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Makassar 2020 4


kedua disatukan dan diuapkan dium agar yang telah diinokulasi
dengan vacum rotary evavorator S. Typhi dengan mengatur jarak
pada suhu 40oC hingga diperoleh peletakan 2-3 cm, lalu diinkubasi
ekstrak kental. pada suhu 37oC selama 24 jam.
Skrining Fitokimia Setelah diinkubasi, diamati dan
Uji Skrining Fitokimia di- diukur zona hambat yang ter-
lakukan pada ekstrak etanol daun bentuk di sekitar kertas cakram
ketapang meliputi uji flavonoid, dengan menggunakan jangka
alkaloid, tanin dan saponin. sorong (EUCAST, 2020). Peng-
Uji Cemaran Mikroba ujian dilakukan secara triplo.
Ekstrak daun miana digores- Hasil uji digunakan juga sebagai
kan diatas medium NA, kemudian pembanding terhadap kelompok
diinkubasi selama 24 jam pada perlakuan (setelah ditambah eks-
suhu 37oC, lalu diamati pertum- trak).
buhan mikroorganisme pada me- Pengujian Pengaruh Ekstrak
dia. Daun Miana Terhadap Isolat
Uji Sensitivitas Antibakteri Uji S.Typhi
Uji sensitivitas isolat S. Uji pengaruh ekstrak daun
Typhi terhadap kloramfenikol (K), miana terhadap isolat S. Typhi
amoksisilin (AmL), trimetroprim- dilakukan menggunakan metode
sulfametoksazol (TxS), siproflok- difusi cakram. Ekstrak daun
sasin (Sip), dan tetrasiklin (Tet) miana 0,003 g ditambahkan
menggunakan metode difusi cak- DMSO secukupnya sambil terus
ram. Suspensi isolat S.Typhi diaduk hingga larut kemudian di-
dengan densitas setara dengan tambahkan medium MHA hingga
standar 0,5 McFarland diapus 60 mL sehingga diperoleh kon-
pada medium MHA dengan me- sentrasi 0,005%. Campuran ditu-
nggunakan swap steril secara ang ke dalam cawan petri (± 20
merata. Setelah merata, kertas mL/cawan petri), selanjutnya di-
cakram yang berisi antibakteri uji diamkan beberapa saat sampai
diletakkan pada permukaan me- medium memadat. Suspensi iso-

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Makassar 2020 5


lat S.Typhi resisten diapuskan etanol 96%. Senyawa kuersetin
secara merata ke seluruh permu- merupakan salah satu senyawa
kaan media kemudian kertas berkhasiat IPE (Rana et al.,
cakram antibiotik diletakkan sec- 2014).
ara aseptik pada jarak 2-3 cm. Skrining fitokimia juga dila-
Pada setiap kertas cakram kukan pada ekstrak uji. Hasil skri-
masing-masing mengandung an- ning menunjukan adanya senya-
tibakteri uji kloramfenikol, amok- wa alkaloid, flavonoid dan tanin.
sisilin, trimetoprim-sulfametoksa- Antibakteri uji yang digu-
zol, siprofloksasin dan tetrasiklin. nakan pada penelitian ini adalah
Media diinkubasi pada suhu 37oC kloramfenikol, amoksisilin, trime-
selama 18-24 jam. Masing- toprim-sulfametoksazol, tetrasikl-
masing perlakuan dilakukan se- in, dan siprofloksasin (Kemekes,
banyak 3 kali. Untuk konsentrasi 2006; WHO, 2011). Sensitivitas
0,0075%, 0,01%, 0,025% dan isolat diamati terhadap kelima
0,05% dilakukan hal yang sama. antibakteri untuk mengetahui Iso-
Hasil dan Pembahasan lat yang digunakan masuk dalam
Simplisia daun miana kategori sensitif, intermediet atau
diekstraksi menggunakan metode resisten. Data yang diperoleh
maserasi menggunakan pelarut berupa diameter zona hambat
etanol 96% dengan perolehan sebelum penambahan ekstrak
rendemen ekstrak kental se- dianalisis secara deskriptif meng-
banyak 25,1 gram (16,7%). gunakan data breakpoint dengan
didukung oleh penelitian Amalia standar EUCAST dan CLSI. Hasil
et al (2019) penetapan kadar uji sensitivitas dapat dilihat pada
kuersetin dengan menggunakan (tabel 1) yang dikategorikan
etanol 96% dan 70% diperoleh bahwa isolat telah mengalami
kadar kuersetin tertinggi pada multi drug resistant (MDR).

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Makassar 2020 6


Tabel 1. Hasil uji sensitivitas isolat S. Typhi (standar EUCAST dan CLSI)

Diameter Rata- Standar Diameter (mm)


No. Antibakteri Uji Kategori
Rata Hasil Uji
Sensitivitas
Sensitivitas (mm) S I R

1 Sulfametoksazol-
trimetoprim 8,2 ≥ 14 11-13 < 11 R
(1,25- 23,75 µg)
2 Kloramfenikol
8,1 ≥ 17 - < 17 R
(30 µg)
3 Amoksisilin
8,7 ≥ 14 - < 14 R
(25 µg)
4 Tetrasiklin
13,9 ≥ 15 12-14 ≤ 11 I
(30 µg)
5 Siprofloksasin
26,2 ≥ 26 24-25 < 24 S
(5 µg)
Keterangan: R (Resisten);I (Intermediet);S (Sensitif)

Sensitivitas isolat selanjut- tertentu (Tabel 2-6). Kenaikan


nya diuji kembali terhadap kelima dan penurunan diameter zona
antibakteri uji dengan penamba- hambat diamati dengan memban-
han ekstrak daun miana pada 5 dingkan diameter zona hambat
konsentrasi yaitu 0,05%; 0,025%; kelompok perlakuan dan kelom-
0,01%; 0,0075% dan 0,005%. pok kontrol dihitung perubahan
Secara umum, hasil penelitian zona hambat tersebut dianalisis
menunjukkan ada peningkatan di- secara deskriptif menggunakan
ameter zona hambat pada ke- data breakpoint serta uji statistik
lima antibakteri uji setelah pena- menggunakan oneway ANOVA.
mbahan ekstrak pada konsentrasi
Tabel 2. Diameter zona hambat Tetrasiklin terhadap S.Typhi dengan
penambahan ekstrak daun miana
Diameter Zona Hambat Tetrasiklin (mm)
Replikasi Kontrol Dengan penambahan ekstrak daun miana pada
(Tanpa Konsentrasi
Ekstrak) 0,005% 0,0075% 0,01% 0,025% 0,05%
1 13.9 19,2 17,3 16,3 14,3 15,7
2 13.8 18,5 20,3 17,8 14,4 13,9
3 14 19,4 19,3 18,1 13,1 14,8
Rata-rata± 13,9 19,0 18,9 17,4 13,9 14,8
SD ±0,10 ±0,4 ±1,52 ±0,96 ±0,72 ±0,90
Perubahan
+5,1 +5 +3,5 0 +0,9
Zona Hambat
keterangan I S S S I I
Keterangan : Data Breakpoint ( S ≥15 mm; I 12-14 mm; R ≤ 11 mm; : R= Resisten; I= Intermediet; S= Sensitif)
Perubahan zona hambat = (Rata-rata penambahan ekstrak – Rata-rata tanpa ekstrak)

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Makassar 2020 7


Efek ekstrak daun miana hambatan yang tidak berbeda
terhadap antibakteri tetrasiklin nyata memberikan perubahan
(Tabel 2) menunjukkan terjadi zona hambat tertinggi dibanding
peningkatan diameter zona konsentrasi lainnya pada zona
hambat pada konsentrasi ekstrak hambat tetrasiklin. Pada aktivitas
0,005%; 0,0075% dan 0,01% antibakteri trimetoprim-sulfame-
dimana terjadi perubahan kate- toksazol (Tabel 3), amoksisilin
gori sensitivitas dari intermediet (tabel 4), dan kloramfenikol (tabel
menjadi sensitif, sedangkan pada 5), juga menunjukkan pening-
konsentrasi 0,025% dan 0,05% katan zona hambat setelah
secara statistik dinilai tidak penambahan ekstrak pada bebe-
memberikan peningkatan daya rapa konsentrasi tertentu namun
hambat secara signifikan dari kategori sensitivitasnya tetap
aktivitas penghambatan sebelum- resisten atau tidak berubah dari
nya (kondisi tanpa ekstrak). kondisi sebelum penambahan
Konsentrasi 0,005% dan ekstrak.
0,0075% dengan nilai diameter

Tabel 3. Diameter zona hambat trimetoprim-sulfametaksazol terhadap


S.Typhi dengan penambahan ekstrak daun miana
Diameter Zona Hambat Trimetoprim-Sulfametoksazol (mm)
Kontrol Dengan penambahan ekstrak daun miana pada
Replikasi (Tanpa Konsentrasi
Ekstrak) 0,005% 0,0075% 0,01% 0,025% 0,05%
1 8.9 9,7 10,9 9,8 8,4 8,9
2 7.6 9,9 8,5 8,7 8,2 8,0
3 8,0 11,0 9,6 8,0 8,0 7,9
Rata-rata± 8,2 10,2 9,6 8,8 8,2 8,2
SD ±0,66 ±0,70 ±1,20 ±0,90 ±0,20 ±0,55
Perubahan
+2 +1,4 +0,6 0 0
Zona Hambat
keterangan R R R R R R
Keterangan : Data Breakpoint ( S ≥ 14 mm; I 11-13 mm; R ≤ 11; : R= Resisten; I= Intermediet; S= Sensitif)
Perubahan zona hambat = (Rata-rata penambahan ekstrak – Rata-rata tanpa ekstrak)

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Makassar 2020 8


Tabel 4. Diameter zona hambat amoksisilin terhadap S.Typhi dengan
penambahan ekstrak daun miana
Diameter Zona Hambat Amoksisilin (mm)
Replikasi Kontrol Dengan penambahan ekstrak daun miana pada
(Tanpa Konsentrasi
Ekstrak) 0,005% 0,0075% 0,01% 0,025% 0,05%
1 9.0 11,0 10,1 10,8 8,9 8,9
2 8.2 10,5 9,2 8,8 8,4 9,0
3 9,0 9,8 11,6 8,4 8,4 8,5
Rata-rata± 8,7 10,4 10,3 9,3 8,5 8,8
SD ±0,46 ±0,60 ±1,21 ±1,28 ±0,28 ±0,26
Perubahan
+1,7 +1,6 +0,6 -0,2 +0,1
Zona Hambat
keterangan R R R R R R
Keterangan : Data Breakpoint ( S ≥ 14 mm ; R ≤14 mm; : R= Resisten; I= Intermediet; S= Sensitif) Perubahan
zona hambat = (Rata-rata penambahan ekstrak – Rata-rata tanpa ekstrak)

Tabel 5. Diameter zona hambat kloramfenikol terhadap S.Typhi dengan


penambahan ekstrak daun miana
Diameter Zona Hambat Kloramfenikol (mm)
Kontrol Dengan penambahan ekstrak daun miana pada
Replikasi (Tanpa Konsentrasi
Ekstrak) 0,005% 0,0075% 0,01% 0,025% 0,05%
1 8.5 13,0 12,9 11,5 11,0 11,5
2 8.4 12,2 13,1 10,3 12,1 11,3
3 7,6 14,0 12,0 10,0 11,0 12,6
Rata-rata± 8,1 13,0 12,6 10,6 11,3 11,8
SD ±0,49 ±0,90 ±0,58 ±0,79 ±0,63 ±0,70
Perubahan
+4,9 +4,5 +2,5 +3,2 +3,7
Zona Hambat
keterangan R R R R R R
Keterangan : Data Breakpoint ( S ≥ 17 mm ; R ≤ 17 mm; : R= Resisten; I= Intermediet; S= Sensitif) Perubahan
zona hambat = (Rata-rata penambahan ekstrak – Rata-rata tanpa ekstrak

Tabel 6. Diameter zona hambat Siprofloksasin terhadap S.Typhi dengan


penambahan ekstrak daun miana
Diameter Zona Hambat Siprofloksasin (mm)
Kontrol Dengan penambahan ekstrak daun miana pada
Replikasi (Tanpa Konsentrasi
Ekstrak) 0,005% 0,0075% 0,01% 0,025% 0,05%
1 26.1 30,6 27,9 26,2 24,1 23,9
2 25.0 31,5 27,1 25,9 24,8 24,1
3 27,6 30,6 28,8 26,3 25,9 24,7
Rata-rata± 26,2 30,9 28,0 26,1 25,0 24,2
SD ±1,30 ±0,51 ±0,85 ±0,20 ±0,90 ±0,41
Perubahan
+4,7 +1,8 -0,1 -1,2 -2
Zona Hambat
keterangan S S S S I I
keterangan : data Breakpoint ( S ≥ 26 mm ; I 24-25 mm ; R ≤ 24 mm; : R= Resisten; I= Intermediet; S= Sensitif)
Perubahan zona hambat = (Rata-rata penambahan ekstrak – Rata-rata tanpa ekstrak)

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Makassar 2020 9


Serupa pada aktivitas anti- daun miana. Penurunan sensi-
bakteri trimetoprim-sulfametok- tivitas malah terjadi pada kon-
sazol, amoksisilin, dan kloram- sentrasi 0,025% dan 0,05%,
fenikol, peningkatan zona hambat dimana berubah menjadi inter-
setelah penambahan ekstrak mediet. Pada kelima antibakteri
pada aktivitas antibakteri sipro- uji setelah penambahan ekstrak
floksasin juga tidak merubah pada konsentrasi tertentu mem-
kategori sensitivitas isolat ter- berikan peningkatan zona ham-
hadap antibakteri uji (tabel 6). bat, namun hanya pada anti-
Sensitivitas isolat masih termasuk bakteri uji tetrasiklin yang terjadi
kategori sensitif sama seperti perubahan kategori sensitivitas
sebelum penambahan ekstrak (Gambar 1).
40
Kontrol
Diameter Zona

30 (Tanpa Ekstrak)
Hambat

20 0,005%

10
0,0075%
0
Tet TxS AmL K Sip
0,01%

Gambar 1. Perbandingan diameter zona hambat ekstrak daun miana


dengan berbagai konsentrasi sebagai penekan resistensi
terhadap S.Typhi
Peningkatan sensitivitas konsentrasi yang lebih tinggi dan
isolat terhadap antibakteri diduga peningkatan diameter yang cukup
disebabkan oleh kandungan zat tinggi justru terjadi pada kon-
aktif yang terdapat dalam ekstrak sentrasi yang lebih kecil. Penur-
daun miana yang dapat berperan unan diameter zona hambat
sebagai IPE, diantaranya kuer- diduga dapat disebabkan sema-
setin. Menurut Rana et al. (2014) kin tinggi konsentrasi semakin
Pada penelitian ini terjadi tinggi pula senyawa antagonis
kecenderungan penurunan dia- yang kemungkinan terkandung
meter zona hambat pada kon- dalam ekstrak. Sebagaimana
sentrasi tertentu terutama pada diketahui dalam satu ekstrak

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Makassar 2020 10


ditemukan komponen-komponen dapat memberikan peningkatan
kimia yang bersifat sinergis zona hambat setelah pena-
maupun antagonis satu sama lain mbahan ekstrak pada kons-
( Shaaban et al., 2014). Pada entrasi tertentu, namun hanya
hasil penelitian Muligo et al. pada tetrasiklin yang dapat
(2013) menunjukkan interaksi menekan resistensi dengan
antagonis antara senyawa alkal- mengembalikan sensitivitas isolat
oid dan saponin dari ekstrak S.Typhi multi drug resistant
Rauvolfia caffra. Pemaparan IPE (MDR) dari intermediet menjadi
seperti reserpine konsentrasi sensitif pada konsentrasi ekstrak
tinggi dapat memicu overekspresi 0,005%; 0,0075% dan 0,01%.
pompa efluks pada bakteri S. Daftar Pustaka
Amalia, T., Saputri, F.C. dan
Pneumoniae, (Bambeke et al.,
Surini, S. 2019, Total
2010). Hal tersebut menunjukkan Phenolic Content, Quer-
setin Determination and
bahwa beberapa jenis metabolit
Anti Elastase Activity of
sekunder pada konsentrasi tinggi Melastoma malabathricum
L. Leaves Extract from
dapat memicu overekspresi.
Defferent Method of
Menurut Stavri et al. (2006) bah- Extraction, Pharmacongn
Journal. 11(1); 124-128
wa pada konsentrasi kecil IPE
Akkiraju, L. J., Sowmna, M.,
memiliki afinitas yang tinggi Deepthi, C. and Lakshmi,
V, V. 2015, Herbal Extra-
dengan target pengikatan yang
cts As Beta Lactamase
menyebabkan lebih besarnya Inhibitors, International Jo-
urnal of Scientific & Eng-
penghambatan sedangkan pada
ineering Reasearch, 6(2):
konsentrasi tinggi akan meng- 68-70
Alba, S., et al., 2016, Risk
hasil kan afinitas rendah dengan
Factors of Typhoid Infec-
tem pat pengikatannya sehingga tion in the Indonesian Arc-
hipelago, PLOS ONE,
menyebabkan penurunan akti-
11(6) :1- 14
vitas. Bambeke, F. V., Pages, J. M. and
Lee, V. J. 2010, Inhibitors
Kesimpulan
of Bacterial Efflux Pump as
Ekstrak daun miana (Plec- Adjuvants in Antibacterial
Therapy and Diognostic
tranthus scutellarioides (L.) R.Br.)
Tools for Detection of Re-

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Makassar 2020 11


sistance by Efflux. Fron- Modern Menganalisis Tu-
tiers in AntiInfective Drug mbuhan, ITB: Bandung
Disco-very, 1: 138-175 Hendrarti, W. 2016, ‘Analisis Gen
Boeges, A., et al., 2016, Review: Pengkode Pompa Efluks
New Perspectives on the Pada Isolat Salmonella
Use of Phytochemicals as enterica serovar Typhi Re-
an Emergent Strategy to sisten Antimikroba’, Disert-
Control Bacterial Infec- asi, Program Pascasarja-
tions Including Biofilms, na Universitas Hasanu-
Molecules, 21: 877. ddin: Makassar
Chen, C., Zhou, J., & Ji, C. 2010, Keputusan Menteri Kesehatan
Minireview : Quercetin: A Republik Indonesia Nomor
potential drug to reverse 364/MENKES-/SK/2006
multidrug resistance. Life tentang Pedoman Peng-
Sciences, 87: 333-338. endalian Demam Tifoid.
Clinical and Laboratory Stan- Menteri Kesehatan Repu-
dards Institute, 2020, Per- blik Indo-nesia: jakarta
formance Standars for Lisdawati, V., Mutiartikum, D.,
Antimicrobial Susceptibil- Alegantina, S. dan Astuti,
ity Testing; Thirtieth Infor- Y. 2008, "Karakteristik
mational Supplement, Vol. Daun Miana (Plectranthus
31, No.1 scutellarioides (L.) Bth.)
European Committee on Anti- dan Buah Sirih (Piper betle
microbal Susceptibility Te- L.) Secara Fisiko Kimia
sting. 2020, Breakpoint Dari Ra-muan Lokal
table for interpretation of Antimalaria Daerah Sulaw-
MICs and zone diameter. esi Utara". Media Litbang
Ver 10.0. valid from 2020- Kesehatan, 18(4): 213–
01-01. 225.
Iskandar, Y., Fadhillah, F., Sum- Milugo, T. K., et al., 2013, Anta-
iwi, S. A. and Moektiw- gonistic Effect of Alkaloids
ardoyo, M. 2018. "Antihy- and Saponins on Bio-
percholesterolemic Activity activity in the Quinine Tree
of Water Fraction, Ethyl (Rauvolfia caffra sond):
Acetate Fraction and n- further evidence to support
Hexane Fraction of Jawer biotechnology in traditional
Kotok Leaves (Plectra- medicinal plants, BMC Co-
nthus scutellarioides L.) mplementary and Alterna-
towards Hypercolestero- tive Medicine, 13: 285
lemic Rats". Research Moektiwardoyo, M., et al., 2016,
Journal of Chemistry and Aktivitas Antioksidan Daun
Environment, 22(Special Iler Plectranthus scutell-
Issue I), p. 31. arioides ( L .) R . Br, Jurnal
Harbone. 1996, Metode Fito- Farmasi Indonesia, 8(1):
kimia: Penuntun Cara 271–276.

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Makassar 2020 12


Moektiwardoyo, M., et al., 2018, and Their Volatile Aroma
Jawer Kotok, Plectranthus Components: Review, Jou-
scutellarioides dari Etno- rnal of Essential Oil
farmasi menjadi sediaan Research, 24(2): 203-212.
Fitofarmasi, cetakan per- ISSN 1041-2905 print/
tama, deepublish CV. Budi ISSN 2163-8152
Utama, Yogyakarta, 4-73 Stavri, M., Piddock, L.J.V., Gibb-
Mubarak, F., Sartini, S. dan Pur- ons, S. 2006, Bacterial
nawanti, D. 2018, Effect of Efflux Pump Inhibitors from
Ethanol Concentration on Natural Sources. Journal
Antibacterial Activity of of Antimicrobial Chemo-
Bligo Fruit Extract (Benin- therapy, 59: 1247-1260.
casa hispida Thunb) to Ugboko, H. and De, N. 2014,
Salmonella Typhi, IJPST, Mechanism of Antibiotics
5(3): 76-81 Resistance in Salmonella
Pal, A. & Tripathi, A., 2019, Typhi, International Jour-
Quercetin inhibits carba- nal of Curent Microbiology
penemase and efflux pump and Applied Scien-ces,
activity among carba- 3(12): 461-476.
penem resistant Gram- World Health Organization. 2018,
negative bacteria, Depart- Guidline For The Manag-
ment of Biochemistry and ement of Typhoid Fever,
Medical Biotechnology;
World Health Organi-
Calcutta School of Tro-
pical Medicine; p.108 zation: Zimbabwe.
Rana, T., Singh, S., Kaur, N.,
Pathania, K. and Farooq,
U. 2014, Review on Efflux
Pump Inhibitors of Medi-
cally Important Bacteria
from Plant, Sources. Int. J.
Pharm. Sci. Rev. Res.,
26(2): 101-111.
Sukmawati., Widiastuti, H. dan
Miftahuljanna. 2019, Ana-
lisis Kadar Kuersetin Pada
Ekstrak Etanol Daun
Miana (Plectranthus scut-
ellarioides (L.) R.Br.) Seca-
ra HPLC (High Per-
formance Liquid Chroma-
tography). Jurnal farmasi;
11(01): 38-44.
Shaaban, H. A. E., Ghorab, A. H.
E. and Shibamc, T. 2012,
Bioactivity of Essential Oils

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Makassar 2020 13

Anda mungkin juga menyukai