c. Tahapan komunikasi terapeutik
1. Tahap Prainteraksi
2. Tahap Orientasi
Pada tahap ini perawat menyapa dan menanyakan nama klien. Selanjutnya
melakukan falidasi pada pertemuan berikutnya, menentukan alasan klien mencari
pertolongan, menunjukan kepercayaan, penerimaan dan komunikasi terbuka,
kemudian melakukan ikatan timbal balik, mengeksplorasi
perasaan,pikiran,tindakan klien. Mengidentifikasikan masalah yang dialami oleh
klien, mengidentifikasi masalah bersama klien, menjelaskan waktu yang
diperlukan untuk melaksanakan kegiatan, dan menjelaskan kerahasiaan.
3. Tahap Kerja
Pada tahap ini perawat meberi kesempatan pada klien untuk pertanyaan
tentang keluhan utama dan keluhan yang mungkin dikaitkan dengan
kelancaran pelaksanaan kegiatan, mulai kegiatan dengan cara yang baik serta
melakukan kegiatan yang sesuai dengan rencana.
4. Tahap Terminasi
Pada tahap ini perawat menyimpulkan hasil kegiatan berupa evaluasi hasil
dan proses. Kemudian saling mengeksplorasi perasaan penolakan, kehilangan,
sedih, marah dan perilaku lain. Selanjutnya memberikan dorongan positif
merencanakan tindakan lanjut dengan klien, membuat perjanjian untuk pertemuan
selanjutnya dan mengakhiri kegiatan dengan baik. (Machfoedz, Mahmud.
2009. Komunikasi Keperawatan Komunikasi Terapeutik. Yogyakarta: Ganbika :
107-108)
a) Nada Suara
b) Mengalihkan Aktivitas
Anak tertarik dengan aktivitas yang disukai. Oleh karena itu perlu
dibuatkan jadwal agar aktivitas yang disukai dapat di atur waktunya.
c) -arak Interaksi
d) Marah
Perawat perlu mempelajari isyarat kontrol perilaku pada anak untuk
mencegah kemarahan anak. Perawat haru menghindari bersuara keras dan
bersikap otoriter. Serta mengurangi kontak pandang jika respon anak
meningkat.
e) Kesadaran Diri
Perawat secara non verbal selalu memberi motivasi dan persetjuan
apabila diperlukan. Perawat harus mengindari berhadap-hadapan secara
langsung dan duduk terlalu dekat.
f) Sentuhan
Berkomunikasi dengan anak berbeda dengan berkomunikasi pada orang dewasa. Untuk
melakukan pendekatan pada mereka di perlukan teknik tertentu. Ada dua teknik yang dapat
diterapkap untuk berkomunikasi dengan anak. Yakni teknik komunikasi verbal dan non verbal.
Berikut penjelasannya:
A. Teknik Verbal
Perawat tidak bertanya langsung kepada klien anak tentang apa yang
dirasakannya, melainkan dengan cara mengatakan pengalaman orang lain.
Misalnya, “kadang-kadang apabila seseorang sakit sering marah-marah karena
tidak dapat melakukan seperti yang dilakukan oleh kakak, adik, atau
temannya,”kemudian perawat diam sejenak untuk menunngu respon dan bertanya
lagi “apakah kamu pernah meraskan seperti itu?”Teknik ini memberi kesempatan
kepada klien anak untuk menentukan satu diantara alternatif: setuju, tidak setuju,
atau tetap diam karena tidak mampu menyatakannya pada saat itu.
b. Bercerita
Dongeng lebih mampu mengembangkan pendekatan terapeutik, karena
selain membantu membuka pikiran anak dongeng juga dapat dijadikan untuk
mengubah persepsi. Ini dimaksudkan untuk menghidarkan anak dari perasaan
takut.
d. Bibliotherapy
e. Fantasi
Teknik komunikasi non verbal yang dapat diterapkan pada klien anak meliputi:
1. Menulis
Menulis merupakan alternatif pendekatan untuk mengawali suatu percakapan
perawat melalui tulisan dan juga memiinta pasien untuk memahami beberapa
bagian.
2. Menggambar
Menggambar merupakan suatu bentuk teknik komunikasi yang dilakukan dengan
mengamati gambar. Dasar asumsi dalam menafsirkan gambar adalah anak
mengungkapkan dirinya melalui gambar yang di buatnya.
3. Gerakan Gambar Keluarga
Menggambarkan suatu kelompok berpengaruh pada perasaan dan respon emosi
anak. Anak akan menggambarkan pikiran tengtsng diriya dan anggota keluarga
lain.
4. Sosiogram
Dalam menggambar anak tidak perlu dibatasi. Bagi anak berusia 5 tahun
sosiogram(gambar ruang kehidupan/lingkaran keluarga) gambar lingkaran
melambangkan orang yang mirip dalam kehidupan anak, dan gambar bundran di
dekat lingkaran menunjukkan keakraban/kedekatan.
5. Menggambar Bersam dalam Keluarga
6. Teknik ini merupakan satu alat untuk menungkapkan dinamika dan hubungan
dalam keluarga.
7. Bermain
8. Bermain merupakan cara efektif untuk berkomunikasi dengan anak. Permainan
dalam komunikasi terapeutik sering diterapkan untuk mengurangi trauma atau
mempersiapkan anak sebelum dilakukan prosedur kepeawatan.(Machfoedz,
Mahmud. 2009. Komunikasi Keperawatan Komunikasi Terapeutik. Yogyakarta:
Ganbika : 127-132)
Di keluarga ibu Maya dan bapak Farid memiliki dua anak yang bernama Sika dan Aca. Suatu
hari bapak Farid merasa pekarangan mereka kotor dan mengajak anak-anaknya untuk
membersihkan pekarangan tersebut.
TAHAP INTERAKSI
Petugas kesehatan I : “Halo adik-adik, sedang apa kalian (berjalan menuju anak-anak).”
Petugas Kesehatan I : “ Kalian lagi bersih-bersih sama siapa ini ?.”
Anak-Anak : “sama papa.”
Dengan senang hati anak-anak merasa senang ketika dipanggil oleh ibuknya
Anak-Anak : “yeyeyeeee.”
Bapak :“Ayo anak-anak itu ibu udah manggil, ayo kita makan.”
Petugas kesehatan I : “ehhh sebelum kalian makan kita potong dulu ya kuku kalian.”
Petugas kesehatan II : “Kalian harus rajin potong kukunya agar tangan kalian tidak banyak
kumannya.” (sambil memotong kuku)
Petugas kesehatan III :“hallo adek adek ada yang mau ini.”
Perawat kesehatan III :“kalian lagi ngapain, kenalin kakak temnnya dari kakak ini.”
TAHAP KERJA
Petugas kesehatan III :“lihat cara kakak mencuci tangan ya, nanti gantian adek yang mencuci
tangan ya.”
Petugaas kesehtan III : “pertama- tama basahi tangan lalu ambil sabun, gosok telapak tangan
bersamaan , gosok punggung tangan dan sela-sela jari kiri dan kanan tangan, jari –jari sisi dalam
dari 2 tangan mengunci. Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan
lakukan sebaliknya. Gosokkan dengan memutar ujung-ujung jari tangan ditelapak tangan kanan
ditelapak tangan kiri dan sebaliknya.
Lalu anak-anak mulai mengikuti langkah-langkah mencuci tangan yang telah dicontohkan oleh
petugas kesehatan.
TAHAP TERMINASI
Lalu anak-anak menuju ke ibunya untuk makan siang. Dengan petugas kesehatan menjelaskan
pentingnya cuci tangan dan memotong kuku.
Petugas kesehatan I : “Adek –adek kalian harus sering-sering memotong kuku dan mencuci
tangan ya supaya kuman-kuman yang ada ditangan kalian biar hilang, soalnya didalam kuku
tangan kalian itu ada banyak kumannya kalo kalian makan kumannya bisa masuk ke perut dan
perut kalian bisa sakit.