1.1 PENDAHULUAN
Dalam statistik kadang-kadang timbul suatu persoalan yang bagaimana keyakinan kita untuk
mempercayai kebenaran hasil dari penyelidikan suatu data yang dibuat. Yakinkan 100% bahwa
hasil penyelidikan yang dibuat itu benar atau ragu ragukah untuk mempercayainya. Untuk
menjawab persoalan ini diperlukan teori probabilitas atau teori kemungkinan.
Sesuai dengan namanya maka teori ini akan membahas tentang ukuran atau derajat kemungkinan
kepastian suatu peristiwa.
- Perumusan klasik
- Perumusan frekuensi relatif
Apabila suatu peristiwa (Event) E dapat terjadi sebanyak h dari sejumlah n kejadian yeng
mempunyai kemungkinan sama untuk terjadi, maka probabilitas peristiwa E atau P(E) dapat
dirumuskan sebagai berikut:
ℎ
P(E) = 𝑛
Contoh:
1. Sebuah mata uang logam sisi yang satu diberi kode H (Head) dan sisi yang lain diberi kode T
(Tail) dilempar sekali. Maka probabilitas bahwa sisi H akan tampak adalah:
1
P(H) =
2
2. Ada enam kemungkinan jika sebuah dadu dilempar sekali, yaitu kemungkinannya tampak
mata 1,2,3,4,5,6. Jika E adalah peristiwa tampaknya mata genap (2,4 atau 6 ) dari sebuah
dadu yang dilempar sekali, maka probabilitas peristiwa E adalah:
3 1
P(E) =
6 2
3. Sebuah kotak brisi 18 buah kelereng yang terdiri dari 6 kelereng berwarna putih (P), 9
kelereng berwarna Merah (M) dan sisasnya berwarna hitam (H). Jika dari Kotak tersebut
diambil sebuah kelereng secara acak, maka:
- Probabilitas terambil kelereng berwarna putih:
6
P(P) = = 0,16
18
- Probabilitas terambil kelereng berwarna Merah:
9
P(M) = 18 = 0,5
- Probabilitas terambil kelereng berwarna hitam :
3
P(H) = 18 = 0,00138
Apabila kita mengadakan percobaan sebanyak n yang mendekati sebanyak tak terhingga kali dan
apabila h merupakan jumlah kejadian khusus, maka probabilitas peristiwa E merupakan harga limit
dari frekuensi relatif h/n
ℎ
P(E) = lim .
1𝑛
n ∞
Contoh:
1. Hasil produksi semacam barang diambil 350 unit untuk diperiksa, hasilnya terdapat 20 unit unit
yang rudak atau frekuensi relatifnya 20 : 350 = 0,057. Kemuadian diambil 1500 unit yang lain,
ternyata yang rusak 85 unit atau frekuensi relatifnya 85 : 1500 = 0,0057. Bila proses ini dilakukan
berulang-ulang untuk jumlah yang mendekati tak terhingga kali maka akan dicapai suatu limit
tertentu yaitu 5,7% yang berarti dalam proses produksi yang cukup lama, akan terdapat 5-6 unit
barang yang rusak dari 100 unit yang diperiksa.
Jadi formula h/n dapat dijadikan sebagai dasar perhitungan nilai probabilitas dari suatu peristiwa.
P(Ẽ) = 1 – P(E)
P ( A ⋃ B ) = P(A) + P(B)
Contoh :
1. Kita melempar sebuah mata uang logam, maka probablitas tampaknya sisi H (Head) atau sisi T
(Tail) adalah:
P(H ⋃ T) = 0.5+0.5 = 1
Ini berarti jika melempar sebuah mata uang logam pasti akan tampak sisi H atau T.
2. Sebuah dadu dilempar sekali, maka probabilitas tampaknya mata 4 atau mata 6 adalah:
P(4 ⋃ 6) = 1/6 +1/6 = 2/6
3. Ada 250 lembar undian dimana terdapat 1 lembar berhadiah pertama, 3 lembar berhadiah kedua,
25 lembar hadiah ketiga dan sisanya tidak berhadiah.
Apabila kita membeli 1 lembar undian itu, berapa probabilitas nya kita akan memenangkan
hadiah pertama atau ketiga.
Jawab:
Misal A = diperoleh hadiah pertama
B = diperoleh hadiah ketiga
P(A) = 1 : 250 = 0,004
P(B) = 25 : 250 = 0,1
P( A ⋃ B) = 0,004 + 0,1 = 0,104
Bila peristiwa A, B, C, D, ...... merupakan peristiwa Mutually Exclusive, maka kemungkinan
terjadinyaperistiwa A, B, C, D adalah:
Beberapa peristiwa dikatakan bersifat Non-Mutually Exclusie, jika peristiwa-peristiwa tersebut dapat
terjadi bersamaan. Jika A dan B merupakan dua peristiwa yang Non-Mutually Exclusive, maka kedua
peristiwa tersebut digambarkan ke dalam diagram Venn sebagai berikut:
A B
AB AB AB
Catatan: P(AB) = P (A B)
Contoh:
1. Ada satu set kartu bridge yang akan diambil salah satu, bila:
A = Kejadian akan terambil Waru (ada 6 )
B = Kejadian akan terambil Wajik (ada 7)
Bila dimisalkan jumlah kartu bridge ada 50 lembar Berapa Probabilitasnya dalam sekali
pengambilan itu akan diperoleh kartu Waru atau Wajik.
Jawab:
P(A⋃B) = P(A) + P(B) – P(A ∩ B)
6 7 1
= + -
50 50 50
= 12/50 = 0,24
2. Suatu kumpulan mahasiswa terdiri dari 25 Mahasiswa Pria dan 15 Mahasiswa Wanita yang rata-
rata berusia 20 tahun. Dari perkumpulan itu diketahui bahwa terdapat 8 Mahasiswa Fakultas Hukum
Pria dan 14 mahasiswa Fakultas Hukum wanita, sedangkan sisanya dari Fakultas Ekonomi.
Apabila kita mengambil seorang mahasiswa secara random, maka berapakah kemungkinannya
seorang mahasiswa yang terambil tersebut adalah mahasiswa pria atau mahasiswa dari Fakultas
Hukum.
Jawab:
Andaikan A = peristiwa terambil mahasiswa Pria
B = Peristiwa terambil mahasiswa Fakultas Hukum
25
P(A) = = 0,625
40
22
P(B) = = 0,55
40
8
P(A dan B) = = 0,2
40
P(A atau B) = (0,625 + 0,55) – 0,2 = 0,975 atau 90%
Apabila A B C merupakan peristiwa Non Exclusive, maka probabilitas dari peristiwa A, B dan C adalah:
A ABC ABC B
BCA
CAB
Rumus :
P(A ⋃ B ⋃ C) = P(A) +P(B) + P(C) – P(A ∩ B) – P(A ∩ C) – P(B ∩ C) + P(A ∩ B ∩ C)