Anda di halaman 1dari 60

P E R P A J A K AN

Pajak Penghasilan Umum

Oleh :
Nedi Hendri, S.E., M.Si., Ak., CA., ACPA., CPA.
DEFINISI PAJAK
• Menurut Prof. Dr. Rohmat Soemitro
“Pajak adalah: iuran rakyat kepada kas
negara berdasarkan undang-undang
(dapat dipaksakan) dengan tiada
mendapat jasa timbal balik (tegen
prestatie) yang langsung dapat ditunjuk
dan yang digunakan untuk membiayai
pengeluaran umum”.
PUNGUTAN MIRIP PAJAK
• Bea Materai
• Bea masuk dan bea keluar
• Cukai
• Retribusi
• Iuran
• Lin-lain pungutan yang syah/legal berupa
sumbangan wajib.
ISTILAH PENTING
• Wajib pajak adalah : orang pribadi atau badan yang
menurut ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan ditentukan untuk melakukan kewajiban
perpajakan, termasuk pemungut pajak atau
pemotong pajak tertentu.
• Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) adalah : nomor
yang diberikan kepada Wajib Pajak sebagai sutu
sarana dalam administrasi perpajakan yang
digunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas
Wajib Pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban
pepajakan.
• NPPKP : Nomor Pokok Pengusaha Kena Pajak
Tempat Pendaftaran
NPWP dan NPPKP
Pidana penjara selama-lamanya 6 tahun dan / atau
denda setinggi-tingginya 4 kali jumlah pajak
yang tidak / kurang bayar.
PENGERTIAN & FUNGSI
SPT, SKP DAN STP
KET SPT SKP STP
Definisi Surat untuk Surat keterangan Surat untuk menagih
pelaporan berupa SKPKB, pajak dan sanksi
perhitungandan SKPKBT, SKPLB, adm
pembayaran pajak SKPN
terutang
Fungsi Pelaporandan Alat koreksi, sararna Alat koreksi pajak
pertanggungjawaba mengenakan sanksi, terutang, sararna
n perhitungan jml dan alat menagih mengenakan sanksi,
pajak terutang, pajak dan alat menagih
pembayaran sendiri pajak
dan dari pemotong
Surat Pemberitahuan (SPT)
PENGANTAR PERPAJAKAN

• Fungsi Pajak  Budgetair , Reguler


• Pungutan Lain  Retribusi, Sumbangan
• Pengertian Hukum Pajak  Materiil, Formal
• Kedudukan Hukum Pajak  Perdata, Publik
• Asas Pemungutan Pajak  Domisili, Sumber, Kebangsaan
• Cara Pemungutan Pajak  Nyata, Fiktif, Campuran
• Tarif Pajak  Proporsional, Progresif, Degresif, Tetap,
Advalorem, Spesifik
• Hapusnya Utang Pajak  Pembayaran, Kompensasi,
Daluarsa, Pembebasan, Penghapusan

25
Syarat Pemungutan Pajak
• Adil (syarat keadilan)
• Sesuai Undang-undang 1945 pasal 23 ayat 2
(pajak hrs memberikan keadilan bagi negara
maupun masyarakat. (syarat yuridis)
• Tidak mengganggu Perekonomian (syarat
ekonomis)
• Efisien (syarat finansial)
• sederhana

26
Teori Yang mendukung
Pemungutan Pajak
• Teori Asuransi (melindungi)
• Teori Kepentingan
• Teori daya pikul
Ø Unsur Obyektif (besarnya penghasilan)
Ø Unsur Subyektif (besarnya pengeluaran)
• Teori Bakti
• Teori azas daya beli
27
Pengertian dan Kedudukan Hukum
Pajak
• Pemungutan pajak di Indonesia diatur dlm pasal 23
(2) UUD Dasar’45.
• Hukum Pajak = bagian dari Hukum Publik
• Hukum Publik = Hukum Tata Negara, Hukum Pidana,
Hukum Administrasi.
• Hukum Pajak = Bagian dari Hukum Administrasi.
• Hukum pajak ada 2 macam :
• Hukum pajak materiil (undang-undang pajak
penghasilan)
• Hukum pajak Formil (Ketentuan Umum & Tata cara
Perpajakan

28
Asas dan cara Pemungutan Pajak

PAJA
K

Golongan Sifat Lemb.Pemungutn


ya

Pajak pajak Pajak Pajak Pajak Pajak


Lagsung tdk Subyekt Obyektif Pusat Daerah
langsun if
g

29
KEWAJIBAN PEMBUKUAN

• Itikad baik
• Menerminkan keadaan dan kegiatan usaha
sebenarnya
• Taat asas ; pengakuan penghasilan dan
biaya dengan stelsel akrual/kas
• Syarat ; Dilakukan di Indonesia,
menggunakan huruf latin/angka Arab,
menggunakan satuan rupiah/mata uang lain
yang diijinkan MenKeu, menggunakan
bahasa Indonesia/bahasa lain yang diijinkan
MenKeu
30
Tata cara pemungutan pajak
• Stelsel Nyata ( Riel)  pemungutan di
akhir tahun
• Stelsel Anggapan (fictieve)  Pemungutan
di awal tahun dgn berdasar nilai pajak tahun
sebelumnya.
• Stelsel campuran  Pemungutan di awal
tahun dan disesuaikan kembali di akhir
tahun.

31
Asas Pemungutan Pajak

(1) Asas Domisili


(tempat tinggal)
n(2) Asas sumber

(3) Asas Kebangsaan

32
Sistem Pemungutan Pajak

• Official Assessment System


 Sistem pemungutan oleh pemerintah
• Self Assessment System
 Sistem pemungutan oleh wajib pajak
sendiri
• With Holding System
 System pemungutan oleh pihak ketiga

33
Tarif Pajak terdiri dari 4 tarif
• Tarif Sebanding (proporsional)
 PPN tarifnya =10 %
• Tarif Tetap  tarif bea materai
• Tarif Progresif  Tarif semakin besar apabila jml yg dikenai
pajak semakin besar.

misal : Pasal 17 UU PPh 2000


Penghasilan bruto> 25 jt s/d 50 jt , tarif 5%
Penghasilan bruto > 50 jt s/d 100 jt , tarif 10%
Penghasilan bruto > 100 jt s/d 200 jt , tarif 15%
Penghasilan bruto > 200 jt , tarif 30%

• Tarif degresif  Tarif semakin kecil apabila jml yg dikenai


pajak semakin besar.

34
Timbul dan Hapusnya Utang Pajak

• Timbulnya utang pajak ada 2 :


ü Ajaran Formil , timbulnya utang pajak karena
dikeluarkannya surat ketetapan pajak (official
assessment system)
ü Ajaran Materiil , timbulnya utang pajak karena undang-
undang ( self assessment system)
• Hapusnya utang pajak disebabkan :
ü Pembayaran
ü Kompensasi
ü Kadaluarsa
ü Pembebasan/penghapusan

35
PEMERIKSAAN DAN PENYIDIKAN PAJAK

• Definisi ; kegiatan mencari, mengumpulkan, mengolah


data dlm rangka pengawasan
• Tujuan ; menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban
perpajakan, dan tujuan lain (pemberian/pencabutan
NPWP, pencocokan data dan atau alat keterangan, dll)
• Tindak pidana bisa berupa alpa, sengaja, pengulangan,
percobaan

36
KEBERATAN DAN BANDING

• Tata Cara Penyelesaian Keberatan :

ü WP ajukan keberatan ke DirJen Pajak


ü Tertulis dalam bahasa Indonesia
ü Jangka waktu 3 bulan
ü Jika tidak memenuhi syarat 2 dan 3, dianggap tidak
dipertimbangkan
ü Bukti penerimaan Surat Keberatan
ü Keputusan dari DirJen Pajak (jk. Waktu 12 bln)
ü Lewat dr 12 bln dianggap SK dikabulkan
ü Tidak menunda kewajiban membayar pajak
ü Jika SK dikabulkan, kelebihan pembayaran pajak dikembalikan

37
KEBERATAN DAN BANDING

• Tata Cara Penyelesaian Banding

ü Ajukan permohonan ke Badan Peradilan Pajak


ü Jangka waktu 3 bln
ü Diputuskan oleh Badan Peradilan Pajak
ü Tidak menunda pembayaran pajak
ü Jika banding diterima, kelebihan pembayaran pajak
dikembalikan

38
PENAGIHAN PAJAK

• Dasar penagihan  STP, SKPKB, SKPKBT,


Surat Keputusan Pembetulan, Surat
Keputusan Keberatan, Putusan Banding
• Jenis penagihan  seketika, sekaligus
• Negara mempunyai hak mendahului untuk
menagih pajak yaitu pokok pajak, bunga,
denda adm, kenaikan, biaya penagihan

39
• STP = Surat Ketetapan Pajak

• SKPKB = Surat Ketetapan Pajak


Kurang Bayar

• SKPKBT = Surat Ketetapan Pajak


Kurang Bayar Terutang

40
SANKSI PERPAJAKAN

• Bunga
• Kenaikan
• Denda
• Sanksi pidana

41
SUBYEK PAJAK
• Subyek Pajak Orang Pribadi
• Subyek Pajak Warisan belum dibagi sebagai
satu kesatuan/ Mengantikan
• Subyek Pajak Badan.
• Badan Usaha Tetap (BUT) adalah : bentuk
usaha yang dipergunakan oleh orang pribadi
yang tidak bertempat tinggal di Indonesia /
berada di Indonesia tetapi tidak lebih dari 183
hari dalam jangka waktu 12 bulan, atau badan
yang tidak didirikan dan tidak betempat
kedudukan di Indonesia, untuk menjalankan
usaha atau kegiatan di Indonesia.
WP Dalam Negeri WP Luar Negeri
Dikenakan terhadap semua Dikenakan hanya terhadap semua
penghasilan baik dari Indonesia penghasilan dari Indonesia
maupun dari luar Indonesia
Dikenakan pajak berdasarkan Dikenakan pajak berdasarkan
penghasilan neto dengan tarif penghasilan bruto dengan tarif
umum sepadan
WP wajib menyampaikan SPT WP tidak wajib menyampaikan
SPT karena pengenaan pajak
bersifat final
PENGHASILAN

Setiap tambahan kemampuan ekonomis


yang diterima WP, baik yang berasal dari
Indonesia maupun luar negeri, yang dapat
dipakai untuk konsumsi atau menambah
kekayaan WP yang bersangkutan, dengan
nama dan dalam bentuk apapun.
OBJEK PAJAK PENGHASILAN
(Pasal 4 ayat 1 UU No. 36 tahun 2008)

• Penggantian atau imbalan berkenaan dengan


pekerjaan atau jasa yang diterima atau diperoleh
termasuk gaji, upah, tunjangan,honorarium, komisi,
bonus,gratifikasi, uang pensiun atau imbalan dalam
bentuk lainnya, kecuali ditentukan lain dalam undang-
undang ini.
• Hadiah dari undian atau pekerjaan atau kegiatan dan
penghargaan.
• Laba usaha.
• Keuntungan karena penjualan atau karena penghasilan
harta.
• Penerimaan kembali pembayaran pajak yang telah
dibebankan sebagai biaya.
• Bunga termasuk premium, diskonto dan imbalan karena
jaminan pengembalian hutang.
• Deviden.
• Royalti.
• Sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan
penggunaan harta.
• Penerimaan atau perolehan pembayaran berkala.
• Keuntungan karena pembebasan hutang, kecuali
sampai jumlah tertentu yang ditetapkan dengan
Peraturan Pemerintah.
• Keuntungan karena selisih kurs mata uang asing.
• Selisih lebih karena penilaian kembali aktiva.
• Premi asuransi.
• Iuran yang diterima atau diperoleh pekumpulan dari
anggotanya yang terdiri dari wajib pajak yang
menjalankan usaha atau pekerjaan bebas.
• Tambahan kekayaan neto yang berasal dari
penghasilan yang belum dikenakan pajak.
PENGECUALIAN OBJEK PAJAK

• Bantuan atau sumbangan (termasuk zakat) dan harta


hibahan .
• Warisan.
• Penggantian atau imbalan sehubungan dengan
pekerjaan atau jasa yang diterima atau diperoleh dalam
bentuk natura dan atau kenikmatan wajib pajak atau
pemerintah.
• Pembayaran dari asuransi kepada orang pribadi.
• Deviden dengan ketentuan berasal dari cadangan laba
yang ditahan dan lebih dari 25 %.
• Iuran yang diterima atau diperoleh dana pensiun.
• Penghasilan dari modal yang ditanamkan oleh dana
pensiun.
• Bunga obligasi yang diterima atau diperoleh
perusahaan reksa dana selama 5 (lima) tahun pertama.
• Dan lainnya menurut ketentuan undang-undang.
PENGURANG PAJAK
• Biaya untuk mendapatkan, menagih dan memelihara
penghasilan.
• Penyusutan atas harta berwujud dan amortisasi atas
aktiva tidak berwujud.
• Iuran dana pensiun yang pendiriannya disahkan
Menteri Keuangan.
• Kerugian karena penjualan atau pengalihan harta.
• Kerugian dari selisih kurs mata uang asing.
• Biaya penelitian dan pengembangan usaha yang
dilakukan di Indonesia.
• Biaya beasiswa, magang dan pelatihan.
• Piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih.
BIAYA-BIAYA YANG TIDAK
BOLEH DIKURANGKAN

Undang-undang Nomor 36 Tahun 2008


Pasal 9 ayat 1
Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)
Wajib Pajak PMK No: PMK No: PMK No: PMK No:
UU
137/PMK.03 162/PMK.011/20 122/PMK.010/ 101/PMK.010/
No.36/2008
/2005 12 2015 2016

Wajib Pajak 13.200.000 15.840.000 24.300.000 36.000.000 54.000.000

Tambahan 1.200.000 1.320.000 2.025.000 3.000.000 4.500.000

WP Kawin

Penghasilan 13.200.000 15.840.000 24.300.000 36.000.000 54.000.000

istri
digabung

Tanggungan 1.200.000 1.320.000 2.025.000 3.000.000 4.500.000

(Maks. 3
Org)
PTKP ATAS PENGHASILKAN KARYAWATI
• Dalam hal karyawati kawin dan suami menerima atau
memperoleh penghasilan, PTKP yang dikurangkan adalah
hanya untuk dirinya sendiri yaitu sebesar Rp 54.000.000,-
setahun.
• Bagi karyawati yang menunjukan keterangan tertulis dari
pemerintah daerah setempat (serendah-rendahnya
kecamatan) bahwa suaminya tidak berpenghasilan,
diberikan tambahan PTKP sebesar Rp 4.500.000,-
setahun atau Rp 375.000,- sebulan dan tambahan PTKP
tanggungan untuk keluarga yang menjadi tanggungannya
paling banyak tiga orang.
• Pada karyawati tidak kawin pengurangan PTKP selain
untuk dirinya ditambah dengan PTKP untuk keluarga yang
menjadi tanggungannya sepenuhnya paling banyak tiga
orang.
TANGGUNGAN

Keluarga sedara dan semenda dalam garis


keturunan lurus, serta anak angkat yang menjadi
tanggungan sepenuhnya yang tidak mempunyai
penghasilan dan seluruh hidupnya ditanggung oleh
WP. Contohnya orang tua, anak kandung, mertua,
anak tiri dan anak angkat.
TARIF PAJAK WP ORANG PRIBADI

PENGHASILAN KENA PAJAK TARIF PAJAK


(PKP)
Sampai dengan Rp. 5%
50.000.000
Di atas Rp 50.000.000 s.d. 15 %
Rp 250.000.000
Di atas Rp 250.000.000 s.d. 25 %
Rp 500.000.000
Di atas Rp. 500.000.000 30 %
TARIF PAJAK WP BADAN
Berdasarkan UU No. 17 Tahun 2000

PENGHASILAN KENA PAJAK TARIF PAJAK


(PKP)
Sampai dengan Rp. 50.000.000 10 %

Rp 50.000.000 s.d. Rp 100.000.000 15 %

Diatas Rp 100.000.000 30 %
TARIF PAJAK WP BADAN
Berdasarkan UU No. 36 Tahun 2008
KETENTUAN KHUSUS WP BADAN
Berdasarkan UU No. 36 Tahun 2008

Khusus Wajib Pajak Badan diberikan fasilitas berupa


pengurangan tarif pajak sebagaimana diamanahkan pada
pasal 31E UU Pajak Penghasilan.

Kepada Wajib Pajak Badan dalam negeri dengan


peredaran bruto sampai dengan Rp 50.000.000.000,- (lima
puluh milyar rupiah) mendapat fasilitas berupa
pengurangan tarif sebesar 50 % dari tarif sebagaimana
dimaksud Pasal 17 ayat (1) huruf b dan ayat (2a) yang
dikenakan atas penghasilan kena pajak dari bagian
peredaran bruto sampai dengan Rp. 4.800.000.000,-
(empat milyar delapan ratus juta rupiah).
Pajak Penghasilan (Wajib Pajak badan):
= Penghasilan Kena Pajak x tarif pasal 17
= Penghasilan netto x tarif pasal 17
= (Penghasilan bruto – biaya yang diperkenankan UU PPh) x tarif
pasal 17
Pajak Penghasilan (WP orang pribadi):
= Penghasilan Kena Pajak x tarif pasal 17
= (Penghasilan netto – PTKP) x tarif pasal 17
= [ (Penghasilan bruto – biaya yang diperkenankan UU PPh) –
PTKP ] x tarif pasal 17}
CONTOH PENGHITUNGAN:

PT ARWANA, sepanjang tahun 2014 mempunyai penghasilan kena pajak sebesar


Rp154.168.900,00. besarnya pajak penghasilan yang harus dibayar atau terutang Oleh
PT ARWANA adalah:
PKP Rp154.168.000,00
PPh yang harus dibayar:
25% x Rp154.168.000,00 Rp 38.542.000,00

OKKY pada tahun 2013 mempunyai PKP sebesar Rp54.168.975,00. Besarnya PPh yang
harus dibayar atau terutang oleh OKKY adalah:
PKP Rp54.168.000,00
PPh yang harus dibayar:
5% x Rp25 Juta Rp1.250.000,00
10% x Rp25 Juta Rp2.500.000,00
15% x Rp4.168.000,00 Rp 625.200,00
Jumlah Rp4.375.200,00

Anda mungkin juga menyukai