PENDAHULUAN
Tabel 1.1 Data Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Kedelai Indonesia Tahun
2009-2014
Tahun Luas Panen (Ha) Produktivitas (Kw/Ha) Produksi (Ton)
2009 722.791,0 13.48 974.512
2010 660.823,0 13.73 907.031
2011 622.254,0 13.68 851.286
2012 567.624,0 14.85 843.153
2013 550.797,0 14.16 780.163
2014 611.805,0 15,06 921.336
Sumber : Badan Pusat Statistik (2014)
1
2
Diketahui bahwa setiap tahun mulai dari tahun 2009 sampai 2013, terjadi
penurunan luas areal panen di Indonesia rata-rata 6,54% setiap tahun. Hal ini
berdampak pada penurunan jumlah produksi nasional rata-rata 5,37% tiap tahun
mulai dari tahun 2009 sampai tahun 2013. Hingga pada tahun 2014 terjadi
peningkatan luas areal panen mencapai 611.805 Ha. Luas areal panen berpengaruh
pula dengan peningkatan produksi, dimana pada tahun 2013 produksi kedelai
mencapai 780.163 ton kemudian terjadi peningkatan pada tahun 2014 sebesar
921.336 ton.
1.3 Tujuan
Berdasarkan ulasan dari latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka
tujuan pelaksanaan penelitian ini adalah :
a. Mengetahui respon seleksi tanaman F3 pada beberapa genotipe hasil persilangan
dengan menggunakan seleksi pedigree
b. Mengetahui nilai heterosis kemajuan genetik dari hasil persilangan galur pada
genotipe generasi F3.
5
1.4 Manfaat
Manfaat dari penelitian yang berjudul Pengaruh Tingkat dan Frekuensi
Penyiraman terhadap Pertumbuhan Bibit Kakao Asal Biji MCC 02 (Theobroma
Cacao L.) adalah sebagai berikut:
a. Bagi Peneliti: mengembangkan jiwa keilmiahan serta melatih berpikir
cerdas, inovatif dan profesional.
b. Bagi Perguruan Tinggi: mewujudkan Tridharma Perguruan Tinggi
khususnya dalam bidang penelitian dan meningkatkan citra perguruan tinggi
sebagai pencetak agen perubahan yang positif untuk kemajuan bangsa dan negara.
c. Bagi Masyarakat: dapat merekomendasikan penerapan penyiraman
yang tepat untuk bibit kakao.