Anda di halaman 1dari 12

Laporan Morfologi Dan Anatomi Benih

Diajukan guna memenuhi tugas laporan praktikum morfologi dan anatomi benih

Identifikasi Benih

Oleh

Muhammad Bagas Wicaksono

NIM A41161970

PROGRAM STUDI TEKNIK PRODUKSI BENIH

JURUSAN PRODUKSI PERTANIAN

POLITEKNIK NEGERI JEMBER

2017/2018
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Identifikasi benih merupakan cara yang dilakukan untuk menentukan identitas suatu
benih. Identifikasi benih dapat dilakukan dengan memeriksa ciri - ciri umum famili,
morfologi, internal dan eksternal benih, serta bagian-bagian lain yang menempel pada
benih.Identifikasi benih memegang peranan penting dalam kegiatan pengujian benihkarena
semakin banyaknya varietas tanaman yang harus dibedakan untuk menentukan varietas dan
metode pengujiannya.
Struktur benih terdiri dari lembaga/embrio, cadangan makanan untuk pertumbuhan
embrio, dan pelindung yaitu kulit biji.Tempat penyimpan cadangan makanan pada benih
monokotil berbeda dengan dikotil.Pada benih monokotil cadangan makanan lebih banyak
tersimpan di endosperm, sedangkan pada tanaman dikotil cadangan makanan tersimpan di
kotiledon.
Biji (grain) dan Benih (seed) memiliki arti dan pengertian yang bermacam-macam,
tergantung dari segi mana meninjaunya.Meskipun biji dan benih memiliki jumlah, bentuk,
ukuran, warna, bahan yang dikandungnya dan hal-hal lainnya berbeda antara satu dengan
lainnya, namun sesungguhnya secara alamiah merupakan alat utama untuk
mempertahankan/menjamin kelangsungan hidup suatu spesies dialam. Secara
botanis/struktural, biji dan benih tidak berbeda antara satu dengan lainnya, keduanya berasal
dari zygote, berasal dari ovule, dan mempunyai struktur yang sama.
Secara fungsional biji dengan benih memiliki pengertian yang berbeda. Biji adalah hasil
tanaman yang digunakan untuk tujuan komsumsi atau diolah sebagai bahan baku industri.
Sedangkan benih adalah biji dari tanaman yang diproduksi untuk tujuan
ditanam/dibudidayakan kembali.
Benih adalah sarana mengeksprpesikan genetis yang akan membawa masa depan hutan
dan perbaikan genetis yang murah dengan meningkatkan pertumbuhan dan produksi.Benih-
benih akan menjamin kontribusi panjang dan pendeknya waktu suplai materi reproduksi
untuk program penanaman. Program produksi benih dalam skala besar di Indonesia adalah
untuk memperbaiki genetis,
kualitas fisik dan fisiologi yang menentukan keturunan. Salah satu tantangan besar
dalam sektor benih di Indonesia adalah memproduksi Beranda benih dengan kualitas tinggi
dan seragam , menghendaki program penanaman atau maksud lain. Maka strategi
penanganan benih membutuhkan batasan yang jelas dan perencanaan harus meliputi aplikasi
dari metode penyediaan untuk memenuhi objek yang teliti.

1.2 Tujuan dan Manfaat


a)Mahasiswa dapat mengetahui dan mengidentifikasi benih melalui ciri ciri eksternal dari
benih tersebut.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Yang dimaksud dengan benih ialah biji tanaman yang dipergunakan untuk keperluan dan
pengembangan usaha tani, memiliki fungsi agronomis atau merupakan komponen
agronomi.Sebagai komponen agronomi masalah benih ini lebih berorientasi pada penerapan
norma-norma ilmiah, jadi lebih bersifat teknologis (Kartasapoetra, 1986).
Benih matang pada umumnya terdiri dari tiga struktur dasar, yaitu embrio, jaringan
penyimpanan bahan makanan dan kulit benih.Embrio terdiri dari sumbu embrio yang
mengandung daun lembaga atau kotiledon, plumula, hipokotil dan bahan akar.Jaringan
penyimpanan bahan makanan dari suatu benih mungkin dalam bentuk daun lembaga,
endosperma atau perisperma.Kulit benih dapat terdiri dari dua lapisan, yaitu lapisan luar
yangrelatif kuat dan lapisan dalam yang lebih tipis.Pada benih tertentu dapat pula hanya
merupakan lapisan tunggal saja.Tipe perkecambahan benih mungkin saja hypogeal atau
mungkin pula epigeal.Pada kecambah hypogeal kotiledon tetap tinggal dalam tanah, tetapi
pada kecambah yang epigeal kotiledon terangkat ke atas karena hipokotil bertambah panjang
lebih cepat dari epikotil (Kartasapoetra, 1986).
Biji merupakan suatu struktur kompleks, yang terdiri dari embrio atau lembaga, kulit biji
dan persediaan makanan cadangan.Dalam biji banyak tumbuhan, makanan disimpan di dalam
lembaga biji itu sendiri, pada tumbuhan lain, makanan disimpan dalam jaringan di
sekililingnya. Cerita lengkap mengenai biji harus menerangkan perubahan-perubahan yang
terjadi dalam stamen dan pistil, proses penyerbukan, perkembangan embrio, pembentukan
kulit biji dan perkembangan penyediaan cadangan makanan yang digunakan oleh tumbuhan
muda ketika biji berkecambah (Yuniarsih, 1996).
Dalam sisi ilmu botani, benih ialah biji yang berasal dari ovule. Dalam pertumbuhannya
setelah masak (mature) lalu menjadi biji (seed), sedangkan bagian integumennya menjadi
kulit biji (seed cost) dan bagian ovarinya menjadi buah. Setiap benih yang matang selalu
terdiri dari paling tidak dua bagian, yaitu embrio dan kulit biji.Kulit biji terbentuk dari
integumen yang ada pada ovule. Setiap biji yang masih sangat muda dan sedang tumbuh,
selalu paling tidak terdiri dari tiga bagian yaitu : embrio, kulit biji, dan endosperm (Kamil,
1982).
Benih merupakan salah satu komponen utama dalam sistem produksi pertanian. Saat ini
benih telah menjadi komoditas pertanian yang mempunyai nilai ekonomi karena kualitas
benih akan menentukan nilai ekonomi suatu produksi pertanian. Kriteria benih bermutu
mencakup kriteria mutu genetis, mutu fisiologis, mutu fisik dan kesehatan benih
(patologis).Mutu genetis menggambarkan sifat-sifat unggul yang diwariskan oleh tanaman
induk.Mutu fisiologis menunjukkan viabilitas dan vigor benih.Mutu fisik mencakup struktur
morfologis, ukuran, berat dan penampakan visual benih. Kesehatan benih menggambarkan
status kesehatan benih, yaitu potensi benih sebagai pembawa patogen dan penyakit tanaman
(Charomaini et. Al., 2005).
BAB III
METODOLOGI
3.1 Waktu Dan Tempat
Praktikum morfologi dan anatomi benih dengan acara identifikasi benih
dilaksanakan pada:
Hari :Senin 18 September 2017
Jam :15.00 s/d 17.00 WIB
Tempat :Laboratorium Teknik Produksi Benih lantai 2 Politeknik
Negeri Jember.
3.2 Alat Dan Bahan
Alat
1.pensil/pulpen 4.wadah
2.penggaris 5.jangka sorong
3.kertas f4
Bahan
1.benih padi
2.benih melon
3.benih jagung
4.benih kacang tanah
5.benih kedelai
6.benih pare
7.benih kacang panjang
8.benih gambas
9.benih kacang hijau
10.benih semangka non biji
11.benih semangka biji
12.benih mentimun
13.benih tomat
3.2 Prosedur Kerja
1.Menyiapkan alat dan bahan
2.mengidentifikasi benih berdasarkan nama,ukuran,warna,bentuk,permukaan
benih.,gambar.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

No Nama benih Ukuran Warna Bentuk Permukaan Gambar


benih
1. Padi P:1cm krem lancip kasar
(oryzae L:0,1 cm
sativa) Ø:0,17mm

2. Melon P:0,8 cm krem lonjong halus


(cucumis L:0,3 cm
melo l) Ø:0,85
mm

3 Jagung P:1 cm orange dent halus


(zee mays) L:0,7 cm
Ø:0,2 mm

4. Kacang P:1,3 cm Coklat oblong kasar


tanaah L:0,7 cm
(arachis Ø:0,85mm
hipogeae)

5 Kedelai P:0,6 cm Putih bulat Halus


(glycine max) L:0,5 cm susu
Ø:0,15mm
6 Pare P:1,5 cm coklat oblong kasar
(momondica L:0,9 cm
charantia) Ø:0,25mm

7 Kancang P:1 cm Hitam ginjal halus


panjang L:0,3 cm putih
(vigna Ø:0,54mm
ciliandra)

8. Gambas P:1,3 cm hitam pipih kasar


(luffa L:0,6 cm
actungula) Ø:0,66mm

9 Kacang P:0,6 cm hijau Bulat halus


hijau (vigna L:0,4 cm lonjong
radiate) Ø:0,4mm

10. Semangka P:1 cm biru Pipih halus


non biji L:0,5 cm
(citrulus Ø:0,64mm
lanatus)

11 Semangka P:1 cm hitam Pipih halus


biji (citrulus L:0,5 cm
lanatus) Ø:0,64mm
12 Mentimun P:1cm Kuning lonjong halus
(cucumis L:0,4 cm terang
Sativus) Ø:0,72mm

13 Tomat P:0,5cm Putih Bulat kasar


(cycopercicon L:0,3 cm keruh pipih
esculentum) Ø:0,2mm

4.2 Pembahasan

Benih sering disamaartikan dengan biji, namun terdapat perbedaan yang mendasar antara
kedua istilah tersebut, yakni fungsinya. Benih berfungsi sebagai alat perbanyakan generatif,
sedangkan biji berfungsi sebagai bahan makanan. Benih adalah suatu bagian dari tanaman yang
merupakan cikal bakal suatu tumbuhan baru yang memiliki cirri attau sifat seperti induknya.
Benih memiliki beragam jenis, baik bentuk, ukuran, maupun struktur bagiannya. Benih
seharusnya memilki kualitas yang baik agar tanaman baru yang didapat merupakan tanaman
yang sehat.

Benih adalah alat yang digunakan untuk tumbuh artinya benih itu ditanam kemudian akan
berkecambah selanjutnya akan tumbuh sebagai tanaman baru.Benih sering kita sebut juga biji
namun diantara keduanya terdapat perbedaan karena yang disebut benih itu sudah tentu biji
namun kalau benih belum tentu biji.untuk ukuran besar,warna,bentuk,diameter setiap benih dari
tanaman yang berbeda akan berbeda pula.Untuk dapat melihat benih itu baik dan bermutu dapat
dilihat dari : benih yang bernas,seragam,utuh dan bebas hama penyaki.

Dari pengamatan beberapa benih seperti benih pada tanaman pangan, benih tanaman
hortikultura dapat diketahui bahwa setiap benih mempunyai ciri-ciri yang berbeda menurut
keadaan eksternalnya. Pada praktikum ini dilakukan pengidentifikasian benih,baik dari bentuk
morfologi,memiliki bebrapa kriteria dari benih yang harus diketahui,misalnya bentuk
benih,warna benih,ukuran diameter,panjang benih,ukuran lebar benih, dan lain-lain. Ada banyak
benih yang bisa di identifikasi pada saat praktikum, mulai benih dari ukuran yang kecil seperti
tomat yang memiliki panjang 0,5 cm lebar 0,3 cm dan diameter 0,2 mm hingga yang berukuran
lebih besar seperti benih pare yang memiliki panjang 1,5 cm lebar 0,9 cm dan diameter 0,25
mm.Setiap benih ini memiliki karakteristik masing-masing.Identifikasi benih penting dilakukan
untuk mengetahui perlakuaan yang baik dilakukan untuk mengelola benih tersebut.Dengan
semakin tahunya kita mengenai benih, diharapkan perlakuaan yang dibuat untuk benih semakin
baik guna pemenuhan plasma nutfah yang ada.
BAB V

PENUTUP

5.1 kesimpulan

 Identifikasi benih penting dilakukan untuk mengetahui karakteristik benih


sehingga bisa ditentukan keadaan morfologinya.
 Identifikasi benih juga penting untuk melihat keadaan eksternal, morfologi dari
benih.
 Benih yang baik juga dapat diketahui lewat ciri cirinya yaitu bernas,warnanya
mengkilat,seragam,utuh,bebas hama penyakit.

5.2 Saran
Agar dalam pelaksanaan praktikum terlaksana dengan baik perlu di persiapkan BKPM
dan mahasiswa yang bersangkutan juga harus dalam kondisi yang kondusif sehingga proses
penyampaian dari teknisi dapat terlaksana dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

Charomaini, Sri Rukun dan Diana Windiasih. 2005. Hubungan Benih Dengan Patogen
Sebagai Penyebar Penyakit. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman 2 (2) : 68-73.

Kamil, J. 1982. Teknologi Benih. Angkasa. Bandung.

Kartasapoetra Ance, G. 1986. Teknologi Benih Pengolahan Benih dan Tuntunan


Praktikum.PT Bina Aksara. Jakarta.

Poulsen, Gert et al. 2006. Identification and Revival of Low Viability Seed Samples.
Genetic Resources and Crop Evolution (53): 675-678. DOI 10.1007/s10722-004-3208-7

Yuniarsih, 1996.Kedelai. Kanisius: Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai