Oleh:
Fakhri Adha Nugroho
Salsabila Kurnia Safira
Oleh:
Fakhri Adha Nugroho, Salsabila Kurnia Safira
Jurusan Departemen Teknik Infrastruktur Sipil
Abstrak
Bendungan adalah bangunan yang berupa urukan tanah, urukan batu, beton, dan atau
pasangan batu yang dibangun selain untuk menahan dan menampung air, dapat pula
dibangun untuk menahan dan menampung limbah tambang (tailing), atau menampung
lumpur sehingga terbentuk waduk. Bendungan atau waduk merupakan wadah buatan yang
terbentuk sebagai akibat dibangunnya bendungan. Menurut Peraturan Menteri Nomor
72/PRT/1997, bendungan adalah setiap bangunan penahan air buatan, jenis urugan atau
jenis lainnya yang menampung air atau dapat menampung air, termasuk pondasi,
bukit/tebing tumpuan, serta bangunan pelengkap dan peralatannya, termasuk juga
bendungan limbah galian, tetapi tidak termasuk bendung dan tanggul. Waduk Bendo
Ponorogo merupakan salah satu contoh bendungan yang dibangun untuk memenuhi
kebutuhan warga Ponorogo tepatnya di desa Bendo, kabupaen Ponorogo dan sekitarnya.
Meningkatnya perekonomian di Kabupaten Ponorogo mengakibat terpicunya
pembangunan infrastruktur. Waduk Bendo berfungsi untuk mengembangkan daerah
Ponorogo yang berkaitan dengan pengembangan sumber daya air, guna memenuhi
berbagai keperluan masyarakat seperti penyediaan air irigasi, air baku domestik dan
industri serta pengendalian banjir. Dalam pembangunan bendungan tentunya ada beberapa
aspek yang mempengaruhi yaitu adanya cuaca ekstrim yang dapat menghambat
pembangunan tersebut jauh dari rencana target terselesaikannya pembangunan Waduk
Bendo tersebut
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................3
1.4. Tujuan..............................................................................................................................3
3.5. Hasil................................................................................................................................6
3.6. Kesimpulan......................................................................................................................6
LAMPIRAN...................................................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Lokasi pembangunan Waduk Bendo terletak di Dukuh Bendo, Desa Ngindeng,
Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timur. Secara geografis Waduk
Bendo terletak di Sungai Ngindeng, dusun Bendo, berada pada koordinat antara 7o 49’33”
- 7o 59’ 36” LS dan 111o 34’ 57” - 111o 44’ 40” BT.
Bangunan pelimpah Waduk Bendo direncanakan terletak pada tebing sebelah kiri
dengan pertimbangan kondisi geologinya cukup baik. Tipe bangunan adalah tipe pelimpah
samping (side channel spillway) tanpa pintu. Pelimpah samping (spillway) terdiri atas
beberapa bagian yaitu saluran pelimpah samping, saluran transisi, saluran peluncur,
peredam energi dan saluran pengeluaran. Pekerjaan pembangunan spillway terbagi atas:
Pekerjaan Pemetaan (surveying), Pekerjaan Pembersihan dan Pengupasan (clearing and
grubbing), Pekerjaan Galian Tanah, Pekerjaan Pemboran dan Grouting, Pekerjaan Beton,
Pekerjaan Drainase.
Owner dari proyek Waduk Bendo Ponorogo ini adalah PPK Pembangunan
Bendungan, SNVT Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Bengawan Solo, Balai Besar
Wilayah Sungai Bengawan Solo. Sedangkan untuk konsultan pengawas proyek Waduk
Bendo ini adalah PT. Raya Konsult–DDC Consultant–Innako, International Konsulindo –
PT. Tuah Agung Anugrah KSO dan untuk kontraktor pelaksananya adalah Wijaya –
Hutama – Nindya KSO. Pihak kontraktor dalam kegiatannya hanya mengandalkan
gambar teknis dari owner dan dokumen metode pelaksanaan. Namun demikian dokumen
metode pelaksanaan tersebut masih secara garis besar dan hanya bersifat penjelasan
umum, sehingga diperlukan metode pelaksanaan yang lebih detail dan runtut.
4. Pekerjaan Shotcrete
5. Pekerjaan Pemboran dan Grouting
6. Pekerjaan Beton
7. Pekerjaan Urugan Kembali
Batasan masalah untuk metode pelaksanaan menurut “Pedoman Pelaksanaan
Pemeriksaan Konstruksi berdasarkan Peraturan Menteri PU Nomor 06/PRT/M/2008
tanggal 27 Juni 2008” sebagai berikut:
1. Technical Analysis (Analisis pendekatan teknis)
2. Time Schedule (Jadwal waktu pelaksanaan)
Selain itu, batasan masalah untuk metode yang kami bahas adalah:
1. Menghitung analisa alat berat dan waktu yang nantinya menghasilkan durasi dan
jumlah alat berat yang dibutuhkan pada proyek pembangunan bangunan pelimpah
samping pada Waduk Bendo, Ponorogo
1.4. Tujuan
Mengetahui bagaimana pengaruh cuaca ekstrim terhadap pembangunan waduk
bendo
1. Cuaca Ekstrim Terhadap Pekerjaan Pemetaan
2. Cuaca Ekstrim Terhadap Pekerjaan Pembersihan Dan Pengupasan
3. Cuaca Ekstrim Terhadap Pekerjaan Galian Tanah
4. Cuaca Ekstrim Terhadap Pekerjaan Shotcrete
5. Cuaca Ekstrim Terhadap Pekerjaan Pemboran Dan Grouting
6. Cuaca Ekstrim Terhadap Pekerjaan Beton
7. Cuaca Ekstrim Pekerjaan Urugan Kembali
i
Gambar 1.1 Peta Lokasi Proyek
(sumber : google earth)
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi Teknis Pekerjaan
Sebuah proyek konstruksi diharapkan memiliki sistem manajemen yang baik. Tujuan
utamanya adalah mencapai hasil yang maksimal dari pembangunan proyek yang
direncanakan. Metode pelaksanaan secara umum adalah suatu metode yang dilakukan oleh
pihak pelaksana konstruksi untuk tercapainya tujuan proyek dengan baik.
Metode Pelaksanaan menurut istilah (Construction Method) adalah cara pelaksanaan
pekerjaan konstruksi berdasarkan urutan kegiatan yang logik, realistik dan dapat
dilaksanakan dengan menggunakan sumber daya secara efisien (Pedoman Pengawasan
Penyelenggaraan Pekerjaan Konstruksi ; Peraturan Menteri PU Nomor : 06/PRT/M/2008
Tanggal : 27 Juni 2008).
Metode Kerja menurut istilah (Work Method) adalah cara pelaksanaan kegiatan
pekerjaan dengan susunan bahan, peralatan dan tenaga manusia yang menghasilkan produk
pekerjaan dalam bentuk satuan volume dan biaya (Pedoman Pengawasan Penyelenggaraan
Pekerjaan Konstruksi ; Peraturan Menteri PU Nomor : 06/PRT/M/2008 Tanggal : 27 Juni
2008).
Analisis Pendekatan Teknis (Technical Analysis) adalah perhitungan pendekatan
teknis atas kebutuhan sumber daya material, tenaga kerja, dan peralatan untuk
melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan konstruksi (Peraturan Menteri Pekerja Umum,
2008).
Peralatan adalah peralatan berat (heavy equipment) yang digunakan secara individual
atau kelompok alat (fleet) (Pedoman Pengawasan Penyelenggaraan Pekerjaan Konstruksi ;
Peraturan Menteri PU Nomor : 06/PRT/M/2008 Tanggal : 27 Juni 2008).
2.2. Data Teknis Spillway Waduk Bendo Pelimpah
Tipe : Pelimpah samping tanpa pintu
Elevasi Ambang :El. +218,60 m
Panjang Ambang :65,00 m
Panjang Total :290,00 m
Debit banjir rancangan Q1000 ::649,160 m3/detik
Debit outflow Q1000 :472,474 m3/detik
Debit banjir rancangan QPMF :1.635,520 m3/detik
Debit outflow QPMF :1.290,053 m3/detik
Lebar Saluran Samping :10,0 – 20,0 m
Lebar Saluran Peluncur :20,00 m
BAB 3
METODOLOGI
5
6
3.5. Hasil
Hasil dalam pengerjaan tugas akhir kami berupa tahapan metode kerja yang terdiri
dari:
1. Tahapan dari masing-masing item pekerjaan
2. Gambar Tahapan item pekerjaan
3. Analisa alat berat dan waktu
3.6.Kesimpulan
Dari uraian hasil diatas akhirnya dapat diketahui metode pelaksanaan yang efisien
untuk membangun spillway Waduk Bendo di Dukuh Bendo, Desa Ngindeng, Kecamatan
Sawoo, Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timur.
i
Mulai
Pengumpulan Data
Jenis Pekerjaan
Pekerjaan Pemetaan
Pekerjaan Pembersihan dan Pengupasan
Pekerjaan Galian Tanah
Pekerjaan Shotcrete
Pekerjaan Pemboran dan Grouting
Pekerjaan Beton
Pekerjaan Urugan Kembali
Kesimpulan
Selesai
7
DAFTAR PUSTAKA
Wigroho, H.Y., & Suryadharma, H., 1998, Alat – Alat Berat, Penerbitan
Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Kementerian Pekerjaan Umum. 2013. Pedoman Analisis Harga Satuan Pekerjaan Bidang
Pekerjaan Umum. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 11/PRT/M/2013.Jakarta
PT. NINDYA KARYA. 2013. Data Teknis Waduk Bendo di Kabupaten Ponorogo.
Ponorogo
PT. NINDYA KARYA. 2013. Spesifikasi Teknis Waduk Bendo di Kabupaten Ponorogo.
Ponorogo
i
9