Anda di halaman 1dari 1

Batasan Rapid Drawdown dan TMA(Tinggi Muka Air) Bendungan Jatiluhur

1. Umum
Operasi sistem reservoir sangat kompleks dan sering menawarkan peningkatan substansial dalam manfaat untuk
peningkatan efisiensi operasi yang relatif kecil. Karena itu evaluasi dan penyempurnaan operasi sistem reservoir yang
ada menjadi kegiatan yang semakin penting. Dalam kontes banjir 2010 di DAS Citarum dan selanjutnya rekomendasi
yang diberikan oleh studi penilaian cepat (Deltares 2012), pengembangan prosedur operasi standar baru (SOP) untuk
tiga decade reservoir (di sini disebut sistem reservoir) dilakukan dengan penekanan utama pada memungkinkan sistem
reservoir memainkan peran yang efisien dalam banjir Juanda hilir mengendalikan serta memenuhi tuntutan air Juanda
untuk air baku dan irigasi.
2. Permodelan Operasi Waduk
Tingkat puncak bendungan : Tingkat puncak bendungan ditentukan sebagai berikut : 650,5 m untuk Saguling, 225,0 m
untuk Cirata dan 114,5 m untuk Juanda.
Level air tumpahan : Sesuai dengan tingkat air normal dan ditetapkan sebagai berikut : 643,0 m untuk Saguling, 220,0
m untuk Cirata dan 107,0 m untuk Juanda. Level tumpahan air sudah diperbaiki berdasarkan spillway yang ditunjuk.
Tinggi muka air (TMA) tidak aktif adalah sebagai berikut :
623 m untuk Saguling, 205,0 m untuk Cirata, dan 87,50 m untuk Juanda. Mungkin karena masalah keamanan
bendungan oleh karena itu, kedua opsi dipelajari.
3. Zonasi Utama Penyimpanan Reservoir
Pengoperasian tiga reservoir dalam biaya tambahan zona bukan bagian dari studi SOP terintegrasi dan tiga reservoir
harus dioperasikan di zona surcharge sesuai dengan manual operasi bendungan masing-masing.
Namun, studi teknis tentang Penilaian Banjir Hilir, Volume-1
4. Zona Tidak Aktif
Zona tidak aktif dari masing – masing reservoir terletak dibawah permukaan air yang tidak aktif. Tidak ada.

Anda mungkin juga menyukai