Anda di halaman 1dari 11

1.

TUJUAN
Tujuan praktikum ini adalah Memahami prinsip dasar geolistrik tahanan jenis konfigurasi
wenner 1D dan 2D , dan mengetahui sebaran nilai resistivitas lokasi penelitian.

2. ALAT DAN BAHAN


Spesifikasi yang dibutuhkan dalam melakukan eksperimen ini adalah :
1. 1 set Resistivity meter
2. 19 buah elektroda
3. 1 Accu mobil (26 Ampere atau 12 Volt)
4. 4 set kabel (2 set kabel arus dan 2 set kabel potensial) 100 meter
5. Palu (2 buah)
6. Konektor
7. Rol meter sebagai pengukur jarak

3. LANGKAH PEKERJAAN
1. Mempersiapkan alat-alat yang dibutuhkan pada saat praktikum
2. Menempatkan elektroda mulai dari 0 meter hingga 72 meter dengan interval antar elektroda
adalah a = 4 meter
3. Menamai 4 kabel yang digunakan praktikum, 2 kabel pada saat itu dinamai kabel A dan B yang
berfungsi sebagai kabel arus, begitu juga 2 kabel lainnya yang berfungsi sebagai kabel
potensial dinamai kabel M dan N.
4. Menempatkan kabel arus dan potensial sesuai formasi yaitu kabel A terlebih dahulu, kemudian
M dan N sebagai kabel potensial, selanjutnya yang terakhir kabel B.
5. Selanjutnya dicatat beda potensial (V), kuat arus listrik (I), dan nilai resistan (R) yang terukur
pada alat resistivity meter.
6. Dilakukan berkali-kali sampai panjang lintasan yang diharapkan yaitu 72 meter.
7. Kemudian memindah elektroda pada jarak n dengan jarak elektroda sebesar a2, a3, a4 dan
dicatat kuat arus listrik dan nilai hambatan yang terukur. Arah bentangan antara A,M,N dan B
harus lurus.
8. Langkah pada poin 7 dilakukan seperti pada poin 6.
9. Untuk lebih jelasnya dijelaskan seperti gambar dibawah ini, data yang diambil dari penelitian
ini meliputi data primer, yaitu :
a. Jarak antar elektroda (jarak elektroda AB dan MN)
b. Jarak antara titip mapping
c. Besar arus yang diinjeksikan (I)
d. Beda potensial yang terjadi (V)
e. Nilai hambatan (R)
Gambar 1 Skema pengambilan data mapping (2D)

10. Gambar diatas dengan keterangan, yaitu :


a. C1 sebagai kabel A, P1 sebagai kabel M, P2 sebagai kabel N dan C2 sebagai kabel B
b. Jarak a adalah 4 meter, apabila pada percobaan n=2 maka pada percobaan jarak yang
dipakai a2 yang artinya 2 kali lipat dari jarak sebelumnya yaitu 8 meter.
c. Apabila pada percobaan n=3 maka pada percobaan jarak yang dipakai 13 yang artinya
3 kali jarak awal yaitu 12 meter.
d. Begitu seterusnya hingga n=4 yang dilaksanakan pada praktikum kali ini.
11. Beda halnya dengan praktikum konfigurasi wenner 1D, dimana yang berpindah-pindah
adalah kabel arusnya saja yaitu A dan B ke kiri dan ke kanan, Kabel M dan N tetap berada di
tengah (as). Namun dengan jarak yang sama seperti praktikum konfigurasi wenner 2D yaitu
n=1,n=2, dan seterusnya.
Langkah – langkah mengolah data menggunakan aplikasi RES2DINV.
1. Langkah pertama yaitu menyiapkan terlebih dahulu data sintetik dalam bentuk Microsoft Excel
kemudian melakukan pegolahan data dimulai dengan membagi nilai V dengan nilai I untuk
menghasilkan nilai R. Kemudian dilanjutkan dengan menghitung nilai k atau factor geometri dengan
mengalikan 2π dengan jarak atau spasi elektroda (a). Selanjutnya menghitung nilai Rho dengan
mengalikan nilai dengan R. Setelah didapat nilai Rho maka dilanjutkan dengan menghitung nilai DP
(Datum Point) dan kedalaman (Z).

2. Langkah kedua kemudian dari data-data yang telah diperoleh dari microsoft excel dipindah ke
notepad untuk disimpan dengan format dat. agar dapat terbaca dalam software res2dinv.

3. Langkah ketiga yaitu mengaktifkan program Res2dinv dengan cara mendouble klik icon, atau bisa
juga dengan mengklik start > all program > Res2dinv
4. Kemudian akan muncul tampilan jendela menu utama. Sebelum proses inversi dilakukan maka terlebih
dahulu dilakukan proses read data file.
5. Kemudian akan muncul jendela “input 2D resistivity data file”, pada kolom “file name” masukkan file
yang akan dieksekusi (latihan.dat). Dalam jendela ini file yang ditampilkan hanya file yang berekstensi
dat (*.dat). setelah itu klik “Open”.

6. Tunggu hingga pembacaan data selesai.

7. Pada menu inversion, pilih "use logarithm of apparent resistivity" sehingga muncul kotakdialog “use
logarithm of apparent resistivity”, pilih “Use apparent resistivity” kemudian “OK”
8. Langkah selanjutnya adalah melakukan inversi. Inversi > least squares inversion.

9. Pada jendela yang baru ini, pada kolom “file name” input data yang telah di-read data file tadi
(latihan.inv), kemudian “save”. Sehingga muncul penampang Pseudosection 2D.
10. Maka hasil sebagai berikut.

11. Jika pengguna belum puas dengan model hasil inversi yang diperoleh, maka dapat dilakukan
pengeditan data. Langkah – langkahnya sebagai berikut. Edit > terminate bad datum points > ok
(Penghilangan data ini dimaksudkan untuk menghilangkan data yang dianggap buruk yang dapat
mengganggu model yang diperoleh sehingga RMS Erros yang diperoleh menjadi lebih kecil.)

12. Jika model yang diperoleh sudah memuaskan kita dapat menyimpannya dalam file gambar (*.bmp)
secara permanen. Print > save screen as bmp file.
13. Kemudian akan muncul jendela “output bmp file”, pada kolom “file name” ketik nama file gambar yang
diinginkan kemudian tekan “save” kemudian klik “OK”.
Langkah – langkah mengolah data menggunakan aplikasi PROGRESS.
1. Langkah pertama yaitu menyiapkan terlebih dahulu data sintetik dalam bentuk Microsoft Excel
kemudian melakukan pegolahan data dimulai dengan membagi nilai V dengan nilai I untuk
menghasilkan nilai R. Kemudian dilanjutkan dengan menghitung nilai k atau factor geometri dengan
mengalikan 2π dengan jarak atau spasi elektroda (a). Selanjutnya menghitung nilai Rho dengan
mengalikan nilai dengan R. Setelah didapat nilai Rho maka dilanjutkan dengan menghitung nilai DP
(Datum Point) dan kedalaman (Z).

2. Melakukan Shifting data pada nilai AB/2 yang sama dan MN/2 berbeda

3. Setelah melakukan shifting data, copy harga resistivitas semu (a) dan nilai spacing (AB/2) pada
notepad untuk disimpan dengan format .ind agar dapat terbaca dalam software PROGRESS.
4. Setelah mengaktifkan program Res2dinv dengan cara mendouble klik icon, atau bisa juga dengan
mengklik start > all program > Res2dinv
5. Kemudian akan muncul tampilan jendela menu utama. Sebelum proses inversi dilakukan maka terlebih
dahulu dilakukan proses membuka file ind.

6. Setelah tabel Spacing dan Observed Data diisi dengan data yang sesuai yang ada pada form data
pengukuran dilapangan maka untuk menambilkan kurva dengan menombol icon “Forward
Modelling”
7. Setalah itu isilah kolom Depth dan kolom Resistivity dengan data hasil interpretasi dari kurva baku
(data lapangan) yang telah di smooting terlebih dahulu.

8. Setelah semua data kedalaman dan harga resistivitas hasil interpretasi dimasukan selanjutnya klik icon
atau modelling processing, maka akan dihasilkan tampilan seperti dibawah ini.

9. Setelah proses Forward Modelling selesai maka kurva diolah dengan proses selanjutnya yaitu Invers
Modelling.

10. Selanjutnya klik icon Interpreted Data maka kurva hasil interpretasi yang telah melalui proses Invers
Modelling dapat ditampilkan dengan lengkap yaitu : Gambar Kurva, Tabel Data, Tabel Hasil
Interpretasi dan Log Resistivitas seperti terlihat pada gambar dibawah

Anda mungkin juga menyukai