Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PENDAHULUAN

ANTENATAL CARE (ANC)

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Praktikum Klinik Stase Maternitas


Poli Klinik Kandungan RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto

PROPOSAL SKRIP

Disusun Oleh:
ERNI YUNIA NUGROHO
113118006

PROGAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP
TAHUN AKADEMIK 2018/2019
A. Definisi
Kehamilan adalah hasil dari pertemuan sperma dan sel telur. Dalam
prosesnya, perjalanan sperma untuk menemui sel telur (ovum) membutuhkan
perjuangan (Hani, 2011).
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya
hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari
hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 trimester, yaitu trimester
pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, trimester kedua dari bulan
keempat sampai 6 bulan, trimester ketiga dari bulan ke-7 sampai 9 bulan
(Prawirohardjo, 2011).
Antenatal Care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama
ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim (Haen
Forer, 2009).
Asuhan antenatal adalah suatu program yang terencana berupa observasi,
edukasi dan penanganan medik pada ibu hamil, untuk memperoleh suatu
proses kehamilan dan persalinan yang aman dan memuaskan (Muchtar
Rustam, 2008).
B. Manifestasi Klinis
Menurut Haen Forer (2009) beberapa tanda dan gejala antenatal yaitu :
1. Tanda Tidak Pasti/Tanda Mungkin Kehamilan
a. Persumtif Sign (Subyektif)
1) Amenorhoe (tidak mendapat haid)
2) Mual muntah (morning sicknes) merupakan respon awal terhadap
tingginya kadar progesterone dan menghilang setelah tiga bulan.
3) Letih,sakit kepala
4) Merasakan gerakan janin terjadi sekitar 22 minggu gestasi atau 20
minggu pada wanita hamil pertama
5) Perubahan pada mamae
6) Lekore/keputihan, peningkatan sekresi vaginal oleh efek stimulasi
hormone estrogen dan progesterone pada kelenjar dan
peningkatan suplay darah ke pelvic.
b. Probabilitas (Objektif)
1) Pembesaran uterus
a) Melunaknya daerah isthmus uteri (hegar sign)
b) Servik terasa lebih lunak (tanda goodell”s) diketahui melalui
pemeriksaan bimanual
c) Tanda ballotemen : pantulan yang terjadi saat jari pemeriksa
mengetuk janin yang mengapung dalam uterus, bayi menjauh
kemudian ke posisi semula
d) Kontraksi Braxton hicks yaitu kontraksi intermiten yang
mungkin terjadi selama hamil dan tidak terasa sakit.
2) Perubahan warna kulit oleh
a) Chloasma : warna kulit yang kehitam-hitaman pada dahi,
punggung hidung dan kulit daerah tulang pipi terutama pada
warna kulit hitam hal ini disebabkan oleh stimulasi MSH
(Melanosyt Stimulating Hormone)
b) Striae gravidarum : regangan kulit abdomen terlihat garis
tidak teratur.
3) HCG (Human Chronic Gonadotropin) meningkat.
2. Tanda Positif Kehamilan
a. Terdengar DJJ
b. Adanya gerakan janin pada palpasi
c. Teraba bagian janin pada palpasi
d. Adanya kantong kehamilan (gestasional sac) dalam rongga uterus
pada pemeriksaan USG, adanya skelet janin pada gambar X Ray.
3. Tes Kehamilan
Tes HCG (Hormone Chorionic Gonadotropin). Dilakukan dengan
mendeteksi hormone HCG dalam urin. Kadar terendah yang memberi hasil
positif yaitu 0,5 hCG per ml urin, kadar tertinggi 500 SI HCG.
C. Perubahan dan Adaptasi Fisiologi pada Masa Kehamilan
1. Perubahan Fisik pada Ibu Hamil
Ketika hamil, seorang wanita akan mengalami beberapa perubahan.
Menurut George Adriaanz (2008), perubahan yang terjadi ketika hamil
antara lain:
a. Uterus
Peningkatan vaskularisasi, kongesti dan edema jaringan dinding
uterus dan hipertrofi kelenjar serviks menyebabkan berbagai perubahan
yang dikenali sebagai tanda Chadwick, Goodell dan Hegar.
b. Payudara
Progesteron berperan dalam perkembangan sistem alveoli kelenjar
susu. Hipertrofi kelenjar sebasea berupa tuberkel Montgomery atau
folikel disekitar areola mulai terlihat jelas sejak dua bulan pertama
kehamilan. Pembesaran berlebihan dari payudara dapat menyebabkan
striasi (garis-garis hipo atau hiperpigmentasi pada kulit).
c. Kulit
Chloasma gravidarum adalah hiperpigmentasi pada area wajah
(dahi, hidung, pipi dan leher). Area atau daerah kulit yang mengalami
hiperpigmentasi akan kembali menjadi normal setelah kehamilan
berakhir. Pengecualian terjadi pada striae dimana area hiperpigmentasi
akan memudar tetapi guratan pada kulit akan menetap dan berwarna
putih keperakan.
d. Sistem gastrointestinal
Hiperemesis pada kehamilan digolongkan normal apabila
terjadinya tidak lebih dari trimester pertama.
2. Perubahan Fisik pada Trimester I
a. Morning Sickness, mual dan muntah
Mual ini biasanya akan berakhir pada 14 mingggu kehamilan. Pada
beberapa kasus dapat berlanjut sampai kehamilan trimester kedua dan
ketiga.
b. Pembesaran Payudara
Payudara akan membesar dan mengencang, karena terjadi
peningkatan hormon kehamilan yang menimbulkan pelebaran
pembuluh darah.
c. Sering buang air kecil
Keadaan ini akan menghilang pada trimester II dan akan muncul
kembali pada akhir kehamilan, karena kandung kemih ditekan oleh
kepala janin.
d. Konstipasi atau Sembelit
Keluhan ini juga sering dialami selama awal kehamilan, karena
peningkatan hormon progesteron yang menyebabkan relaksasi otot
sehingga usus bekerja kurang efisien.
e. Sakit Kepala/Pusing
Sakit kepala / pusing yang lebih sering daripada biasanya dapat
disebabkan oleh faktor fisik maupun emosional. Pola makan yang
berubah, perasaan tegang dan depresi juga dapat menyebabkan sakit
kepala.
f. Kram Perut
Hal ini sering terjadi karena adanya perubahan hormonal dan juga
karena adanya pertumbuhan dan pembesaran dari rahim dimana otot
dan ligamen merenggang untuk menyokong rahim.
g. Meludah
Keinginan meludah yang terjadi pada ibu hamil yang terus
menerus dianggap normal sebab hal ini termasuk gejala morning
sickness.
h. Peningkatan Berat Badan
Pada akhir trimester pertama wanita hamil akan merasa kesulitan
memasang kancing / rok celana panjangnya, hal ini bukan berarti ada
peningkatan berat badan yang banyak tapi karena rahim telah
berkembang dan memerlukan ruang juga, dan ini semua karena
pengaruh hormon estrogen yang menyebabkan pembesaran rahim dan
hormon progresteron yang menyebabkan tubuh menahan air.
3. Perubahan Fisik pada Trimester II
a. Perut semakin membesar
Pada kehamilan 20 minggu, bagian teratas rahim sejajar dengan
pusar (umbilicus). Setiap individu akan berbeda-beda tapi pada
kebanyakan wanita, perutnya akan mulai membesar pada kehamilan 16
minggu.
b. Sendawa dan buang angin
Sendawa dan buang angin akan sering terjadi pada ibu hamil hal
ini sudah biasa dan normal karena akibat adanya perenggangan usus
selama kehamilan.
c. Sakit perut bagian bawah
Pada kehamilan 18-24 minggu, ibu hamil akan merasa nyeri di
perut bagian bawah seperti ditusuk atau tertarik ke satu atau dua sisi.
Hal ini karena perenggangan ligamentum dan otot untuk menahan
rahim yang semakin membesar. Nyeri ini hanya akan terjadi beberapa
menit dan bersifat tidak menetap.
d. Pusing
Pusing menjadi keluhan yang sering terjadi selama kehamilan
trimester kedua, karena ketika rahim membesar akan menekan
pembuluh darah besar sehingga menyebabkan tekanan darah menurun.
e. Perubahan kulit
Perubahan kulit timbul pada trimester ke-2 dan 3, karena melanosit
yang menyebabkan warna kulit lebih gelap. Timbul garis kecoklatan
mulai dari pusar ke arah bawah yang disebut linea nigra. Kecoklatan
pada wajah disebut chloasma atau topeng kehamilan. Tanda ini dapat
menjadi petunjuk kurangnya vitamin folat. Strecth mark terjadi karena
peregangan kulit yang berlebihan, biasanya pada paha atas, dan
payudara. Akibat peregangan kulit ini dapat menimbulkan rasa gatal,
sedapat mungkin jangan menggaruknya. Strecth mark tidak dapat
dicegah, tetapi dapat diobati setelah persalinan.
f. Payudara
Payudara akan semakin membesar dan mengeluarkan cairan yang
kekuningan yang disebut kolostrum. Putting dan sekitarnya akan
semakin berwarna gelap dan besar. Bintik-bintik kecil akan timbul
disekitar putting, dan itu adalah kelenjar kulit.
4. Perubahan Fisik pada Trimester III
a. Sakit bagian tubuh belakang
b. Konstipasi
c. Pernafasan
d. Sering buang air kecil
e. Varises
f. Kontraksi perut
g. Bengkak
5. Perubahan Psikologis Pada Ibu Hamil
Menurut Sulistyawati (2009) perubahan psikologis pada ibu hamil
trimester adalah:
a. Perubahan Psikologis pada Trimester I (Periode Penyesuaian)
1) Ibu merasa tidak sehat dan kadang-kadang merasa benci dengan
kehamilannya
2) Kadang muncul penolakan, kecemasan dan kesedihan. Bahkan
kadang ibu berharap agar dirinya tidak hamil saja
3) Ibu akan selalu mencari tanda-tanda apakah ia benar-benar hamil.
Hal ini dilakukan sekedar untuk meyakinkan dirinya
Berikut ini adalah perubahan-perubahan psikologis lain yang dapat
terjadi:
1) Reaksi – reaksi psikologis dan fokus perhatiannya, perasaan
“Well being” menyadari bahwa kehamilan akan mudah dikenal
orang lain
2) Penerimaan terhadap kehamilan
3) Hubungan dengan ibu
4) Hubungan dengan janin
b. Perubahan Psikologis pada Trimester II (Periode Kesehatan Yang
Baik)
1) Ibu merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormone
yang tinggi
2) Ibu sudah bisa menerima kehamilannya
3) Merasakan gerakan anak
4) Merasa terlepas dari ketidaknyamanan dan kekhawatiran
5) Libido meningkat
6) Menuntut perhatian dan cinta pada kehamilan, kelahiran, dan
persiapan untuk peran baru
c. Perubahan Psikologis pada Trimester IIII
1) Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh,
dan tidak menarik
2) Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu
3) Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat
melahirkan, khawatir akan keselamatannya
4) Khawatir bayi akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal,
bermimpi yang mencerminkan perharian dan kekhawatirannya
5) Merasa sedih karena akan terpisah dari bayinya ibu dan ayah
selama trimester III:
a) Perubahan Psikologis Ibu : penerimaan terhadap janin
meningkat, fantasi terhadap perubahan peran dan rasa cemas
akan keadaan janin meningkat.
b) Perubahan Psikologis Ayah : butuh perhatian, kecemasan
meningkat, merasa kehilangan, personal freedom, covvod
sindrom berat, parent hood, fantasi, bicara dengan calon
ayah lain.

D. Patofisiologi
Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung telur
(ovulasi), yang ditangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan masuk ke dalam
sel telur, waktu persetubuhan, cairan semen tumpah ke dalam vagina dan
berjuta-juta sel mani (sperma) bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk ke
saluran telur.
Pembuahan sel telur oleh sperma biasanya terjadi di bagian yang
mengembang oleh tuba falofi. Disekitar sel telur banyak berkumpul sperma
yang mengeluarkan ragi untuk mencairkan zat-zat yang melindungi ovum.
Kemudian pada tempat yang paling mudah dimasuki, masuklah salah satu sel
mani dan kemudian bersatu dengan sel telur. Peristiwa ini disebut pembuahan
(konsepsi = fertilitas).
Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambil bergerak (oleh
rambut getar tuba), menuju ruang rahim, peristiwa ini disebut nidasi
(implantasi). Dari pembuahan sampai nidasi diperlukan waktu 6 – 7 hari.
Untuk menyuplai darah ke sel-sel makanan bai mudligah dan janin,
dipersiapkan uri (plasenta) jadi dapat dikatakan bahwa untuk setiap kehamilan
harus ada ovum (sel telur), spermatozoa (sel mani), pembuahan (konsepsi
(konsepsi = fertilitas), nidasi dan plasenta, (Handerson 2006).
E. Pathways
Trimester I

Konsepsi

Fertilitas

Implantasi

Embryogenesis

Maturasi janin

Perubahan pada ibu

Perubahan psikologis Perubahan fisiologis

Krisis situasional, GIT Sist.kardio Sist.urinaria


perub.psikologis, vascular
ketidakstabilan hormon Instabilitas Penekanan
hormone Peningkatan vesika
TD urinaria
Ansietas Perubahan Asam karena
peran lambung Sakit kepala pembesaran
sebagai meningkat uterus
calon ibu Nyeri
Perub.proses Rasa Frekuensi
keluarga Koping sebah/mual BAK
individu meningkat
tdk efektif Muntah
Gangguan
Intake eliminasi urin
makanan
menurun Kebersihan
genital
Perub.nutrisi menurun
kurang dari
kebutuhan Kelembaban
meningkat

Resiko
infeksi
Trimester II

TRIMESTER II

Perubahan fisiologis Perubahan


psikologis

Sist.endokrin Sist.kardiovaskular Sist.reproduksi Sist.integumen Sist.GIT Musculosceletal Sist.respirasi Krisis


situasional
Inotropik Sekresi aldosteron Vaskularisasi Estrogen Progesterone BB janin Desakan
meningkat serviks & meningkat meningkat meningkat uterus ke Proses
Hiperpegmintas vagina diafragma adaptasi
i Retensi H2O & Na+ Kulit Saliva & asam Postur tubuh
volume plasma Sensitifitas meregang lambung berubah Ekspansi Persiapan
Perub.body meningkat serviks meningkat paru tidak anggota baru
image meningkat Striae Lordosis maksimal dlam keluarga
TD meningkat gravidarum Peristaltic berlebihan
Perub.cardiac Rangsang menurun Gangguan Ansietas
output Sakit kepala seksual Perub.body Nyeri pola nafas Perub.peran
image Pengosongan
Resiko cidera Nyeri Perub.pola lambung lambat
janin & seksual
maternal Kembung, mual,
muntah

Perub.nutisi
kurang dari
kebutuhan
Deficit volume
cairan
Trimester III

TRIMESTER III

Perubahan fisiologis Perubahan


psikologis

Pembesaran uterus Sistem endokrin Persiapan


melahirkan
Retensi H2O & Na+
Perub.skelet & Menekan Primi:kurang
persendian paru pengetahuan
Urine output Vasokontriksi
Berat uterus Ekspansi menurun, pembuluh Ansietas
menigkat paru volume darah
menurun plasma
Perub.pusat meningkat, TD meningkat
gravitasi tubuh Gangguan tekanan
pola nafas hidrostatik Hipertrofi
Menekan saraf menurun ventrikel
sekitar
Edema Penurunan
Pelepasan ekstremitas cardiac output
mediator nyeri
(prostaglandin, Kelebihan Resiko cidera
histamin) volume janin &
cairan maternal
Nyeri

F. Komplikasi Kehamilan
Macam-macam komplikasi kehamilan menurut Depkes RI (2007) :
1. Perdarahan
2. Pre-eklampsia/eklampsia
3. Kelainan Letak (Letak Lintang/Letak Sungsang)
4. Hidramnion
5. Ketuban Pecah Dini
G. Penatalaksanaan Medis
1. Diet dan Pengawasan Berat Badan
Wanita hamil dan menyusui harus betul-betul mendapat perhatian
susunan dietnya, terutama mengenai jumlah kalori, protein yang berguna
untuk pertumbuhan janin dan kesehatan ibu. Kekurangan nutrisi dapat
menyebabkan anemia, abortus, perdarahan pasca persalinan dan
sebagainya. Sedangkan makanan berlebihan karena dianggap untuk 2
orang (ibu dan janin), dapat mengakibatkan komplikasi seperti gemuk,
pre-eklamsi, janin besar dan sebagainya.
2. Merokok
Merokok adalah kenyataan bahwa wanita-wanita yang terlalu banyak
merokok melahirkan anak yang lebih kecil, atau mudah mengalami
abortus dan partus prematurus. Maka dari itu, sebaiknya wanita hamil
dilarang merokok (Wiknjosastro, 2009).
3. Obat-obatan
Jangan memberikan obat yang tidak perlu benar, terutama pada
trimester I dan II kehamilan. Ada obat yang teratogenik sehingga dapat
menimbulkan kelainan teratogenik pada janin, misalnya thalidomide, yang
sekarang telah ditarik dari peredaran (Wiknjosastro, 2009).
4. Imunisasi
Tiap wanita hamil yang akan berpergian ke luar negeri dan di dalam
negeri dibolehkan mengambil vaksinasi ulangan terhadap cacar, kolera,
dan tifus. Virus vaksin dapat melintasi plasenta dan dapat menimbulkan
kerusakan-kerusakan pada macam-macam alat dan plasenta. Biasanya
infeksi transplasenta hanya terjadi pada wanita hamil yang baru pertama
sekali dicacar. (Wiknjosastro, 2009).
5. Perawatan Payudara
Payudara merupakan sumber air susu ibu yang akan menjadi makanan
utama bagi bayi, karena itu, jauh sebelumnya harus sudah dirawat. Kutang
yang dipakai harus sesuai besar payudara, yang sifatnya adalah
menyokong payudara dari bawah, bukan menekan dari depan. Dua bulan
sekali dilakukan massage, kolostrum dikeluarkan untuk  mencegah
penyumbatan. Untuk mencegah putting susu kering dan mudah pecah,
maka putting susu dan areola payudara dirawat baik-baik dengan
dibersihkan menggunakan air sabun dan biocream atau alcohol. Bila
puting susu masuk ke dalam, hal ini diperbaiki dengan jalan menarik-narik
keluar (Mochtar, 2008).

H. Asuhan Keperawatan pada Ibu Hamil


1. Pengkajian
a. Anamnesa
1) Ciptakan hubungan terapeutik perawat dank lien
2) Ada Planing terlebih dahulu
3) Tujuan komunikasi pada topik tertentu : untuk mengumpulkan
data, interpretasi pasien terhadap status kesehatan (data
subyektif), hasil observasi perawat.
4) Subyektif data meliputi :identitas, keluhan utama, HPHT, riwayat
kesehatan saat ini, riwayat kehamilan saat ini, riwayat persalinan
yang lalu, riwayat kontrasepsi, riwayat kesehatan keluarga,
riwayat psikososial,persiapan persalinan.
5) Pemerikasaan fisik Ibu Hamil
a) Penampilan umum (postur tubuh, penampilan,
kesadaran)
b) TTV (TD,Nadi,RR,BB,TB)
c) Wajah dan kepala
- Wajah : ada tidaknya edema, cloasma
gravidarum
- Mata : ada tidaknya anemis pada
konjungtiva, ikhterik pada sclera.
- Mulut : bibir pucat/tidak, kelembaban bibir,
stomatitis, ginggivitis, adakah gigi yang tanggal, caries
gigi, bau mulut.
d) Leher : ada pembesaran kelenjar thyroid/tidak,
pembesaran slauran limfe.
e) Dada
- Paru : kaji keadaan paru-paru pasien
- Jantung :kaji keadaan jantung pasen
- Payudara : adakah benjolan/tidak, kesimetrisan, putting
susu menonjol/datar/masuk, ASI sudah keluar/belum,
kebersihan areola mamae.
f) Abdomen
- Sebelum memulai pemeriksaan abdomen, ibu dianjurkan
untuk mengosongkan kandung kemihnya bila perlu.
- Periksa bentuk perut (melintang,memanjang,asimetris),
linea alba, striae gravidarum, luka bekas operasi, gerakan
janin, DJJ)
- Pemeriksaan palpasi leopod I - IV
g) Ekstremitas
Atas : oedem, refleks bisep/trisep, skin fold, tonus otot
Bawah : oedem, reflek patella, reflek homman sign,
kekuatan tonus otot,kram kaki.
h) Vulva- vagina
Luka/benjolan, Edema pada vulva/vagina, leukore, keluaran
cairan/darah dari jalan lahir, hemoroid, tanda Chadwick,
godell sign, hegar sign.
b. Persiapan persalinan
c. Obat-obatan yang di pakai saat ini
d. Hasil pemeriksaan penunjang
2. Masalah Keperawatan yang Mungkin Muncul
a. Trimester I
1) Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh
2) Ansietas
3) Perubahan pola eliminasi urin
4) Perubahan pola seksual
5) Kekurangan volume cairan
6) Perubahan proses keluarga
7) Koping individu tidak efektif

b. Trimester II
1) Gangguan citra tubuh
2) Gangguan pola nafas
3) Kurang pengetahuan
4) Resiko cidera janin
c. Trimester III
1) Nyeri akut
2) Perubahan eliminasi urin
3) Gangguan pola tidur
4) Intoleransi aktifitas
5) Kelebihan volume cairan
3. Intervensi Keperawatan
Masalah
NO NOC NIC
Keperawtan
1 Trimester I Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nutrisi
Ketidakseimba keperawatan selama ...x24 jam 1. Anjurkan masukan kalori
ngan nutrisi diharapkan ketidakseimbangan sesuai kebutuhan
kurang dari nutrisi kurang dari kebutuhan 2. Ajari klien tentang diet
kebutuhan tubuh dapat teratasi. yang benar sesuai
tubuh Kriteria Hasil:Nutritional status kebutuhan tubuh
3. Monitor catatan makanan
Indikator I ER yang masuk atas
R kandungan gizi dan
 Nafsu makan jumlah kalori
klien 4. Timbang berat badan
meningkat secara teratur
 Klien tidak 5. Anjurkan penambahan
mual dan intake protein, zat besi
muntah dan vit C yang sesuai
 Nilai
laboratorium
(transferin,
albumin, dan
elektrolit)
dalam batas
normal

Keterangan:
1. Keluhan eksrim
2. Keluhan berat
3. Keluhan sedang
4. Keluhan ringan
5. Tidak ada keluhan

2 Ansietas Setelah dilakukan tindakan Anciety Reduction


berhubungan keperawatan selama ...x24 jam (penurunan kecemasan)
dengan diharapkan ansietas dapat 1. Gunakan pendekatan
kesulitan teratasi. yang menenangkan
dalam Kriteria Hasil: 2. Nyatakan dengan jelas
persalinan, Anciety Control harapan terhadap pelaku
kurang pasien
pengetahuan Indikator I ER 3. Jelaskan semua prosedur
tentang pola R dan apa yang dirasakan
persalinan  Klien mampu selama prosedur
normal mengidentifikas 4. Temani pasien untuk
i dan memberikan keamanan
mengungkapka dan mengurangi takut
n gejala cemas 5. Berikan informasi factual
 Mengidentifikas mengenai diagnosis,
i, tindakan diagnosis
mengungkapka 6. Libatkan keluarga untuk
n dan mendampingi klien
menunjukkan
teknik untuk
mengotrol
cemas
 Vital sign
dalam batas
normal

Keterangan:
1. Tidak ada keluhan
2. Keluhan ringan
3. Keluhan sedang
4. Keluhan berat
5. Keluhan eksrim

3 Kekurangan Setelah dilakukan tindakan Fluid management


volume cairan keperawatan selama ...x24 jam 1. Pertahankan catatan
berhubungan diharapkan kekurangan volume intake dan output yang
dengan dapat teratasi. akurat
perdarahan Kriteria Hasil: 2. Monitor status hidrasi
sekunder dari Fluid Balance (kelembaban membrane
atony uterus mukosa)
Indikator IR ER 3. Monitor hasil lab yang
 Mempertahan sesuai dengan retensi
kan urin cairan (BUN, Hmt,
output sesuai osmolalitas urin,
dengan usia albumin, total protein)
dan BB 4. Monitor vital sign setiap
 Tidak ada 15 menit-1 jam
tanda-tanda 5. Monitor status nutrisi
dehidrasi 6. Berikan penggantian
 Elektrolit, Hb, nasogatrik sesuai output
Hmt dalam (50-100 cc/jam)

Keterangan:
1. Keluhan eksrim
2. Keluhan berat
3. Keluhan sedang
4. Keluhan ringan
5. Tidak ada keluhan

1 Trimester 2 Setelah dilakukan tindakan Teaching : Disease


Kurang keperawatan selama ...x24 jam Process
pengetahuan diharapkan pasien dan klien
1. Berikan penilaian
lebih tahu
b. d
Kriteria Hasil: tentang tingkat
Interpretasi Knowledge : Disease Process pengetahuan pasien
terhadap
tentang proses
informasi yang Indikator IR ER
1.Familiar dengan penyakit yang spesifik
salah
nama penyakit 2. Sediakan informasi
2.Mendeskripsikan
pada pasien tentang
proses penyakit
3.Mendeskripsikan kondisi, dengan cara
faktor penyebab yang tepat
4.Mendeskripsikan
3. Hindari jaminan yang
tanda & gejala
kosong
4. informasi tentang
Keterangan:
1. Keluhan eksrim kemajuan pasien
2. Keluhan berat dengan cara yang
3. Keluhan sedang
tepat
4. Keluhan ringan
5. Tidak ada keluhan
`1 Trimesster 3 Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri
keperawatan selama ...x24 jam 1. Lakukan pengkajian
Nyeri akut
diharapkan nyeri dapat teratasi.
nyeri secara
Kriteria Hasil:
Indikator IR ER komprehensif
1. Luas bagian tubuh 2. Observasi reaksi
yang terpengaruh
nonverbal dari
2. Frekuensi nyeri
3. nyer ketidaknyamanan
4. Ekspresi nyeri 3. Bantu pasien dan
pada wajah
keluarga untuk mencari
5. Kurangnya istiraha
Keterangan: dan menemukan
1.Keluhan eksrim dukungan
2.Keluhan berat
4. Pilih dan lakukan
3.Keluhan sedang
4.Keluhan ringan penanganan nyeri
5.Tidak ada keluhan (farmakologi, non
farmokologi)

I. DAFTAR PUSTAKA
Asrinah. dkk. 2010. Asuhan Kebidanan : Masa Kehamilan. Yogyakarta:
Graha Ilmu

Bulechek, Gloria M et al. 2013. Nursing Interventions Classification


(NIC) 5th Indonesian edition. Singapore: Elsevier Inc

Departemen Kesehatan RI. 2003. Pedoman Pelayanan Antenatal.


http://perpustakaan.depkes.go.id:8180/bitstream//123456789/768/4/BK
2007-G59.pdf.

George Andriaanz. 2008. Asuhan Antenatal. http://www.pkmi-


online.com/download/ASUHAN%20-ANTENATAL.pdf.

Hadi, RA. 2009. Kupas Tuntas Kehamilan dan Melahirkan. Ungaran:


Vivo Publisher

Hani, Ummi dkk. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan Fosiologis.


Jakarta: Salemba Medika

Haen Forer. 2009. Perawatan Maternitas. Edisi 2. Jakarta: EGC

Handerson, C 2006, Buku ajar konsep kebidanan, EGC, Jakarta.

Herdman, T. Heather. 2015. Nanda International Inc. Diagnosis


Keperawatan: definisi & klasifikasi 2015-2017. Edisi 10. Alih bahasa:
Budi Anna Keliat. Jakarta: EGC

Manuaba, IBG. 2008. Buku Ajar Patologi Obstetri untuk Mahasiswa


Kebidanan. Jakarta: EGC

Moorhead, Sue et al. 2013. Nursing Outcomes Classification (NOC) 5th


Indonesian edition. Singapore: Elsevier Inc

Muchtar Rustam. 2008. Sinopsis Obstetri fisiologi Obstetri Patologi.


Edisi: 2. Jakarta: EGC

Prawirohardjo, Sarwono. 2011. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka


Sarwono Prawirohardjo

Wiknjosastro H. 2009. Ilmu Kebidanan. Edisi 4. Jakarta: Yayaan Bina


Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Anda mungkin juga menyukai