Anda di halaman 1dari 2

Pada pengukuran objek dalam praktikum ini, dibantu dengan micrometer okuler dan objektif.

mikrometer okuler diletakkan pada lensa okuler mikroskop dimana sebelumnya dilakukan kalibrasi
dengan mikrometer objektif  untuk memperoleh nilai perbandingan antara skala objektif dengan skala
okuler yang merupakan patokan bagi standar pengukuran. Mikrometer okuler diletakkan pada lensa
okuler. Kemudian dicari bayangan mikrometer okuler hingga skalanya dapat terlihat jelas. Begitu juga
dengan mikrometer objektif yang diletakkan di bawah lensa objektif dan dicari bayangan skalanya
hingga terlihat jelas. Kalibrasi dilakukan dengan menyamakan kedua bayangan skala pada angka 0. Lalu
dicari bayangan garis skala kedua mikrometer yang berhimpit serta menghitung jumlah bagian skala
pada masing-masing mikrometer pada perbesaran 40 X, 100x dan 400x.. maka diperolehlah nilai
kalibrasi 25, 10 dan 2,5 mm. kemudian, dilakukan pengukuran obyekdengan preparat Trikom
yang telah disayat bagian epidermisnya. Setelah itu, dapat ditentukan ukuran obyeknya.

Table

3.1 Mikroskop

Terdapat beberapa bagian pada mikroskop yang sangat penting terutama dalam
mempengaruhi hasil pengamatan obyek mikroskopi. Bagian tersebut antara lain:

Lensa okuler: Lensa pembesaran tertentu yang mungkin digunakan, miaslnya 10x

Objektif: Lensa yang memiliki berbagai perbesaran yang tertera pada lensa. Terdiri dari 4
macam lensa objectif yaiitu scanning, low-power, high power, dan oil immersion

Pengatur kasar: Knop besar yang terdapat di sisi mikroskop untuk memfokuskan obyek yang
akan dilihat

Pengatur halus: Knop kecil yang terdapat di sisi mikroskop untuk memfokuskan obyek secara
detail

Kondensor: system lensa yang memfokuskan cahaya

Pengatur diafragma: Pelat yang memungkinkan jumlah cahaya yang bervariasi melewati
specimen

3.2 Perlakuan terhadap mikroskop

3.2.1 memindahkan mikroskop tidak boleh ditarik karena hal tersebut dapat merusak mikroskop
dan menyebabkan pemindahan mikroskop menjadi kurang aman. Cara memindah mikroskop
yang baik adalah dengan cara mengangkatnya dengan kedua tangan.dimana salah satu tangan
memegang tangkai dan tangan lain memegang alas mikroskop

3.2.2 Salah satu penyebab kerusakan mikroskop adalah karena factor


penyimpanannya.Mikroskop membutuhkan kondisi ruangan atau tempat penyimpanan yang
baik dan sesuai agar tidak mudah rusak. Mikroskop sangat rentan dengan kelembaban udara
yang tinggi maupun debu di lingkungan terbuka sehingga mikroskop harus diletakkan di lemari
khusus. Selain itu, bahan dari lemari harus cukup kuat untuk menopang mikroskop.
Kondisi tempat penyimpanan yang benar yaitu tempat yang tidak lembab bahkan dapat diberi
lampu atau penyerap kelembban udara berupa silica gel.

3.2.3Lensa pada mikroskop (okuler,objektif,dan kondensor) dapat dibersihkan


menggunakan tisue lensa yang diberi alkohol 70%. Residu minyak pada lensa harus
dibersihkan dengan tisu pembersih lensa, kertas yang menyerap cairan, atau kapas medis.

 ,secara lembut bersihkan minyak berlebih pada lensa dengan agen yang dirancang untuk
membersihkan mikroskop optik.
 Untuk lebih banyak endapan yang kuat, cobalah, dalam urutan, etanol atau etil eter. Namun,
jangan gunakan toluene atau benzene, karena pelarut ini digunakan dari waktu ke waktu pada
akhirnya akan melarutkan senyawa penyegel lensa depan.

3.3 Kalibrasi micrometer


3.3.1 Skala okuler tidak berubah ukurannya walaupun pembesaran diubah sedangkan
skala obyektif akan berubah ukurannya apabila pembesaran diubah(Gunasekaran,
2009).Kalibrasi micrometer okuler dilakukan dengan menghimpitkan garis pada micrometer okuler
dengan garis pada micrometer objektif. Pada perbesaran yang beda, maka jarak tiap unit dari micrometer
obyektif akan berbeda. Sehingga hasil kalibrasinya pun akan berbeda pada tiap pembesaran yang berbeda.

3.3.2 Beberapa penelitian perlu menggunakan obyek mikroskopis antara lain ketika Mengukur diameter
xylem batang  Capsicum sp, M e n g u k u r   p a n j a n g w h o l e m o u n t

 Amoeba sp. Dan lain lain

Anda mungkin juga menyukai