Anda di halaman 1dari 13

Nama : Nurul Fahmi

Nim : P07120118 028


Tingkat : III Regular A
MK : Keperawatan Keluarga

FORMAT PENGKAJIAN KELUARGA (FRIEDMAN FAMILY ASSESSMENT MODEL)


I. Data Umum
1. Nama kepala keluarga (KK) : AA
2. Alamat dan telepon : Dusun Matang Bugak Desa Tanjung Ara Kec. Tanah Jambo Aye
Kab. Aceh Utara Telepon : 082274476979
3. Komposisi keluarga dan genogram
N JENIS HUB
NAMA UMUR PENDIDIKAN KEADAAN
O KELAMIN DGN KK
1. AW Laki-laki Ayah 70 tahun SMP Sehat-Sakit
Kandung/Kakek faktor umur
2. SL Perempuan Ibu 70 tahun SMP Sehat
Kandung/Nenek
3. AA Laki-laki Suami/Ayah 43 tahun SMA Sehat-Sakit
Kandung yang
terkadang
kambuh
(Bladder
Calculi)
4. TS Perempuan Istri 43 tahun SMA Sehat
5. NF Perempuan Anak Kandung 20 tahun DIII Sehat
Keperawatan
6. NI Perempuan Anak Kandung 17 tahun SMA Sehat-Sakit
(Asma)
7. FR Laki-laki Anak Kandung 10 tahun SD Sehat

4. Tipe keluarga : Tipe 2 Karena ada lebih dari satu yang sakit dalam satu keluarga Ayah
Kandung/Suami dan Anak Kandung, kakek dan nenek tidak dalam satu KK
5. Suku bangsa : Suku Aceh
6. Agama : Islam
7. Status sosial ekonomi keluarga : Ayah Kandung pekerjaan: Petani pendapatan
perbulan berkisar antara 1.000.000-3.000.000 Ibu Kandung pekerjaan: Ibu Rumah Tangga
sedangkan Anak Kandung belum bekerja dan masih di bangku pendidikan
8. Aktivitas rekreasi keluarga : Menonton TV, Mendengarkan Musik, Refreshing Pantai,
Jalan Jalan Sore

II. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga


10. Tahap perkembangan keluarga saat ini : Keluarga Bapak AA memiliki tiga orang anak, dengan
anak pertama berumur 20 tahun dan berstatus mahasiswi, anak kedua berumur 17 tahun dan
berstatus siswa SMA, dan anak yang terakhir berumur 10 tahun dan berstatus murid SD, maka
keluarga bapak A berada pada tahapan perkembangan keluarga dengan usia anak sekolah, usia anak
remaja dan usia anak dewasa
11. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi : tahap keluarga usia pertengahan dan
seterusnya yang belum sampai ke stage tersebut
12. Riwayat keluarga inti : Ayah Kandung/Suami memiliki penyakit Bladder Calculi yang sudah
beberapa kali keluar masuk rumah sakit. Ibu Kandung/istri dalam keadaan sehat. Anak Kandung
pertama saat ini dalam keadaan sehat. Anak Kandung kedua memiliki penyakit asma yang
terkadang kambuh yang sudah diderita dari kecil. Anak Kandung ketiga dalam keadaan sehat.
13. Riwayat keluarga sebelumnya : Ayah Kandung/Suami yang merupakan perokok tetapi bukan
perokok aktif, hanya merokok sesekali

II. Pengkajian lingkungan

14. Karakteristik rumah : Rumah yang dihuni Bapak AA bersama dengan keluarga
memiliki tiga kamar dengan 4 ruangan dan memiliki jendela disetiap ruangan dengan tipe
rumah sederhana. Jarak safty tank dengan sumber air lebih kurang 10 meter atau lebih. Air
minum yang digunakan adalah air PDAM yang dimasak dirumah, memiliki sumur yang
ditutup.
15. Karakteristik tetangga dan komunitas RW : Disetiap paginya kebiasaan tetangga
selalu menyapu halaman rumah misal dedaunan dari pohon, rumah-rumah tetangga yang
dipenuhi dengan pohon-pohon hijau serta kebiasaan komunitas disetiap hari minggu
melakukan gotong royong bersama dan setiap hari jum’at dan malam jum’at ada pengajian
desa.
16. Mobilitas geografis keluarga : Keluarga Bapak AA belum pernah berpindah tempat
dari tempat tinggal sekarang
17. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat : Perkumpulan di dalam
keluarga sering dilakukan di waktu senggang misal dimalam hari menonton TV bersama atau
makan bersama. Interaksi dengan masyarakat sekitar juga sering dilakukan misal duduk di
sore hari ramai-ramai dirumah tetangga, dan aktif dalam kegiatan masyarakat di desa misal
gotong royong dan pengajian
18. Sistem pendukung keluarga : Keluarga Bapak AA memiliki 3 anggota yang sehat,
Bapak AA sendiri sehat beserta dengan anaknya cuma terkadang sakitnya yang kambuh. Bapak
AA menggunakan BPJS beserta dengan seluruh keluarga sebagai salah satu fasilitas kesehatan,
serta keluarga yang saling membantu ketika sakit dan selalu menjenguk
19. Pola komunikasi keluarga : Pola komunikasi dalam keluarga sering duduk musyawarah
ketika ada suatu hal masalah dan menasehati ketika sedang duduk bersama misal sedang
menonton TV
20. Struktur kekuatan keluarga : saling terbuka dan menceritakan setiap permasalahan
misal masalah yang dihadapi anak Bapak AA yang diceritakan ke orangtuanya sehingga sering
memberi masukan, ketika ada masalah sering menasehati untuk sabar dan selalu berdoa yang
merupakan kunci kemampuan dalam menghadapi setiap masalah
21. Struktur peran : Bapak AA selaku Kepala Keluarga yang juga merupakan tulang
punggung keluarga, istri Bapak AA sebagai ibu rumah tangga dengan kewajibannya, dan anak-
anaknya yang semua masih dibangku pendidikan dengan kewajibannya
22. Nilai atau norma keluarga : Nilai dan norma sosial, kepercayaan, keindahan, dan nilai
moral
V. Fungsi keluarga
23. Fungsi afektif : Rasa saling memiliki dan dimiliki dalam keluarga sering bercanda
antara satu anggota keluarga dengan lainnya sering memberikan nasehat dan sering
membangun keharmonisan diantara keluarga misal Bapak AA sering bercanda dengan anak-
anaknya
24. Fungsi sosialisasi : Sebagai suami dan orang tua Bapak AA sering memberikan nasehat
kepada istri dan anak-anaknya untuk bersikap sopan santun baik di dalam rumah maupun saat
keluar misal dalam hal berpakaian berbicara dengan orang dan menjalin hubungan dengan
orang lain
25. Fungsi perawatan kesehatan : Bapak AA sering memperingati keluarganya terutama
anak-anaknya jangan terlalu sering memakan mie instan karena tidak baik dan sering
menasehati jangan makan sembarangan, saat anak-anaknya sakit Bapak AA dan istri berusaha
memenuhi kebetuhan makanan anak-anak seperti membeli buah-buahan dan memasak sayuran
seperti bayam, membawa anaknya berobat atau diperiksa dirumah sakit, dan memperingatkan
anaknya yang sakit akan pantangan yang harus dilakukan agar sakitnya sembuh dan tidak
terulang lagi
26. Fungsi reproduksi : Bapak AA memiliki tiga orang anak dan metode yang digunakan
keluarga dalam upaya mengendalikan jumlah anggota keluarga adalah dengan KB
27. Fungsi ekonomi : Memenuhi kebutuhan keluarga mulai dari sandang pangan dan
sebagainya. Misal beras yang mencukupi ikan sayur-sayuran dan buah buahan serta seperti
pakaian dan termasuk air bersih untuk dikonsumsi dan untuk mencuci
VI. Stres dan koping keluarga
28. Stresor jangka pendek dan panjang : Stresor jangka pendek misal masalah ekonomi
29. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor : Keluarga tidak mengeluh
tetapi lebih ke sabar walau terkadang anak anak Bapak AA sering meminta keinginannya
dipenuhi
30. Strategi koping yang digunakan : Sering membicarakan apa yang menjadi masalah dan
saling menasehati serta terkadang disaat sama-sama dalam keadaan marah, saling mendiamkan
satu sama lain, tidak berbicara karena salah satu hal juga untuk tidak memperumit keadaan
31. Strategi adaptasi disfungsional : tidak ada

VII. Pemeriksaan Fisik : Head to toe mulai dari teknik inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi
Mengukur tekanan darah: TD Bapak AA 12/80 dengan pernafasan 18 nadi 80 dan Suhu 36,5
Ibu TS TD: 100/80 RR: 18 N: 80 C:36,5
NF TD: 100/80 RR: 20 N: 80 C: 36,5
NI TD: 90/80 RR: 22 N: 80 C: 36,5

VIII. Harapan Keluarga : Semoga petugas kesehatan semakin bisa lebih baik lagi dalam memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat, membantu masyarakat untuk meningkatkan kesehatannya, dan
memberikan penyuluhan kepada masyarakat sebagai tambahan ilmu pengetahuan terhadap masyarakat
tersebut
Petunjuk Pengisian Format Pengkajian

I. Data Umum
Pengkajian terhadap data umum keluarga meliputi :
1. Nama kepala keluarga(KK) : Tuliskan inisial saja
2. Alamat dan telepon : tuliskan alamat lengkap dan nomor telepon yang dapat
dihubungi.
3. Komposisi keluarga dan genogram . Tuliskan semua angota keluarga yang tinggal
satu rumah dan buat genogram tiga generasi.
4. Tipe keluarga
Menjelaskan mengenai jenis tipe keluarga beserta kendala atau masalah-masalah yang terjadi
dengan jenis tipe keluarga tersebut.
5. Suku bangsa .
Mengkaji asal suku bangsa keluarga tersebut serta mengidentifikasi budaya suku bangsa
tersebut terkait dengan kesehatan.
6. Agama
Mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayaan dan keyakinan yang ada dalam
keluarga yang dapat mempengaruhi kesehatan.
7. Status sosial ekonomi keluarga
Status sosial ekonomi keluarga ditentukan oleh pendapatan baik dari kepala keluarga maupun
anggota keluarga lainnya. Selain itu status ekonomi sosial keluarga ditentukan pula oleh
kebutuhan- kebutuhan yang dikeluarkan oleh keluarga serta barang-barang yang dimiliki oleh
keluarga. Juga perlu dikaji tabungan atau simpanan yang dimiliki keluarga yang dapat
dipergunakan sewaktu-waktu anggota keluarga memerlukan misalnya ada yang sakit.
8. Aktivitas rekreasi keluarga.
Rekreasi keluarga tidak hanya dilihat kapan saja keluarga pergi bersama sama untuk
mengunjungi tempat rekreasi tertentu namun dengan menonton TV dan mendengarkan radio
atau membersihkan rumah juga merupakan aktifitas rekreasi.
II. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
9. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga ditentukan dengan anak tertua dari penanggung jawab di
keluarga (KK). Contoh: Keluarga bapak A mempunyai 2 orang anak , anak pertama berumur 7
tahun dan anak kedua berumur 4 tahun , maka keluarga bapak A berada pada tahapan
perkembangan keluarga dengan usia anak sekolah.

10. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi


Menjelaskan mengenai tugas perkembangan yang belum terpenuhi oleh keluarga serta kendala
mengapa tugas perkembangan tersebut belum terpenuhi.
11. Riwayat keluarga inti.
Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga inti, yang meliputi riwayat penyakit
keturunan, riwayat kesehatan masing masing anggota keluarga, perhatian terhadap
pencegahan penyakit (status imunisasi), sumber pelayanan kesehatan yang biasa digunakan
keluarga serta pengalaman pengalaman terhadap pelayanan kesehatan
12. Riwayat keluarga sebelumnya.
Dijelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga dari pihak suami dan istri termasuk juga
kebiasaan-kebiasaan dalam keluarga asal yang mempengarhi kesehatan seperi mabuk-mabukan,
NAPZA dan sebagainya.

III. Pengkajian lingkungan

13. Karakteristik rumah


Karakteristik rumah diidentifikasi dengan melihat luas rumah , tipe rumah, jumlah ruangan ,
jumlah jendela, jarak septic tank dengan sumber air , sumber air minum yang digunakan serta
denah rumah dan factor risiko gangguan kesehatan yang ada dalam rumah seperti tangga yang
curam, letak dapur yang mudah dijangkau anak-anak, smur terbuka dan sebagainya.
14. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Menjelaskan mengenai karakteristik dari tetangga dan komunitas setempat yang meliputi
kebiasaan, lingkungan fisik, aturan/kesepakatan penduduk setempat , budaya setempat yang
mempengaruhi kesehatan, serta waktu berkumpul yang sering digunakan komunitas dan
kebiasaan-kebiasaan lainnya.
15. Mobilitas geografis keluarga
Perlu dikaji kebiasaan keluarga berpindah tempat jika ada dan tempat tinggal terakhir
keluarga sebelum tempat tinggal yang saat ini.
16. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Menjelaskan mengenai waktu yang digunakan keluarga untuk berkumpul dan interaksinya
dengan masyarakat, serta keterlibatan keluarga dalam kegiatan-kegiatan kemasyarakatan.
17. Sistem pendukung keluarga
Yang termasuk pada sistem pendukung keluarga adalah jumlah anggota keluarga yang sehat,
fasilitas fasilitas yang dimiliki keluarga untuk menunjang kesehatan. Fasilitas mencakup
fasilitas fisik, fasilitas psikologi atau dukungan dari anggota keluarga dan fasilitas sosial atau
dukungan dari masyarakat setempat dan dari keluarga besar termasuk social dan ekonomi
atau kebutuhan keluarga lainnya.

18. Pola komunikasi keluarga


Menjelaskan mengenai cara berkomunikasi antar anggota keluarga dan cara pengambilan serta
orang yang mengambil keputusan dalam keluarga.
19. Struktur kekuatan keluarga
Kemampuan keluarga dalam mengendalikan dan mempengaruhi anggota keluaga untuk mengubah
perilaku. Perlu juga di kaji hal-hal yang membuat keluarga mamp menghadapi masalah-masalah
yang ada dalam keluarga.
20. Struktur peran
Menjelaskan peran dari masin masing anggota keluarga baik secara formal maupun informal.
21. Nilai atau norma keluarga
Menjelaskan mengenai nilai dan norma yang dianut oleh keluarga, yang berhubungan dengan
kesehatan.
V. Fungsi keluarga
22. Fungsi afektif
Hal yang perlu dikaji yaitu gambaran diri anggota keluarga, perasaan memiliki dan dimiliki dalam
keluarga, dukungan keluarga terhadap anggota keluarga lainnya , bagaimana kehangatan tercipta
pada anggota keluarga dan bagaimana keluarga mengembangkan sikap saling menghargai dan
menghormati sesama anggota keluarga.
23. Fungsi sosialisasi
Hal yang perlu dikaji bagaimana interaksi atau hubungan dalam keluarga, sejauhmana anggota
keluarga belajar disiplin, norma, budaya dan perilaku serta cara-cara keluarga mengajarkan anggota
keluarga bersosialisasi ata berinteraksi dengan orang lain termasuk kindship dan hubungan dengan
keluarga besar.
24. Fungsi perawatan kesehatan
Menjelaskan sejauh mana keluarga menyediakan makanan, pakaian, perlindungan serta merawat
anggota keluarga yang sakit. Sejauh mana pengetahuan keluarga mengenai sehat sakit. Pengkajian
fungsi perawatan kesehatan meliputi pola kebiasaan masing-masing anggota keluarga.
Pada pengkajian dengan pendekatan Friedman Family Assessment Model, fungsi perawatan
kesehatan ini digunakan untuk mengkaji penjajakan tahap dua terhadap permasalahan yang
didapatkan dalam keluarga. Hal ini untuk melihat kesanggupan keluarga di dalam melaksanakan
perawatan kesehatan dapat dilihat dari kemampuan keluarga dalam melaksanakan 5 tugas kesehatan
keluarga, yaitu keluarga mampu mengenal masalah kesehatan, mengambil keputusan untuk
melakukan tindakan, melakukan perawatan terhadap anggota yang sakit, menciptakan lingkungan
yang dapat meningkatkan kesehatan dan keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang
terdapat di lingkungan setempat
Hal-hal yang perlu dikaji sejauh mana keluarga melakukan pemenuhan tugas perawatan keluarga
adalah :
a. Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan, yang perlu
dikaji adalah sejauhmana keluarga mengetahui fakta-fakta dari masalah kesehatan yang
meliputi pengertian, tanda dan gejala, faktor penyebab dan yang mempengaruhinya serta
persepsi keluarga terhadap masalah.
b. Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan
kesehatan yang tepat, hal yang perlu dikaji adalah:
1. Sejauhmana kemampuan keluarga mengerti mengenai sifat dan luasnya
masalah.
2. Apakah masalah kesehatan dirasakan oleh keluarga.
3. Apakah keluarga merasa menyerah terhadap masalah yang dialami.
4. Apakah keluarga merasa takut akan akibat dari tindakan penyakit.
5. Apakah keluarga mempunyai sikap negatif terhadap masalah kesehatan.
6. Apakah keluarga dapat menjangkau fasilitas kesehatan yang ada
7. Apakah keluarga kurang percaya terhadap tenaga kesehatan.
8. Apakah keluarga mendapat informasi yang salah terhadap tindakan dalam
mengatasi masalah.

c. Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan keluarga merawat anggota keluarga


yang sakit, termasuk kemampuan memelihara lingkungan dan menggunakan sumber/fasilitas
kesehatan yang ada di masyarakat, yang perlu dikaji adalah:
1. Apakah keluarga mengetahui sifat dan perkembangan perawatan yang
dibutuhkan untuk menanggulangi masalah kesehatan/peny.
2. Apakah keluarga mempunyai sumber daya dan fasilitas yang diperlukan
untuk perawatan
3. Keterampilan keluarga mengenai macam perawatan yang diperlukan
memadai
4. Apakah keluarga mempunyai pandangan negatif terhadap perawatan yang
diperlukan
5. Adakah Konflik individu dan perilakuk mementingkan diri sendiri dalam
keluarga
6. Apakah keluarga kurang dap[at melihat keuntungan dalam pemeliharaan
lingkungan dimasa mendatang
7. Apakah keluarga mengetahui upaya peningkatan kesehatan dan
pencegahan penyakit
8. Apakah keluarga sadar akan pentingnya fasilitas kesehatan dan bagaimana
pandangan keluarga akan fasilitas tersebut
9. Apakah keluarga merasa takut akan akibat dari tindakan (diagnostik,
pengobatan dan rehabilitasi)
10. Bagaimana falsafah hidup keluarga berkaitan dengan upaya perawatan dan
pencegahan.

25. Fungsi reproduksi


Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi reproduksi keluarga adalah:
a. berapa jumlah anak
b. bagaimana keluarga merencanakan jumlah anggota keluarga
c. Metode apa yang digunakan keluarga dalam upaya mengendalikan jumlah anggota keluarga.
26. Fungsi ekonomi
Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi ekonomi keluarga adalah:
a. Sejauh mana keluarga memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan.
b. Sejauhmana keluarga memanfaatkan sumber yang ada di masyarakat dalam upaya peningkatan
status kesehatan keluarga .

VI. Stres dan koping keluarga


27. Stresor jangka pendek dan panjang
a. Stresor jangka pendek yaitu stesor yang dialami keluarga yang memerlukan
penyelesaian dalam waktu kurang lebih 6 bulan.
b. Stresor jangka panjang yaitu stresor yang dialami keluarga yang memerlukan
penyelesaian dalam waktu lebih dari 6 bulan.
28. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor
Hal yang perlu dikaji adalah sejauh mana keluarga berespon terhadap situasi/stresor yang terjadi
dalam keluarga.
29. Strategi koping yang digunakan
Strategi koping apa yang digunakan keluarga bila menghadapi permasalahan yang muncul dalam
keluarga.
30. Strategi adaptasi disfungsional
Dijelaskan mengenai strategi adaptasi disfungsional yang digunakan keluarga bila menghadapi
permasalahan

VII. Pemeriksaan Fisik


Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluarga. Metode yang digunakan pada
pemeriksaan fisik tidak berbeda dengan pemeriksaan fisik di klinik dengan pendekatan head to toe
melalui tehnik inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi.

VIII. Harapan Keluarga


Pada akhir pengkajian, perawat menanyakan harapan keluarga terhadap petugas kesehatan yang ada dan
dengan kehadiran keluarga membantu mengatasi masalah keluarga.

Lampiran D
CONTOH DIAGNOSIS KEPERAWATAN KELUARGA

Contoh penulisan Diagnosa Keperawatan Keluarga :

 Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh pada anak B

 Resiko gangguan mobilisasi di keluarga Bapak N

 Kesiapan meningkatkan tumbuh kembang balita optimal pada anak S


MENENTUKAN PRIORITAS MASALAH KEPERAWATAN KELUARGA

No Kriteria Skor Bobot


1 Sifat masalah
Skala :
 Aktual (Tidak / kurang sehat) 3
2 1
 Risiko 1
 Sejahtera
2 Kemungkinan masalah dapat
diubah
Skala :
 Mudah 2 2
1
 Sebagian 0
 Tidak dapat
3 Potensial masalah untuk dicegah
Skala :
 Tinggi 3
2 1
 Cukup 1
 Rendah
4 Menonjolnya masalah
Skala :
 Masalah berat, harus segera 2
ditangani
1 1
 Ada masalah, tetapi tidak
perlu segera ditangani
0
 Masalah tidak dirasakan
Skoring :
1. Tentukan skor untuk setiap kriteria
2. Skor dibagi dengan angka tertinggi dan kalikanlah dengan bobot.
Skor
Angka tertinggi X Bobot
3. Jumlahkan skor untuk semua kriteria.
4. jumlah skor menentukan urutan nomor diagnosa keperawatan keluarga.
Catatan: Skoring dihitung bersama dengan keluarga

I. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penentuan prioritas


Dengan melihat kriteria yang pertama , yaitu sifatnya masalah , bobot yang lebih berat diberikan pada
tidak /kurang sehat karena yang pertama memerlukan tindakan segera dan biasanya didasari dan
dirasakan oleh keluarga.
Untuk kriteria kedua, yaitu untuk kemungkinan masalah dapat diubah perawat perlu memprhatikan
terjangkaunya faktor-faktor sebagai berikut:
 Pengetahuan yang ada sekarang , teknologi dan tindakan untuk menangani masalah.
 Sumber daya keluarga :dalam bentuk fisik, keuangan dan tenaga
 Sumber daya perawat :dalam bentuk pengetahuan, keterampilan dan waktu
 Sumber daya masyarakat :dalam bentuk fasilitas, organisasi dalam masyarakat :dalam
bentuk fasilitas,organisasi dalam masyarakat dan sokongan masyarakat.
Untuk kriteria ketiga, yaitu potensial masalah dapat dicegah, faktor-faktor yang perlu diperhatikan
adalah :
 Kepelikan dari masalah, yang berhubungan dengan penyakit atau masalah
 Lamanya masalah, yang berhubungan dengan jangka waktu masalah itu ada.
 Tindakan yang sedang dijalankan adalah tindakan-tindakan yang tepat dalam memperbaiki
masalah.
 Adanya kelompok “high risk” atau kelompok yang sangat peka menambah potensi untuk
mencegah masalah.
Untuk kriteria keempat, yaitu menonjolnya masalah perawat perlu menilai persepsi atau bagaimana
keluarga melihat masalah kesehatan tersebut.Nilai skore yang tertinggi yang terlebih dahulu dilakukan
intervensi keperawatan keluarga.

CONTOH FORMAT SKORING MASALAH KEPERAWATAN KELUARGA

Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran

Anda mungkin juga menyukai