Ra tetap terdapat dalam sistem biologis. Mine-Ral mikro mempunyai peranan esensial untuk
Kehidupan, kesehatan dan reproduksi. Kelom-Pok mineral mikro terdiri atas mineral Fe, Zn, Cu, Io,
Mn, Se (Santoso., dkk, 2008).
Mineral mikro dan makro di dalam alat pencernaan ternak dapat saling Berinteraksi positif atau
negatif dan faktor lainnya, misalnya asam fitat dan serat Kasar dapat menurunkan ketersediaan
mineral. Bioproses rumen meliputi Kecernaan serta penyerapan bahan pakan yang dimakan oleh
ternak. Oleh karena Itu, penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui seberapa besar ppengaru
Penambahan beberapa jenis mineral mikroorganik pada ransum kambing PE Terhadap kecernaan
bahan kering dan bahan organik (Ulya.M, 2018).
Unsur-Unsur mineral dalam tubuh terdiri dari mineral makro dan mineral mikro. Mineral Makro
merupakan komponen yang dibutuhkan dalam jumlah banyak untuk Membentuk komponen organ
dalam tubuh seperti kalsium (Ca), Fosfor (P),Magnesium (Mg), Sulfur (S), Sodium atau Natrium (Na),
dan Klorida (Cl). Sedangkan mikro mineral yang dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit umumnya
Pada jaringan dengan konsentrasi yang sangat kecil seperti Seng (Zn), Cuprum (Cu), Kromium (Cr),
dan Selenium (Se). Menyatakan Bahwa fungsi utama mineral pada ruminansia, yaitu mempengaruhi
simbiotik Mikroflora di saluran pencernaan (Georgievskii dkk., 1982).
Mineral mikro adalah Mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah 100 Mg atau kurang setiap
harinya (Agustian, L., dkk, 2009).
Tembaga (Cu) merupakan mineral mikro Karena keberadaannya dalam tubuh Sangat sedikit namun
diperlukan dalam Proses fisiologis (Arifin, Z., 2008).
Seng (Zn) ditemukan hampir dalam seluruh jaringan hewan. Seng lebihbanyak terakumulasi dalam
tulang dibanding dalam hati yang merupakan organ utama penyimpan mineral mikro.Jumlah
terbanyak terdapat dalam jaringan epidermal (kulit, rambut, dan bulu), dan sedikit dalam tulang,
otot, darah, dan enzim (Richards 1989; Puls 1994; Brown et al.2004).
Iodin (I) diperlukan tubuh untuk Membentuk tiroksin, suatu hormon dalam Kelenjar tiroid. Tiroksin
merupakan horMon utama yang dikeluarkan oleh kelenjar Tiroid. Setiap molekul tiroksin
menganDung empat atom iodin (Darmono 1995).Sebagian besar iodin diserap melalui ususHalus,
dan sebagian kecil langsung masuk Ke dalam saluran darah melalui dindingLambung. Sebagian iodin
masuk ke dalam Kelenjar tiroid, yang kadarnya 25 kali lebih Tinggi dibanding yang ada dalam darah
(Mills 1987). Namun bila jumlah yang Sedikit ini tidak terdapat dalam bahan Pakan maka ternak akan
kekurangan iodin.Lebih dari setengah iodin dalam tubuh terDapat pada kelenjar perisai (tiroid).
MeskiPun sebagian besar iodin tubuh terdapat Dalam kelenjar tiroid, iodin juga ditemukan Dalam
kelenjar ludah, lambung, usus halus, Kulit, rambut, kelenjar susu, plasenta, dan Ovarium (Puls 1994;
Stangl et al. 2000).
Seng merupakan mineral mikro esensial yang sangat diperlukan oleh tubuh, merupakan komponen
pada lebih dari 300 enzim dan protein. Absorpsi seng terjadi di usus halus,terutama pada bagian
proksimal jejunum.2,3 Defisiensi seng akan menimbulkan gejala klinis seperti retardasi
pertumbuhan, keterlambatan maturasi seksual, hipogonadisme, alopesia, akrodernatitis,
keterlambatan penyembuhan luka, defisiensi imun, gangguan perilaku, rabun senja, kehilangan rasa
kecap dan diare.(Arthana, W, d., dkk, 2005).
Besi merupakan salah satu mikro mineral penting bagi tubuh karena berfungsi Dalam pembentukan
sel darah merah. Bila kekurangan zat besi maka Seseorang akan mengalami anemia gizi besi,
termasuk masalah utama gizi Di Indonesia(Indra sari,. S, d, 2006).
Tubuh manusia memerlukan sejumlah Pangan dan nutrisi secara tetap, sesuai dengan Standar
kecukupan nutrisi, namun kebutuhan Tersebut tidak selalu dapat terpenuhi. Diperkirakan 44 macam
senyawa dan unsur Yang harus diperoleh dari makanan dengan Jumlah tertentu setiap harinya dan
22 Diantaranya merupakan nutrisi makro dan Mikro, seperti Fe, Zn, Cu, I dan Se (Bouis and Welch,
2010)
. Nutrisi mikro merupakan Komponen yang sangat diperlukan oleh Makhluk hidup di samping
karbohidrat, lemak, Protein, dan vitamin, karena nutrisi mikro Berperan dalam berbagai proses
fisiologis Manusia untuk membantu kerja enzim atau Pembentukan organ. Oleh karena itu
Kekurangan mineral mikro dapat menyebabkan Kelainan proses fisiologis atau disebut Penyakit
defisiensi/kekurangan nutrisi (Arifin, 2008).
Masalah kekurangan nutrisi mikro Khususnya kurang besi (Fe), seng (Zn), Yodium (I) dan selenium
(Se) menjadi isu yang Menarik akhir-akhir ini, karena diperkirakan Bahwa dari 6 miliar penduduk
dunia, 60-80% Adalah kekurangan Fe, lebih dari 30% adalah Kekurangan Zn, 30% adalah I
kekurangan dan Sekitar 15% adalah kekurangan Se (White and Broadley, 2005). Menurut WHO,
kekurangan Seng (Zn) dan besi (Fe) masing-masing Menempati peringkat kelima dan keenam
Diantara sepuluh faktor resiko kesehatan yang Paling penting di beberapa Negara Berpenghasilan
rendah (Anonim, 2009).Masalah nutrisi juga merupakan problem Di Indonesia. Pada tahun 2000,
masalah nutrisiMencapai 24,7% dan meningkat 28% pada
Tahun 2005. Masalah gizi kurang pada anak Biasanya disebabkan karena kekurangan Nutrisi mikro.
Hasil penelitian survey evaluasi Program GAKY (Gangguan Akibat Kurang Yodium) pada tahun 2003
menunjukkan Bahwa prevalensi GAKY mencapai 11,1% dan Menunjukkan bahwa 45% kecamatan di
Indonesia merupakan daerah endemik GAK(Sudirman, 2008). Hasil Kekurangan Zn juga Merupakan
masalah di Indonesia, penelitian di Bogor, NTB dan Jawa Tengah pada tahun 2001 menunjukkan
bahwa defisiensi Zn pada Bayi sebesar 6-78%, sedangkan penelitian Pada tahun 2002 di Bogor dan
tahun 1997 di NTT pada ibu hamil menunjukkan terjadi Defisiensi Zn sebesar 25% dan 72%
(Kurniawan A, 2007). Prevalensi anemia Kekurangan besi (AKB) untuk ibu hamil dan Perempuan
berusia 15-44 tahun berkurang dari 50,9% menjadi 40% dan dari 39,5% ke 27,9%Dari tahun 1995 ke
tahun 2001. Hal ini Diasumsikan disebabkan karena programSuplementasi zat besi untuk wanita
hamil danWanita usia reproduksi. Namun, untuk anak-Anak balita tingkat ADB meningkat dari 40%
(1995) menjadi 48,1% (2001), dan prevalensi Sangat tinggi (> 55%) terjadi pada aanak-anakKurang
dari 24 bulan. Tren ini ttampakny Berkorelasi dengan menurunnya kualitas Konsumsi pangan rumah
tangga, termasuk Rendahnya kualitas makanan tambahan untukAnak-anak (Atmarita, 2005).
Angka kecukupan nutrisi mikro bagi Manusia untuk dapat hidup sehat adalah Fe = 8-18 mg/hari, Zn =
8-11 mg/hari, I = 150 µg/hari, Se = 55 µg/hari, Mo = 48 µg/hari, Cr = 25-35 µg/hari dan Mn 1,8-2,3
µg/hari (Anonim, 2010). Bila jumlah yang diperlukan Tidak terpenuhi maka kesehatan yang optimal
Tidak dapat dicapai dan bila kekurangan Tersebut ringan, tidak akan dijumpai penyakit Defisiensi
yang nyata, tetapi akan timbul Konsekuensi fungsional yang lebih ringan dan Kadang-kadang tidak
disadari kalau hal Tersebut karena faktor nutrisi. Masalah kurang Nutrisi mikro juga dikenal dengan
masalah Kelaparan tidak kentara (hidden hunger), Karena umumnya masyarakat tidak Mengetahui
dengan jelas gejala yang terjadi (Syarief, 2004).
Besi (Fe) merupakan mikronutrien yang Esensial dalam memproduksi hemoglobin yang Berfungsi
dalam mengangkut oksigen dari Paru-paru ke jaringan tubuh, mengangkut Elektron dalam sel, dan
dalam mensintesis Enzim yang mengandung besi yang dibutuhkan Untuk menggunakan oksigen
selama Memproduksi energi seluler (Bothwell, et. Al., 1979 cit Gillespie, 1998).