MANUSKRIP
Oleh :
RASIDAH
NIM : 15.20.2580
MANUSKRIP
OLEH :
RASIDAH
NIM 15.20.2580
Oleh : Rasidah
NIM :15.20.2580
Telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing Skripsi Program Studi S1 Ilmu
Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Cahaya Bangsa Banjarmasin.
Pembimbing I
Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Program Studi S1 Ilmu Keperawatan
ABSTRAK
Latar belakang : Kecemasan adalah hal normal pada manusia, tetapi bagi beberapa individu
kecemasan dapat keluar kendali. Perasaan cemas yang dirasakan oleh pasien kanker ketika
menjalani kemoterapi dapat berdampak buruk pada proses pengobatan serta rehabilitasi secara
medis maupun psikologi. Kemoterapi bisa menimbulkan dampak fisiologis maupun psikologis.
Dampak tersebut sebagai efek dari perjalanan kanker atau efek samping dari kemoterapi.
Adapun dampak negatif psikologis lainnya adalah gangguan harga diri, seksualitas, dan
kesejahteraan pasien seperti kecemasan. Intervensi keperawatan dalam upaya menurunkan
tingkat kecemasan secara non-farmakologi adalah melalui terapi Spritual Emotional Fredom
Tehnique (SEFT). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah ada pengaruh terapi Spritual
Emotional Fredom Tehnique (SEFT) terhadap tingkat kecemasan pasien kemoterapi Di Ruang
Edelwis RSUD Ulin Banjarmasin Tahun 2019. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif
dengan menggunakan metode penelitian eksperimen dengan rancangan pre and posttest
control gruoup design. Sampel pada penelitian ini berjumlah 30 orang, 15 orang untuk
kelompok kontrol , dan 15 orang untuk kelompok intervensi di ruang Edelwis RSUD Ulin
Banjarmasin dengan pengambilan sampel random sampling. Hasil analisis Uji pada Wilcoxon
kelompok (O2-O4) yaitu tingkat kecemasan sesudah diberikan terapi SEFT yang dibandingkan
antara kelompok kontrol dan intervensi didapatkan ρ-value = (0,014) < α (0,05), sehingga
dapat ditarik kesimpulan ada pengaruh yang signifikan antara terapi SEFT terhadap tingkat
kecemasan pasien kemoterapi di RSUD Ulin Banjarmasin tahun 2019.
ABSTRACT
Background: Anxiety is normal in humans, but for some individuals anxiety can get out of
control. Feelings of anxiety felt by cancer patients when undergoing chemotherapy can
adversely affect the process of treatment and rehabilitation both medically and psychologically.
Chemotherapy can have physiological and psychological effects. These effects are the effects
of the course of cancer or side effects of chemotherapy. The other negative psychological
effects are disorders of self-esteem, sexuality, and patient welfare such as anxiety. Nursing
intervention in an effort to reduce the level of anxiety in a non-pharmacological manner is
through the Spiritual Emotional Fredom Tehnique (SEFT) therapy. The purpose of this study is
to determine the effect of Fredom Tehnique's Emotional Spiritual therapy (SEFT) on the
anxiety level of chemotherapy patients in the Edelwis Room in Ulin Hospital Banjarmasin in
1
2019. This research is a quantitative study using experimental research methods with pre and
posttest control group design. The sample in this study amounted to 30 people, 15 people for
the control group, and 15 people for the intervention group in the Edelwis Room of Ulin
Hospital Banjarmasin by random sampling. The results of the analysis of the test on the
Wilcoxon group (O2-O4) namely the level of anxiety after SEFT therapy compared with the
control group and the intervention was obtained (ρ-value = 0.014 <α (0.05), so that conclusions
can be drawn there is a significant effect between therapies SEFT on anxiety levels of
chemotherapy patients in Ulin Hospital Banjarmasin in 2019.
Keyword : Seft therapy, anxiey level, chemotherapy patient
Teknik sampling yang digunakan adalah Pada sampel berpasangan, yaitu kelompok
Probability sampling dengan metode simple O1-O2, O3-O4, maka uji yang digunakan
adalah uji Wilcoxon dengan pengambilan kecemasan sedang 4 orang
keputusan sign <0,05 maka H0 diterima, dan (26,6%),dan yang paling banyak
jika nilai sign > 0,05 maka H0 ditolak. berada pada kecemasan ringan 9 orang
(60%).
HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 2
Gambaran Umum Tempat Penelitian Distribusi Tingkat Kecemasan
Tempat yang digunakan dalam penelitian ini Responden Sesudah Diberikan Terapi
adalah Rumah Sakit Umum Daerah Ulin SEFT pada Kelompok Intervensi
Banjarmasin. RSUD Ulin Banjarmasin adalah Tingkat Post test
Rumah Sakit Umum Daerah dengan Kecemasan
Frekuensi Persentase %
klasifikasi Kelas A yang berada di kota Kecemasan 0 0
Banjarmasin Kalimantan Selatan yang berat
berfungsi sebagai Rumah Sakit yang Kecemasan 1 6,6
Sedang
memberikan pelayanan spesialis dan sub Kecemasan 8 53.4
spesialis, sebagai RSUD pusat rujukan Ringan
Tidak Ada 6 40
Provinsi Kalimantan Selatan, dan juga banyak Kecemasan
menerima rujukan dari provinsi Kalimantan Jumlah 15 100
Tengah, serta RSUD Ulin Banjarmasin Sumber : Data Primer, 2019
merupakan rumah sakit pendidikan bagi Tabel 2 menunjukkan tingkat
tenaga kesehatan dan juga sebagai lahan kecemasan responden sesudah
praktik untuk mahasiswa khususnya tenaga diberikan terapi SEFT pada kelompok
kesehatan. intervensi yaitu, terjadi penurunan ke
level tidak ada kecemasan sebanyak 6
1. Analisa Univariat orang (40%).
Tabel 1 Tabel 3
Distribusi Tingkat Kecemasan Responden Distribusi Tingkat Kecemasan Sebelum
Sebelum Diberikan Terapi SEFT pada Kelompok Intervensi Mendapatkan
Kelompok Intervensi Perlakuan Terapi SEFT yang di ukur
pada kelompok kontrol
Tingkat Pre test Tingkat Pre test
Kecemasan Kecemasan
Frekuensi Persentase % Frekuensi Persentase %
Kecemasan 2 13,4 Kecemasan 1 6,6
berat berat
Kecemasan 4 26,6 Kecemasan 5 33,4
Sedang Sedang
Kecemasan 9 60 Kecemasan 9 60
Ringan Ringan
Tidak Ada 0 0 Tidak Ada 0 0
Kecemasan Kecemasan
Jumlah 15 100 Jumlah 15 100
Sumber : Data Primer, 2019 Sumber : Data Primer, 2019
Tabel 3 menunjukkan tingkat
Tabel 1 menunjukkan tingkat
kecemasan responden sebelum
kecemasan responden sebelum
kelompok intervensi mendapatkan
diberikan terapi SEFT pada kelompok
perlakuan terapi SEFT yang di ukur
intervensi yaitu pasien mengalami
pada kelompok kontrol yaitu, level
kecemasan berat 2 orang (13,4%),
kecemasan ringan terbanyak sebanyak yang diukur antara kelompok kontrol
9 orang (60%) dan kelompok intervensi dengan hasil
Tabel 4 analisa mann whitney ρ-value =
Distribusi Frekuensi Tingkat (0,886) > α (0,05), artinya tidak ada
Kecemasan Sesudah Kelompok perbedaan antara kelompok kontrol
Intervensi mendapatkan perlakuan dan intervensi.
terapi SEFT yang di ukur pada
kelompok kontrol Tabel 6
Tingkat Post test Beda tingkat Kecemasan Sebelum dan
Kecemasan Frekuensi Persentase %
Sesudah Diberikan Terapi SEFT pada
Kecemasan 1 6,6
Berat
kelompok Intervensi yang Diukur pada
Kecemasan 5 33,4 Kelompok Kontrol
Sedang
Kecemasan 8 53,4
Ringan Kelompok Kontrol
Tidak Ada 1 6,6 Tingkat Kecemasan ϯ ϯ ρ
Kecemasan Berat 1 1
Jumlah 15 100 Sedang 5 5 0,317
Ringan 9 8
Sumber : Data Primer, 2019
Tidak ada kecemasan 0 1
Tabel 4 menunjukkan tingkat Jumlah 15 15
kecemasan responden sesudah α (0,05)
kelompok intervensi mendapatkan Sumber : Data Primer, 2019
KESIMPULAN Saran
Hasil penelitian dan pembahasan maka dapat Hasil dari kesimpulan maka dapat disarankan
di disimpulkan sebagai berikut: sebagai berikut :
a. Tingkat kecemasan sebelum perlakuan 1. Bagi Responden
terapi SEFT pada kelompok intervensi Penelitian ini berguna untuk menambah
yaitu pasien lebih banyak mengalami wawasan dan informasi yang dapat
kecemasan ringan 9 orang (60%). dibagikan untuk membantu menurunkan
b. Tingkat kecemasan sesudah perlakuan kecemasan para pasien yang menjalani
terapi SEFT pada kelompok intervensi kemoterapi, dan dapat digunakan sendiri
terdapat penurunan tingkat kecemasan dirumah untuk menurunkan tingkat
yaitu, pasien yang tidak mengalami kecemasan.
kecemasan sebanyak 6 orang (40%). 2. Bagi RSUD Ulin Banjarmasin
c. Tingkat kecemasan sebelum kelompok Diharapkan kepada pihak RSUD Ulin
intervensi mendapatkan perlakuan terapi Banjarmasin untuk dapat menjadikan
SEFT yang diukur pada kelompok kontrol terapi SEFT ini sebagai referensi tindakan
yaitu pasien lebih banyak mengalami asuhan keperawatan pada aspek terapi
tingkatan kecemasan ringan sebanyak 9 komplementer bagi pasien kanker yang
orang (60%). menjalani pengobatan kemoterapi untuk
d. Tingkat kecemasan setelah kelompok menurunkan tingkat kecemasan.
intervensi mendapatkan perlakuan terapi 3. Bagi Sekolah Tinggi Ilmu kesehatan
SEFT yang diukur pada kelompok kontrol Cahaya Bangsa Banjarmasin
yaitu pasien yang kecemasan ringan 8 Hasil penelitian ini dijadikan sebagai
orang (53,4%). referensi atau bahan pustaka, menambah
e. Ada perbedaan tingkat kecemasan sebelum pengetahuan bagi mahasiswa
dan sesudah diberikan terapi SEFT pada keperawatan yang dapat diaplikasikan
kelompok intervensi yang diukur pada melalui tindakan asuhan keperawatan
kelompok intervensi. (ρ-value = 0,003 < α pada aspek spitual dalam menurunkan
(0,05)). kecemasan.
DAFTAR PUSTAKA