Anda di halaman 1dari 8

BioLink : Jurnal Biologi Lingkungan, Industri dan Kesehatan, Vol.

6 (1) Agustus (2019)


ISSN: 2356- 458X (print) ISSN: 2550-1305 (online)
DOI: 10.31289/biolink.v6i1.2218

BioLink
Jurnal Biologi Lingkungan, Industri, Kesehatan
Available online http://ojs.uma.ac.id/index.php/biolink

UJI EFEKTIVITAS DAUN PANDAN WANGI (PANDANUS


AMARYLLIFOLIUS ROXB.) SEBAGAI ANTIBAKTERI
TERHADAP SALMONELLA TYPHI

EFFECTIVENESS TEST OF PANDANUS AMARYLLIFOLIUS ROXB LEAVES


EXTRACT AS ANTIBACTERIAL FOR SALMONELLA TYPHI

Priska Nancy Claudia Bali*, Ahmad Raif, Setia Budi Tarigan

Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Prima Indonesia,


Indonesia
Diterima : 29-01-19; Disetujui : 26-04-19: Diterbitkan : 12-08-19

*Corresponding author: E-mail: prskcld@gmail.com

Abstrak
Daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius roxb.) yang biasa digunakan sebagai bahan tambahan
pada makanan mempunyai kandungan senyawa yaitu flavonoid, alkaloid, saponin dan tanin yang
memiliki peran dalam aktivitas antibakteri. Penelitian ini dilakukan untuk menguji efektivitas
antibakteri pada tumbuhan daun pandan wangi terhadap bakteri patogen salah satunya Salmonella
typhi. Uji efektivitas antibakteri dari ekstrak etanol-etil asetat (1:1) daun pandan wangi ini
menggunakan metode difusi cakram (disk diffusion) dengan membuat konsentrasi ekstrak 25%, 50%,
75%, 100%. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa ekstrak daun pandan wangi
mempunyai efektivitas antibakteri terhadap bakteri Salmonella typhi dengan rata-rata diameter zona
hambat yang terjadi sebesar 11,6 mm; 14 mm; 14,3 mm; 15,3 mm; kontrol positif (Ciprofloxacin) 27
mm; dan kontrol negatif (aquadest) tidak memiliki nilai untuk dapat menghambat pertumbuhan
bakteri.

Kata Kunci: Pandanus Amaryllifolius Roxb, ekstrak, antibakteri, Salmonella typhi

Abstract
Pandanus amaryllifolius roxb leaves commonly used as food dditives which contain various compound
groups namely alkaloid, saponins, flavonoids and tannins that have a role in antibacterial activity. This
research is indicated to support the success of antibacterial in fragrant pandanus leaf plants against
Salmonella typhi, one of the pathogenic bacteria. The antibacterial effectiveness test of ethanol-ethyl
acetate extract (1: 1) of pandanus leaves which evaluated by the Kirby-bauer method and making the
extract concentrations of 25%, 50%, 75%, 100%. The results showed that pandanus leaves extract had
antibacterial effectiveness against Salmonella typhi with an average inhibition zone diameter of 11.6 mm;
14 mm; 14.3 mm; 15.3 mm; positive controls (Ciprofloxacin) 27 mm; and negative controls (aquadest)
didn’t produce the inhibition zone of Salmonella typhi.

Key Words: Pandanus Amaryllifolius Roxb, extract, antibacterial, Salmonella typhi

How to Cite: Bali, Priska, N.C., Raif, A., dan Tarigan, Setia. B.,, (2019). Uji Efektivitas Daun Pandan Wangi
(Pandanus amaryllifolius roxb.) sebagai Antibakteri Terhadap Salmonella typhi, BioLink: Jurnal Biologi
Lingkungan, Industri dan Kesehatan, Vol.6 (1): Hal. 65-72

65
Bali, Priska, N.C., Raif, A., dan Tarigan, Setia. B. Uji Efektivitas Daun Pandan Wangi (Pandanus
amaryllifolius roxb.) sebagai Antibakteri Terhadap Salmonella typhi
PENDAHULUAN menurunkan kadar glukosa darah dan
Penggunaan tumbuh-tumbuhan sebagai antioksidan, bersifat antibiotik,
sebagai obat dalam proses penyembuhan serta menyebabkan terjadinya efek
terhadap suatu penyakit adalah bentuk peningkatan kekebalan. (Prameswari dan
pengobatan yang tertua di dunia. Masing- Widjonarko, 2014).
masing budaya di dunia mempunyai Daun pandan wangi juga mempunyai
sistem pengobatan yang khas dalam hal beberapa aktivitas farmakologi
pengobatan tradisional dan di setiap berdasarkan bahan pelarut yang
daerah dijumpai berbagai macam jenis digunakan, yaitu sebagai antibakteri,
tumbuh-tumbuhan yang dapat antioksidan, antikanker, dan antidiabetik
dimanfaatkan sebagai bahan obat. Dalam (Prameswari dan Widjanarko, 2014). Dari
prediksi WHO (World Health hasil-hasil penelitian yang terdahulu telah
Organizations) pada tahun 1985 diketahui dilakukan terbukti bahwa penggunaan
bahwa sekitar 80% penduduk yang ada di pelarut dalam melakukan ekstraksi
dunia telah memanfaatkan berbagai senyawa berpotensi dalam mempengaruhi
tumbuhan obat (herbal medicine, potensi terapi yang terjadi.
phytomedicine, phytotherapy, atau Terdapatnya kandungan senyawa
botanical medicine) dalam hal memelihara flavonoid, saponin, tanin, polifenol, dan zat
kesehatan primernya (Dorly, 2005). warna menjadi faktor penting dalam
Daun pandan wangi dikenal sebagai proses penghambatan pertumbuhan
tanaman yang sering dimanfaatkan bakteri (Rumouw, 2017).
sebagai tambahan bahan makanan, Penelitian ini dilakukan bertujuan
pewarna dan juga dapat memberi aroma untuk menguji efektivitas antibakteri
pada makanan. (Faras et al, 2014). Selain dalam penggunaan ekstrak etanol-etil
sebagai tambahan bahan makanan, daun asetat (1:1) pada daun pandan wangi
pandan wangi (Pandanus amaryllifolius (Pandanus amaryllifolius roxb.) terhadap
roxb.) diketahui memiliki kandungan bakteri patogen Salmonella typhi serta
senyawa yang terdapat didalamnya yang konsentrasi yang dapat menghambat
diduga memiliki potensi efektifitas terjadinya pertumbuhan terhadap bakteri
antibakteri diantaranya yaitu senyawa tersebut. Hasil penelitian ini diharapkan
flavonoida, alkaloid, saponin (Sukandar, dasar dalam upaya pengembangan daun
2008).. Kandungan senyawa kimia pandan wangi sebagai alternatif
tersebut dinilai dapat menghambat pengobatan herbal pada infeksi yang
pertumbuhan kanker, mikroba, terjadi yang disebabkan oleh bakteri.
66
BioLink: Jurnal Biologi Lingkungan, Industri dan Kesehatan, Vol.6 (1) (2019): hal. 65-72

METODE PENELITIAN Prosedur penelitian :


Penelitian ini merupakan jenis 1. Persiapan Alat
penelitian eksperimen laboratorium Alat-alat yang akan digunakan dalam
dengan metode difusi cakram. Sampel penelitian disterilisasi di autoklaf dengan
pada penelitian ini menggunakan daun suhu 121oC pada tekanan 1 atm dalam
pandan wangi, dan bakteri Salmonella waktu 15 menit.
typhi. Metode pengumpulan data 2. Pembuatan Ekstrak Daun Pandan Wangi
dilakukan dengan cara random sampling. Pembuatan ekstrak menggunakan
Penelitian ini menggunakan ekstrak dari daun pandan wangi. Daun yang telah
tanaman daun pandan wangi yang diberi dipetik dicuci dengan air yang mengalir
pelarut etanol-etil asetat (1:1). Untuk hingga bersih, lalu diletakan pada suhu
menentukan perbandingan jumlah dari kamar dan tidak boleh terkena sinar
bakteri yang hidup dilakukan pengukuran matahari, dibiarkan selama seminggu
secara visual atau dilihat menggunakan hingga daun mengering dan mudah
jangka sorong. hancur lalu dihaluskan menggunakan
Alat yang digunakan yaitu, lampu blender. Bubuk daun pandan wangi
spiritus, kertas saring, gelas kimia, cawan kemudian di timbang sebanyak 500 gr,
petri, tabung reaksi, pipet tetes, rak kemudian dimasukkan kedalam wadah
tabung reaksi, hotplate stirrer, inkubator, lalu ditambahkan larutan etil asetat
kertas cakram, labu ukur, oven, blender, sebanyak 2,5 liter dan larutan etanol 96%
jangka sorong, beaker glass, batang sebanyak 2,5 liter dengan perbandingan
pengaduk, pinset, cotton swab, neraca (1:1). Kemudian diaduk selama 30 menit
digital, rotary evaporator. Bahan yang untuk mencapai kondisi homogen.
digunakan dalam penelitian ini meliputi Selanjutnya larutan tersebut di maserasi
daun pandan wangi (Pandanus selama 3-5 hari pada suhu kamar dengan
amaryllifolius roxb.), bakteri Salmonella setiap harinya diaduk selama 30 menit.
typhi, Nutrient Broth (NB), Muller Hinton Setelah 3-5 hari dilakukan filtrasi pada
Agar (MHA), etanol 96%, etil asetat, larutan dengan menggunakan penyaring.
aquadest, antibiotik ciprofloxacin (sebagai Hasil penyaringan dipekatkan dengan
kontrol positif), spiritus, plastic wrap, menggunakan alat rotary evaporator
aluminium dengan suhu 50oC sampai ekstrak
mengental.
3. Pembuatan Larutan Uji Berbagai
Konsentrasi

67
Bali, Priska, N.C., Raif, A., dan Tarigan, Setia. B. Uji Efektivitas Daun Pandan Wangi (Pandanus
amaryllifolius roxb.) sebagai Antibakteri Terhadap Salmonella typhi
Hasil ekstraksi daun pandan wangi dalam autoklaf dalam waktu 15 menit
kemudian dibuat larutan sesuai dengan pada suhu 121oC. Kemudian media
konsentrasi yang akan dipakai. Tiap dituangkan dalam cawan petri yang akan
konsentrasi yang akan digunakan adalah digunakan. Tunggu hingga menjadi padat.
100%, 75%, 50%, dan 25% (Sogandi et al, Cawan petri yang berisi media dibungkus
2017). Aquadest digunakan sebagai kemudian di simpan dalam lemari
kontrol negatif, antibiotik ciprofloxacin pendingin.
sebagai kontrol positif.
5. Pembuatan Media Nutrient Broth (NB)
100% =
Media NB ditimbang sebanyak 8 gr
= 10 g ekstrak (murni) kemudian dilarutkan dengan 100 ml
75% = aquadest, lalu dipanaskan menggunakan

= 7,5 g ekstrak larutkan hotplate stirrer hingga semua terlarut.


dengan 10 mL aquadest Setelah itu, bahan yang telah homogen
50% =
selanjutnya dibungkus menggunakan

= 5 g ekstrak larutkan kertas aluminium foil lalu disterilkan


dengan 10 mL aquadest dalam autoklaf selama 15 menit pada suhu
25% =
121oC.

= 2,5 g ekstrak larutkan


dengan 10 mL aquadest 6. Pembuatan Suspensi Salmonella typhi
K(+) = Cakram antibiotik Pembuatan suspensi dari bakteri
ciprofloxacin
K(-) = Cakram yang dicelupkan Salmonella typhi dengan cara dibiakkan
ke dalam aquadest pada media NB selama 24 jam. Koloni
Salmonella typhi diambil satu ose lalu
4. Pembuatan Media Muller Hinton Agar
dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang
(MHA)
sudah berisi aquadest steril. Koloni bakteri
Media MHA ditimbang sebanyak 34
kemudian dikocok sampai koloni tersebut
gr kemudian dimasukkan ke dalam
halus dan tercampur dengan suspensi
erlenmeyer 1000 ml, dilarutkan dengan
media hingga terlihat adanya kekeruhan.
200 ml aquadest yang steril, dipanaskan
Kemudian setarakan dengan standar
menggunakan hotplate stirrer hingga
McFarland (McF) 0,5.
semua terlarut. Setelah itu, media MHA
yang dibuat dalam erlenmeyer ditutup 7. Uji Sensitivitas Antimikrobial Ekstrak
mulut gelasnya dengan menggunakan Daun Pandan Wangi
kertas aluminium foil lalu disterilkan
68
BioLink: Jurnal Biologi Lingkungan, Industri dan Kesehatan, Vol.6 (1) (2019): hal. 65-72

Uji antimikrobial menggunakan 9. Metode Penelitian


metode difusi cakram. Masing-masing Penelitian ini menggunakan uji
cawan petri yang berisi media MHA yang metode difusi cakram dengan beberapa
sudah disterilkan di swab dengan konsentrasi dari ekstrak daun pandan
mengguanakan cotton swab yang wangi (100%, 75%, 50%, dan 25%),
dicelupkan ke dalam suspensi bakteri kontrol negatif (aquadest) dan kontrol
yang berada dalam media NB. Lalu positif (ciprofloxacin) dengan perlakuan
sebarkan atau ratakan sampai suspensi yang diberikan sebanyak 3 kali
bakteri merata di keseluruhan permukaan pengulangan.
media. Selanjutnya diletakkan diatas 10. Analisa Data
media yang telah dibagi dalam 2 bagian Data hasil penelitian dihitung secara
dengan konsentrasi masing-masing manual, kemudian data yang telah diolah
sampel 100%, 75%, 50%, 25% dengan tersebut disajikan ke dalam bentuk tabel.
volume 20 l. Pada MHA lain diletakkan
cakram yang berisi kontrol negatif HASIL DAN PEMBAHASAN
(aquadest) dan kontrol positif Efektivitas antibakteri ekstrak daun
(ciprofloxacin). Kemudian media pandan wangi (Pandanus amaryllifolius
diinkubasi dalam suhu 37oC selama ±48 roxb.) terhadap pertumbuhan Salmonella
jam lalu diamati pertumbuhan bakteri typhi dengan menggunakan uji sensivitas
serta zona hambat yang terjadi. Zona ditunjukkan dengan adanya aktivitas zona
hambat yang terbentuk diukur hambat atau disebut juga zona bening
menggunakan jangka sorong. disekitar kertas cakram. Diameter zona
8. Parameter Penelitian hambat diukur menggunakan alat jangka
Parameter yang diamati adalah sorong. Hasil penelitian dengan
diameter dari zona hambat yang menggunakan konsentrasi 100%, 75%,
terbentuk. 50%, 25% didapatkan zona hambat
seperti yang tertera dalam Tabel berikut :
Tabel 1. Hasil Diameter Zona Hambat dari Ekstrak Daun Pandan Wangi (Pandanus amaryllifolius roxb.)
sebagai Antibakteri terhadap Salmonella typhi dalam mm
Diameter Zona Hambat (mm)
Percobaan Konsentrasi Ekstrak Daun Pandan Wangi
K (+) K (-)
100% 75% 50% 25%
I 17 16 15 13
II 16 15 15 12
III 13 12 12 10 0 27
Rata-rata 15,3 14,3 14 11,6
K(-) : Aquadest
K(+) : Ciprofloxacin

69
Bali, Priska, N.C., Raif, A., dan Tarigan, Setia. B. Uji Efektivitas Daun Pandan Wangi (Pandanus
amaryllifolius roxb.) sebagai Antibakteri Terhadap Salmonella typhi
Berdasarkan tabel diatas dapat
dilihat bahwa hasil penelitian yang
dilakukan dengan menggunakan ekstrak
daun pandan wangi (Pandanus
amaryllifolius roxb.) dengan pelarut
aquadest sebagai antibakteri terhadap
bakteri Salmonella typhi pada konsentrasi
100%, 75%, 50%, 25% dengan rata-rata
diameter zona hambat dari 3 kali
pengulangan, secara berturut-turut yaitu:
15,3 mm; 14,3 mm; 14 mm; 11,6 mm.
Kontrol positif (ciprofloxacin), dan kontrol
negatif (aquadest) membentuk zona
hambat sebesar 27 mm; dan 0 mm yang Gambar 2. Zona hambat jamur
ditunjukkan dalam gambar diagram
Penelitian ini merupakan uji
berikut ini:
eksperimen laboratorium guna
mengetahui ada tidaknya daya hambat
yang dapat dinyatakan sebagai zona
hambat dari ekstrak daun pandan wangi
(Pandanus amaryllifolius roxb.) terhadap
bakteri Salmonella typhi. Zona hambat
adalah zona bening yang terdapat
disekitar media yang telah diinokulasi
bakteri. Aktivitas anti bakteri yang berupa
zona bening ditimbulkan dari pemberian
ekstrak dari tanaman daun pandan wangi
(Pandanus amaryllifolius roxb.) terhadap
bakteri Salmonella typhi yang disebabkan
adanya kandungan senyawa-senyawa
kimia yang terdapat didalamnya. Senyawa
kimia tersebut yaitu flavonoid, alkaloid,
Gambar 1. Rata-rata zona hambat yang
dibentuk oleh ekstrak daun pandan wangi, polifenol, tanin, dan zat warna yang
ciprofloxacin dan aquadest. memiliki manfaat sebagai antibakteri.

70
BioLink: Jurnal Biologi Lingkungan, Industri dan Kesehatan, Vol.6 (1) (2019): hal. 65-72

Hasil penelitian berdasarkan menghambat proses pertumbuhan bakteri.


klasifikasi zona hambat Greenwood, (Bansode dan Chavan, 2012) (Rinawati,
didapatkan bahwa ekstrak daun pandan 2010). Sifat sitotoksik yang dimiliki oleh
wangi mempunyai efektifitas antibakteri saponin memampukan senyawa ini dalam
terhadap bakteri pathogen Salmonella hal mempengaruhi permeabilitas dari
typhi pada konsentrasi 100%, 75%, 50%, membran sitoplasma sehingga sel mikroba
25% dengan rata-rata diameter zona lisis. (Ariana, D. 2017).
hambat adalah sebesar 15,3 mm; 14,3 Hasil penelitian sebelumnya
mm; 14 mm; 11,6 mm. Daya hambat yang menunjukkan bahwa konsentrasi dari zat
dimiliki ekstrak daun pandan wangi yang diberikan merupakan faktor penting
(Pandanus amaryllifolius roxb.) terhadap yang dapat mempengaruhi efektivitas
Salmonella typhi pada konsentrasi 100% suatu zat. Semakin tinggi konsentrasi dari
tergolong dalam kategori sedang, 75% ekstrak tanaman daun pandan wangi, dan
lemah, 50% lemah dan 25% lemah. semakin tinggi kandungan bahan aktif
Kontrol positif (Ciprofloxacin) pada yang berfungsi sebagai antimikroba, maka
Salmonella typhi tergolong dalam kategori kemampuan untuk menghambat
kuat dengan nilai 27 mm, sedangkan pertumbuhan bakteri juga semakin besar.
kontrol negatif (aquadest) tidak memiliki (Mardiyaningsih, 2014).
nilai untuk dapat menghambat
pertumbuhan bakteri. SIMPULAN
Ekstrak daun pandan wangi
Daun pandan wangi terbukti
(Pandanus amaryllifolius roxb.) memiliki
mempunyai beberapa aktivitas pada
efektivitas antibakteri terhadap
farmakologi yaitu sebagai antibakteri,
pertumbuhan bakteri Salmonella typhi
antidiabetes, antioksidan, dan juga
pada konsentrasi 100%, 75%, 50%, dan
antikanker. Hal itu bisa dibedakan
25%. Rata-rata efek hambat yang paling
berdasarkan ekstrak pelarutnya. Selain itu
besar terdapat pada konsentrasi 100%.
berbagai senyawa yang terkandung dalam
daun pandan wangi (Pandanus UCAPAN TERIMA KASIH
amaryllifolius roxb.) memiliki peran Penulis mengucapkan banyak
tersendiri terhadap beberapa aktivitas terimakasih kepada dr. Setia Budi Tarigan,
tersebut. (Islamiaty, 2018) Sp.S selaku dosen pembimbing yang sudah
Flavonoid merusak membran sel membantu mengarahkan selama
sampai tidak dapat terperbaiki dan penelitian serta dr. Ahmad Raif, M.Med.Ed
mendenaturasi protein sehingga selaku dosen penguji yang dalam hal ini
71
Bali, Priska, N.C., Raif, A., dan Tarigan, Setia. B. Uji Efektivitas Daun Pandan Wangi (Pandanus
amaryllifolius roxb.) sebagai Antibakteri Terhadap Salmonella typhi
telah membantu memberi saran dan M.D., B. D. S. and C. (2012). Studies on
antimicrobial activity and phytochemical
masukkan yang baik dalam tugas jurnal analysis of citrus fruit juices against
selected enteric pathogens. International
ini. Research Journal of Pharmacy, 3(11), 122–126.
Prameswari, O. M., & Widjanarko, S. B. (2014).
The Effect of Water Extract of Pandan
DAFTAR PUSTAKA
Wangi Leaf to Decrease Blood Glucose
Ariana, D. (2017). Pengaruh Perasan Daun Pandan Levels and Pancreas Histopathology at
Wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb) Diabetes Mellitus Rats. Jurnal Pangan Dan
Terhadap Shigella dysentriae. The Journal of Agroindustri, 2(2), 16–27.
Muhammadiyah Medical Laboratory Purwanti, N. U., Luliana, S., & Sari, N. (2018).
Technologist, 1(1), 67. PENGARUH CARA PENGERINGAN
https://doi.org/10.30651/jmlt.v1i1.1010 SIMPLISIA DAUN PANDAN ( Pandanus
Dorly. (2005). Potensi tumbuhan obat indonesia amaryllifolius ) TERHADAP AKTIVITAS
dalam pengembangan industri PENANGKAL. 1(2), 63–72.
agromedisin. Makalah Pribadi Sekolah Rinawati, N. D. (2010). Daya Antibakteri
Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor, 1–10. Tumbuhan Majapahit ( Crescentia cujete L
Faras, A. F., Wadkar, S. S., & Ghosh, J. S. (2014). .) Terhadap Bakteri Vibrio alginolyticus.
Effect of leaf extract of pandanus Surabaya, 1–13.
amaryllifolius (Roxb.) on growth of https://doi.org/10.1017/S0959270900003142
Escherichia coli and Micrococcus Rumouw, D. (2017). IDENTIFIKASI DAN
(Staphylococcus) aureus. International Food ANALISIS KANDUNGAN FITOKIMIA
Research Journal, 21(1), 421–423. TUMBUHAN SEKITAR KAWASAN HUTAN
Islamiaty, R. R., Halimah, E., Farmasi, F., LINDUNG SAHEDARUMAN ( Identification
Padjadjaran, U., Gamma, S., & Beta, S. and Analysis of Natural Product Fitokimia
(2018). Farmaka Farmaka. 16, 222–230. Content the Drugs Use of the Community
Mardiyaningsih, A., & Aini, R. (2014). Around the Forest Protected Area
Pengembangan Potensi Ekstrak Daun Sahendaruman ). 4(November).
Pandan ( Pandanus amaryllifolius Roxb ) Sukandar, D., Hermanto, S., & Lestari, E. (2008).
Sebagai Agen Antibakteri Development Of Uji Toksisitas Ekstrak Daun Pandan Wangi
Pandanus amaryllifolius Roxb Leaves (Pandanus amaryllifolius Roxb.) Dengan
Extract As Antibacterial Agent. Jurnal Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT).
Kesehatan, volume 4(2), 185–192. Jurnal Kimia VALENSI, 1(2).
https://doi.org/10.1016/j.theochem.2009.04. https://doi.org/10.15408/jkv.v1i2.217
025

72

Anda mungkin juga menyukai