NIM : 030519465
Skor
No Tugas Tutorial
Maksimal
1 Jelaskan faktor yang mempengaruhi pergeseran kurva penawaran 25
uang!
1. Kurva penawaran adalah penggambaran dari hukum penawaran dimana hukum penawaran menyebutkan jika
harga jual suatu barang tinggi maka jumlah barang yang ditawarkan akan lebih tinggi. Kurva penawaran dapat
bergeser. Beberapa faktor yang menyebabkan kurva penawaran bergeser diantaranya adalah :
Harga sumberdaya yang ada
Contohnya adalah harga benang pembuat kain yang terjadi peningkatan namun produsen ingin menjual
kain dengan tingkat harga yang sama,maka produsen akan membeli dengan kuantitas yang lebih sedikit
sehingga jumlah kain yang di hasilkan akan berkurang pada tinkat harga yang sama,begirupun sebaliknya.
Teknologi
Teknologi yang semakin canggih akan membuat proses produksi menjadi lebih efisien sehingga biaya
produksi akan turun. Biaya ini dapat digunakan untuk meningkatkan jumlah barang yang produksi.seperti
industri textile yang suadah menggunakan mesin terbaru akan semakin meningkatkan kuntitas barang yang
dihasilkannya. Penggunaan internet sebagai media promosi jg akan meningkatkan penawaran karena dapat
menjual dengan cara online shoping. Sehingga kurva permintaan akan bergaser ke kanan.
Banyaknya penjual
Semakin banyaknya penjual atau produsen akan menyebabkan bertambahnya jumlah barang yang
ditawarkan dipasar, begitu jg terjadi bila jumlah pedagang turun maka kemungkinan akan terjadi
penurunan jumlah barang di pasar.sehingga akan mengakibatkan pergeseran kurva penawaran.
Nama : Panji Ramadon
NIM : 030519465
Kebijakan Pemerintah
Kebijakan pemerintah akan menyebabkan pergeseran kurva penawaran.seperti kebijakan price floor maka
kurva penawaran akan bergerak ke kanan,karena produsen berhak menentukan harga yang lebih tinggi
sehingga produsen berasumsi akan mendapat keuntungan yang lebih besar,sehingga merekan akan
meningkatkan jumlah barang yang ada di pasar.
inflationary gap dan deflationary gap dapat kita terjemahkan dengan celah inflasi dan celah deflasi, dalam
menunjukkan besarnya penyimpangan tersebut. Semakin besar angka inflationary gapnya akan berarti semakin
besar over employmentnya. Dan semakin besar angka deflationary gapnya berarti semakin jauh tingkat
employment berada dibawah tingkat full employment, yang dengan perkataan lain, semakin besar tingkat
pengangguran yang terjadi.
Inflationary gap adalah besarnya perbedaan antara jumlah investasi yang terjadi dengan besarnya full
employment saving ( saving pada tingkat full employment), dimana besarnya investasi tersebut melebihi
besarnya full employment saving.
Deflationary gap ialah angka yang menunjukkan besarnya perbedaan antara investasi yang terjadi dengan full
employment saving dimana besarnya investasi tersebut lebih kecil dibandingkan dengan full employment
saving.
Inflationary Gap (IG) terjadi jika Investasi nyata lebih besar daripada Full Employment (FE) Saving, atau
merupakan besarnya perbedaan antara jumlah Investasi yang terjadi dengan besarnya Saving pada tingkat
FE (I>S).
(Jika IG naik, maka overemployment juga naik).
Kebijakan yang harus dilakukan pemerintah jika hal ini terjadi adalah dengan melakukan kebijakan Fiskal
dan moneter yang dilakukan oleh Menteri Keuangan dan Ketua BAPPENAS yaitu
Namun jika IG terus berlanjut dalam jangka waktu yang lama maka akan mengakibatkan tingkat
kepercayaan masyarakat menurun sehingga terjadi Krisis Moneter (Krisis Dimensi), dan berdampak pada
pertukaran Rupiah terhadap Kurs Valuta Asing menjadi menurun dan mengakibatkan exses negatif yang
bahkan hal yang paling buruk adalah terjadi Collaps
Nama : Panji Ramadon
NIM : 030519465
Deflationary Gap (DG) terjadi jika I nyata lebih kecil daripada Saving pada keadaan Full Employment FE
(I<S). (Jika DG semakin besar, maka semakin jauh tingkat employment berada di bawah tingkat FE).
Kebijakan yang harus dilakukan pemerintah jika hal ini terjadi adalah dengan melakukan kebijakan Fiskal
dari sisi pengeluaran (Government Expenditure) yaitu dengan menurunkan pajak dan bunga bank Dengan
menaikkan tingkat bunga Diskonto baik tabungan, giro.
3. Kebijakan moneter yang stabil dan berdampak baik pada kondisi ekonomi negara merupakan salah satu tujuan
yang harus dicapai. Untuk mengetahui kestabilan keuangan dan keberhasilan dalam melaksanakan kebijakan
tersebut, ada beberapa hal yang perlu disediakan untuk mengukur keberhasilan tujuan kebijakan tersebut.
Beberapa Instrumen kebijakan moneter tersebut antara lain:
4. Secara spesifik, Taylor (1995), menyatakan bahwa mekanisme transmisi kebijakan moneter adalah “the process
through which monetary policy decisions are transmitted into changes in real GDP and inflation”
Menurut Taylor mekanisme transmisi kebijakan moneter merupakan (channels) yang dilalui oleh suatu
kebijakan moneter hingga dapat mempengaruhi tujuan akhir kebijakan moneter (Hardianto, 2004:1).
Mekanisme transmisi kebijakan moneter yang standar dimulai dari Tindakan Bank Sentral melalui perubahan
(shock) instrumen kebijakan moneter.Tindakan ini kemudian mempengaruhi sasaran operasional (operational
target) dan sasaran antara (intermediate target) yang pada akhirnya mempengaruhi tujuan akhir kebijakan
moneter (final target). mekanisme transmisi kebijakan moneter memberikan penjelasan mengenai bagaimana
perubahan (shock) instrumen kebijakan moneter dapat mempengaruhi variabel makroekonomi lainnya hingga
terwujudnya sasaran akhir kebijakan moneter.
Nama : Panji Ramadon
NIM : 030519465
Sumber :