Anda di halaman 1dari 5

Nama : Panji Ramadon

NIM : 030519465

TUGAS TUTORIAL KE-3


PROGRAM STUDI MANAJEMEN

Nama Mata Kuliah : Analisis Kasus Bisnis


Kode Mata Kuliah : EKMA 4478
Jumlah sks : 3 sks

Skor Sumber Tugas


No Tugas Tutorial
Maksimal Tutorial
PT. UNICLEAN 100 Modul 7 buku
BMP

PT. Uniclean adalah perusahaan yang memproduksi


berbagai macam produk kecantikan seperti shampoo,
sabun mandi, pasta gigi, hand and body lotion serta
berbagai jenis produk lainnya. Perusahaan berdiri sejak
tahun 1995 dengan produk utamanya saat itu adalah
sabun mandi merek Lembut. Seiring dengan pesatnya
permintaan konsumen, perusahaan mulai memproduksi
produk-produk lainnya yaitu shampoo merek Dimensi,
pasta gigi merek Putihdent, dan hand and body lotion
merek Marini. Jangka waktu lima belas tahun sejak
berdiri, PT. Uniclean mampu membuktikan sebagai
perusahaan yang dapat bertahan di tengah badai krisis
ekonomi dan keuangan yang sempat melanda Indonesia
di tahun 1998 dan 2008.

Pada tahun 2008, tiga belas tahun setelah perusahaan


berdiri, pihak manajemen berencana untuk
mengembangkan satu produk perawatan wajah khusus
wanita di atas usia 30 tahun karena pihak manajemen
mulai membaca keinginan sebagian besar wanita
Indonesia yang semakin peduli pada kecantikan wajah.
Produk baru tersebut direncanakan akan diluncurkan
pada tahun 2010, dua tahun sejak ide awal produk
ditemukan. Tuan Henri Kusno sebagai presiden direktur
PT. Uniclean menunjuk Tuan Adi Mulya selaku manajer
pemasaran untuk membentuk tim yang akan
merumuskan dan akhirnya memproduksi produk yang
dimaksud. Sebagai langkah awal, Tuan Adi Mulya
membentuk satu tim lintas divisi. Tim tersebut terdiri
Nama : Panji Ramadon
NIM : 030519465

dari beberapa orang dari divisi marketing, divisi


Research & Development, divisi finansial, serta divisi
operasi. Hasil pertemuan awal tim tersebut
menunjukkan bahwa langkah pertama yang harus
dilakukan adalah melakukan survei keinginan
konsumen. Tim akan mengadakan riset mengenai
keinginan konsumen mengenai produk perawatan wajah
yang aman. Survei dilakukan di lima kota besar di
Indonesia yaitu Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya,
dan Medan. Survei dilakukan pada wanita diatas usia 30
tahun yang diharapkan menjadi target pasar utama
produk yang akan dikembangkan. Survei dilakukan
selama enam bulan dan hasil survei menunjukkan
bahwa konsumen menginginkan produk yang murah,
sehat, aman untuk daerah tropis, serta ampuh mengatasi
keluhan wanita di usia tersebut, yaitu mampu
menghilangkan noda hitam dan kerut di wajah. Hasil
survei tersebut langsung ditindaklanjuti oleh divisi
Research and Development dengan mengembangkan
formula sesuai dengan yang diinginkan konsumen.
Setelah dilakukan berbagai macam percobaan dan uji
laboratorium, divisi Research and Development
akhirnya dapat mengembangkan satu produk yang
berkualitas, aman, dan sesuai untuk daerah tropis.

Divisi marketing selaku divisi yang cukup berperan


dalam keberhasilan produk di pasar harus dapat
menentukan harga yang sesuai, kemasan, serta strategi
promosi yang dapat dilakukan. Produk yang baru
tersebut diberi merek Maxwhite agar mudah diingat
konsumen serta memberi kesan lebih eksklusif. Tepat
pada awal tahun 2010, Maxwhite resmi diluncurkan di
pasaran dengan wilayah pemasaran utama meliputi
pulau Jawa, Bali, dan Sumatera. Pertumbuhan penjualan
yang masih lambat di awal-awal penjualan produk
merupakan tantangan utama yang harus dihadapi pihak
manajemen. Agar Maxwhite dapat menarik minat
konsumen yang peka terhadap harga, maka dilakukan
strategi pemasaran yang memfokuskan pada kemasan
dan harga yang terjangkau. Produk dibuat dalam dua
macam kemasan, yaitu kemasan kecil seberat 5 gram
dan kemasan besar seberat 15 gram. Untuk menerobos
pasar dan untuk memperoleh pangsa pasar yang besar,
divisi pemasaran melakukan strategi lebih
Nama : Panji Ramadon
NIM : 030519465

memperkenalkan kemasan kecil dengan harga per unit


yang murah diiringi dengan tingkat promosi yang tinggi.
Survei pasar menunjukkan saat ini beberapa kategori
perusahaan juga menawarkan produk yang sama.
Promosi gencar dilakukan pada stasiun-stasiun televisi
swasta serta beberapa majalah dan tabloid wanita untuk
menghadapi persaingan yang kuat. Kemasan 5 gram
dibuat dengan pertimbangan bahwa kemasan tersebut
cukup untuk digunakan selama satu bulan, sehingga
lebih ekonomis. Promosi gencar dilakukan untuk
memperkenalkan produk Maxwhite dengan harga murah
dan pas untuk penggunaan selama satu bulan.

PERTANYAAN:
Jelaskan segementasi apakah yang dipilih oleh PT.
Uniclean untuk produk Maxwhite! Jelaskan jawaban
Saudara!
* coret yang tidak sesuai
Jawab :
Melengkapi uraian dalam BMP Manajemen Pemasaran (EKMA 4216), dalam modul ini kami
akan menjelaskan lebih rinci beberapa variabel yang dapat digunakan dalam melakukan
segmentasi demografis, yakni variabel-variabel usia, gender (jenis kelamin), penghasilan, suku,
ras atau agama.
 Usia
Biasanya penduduk digolongkan menurut usia anak-anak, remaja, dewasa, dan orang tua.
Namun, penggolongan ini masih dianggap terlalu luas. Anak-anak masih dapat dibagi lagi ke
dalam anak-anak balita dan anak-anak yang duduk di sekolah dasar. Masing-masing
kelompok, mempunyai karakteristik yang berbeda-beda sehingga dalam menyusun program
pemasaran, perusahaan harus jeli melihat perbedaan usia ini. Perusahaan susu bubuk
membagi segmen produknya menjadi beberapa segmen misalnya usia 0-6 bulam, usia 1
tahun, 1-3 tahun, di atas 6 tahun, dewasa dan manula.

 Gender (Jenis Kelamin)


Segmentasi berdasarkan jenis kelamin sudah lama diterapkan dalam praktik pemasaran,
misalnya dalam melakukan segmentasi produk pakaian, sepatu, majalah, kosmetik dan
sebagainya. Kita mengenal majalah Femina yang ditujukan untuk wanita dewasa. Majalah
Gadis untuk remaja, Majalah Matra untuk pria dewasa. Produk deodoran dan parfumjuga
Nama : Panji Ramadon
NIM : 030519465

dibedakan berdasarkan jenis kelamin. Tidak semua produk dapat dibedakan dengan variabel
gender atau jenis kelamin, misalnya buku pelajaran sekolah, televisi, dan sebagainya.

 Penghasilan
Para pemasar perlu memperhatikan aspek penghasilan dalam merancang program
pemasarannya. Untuk beberapa kasus, variabel penghasilan relevan dalam membedakan
kelompok masyarakat. Pemasar dapat menentukan apakah ingin memasarkan produk untuk
masyarakat berpenghasilan tinggi, menengah atau bawah. Toyota memproduksi mobil merek
Lexus dan Alphard untuk yang berpendapatan tinggi. Selain itu Toyota juga memproduksi
mobil merek Vios untuk yang berpenghasilan menengah.

 Daur Hidup Keluarga (Family Life Cycle)


Dalam segmentasi berdasarkan variabel daur hidup keluarga, masyarakat dikelompokkan
menurut tahapan yang dicapai seseorang dalam “life cycle” atau daur hidup keluarganya.
Misalnya, tahap bujangan (single), baru menikah, tetapi belum mempunyai anak, menikah
mempunyai anak balita, menikah mempunyai anak berusia
remaja, tahap usia tua dengan anak-anak yang sudah mandiri, tahap usia pensiun.

 Analisis Maxwhite PT. Uniclean


Dijelaskan bahwa PT.Uniclean untuk produk Maxwhite dilakukan strategi pemasaran yang
memfokuskan pada kemasan dan harga yang terjangkau. Produk dibuat dalam dua macam
kemasan, yaitu kemasan kecil seberat 5 gram dan kemasan besar seberat 15 gram. Untuk
menerobos pasar dan untuk memperoleh pangsa pasar yang besar, divisi pemasaran
melakukan strategi lebih memperkenalkan kemasan kecil dengan harga per unit yang murah
diiringi dengan tingkat promosi yang tinggi. Survei pasar menunjukkan saat ini beberapa
kategori perusahaan juga menawarkan produk yang sama. Promosi gencar dilakukan pada
stasiun-stasiun televisi swasta serta beberapa majalah dan tabloid wanita untuk menghadapi
persaingan yang kuat.
Kemasan 5 gram dibuat dengan pertimbangan bahwa kemasan tersebut cukup untuk
digunakan selama satu bulan, sehingga lebih ekonomis. Promosi gencar dilakukan untuk
memperkenalkan produk Maxwhite dengan harga murah dan pas untuk penggunaan selama
satu bulan.
Segmentasi yang dipilih Uniclean untuk produk Maxwhite adalah Segmentasi Demografi
yaitu Dalam segmentasi demografis, pasar dipilah-pilah menjadi beberapa segmen
berdasarkan variabel-variabel demografis, seperti usia, jenis kelamin, penghasilan, agama,
pendidikan. Para penganut segmentasi ini percaya bahwa variabel-variabel demografis,
seperti usia, penghasilan, pendidikan, kelas sosial, generasi (cohort) terkait erat dengan
keinginan atau preferensi masyarakat terhadap suatu produk. Sebagai contoh, bayi
Nama : Panji Ramadon
NIM : 030519465

membutuhkan popok, susu bayi, pakaian bayi. Anak sekolah membutuhkan buku tulis, buku
pelajaran, seragam sekolah. Wanita dewasa membutuhkan kosmetik, salon perawatan muka,
majalah wanita. Mahasiswa membutuhkan buku teks, jurnal-jurnal ilmiah, tempat kos.
Segmentasi dengan menggunakan variabel demografis ini cepat populer karena relatif mudah
dan biayanya murah. Untuk menerapkannya, seorang pemasar dapat menggunakan data dari
Biro Pusat Statistik (BPS), data statistik yang ada di Kecamatan, Kabupaten. Melalui data
tersebut kita dapat mengetahui berapa penduduk yang berjenis kelamin pria, wanita, berapa
penghasilan mereka, berapa jumlah anak-anak balita.

Anda mungkin juga menyukai