Disusun Oleh :
NIM : 751440118081
T.A 2020-2021
KONSEP DASAR
A. PENGERTIAN
Besarnya tekanan darah selalu dinyatakan dengan dua angka. Angka yang
pertama menyatakan tekanan sistolik, yaitu tekanan yang dialami dinding
pembuluh darah ketika darah mengalir saat jantung memompa darah keluar dari
jantung. Angka yang kedua di sebut diastolic yaitu angka yang menunjukkan
besarnya tekanan yang dialami dinding pembuluh darah ketika darah mengalir
masuk kembali ke dalam jantung.
Tekanan sistolik diukur ketika jantung berkontraksi, sedangkan tekanan
diastolic diukur ketika jantung mengendur (relaksasi). Kedua angka ini sama
pentingnya dalam mengindikasikan kesehatan kita, namun dalam prakteknya,
terutama buat orang yang sudah memasuki usia di atas 40 tahun, yang lebih riskan
adalah jika angka diastoliknya tinggi yaitu diatas 90 mmHg (Adib, 2009).
B. ETIOLOGI
D. MANIFESTASI KLINIS
Obesitas Merokok Stress Konsumsi garam berlebihAlkohol Kurang olah raga Kelainan fungsi ginjal
Usia di atas 50 tahun
Feokromositoma
Nikotinkolesterol
dan karbon monoksida masuk aliran
Pelepasan darahdan kortisol
adrenalin Peningkatan kadar kortisol
Penimbunan Tidak mampu membuang sejumlah garam dan Menghasilkan
air di dalam tubuh
Retensi cairan Penebalan
Meningkatnya dinding
tahanan periferaorta
arteri& pembuluh darah besar hormon epinefrin
dan norepinefrin
Meningkatnya
Peningkatan volume darah sel darah merah
dan sirkulasi
Penyempitan Merusak
pembuluhlapisan
darah endotel pembuluh darah Memacu stress
Vasokonstriksi pembuluh darah
Elastisitas pembuluh darah menurun
Efek konstriksi arteri perifer
Volume darah dalam tubuh meningkat
Meningkatnya viskositas
Aterosklerosis Tahanan perifer meningkat
HIPERTENSI
Retensi natrium
Oedem
Sumber :
Tjokronegoro & Utama, 2001; Smeltzer & Bare, 2002; John, 2003;
Sodoyo, 2006; Ruhyanuddin, 2007.
F. PENATALAKSANAAN
c. Berhenti merokok
Penting untuk mengurangi efek jangka panjang hipertensi karena asap rokok
diketahui menurunkan aliran darah keberbagai organ dan dapat meningkatkan
kerja jantung.
h. Manfaatkan pikiran
Kita memiliki kemampuan mengontrol tubuh, jauh lebih besar dari yang kita
duga. dengan berlatih organ-organ tubuh yang selama ini bekerja secara
otomatis seperti; suhu badan, detak jantung, dan tekanan darah, dapat kita atur
gerakannya.
2. Terapi dengan obat
a. Penghambat saraf simpatis
Golongan ini bekerja dengan menghambat akivitas saraf simpatis sehingga
mencegah naiknya tekanan darah, contohnya: Metildopa 250 mg (medopa,
dopamet), klonidin 0,075 & 0,15 mg (catapres) dan reserprin 0,1 &0,25 mg
(serpasil, Resapin).
b. Beta Bloker
Bekerja dengan menurunkan daya pompa jantung sehingga pada gilirannya
menurunkan tekanan darah. Contoh: propanolol 10 mg (inderal, farmadral),
atenolol 50, 100 mg (tenormin, farnormin), atau bisoprolol 2,5 & 5 mg
(concor).
c. Vasodilator
Bekerja langsung pada pembuluh darah dengan merelaksasi otot pembuluh
darah.
e. Calsium Antagonis
Golongan obat ini menurunkan daya pompa jantung dengan cara menghambat
kontraksi jantung (kontraktilitas). Contohnya: nifedipin 5 & 10 mg (adalat,
codalat, farmalat, nifedin), diltiazem 30,60,90 mg (herbesser, farmabes).
g. Diuretic
Obat ini bekerja dengan cara mengeluarkan cairan tubuh (lewat urin) sehingga
volume cairan tubuh berkurang, sehingga mengakibatkan daya pompa jantung
menjadi lebih ringan. Contoh: Hidroklorotiazid (HCT) (Corwin, 2001; Adib,
2009; Muttaqin, 2009).
G. PEMERIKSAAN PENUNJANG
A. PENGKAJIAN
1. Pengkajian Keperawatan
a. Aktifitas/Istirahat
Gejala: Kelemahan, letih, nafas pendek, gaya hidup monoton
Tanda : 1) Frekuensi jantung meningkat
2) Perubahan irama jantung
3) Takipnea
b. Sirkulasi
Gejala: Riwayat hipertensi, aterosklerosis, penyakit jantung koroner / katup dan
penyakit serebrovaskuler.
Tanda: 1) Kenaikan TD (pengukuran serial dari kenaikan tekanan darah
diperlukan untuk diagnosis.
2) Nadi: Denyutan jelas dari kerotis, jugularis, radialis.
3) Ekstremitas: perubahan warna kulit, suhu dingin (vasokonstriksi
perifer), pengisian kapiler mungkin lambat/tertunda (vasokonstriksi)
4) Kulit pucat, sianosis dan diaforesis (kongesti, hipoksemia),
kemerahan.
c. Integritas ego
Gejala: 1) Riwayat perubahan kepribadian, ansietas, depresi, euphoria, atau
marah kronik (dapat mengindikasikan kerusakan serebral)
e. Makanan/Cairan
Gejala: 1) Makanan yang disukai yang dapat mencakup makanan tinggi garam,
tinggi lemak, tinggi kolesterol (seperti makanan yang digoreng, keju,
telur), gula-gula yang berwarna hitam, kandungan tinggi kalori.
2) Mual, muntah
3) Perubahan berat badan akhir-akhir ini (meningkat/menurun)
4) Riwayat penggunaan diuretik
Tanda: 1) Berat badan normal atau obesitas
2) Adanya oedema
f. Neurosensori
Gejala: 1) Keluhan pening/pusing
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
.
C. RENCANA TINDAKAN
N Diagnosa Tujuan Intervensi
O Keperawawta
n
1 Nyeri Akut Tujuan Manajemen Nyeri
b/d Agen Setelah dilakukan Observasi
Pencedera tindakan keperawatan 1. Identifikasilokasi, karakteristik, durasi,
Fisik selama 2x24 jam frekuensi, kualitas, intensitas nyeri.
,maka tingkat nyeri 2. Identifikasiskalanyeri.
menurun dengan 3. Identifikasiresponsnyerinon verbal.
Kh : 4. Identifikasi factor yang memperberat dan
Meringis Menurun memperingannyeri.
(5) 5. Identifikasipengetahuan dan
Sikap Proktektif keyaninantentangnyeri.
Menurun (5) 6. Identifikasipengaruhbudayaterhadpresponsny
Gelisa Menurun (5) eri.
Kesulitan Tidur 7. Identifikasipengaruhnyeri pada
Menurun (5) kualitashidup.
Kolaborasi
19. Kolaborasipemberiananalgetik, jikaperlu
2. Resiko
Perawatan Jantung
Penurunan Tujuan
Observasi
Curah Setelah dilakukan
1. Identifikasi tanda/gejala primer penurunan curah
Jantung b/d tindakan keperawatan jantung
Perubahan selama 2x24 jam 2. Identifikasi tanda/gejala sekunder penurunan curah
Irama ,maka Curah Jantung jantung
meningkat dengan 3. Monitor tekanan darah
Jantung
4. Monitor Intake dan output cairan
Kh :
5. Monitor berat badan setiap hari pada waktu yang
Kekuatan nadi
sama
Perifer (5) 6. Monitor saturasi oksigen
Meningkat 7. Monitor keluhan nyeri dada
Palpitasi (5) 8. Monitor EKG 12 sadapan
Menurun 9. Monitor aritmia
10. Monitor nilai laboratorium jantung
Bradikardi (5)
11. Monitor fungsi alat pacu jantung
Menurun
12. Periksa tekanan darah dan frekuensi nadi sebelum
Takikardia (5) dan sesudah aktivitas
Menurun 13. Periksa tekanan darah dan frekuensi nadi sebelum
Gambaran EKG pemberian obat
jugularis (5) 17. Fasilitasi pasien dan keluarga untuk modifikasi gaya
hidup sehat
Menurun
18. Berikan terapi relaksasi untuk mengurangi stress,jika
Dispnea (5) perlu
menurun 19. Berikan dukungan emosional dan spiritual
Oliguria (5) 20. Berikan oksigen untuk mempertahankan saturasi
Menurun
Berat badan (5)
Menurun
Tekanan Darah (5)
Membaik
3. Intoleransi
aktivitas b/d Manajemen Energi
ketidak Observasi
Tujuan
seimbangan 1. Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang
Setelah dilakukan mengakibatkan kelelahan
antara suplai
tindakan keperawatan 2. Monitor kelelahan fisik dan emosional
dan
selama 2x24 jam 3. Monitor pola dan jam tidur
kebutuhan 4. Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama
,maka Toleransi
oksigen melakukan aktivitas
aktivitas meningkat
Terapeutik
dengan
5. Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus
Kh : 6. Lakukan latihan rentang gerak pasif dan atau aktif
Saturasi Oksigen (5) 7. Berikan aktivitas distraksi yang menyenangkan
meningkat 8. Fasilitasi duduk disisi tempat tidur,jika tidak dapat
berpindah atau berjalan
Kemudahan Dalam
Edukasi
Melakukan Aktivitas
9. Anjurkan tirah baring
Sehari-Hari (5) 10. Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
Meningkat 11. Anjurkan menghubungi perawat jika tanda/gejala
Kekuatan Berjalan kelelahan tidak berkurang