Anda di halaman 1dari 6

LEMBARAN SOAL

UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
TAHUN AJARAN 2020/2021

Nama : Lathifah Mawar Kholbi Siregar


NIM : 4191111020
Kelas : PSPM A 2019
Mata Kuliah : Ilmu Sosial Budaya Dasar
Hari/Tanggal : Selasa / 27 Oktober 2020
Waktu : 90 Menit
Dosen : Sri Wiratma, Drs., M.Si

SOAL
1. Diskripsikan apa yang dimaksud dengan kebudayaan!
Jawab:
Kebudayaan didefinisikan sebagai keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk
sosial yang digunakannya untuk memahami dan menginterprestasikan lingkungan dan
pengalamanya, serta menjadi landasan bagi tingkah-lakunya.kebudayaan merupakan
serangkaian aturan-aturan, petunjuk-petunjuk, rencana-rencana, dan strategi-strategi yang
terdiri atas serangkaian model-model kognitif yang dipunyai oleh manusia, dan digunakannya
secara selektif dalam menghadapi lingkungannya sebagaimana terwujud dalam tingkah-laku
dan tindakan-tindakannya.
Kebudayaan dapat didefinisikan sebagai suatu keseluruhan pengetahuan manusia
sebagai makhluk sosial yang digunakan untuk memahami dan menginterpretasikan lingkungan
dan pengalamannya, serta menjadi pedoman bagi tingkah lakunya.

2. Jelaskan dan hubungkan apa yang dimaksud dengan 3 wujud kebudayaan!


Jawab :
3 Wujud kebudayaan Antara lain:
1) Wujud kebudayaan sebagai sistem ide
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide,
gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak;
tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-
kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut
menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan
ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga
masyarakat tersebut.
Contoh: Aturan atau norma sopan santun dalam bertutur kata kepada orang yang
lebih tua, aturan bertamu di rumah orang lain.
2) Wujud kebudayaan sebagai sistem aktivitas
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia
dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem
sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi,
mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola
tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam
kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
Contoh: Budaya upacara perkawinan, proses pemilihan pemimpin, atau
kampanye partai yang dikategorikan sebagai wujud kebudayaan yang berupa
aktivitas individu.
3) Wujud kebudayaan sebagai sistem artefak
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas,
perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau
hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret
diantara ketiga wujud kebudayaan.
Contoh: Wayang golek dari Jawa, kain ulos dari Batak, songket dari Padang,
ataupun sebuah mahar berupa barang yang harus diberikan dalam upacara adat
perkawinan

Ketiga wujud dari kebudayaan terurai di atas, dalam kenyataan kehidupan masyarakat
tentu tak terpisah satu dengan lain. Kebudayaan ideal dan adat-istiadat mengatur dan memberi
arah kepada tindakan dan karya manusia. Baik pikiran-pikiran dan ide-ide, maupun tindakan
dan karya manusia, menghasilkan benda-benda kebudayaan fisiknya. Sebaliknya, kebudayaan
fisik membentuk suatu lingkungan hidup tertentu yang makin lama makin menjauhkan manusia
dari lingkungan alamiahnya sehingga mempengaruhi pula pola-pola perbuatannya, bahkan juga
cara berpikirnya.

3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pandangan Etik dan Pandangan Emik terhadap
kebudayaan!
Jawab :
Etik mengcakup pada temuan-temuan yang tampak konsisten atau tetap di berbagai
budaya, dengan kata lain sebuah etik mengacu pada kebenaran atau prinsip yang universal.
Sedangkan emik sebaliknya, mengacu pada temuan-temuan yang tampak berbeda untuk
budaya yang berbeda, dengan demikian, sebuah emik mengacu pada kebenaran yang bersifat
khas-budaya.
Karena implikasinya pada apa yang kita ketahui sebagai kebenaran, emik dan etik
merupakan konsep-kosep yang kuat. Kalau kita tahu sesuatu tentang prilaku manusia dan
menganggapnya sebagai kebenaran, dan hal itu adalah suatu etik (alias universal), maka
kebenaran sebagaimana kita ketahui itu adalah juga kebenaran bagi semua orang dari budaya
apa pun. Kalau yang kita ketahui tentang prilaku manusia dan yang kita anggap sebagai
kebenaran itu ternyata adalah suatu emik (alias bersifat khas-budaya), maka apa yang kita
anggap kebenaran tersebut belum tentu merupakan kebenaran bagi orang dari budaya lain.
Emik dan Etik adalah dua macam sudut pandang dalam etnografi yang cukup
mengundang perdebatan. Emik misalnya, mencoba menjelaskan suatu fenomena dalam
masyarakat dengan sudut pandang masyarakat itu sendiri. Sebaliknya, etik merupakan
penggunaan sudut pandang orang luar yang berjarak (dalam hal ini siapa yang mengamati)
untuk menjelaskan suatu fenomena dalam masyarakat.
Secara sangat sederhana, emik mengacu pada pandangan warga masyarakat yang dikaji,
sedangkan etik mengacu pada pandangan si pengamat.
Pendekatan emik dalam hal ini memang menawarkan sesuatu yang lebih obyektif.
Karena tingkah laku kebudayaan memang sebaiknya dikaji dan dikategorikan menurut
pandangan orang yang dikaji itu sendiri, berupa definisi yang diberikan oleh masyarakat yang
mengalami peristiwa itu sendiri. Bahwa pengkonsepan seperti itu perlu dilakukan dan
ditemukan dengan cara menganalisis proses kognitif masyarakat yang dikaji dan bukan
dipaksakan secara etnosentrik, menurut pandangan peneliti.

4. Bagaimana peradaban dalam konsep ISBD?


Jawab :
 Hakikat Peradaban
Peradaban merupakan tahap tertentu dari kebudayaan masyarakat tertentu pula, yang telah
mecapai kemajuan tertentu yang dicirikan oleh tingkat ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
yang telah maju.
Tinggi rendahnya peradaban suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor:
a. Pendidikan
b. Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan.
Wujud Peradaban Moral adalah:
a. Nilai-nilai dalam masyarakat dalam hubungannya dengan kesusilaan.
b. Norma : aturan, ukuran, atau pedoman yang dipergunakan dalam menentukan
sesuatu benar atau salah, baik atau buruk.
c. Etika : nilai-nilai dan norma moral tentang apa yang baik dan buruk yang menjadi
pegangan dalam mengatur tingkah laku manusia. Bisa juga diartikan sebagai
etiket, sopan santun.
d. Estetika : berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam keindahan,
mencakup kesatuan, keselarasan, dan kebalikan.
 Manusia Sebagai Makhluk Beradap dan Masyarakat Adab
Manusia sebagai makhluk beradab artinya pribadi manusia itu memiliki potensi untuk
berlaku sopan, berahlak dan berbudi pekerti yang luhur menuju pada perilaku pada manusia.
Konsep masyarakat adab berasal dari konsep civil society. Oleh banyak kalangan, istilah
civil society dapat diterjemahkan dalam bahasa indonesia dengan berbagai istilah antara lain
:
 Civil society diterjemah dengan istilah masyrakat sipil, civil artinya sipil sedangkan
society artinya masyarakat.
 Civil society diterjemahkan dengan masyarkat beradap atau keberadaban, ini merupakan
terjemahan dari civilizet (beradab) dan society (masyarakat) sebagai lawan dari
masyarakat yang tidak beradab
 Civil society diterjemahkan sebagai masyarakat madani. Kata madani merujuk pada kata
madinah, kota tempat kelahiran Nabi Muhamad SAW. Madinah berasal dari kata
madaniyah yang berati peradaban
 Civil society diartikatikan masyarakat kota.
 Civil society diterjemahkan sebagai masyarakat warga atau kewarganegaraan.
Masyarakat disini adalah pengelompokan masyarakat yang bersifat otonom dari negara.
 Evolusi Budaya dan Wujud Peradaban Dalam Kehidupan Sosial Budaya
Peradaban merupakan tahapan dari evolusi budaya yang telah berjalan bertahap dan
berkesinambungan, memperlihatkan kerakter yang khas pada tahap tersebut, yang dicirikan
oleh kualitas tertentu dari unsur budaya yang menonjol, meliputi tingkat ilmu pengatahuan,
seni, teknologi, dan spiritualitas yang tinggi. Lahirnya peradaban barat dieropa dimulai
dengan adanya revolusi pemikiran. Masyarakat adab ingin keluar dari abad gelap (dart ages)
mulai renaissance. Melalui revolusi pemikiran inilah lahir sains dan teknologi.
 Dinamika Peradaban Global
Alvin toffler dalam bukunya the third wave (1981), ia menyatakan bahwa gelombang
perubahan peradaban umat manusia sampai saat ini mengalami tiga gelombang yaitu :
 Gelombang I, peradaban teknologi pertanian berlangsung mulai 800 sm -1500 m.
 Gelombang II, peradaban teknologi industri berlangsung mulai 1500 m -1970 m.
 Gelombang III, peradaban teknologi informasi berlangsung mulai 1970 m –sekarang
Gelombang ketiga terjadi dengan kemajuan teknologi dalam bidang :
 Komunikasi dan data prosesing
 Penerbangan dan angkasa laut
 Energi alternatif dan energi yang dapat diperbaharui
 Terjadinya urbanisasi, yang disebabkan oleh kemajuan teknologi, komunikasi dan
transportasi.
 Peradaban dan Problematika Globalisasi Bagi Kehidupan
Adapun aspek positif globalisasi antara lain sebagai berikut.
 Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi mempermudah manusia dalam
berinteraksi.
 Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi mempercepat manusia untuk
berhubungan dengan manusia lain.
 Kemajuan teknologi komunikasi, informasi, dan transportasi meningkatkan efisiensi.

Adapun aspek negatif globalisasi antara lain sebagai berikut.


 Masuknya nilai budaya luar akan menghilangkan nilai-nilai tradisi suatu bangsa dan
identitas suatu bangsa.
 Eksploitasi alam dan sumber daya lain akan memuncak karena kebutuhan yang makin
membesar.
 Dalam bidang ekonomi, berkembang nilai-nilai konsumerisme dan individual yang
menggeser nilai-nilai masyarakat.
 Terjadi dehumanisasi, yaitu derajat manusia nantinya tidak dihargai karena lebih banyak
menggunakan mesin-mesin berteknologi tinggi
Dalam menghadapi globalisasi ini, bangsa-bangsa di dunia memberi respon atau tanggapan
yang dapat dikategorikan sebagai berikut :
 Sebagai bangsa menyambut positif globalisasi karena dianggap sebagai jalan keluar
baru untuk perbaikan nasib umat manusia.
 Sebagai masyarakat yang kritis menolak globalisasi karena dianggap sebagai bentuk
baru penjajahan (kolonialisme) melalui cara-cara baru yang bersifat nasional dibidang
politik, ekonomi, dan budaya.
 Sebagian yang lain tetap menerima globalisasi sebagai sebuah keniscayaan akibat
perkembangan teknologi.
 Tradisi
Adat adalah merupakan pencerminan daripada kepribadian sesuatu bangsa, merupakan
satu penjelmaan daripada jiwa bangsa yang bersangkutan dari abad ke abad. Oleh karena
itu,maka tiap bangsa didunia ini memiliki adat kebiasaan sendiri – sendiri yang satu dengan
yang lainnya berbeda satu sama lain.
Adat istiadat yang hidup serta yang berhubungan dengan tradisi rakyat yang merupakan
adat kebiasaan turun-temurun yang masih dijalankan di masyarakat karena adanya penilaian
bahwa cara–cara yang telah ada merupakan cara yang paling baik dan benar, serta hal ini
merupakan sumber yang mengagumkan bagi kekayaan budaya bangsa.Adat bangsa
Indonesia yang “Bhinneka Tunggal Ika” ini tidak mati, melainkan selalu berkembang.
 Modernisasi
Modernisasi masyarakat adalah suatu proses tranformasi yang mengubah :
 Di bidang ekonomi, modernisasi berarti tumbuhnya kompleks industri yang besar,
dimana produksi barang konsumsi dan sarana dibuat secara massal.
 Di bidang politik, dikatakan bahwa ekonomi yang modern memerlukan ada masyarakat
nasional dengan integrasi yang baik.
Modernisasi dapat terwujud melalui beberapa syarat, yaitu :
 Cara berfikir ilmiah yang institutionalized dalam kelas penguasa maupun masyarakat.
 Sistem administrasi negara yang baik yang benar – benar mewujudkan birokrasi.
 Adanya sistem pengumpulan data yang baik dan teratur yang terpusat pada suatu atau
lembaga tertentu.
 Penciptaan iklim yang baik dan teratur dari masyarakat terhadap modernisasi dengan
cara penggunaan alat komunikasi masa.
 Tingkat organisasi yang tinggi, disatu pihak disiplin tinggi bagi pihak lain di pihak
pengurangan kepercayaan. Sentralisasi wewenang dalam pelaksanaannya.
Modernisasi merupakan salah satu modal yang ditandai dengan ciri – ciri :
 Keutuhan materi dan ajang kebutuhan manusia.
 Kemajuan teknologi dan industrialisasi, individualisasi, sekularisasi, diferensasi, dan
akulturasi.
 Modernisasi banyak menberikan kemudahan bagi manusia.
 Berkat jasanya, hampir senua keinginan manusia terpenuhi.
 Modernisasi juga memberikan dan melahirkan teori baru.
 Mekanisme masyarakat berubah menuju prinsip dan logika ekonomi serta orientasi
kebendaan yang berlebihan.
 Kehidupan seseorang perhatian religiusnya dicurahkan untuk bekerja dan menumpuk
kekayaan.
 Masyarakat Madani
Menurut Wirutomo (2002), di Indonesia kata “civil society” diterjemahkan sebagai
masyarakat sipil, masrakat warga, masyarakat madani, atau masyarakat adab.
Apapun bentuk tindakannya yang pasti konsep itu menyangkut sutu ruang gerak
masyarakat yang berada di luar negara. Karena bidang politik pada masa lalu selalu
dikaitkan dengan negara, maka muncul konsep civil society sebagai arena bagi warga negara
yang aktif dalam politik. Tetapi lebih luas lagi konsep ini sering juga dikaitkan dengan
peradaban masyarakat, yaitu suatu kualitas kebudayaan masyarakat yang ditandai oleh
supremasi hukum.

5. Apa yang mendorong dan dapat mencegah terjadinya urbanisasi. Jelaskan!


Jawab:
Urbanisasi mengacu pada pergeseran populasi dari daerah pedesaan ke perkotaan,
"peningkatan bertahap jumlah orang yang tinggal di daerah perkotaan", dan cara-cara di mana
setiap masyarakat menyesuaikan diri dengan perubahan ini.
Faktor Pendorong Urbanisasi
1) Sempitnya Lapangan Pekerjaan Di Luar Bidang Pertanian
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, kebanyakan masyarakat desa bekerja dalam bidang
pertanian, hal ini dikarenakan lahan di desa kebanyakan memang dimanfaatkan untuk
sawah, kebun, dan lainnya. Karena kondisi ini lah menyebabkan profesi lainnya yang
berada di luar sektor pertanian tidak terlalu banyak. Hal ini tentunya tidak memberikan
kesempatan orang yang memiliki skill lainnya untuk berkembang.
2) Adat Istiadat Yang Cukup Mengekang
Faktor lainnya yang mendorong masyarakat desa berpindah ke kota dikarenakan
adat istiadat yang masih sangat mengekang. Masyarakat desa sendiri masih menjunjung
tinggi adat istiadat yang berlaku, bahkan di masa modern seperti saat ini. Meskipun
begitu, adat istiadat ini nyatanya malah membuat masyarakat tidak dapat berkembang
dan tidak maju.
3) Rendahnya Upah Kerja Di Desa
Berbanding terbalik dengan di kota-kota besar, upah yang didapatkan dari pekerjaan
di desa rata-rata berpenghasilan cukup rendah. Sehingga membuat kebanyakan orang
berkeinginan untuk mengubah kondisi kehidupan mereka dengan berpindah ke kota.
4) Lahan Pertanian Semakin Sempit
Faktor lainnya yaitu berasal dari mata pencaharian utama di desa, yaitu sektor
pertanian yang semakin sempit. Lahan-lahan yang tadinya digunakan sebagai lahan
pertanian mulai menyempit karena pembangunan desa yang terjadi, hal ini lah yang
akhirnya membuat peluang kerja semakin menurun di pedesaan.
5) Tidak Tersedianya Fasilitas Lengkap Di Desa
Karena wilayahnya yang mungkin agak jauh dari jangkauan pemerintahan,
menyebabkan banyak fasilitas yang belum tersedia di Desa. Mulai dari kesehatan,
pendidikan, hingga pusat perbelanjaan. Sehingga membuat masyarakat desa kesulitan
untuk bisa mendapatkan kebutuhannya. Selain itu, sarana dan pra sarana di desa yang
masih sangat terbatas membuat banyak orang kesulitan untuk mendapatkan pelayanan.
6) Kehidupan Yang Monoton
Karena kondisi desa yang masih serba terbatas membuat kehidupan di desa yang
cenderung monoton. Bagi orang-orang yang berkeinginan untuk hidup lebih maju lagi,
mungkin kehidupan desa bukanlah hal yang cocok untuk dijalaninya. Sehingga
membuatnya berkeinginan untuk pindah ke perkotaan.
7) Adanya Bencana Alam Yang Terjadi
Hal lainnya yang menjadi faktor pendorong urbanisasi yang terjadi di daerah asal
adalah terjadinya bencana-bencana alam yang terjadi di wilayah pedesaan, mulai dari
banjir, kemarau panjang, gempa bumi, hingga wabah penyakit sehingga membuat
masyarakat desa berkeinginan untuk pindah dari wilayahnya.
8) Adanya Keinginan Untuk Merubah Hidup
Faktor pendorong lainnya dan menjadi hal yang cukup penting dalam mendorong
masyarakat desa berkeinginan untuk pindah ke kota adalah adanya keinginan untuk
mengubah hidup. Karena kondisi di desa yang kadang tak memungkinkan, sehingga
membuat orang-orang berharap dengan tinggal di kota dapat mengubah kehidupannya
menjadi lebih baik.
9) Di Usir Dari Desa Asal
Karena suatu kondisi ataupun masalah tertentu, bisa saja menyebabkan orang
dapat terusir dari desa asal yang ditempatinya. Hal ini lah yang kemudian
mendorongnya untuk pindah ke kota dan menjalani kehidupan yang baru.

Berikut adalah cara mencegah urbanisasi di negara berkembang, dengan beberapa langkah cara
yang bisa di atasi:

1) Pembangunan yang Merata

Tidak dapat dipungkiri, jika kita melihat dan membandingkan kondisi yang ada di desa dan
kota pastinya kita akan menemukan perbedaan yang signifikan. Beberapa daerah terpencil
di Indonesia bahkan tidak punya akses listrik dan air bersih yang memiliki peran penting
dalam kehidupan keseharian mereka. Tidak heran banyak orang desa yang pindah ke kota
karena listrik dan air bersih tentunya bukan masalah yang umum kita jumpai di perkotaan.
Jika hal ini bisa diatasi, tentunya rakyat desa tidak mungkin punya gagasan untuk pindah ke
kota.

2) Mempermudah Akses Transportasi dan Komunikasi

Selain listrik dan air bersih, dua hal penting dalam kehidupan sehari-hari adalah
transportasi dan layanan komunikasi. Mengenai fasilitas komunikasi, ironis memang, ujian
sekolah di Indonesia sudah berani menerapkan sistem online, padahal belum semua sekolah
di negeri kita bisa punya jaringan internet. Jangankan jaringan internet, telepon genggam
saja mungkin masih jarang. Tidak adil rasanya jika program pemerintah hanya
dilaksanakan setengah-setengah dengan alasan beberapa tempat tidak memiliki fasilitas
yang memadai. Pengadaan jalan beraspal di desa-desa akan sangat membantu akses ke desa
untuk proses jual-beli maupun distribusi produk dari kota sehingga masyarakatnya tidak
perlu meninggalkan desa untuk mendapatkan barang-barang tertentu.

Anda mungkin juga menyukai