AL ISLAM 3 Badan Pembantu Pimpinan Muhammadiyah Dan Ortom
AL ISLAM 3 Badan Pembantu Pimpinan Muhammadiyah Dan Ortom
DISUSUN OLEH :
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Keorganisasian Muhammadiyah”
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.Semoga makalah ini dapat
bermanfaat dan Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita.Amin
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……… …………………………….…………………….…1
DAFTAR ISI...………………………………………………...……………………..2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ………………..………………………….……………..3
1.2 Tujuan ...……………………………………………………...…………………..3
1.3 Batasan Masalah …………..………………………………...…………………...3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Struktur Organisasi Muhammadiyah………………..…………………….…… 4-6
2.2 Majelis dan Lembaga ….…………………………………………….….……..7-11
2.3 Ortom-Ortom Muhammadiyah …………………………………… ……….11-14
2.4 Amal Usaha Muhammadiyah ………………… ………………….…….……15-17
Muhammadiyah sebagai organisasi Islam yang memiliki cita-cita ideal yang dengan sungguh-
sungguh ingin diraih, yaitu mewujudkan “masyarakat Islam yang sebenar-benarnya”. Dengan
cita-cita yang ingin diwujudkan itu, Muhammadiyah memiliki arah yang jelas dalam
gerakannya,
1.2 Tujuan Penelitian
Dalam makalah ini penulis mempunya beberapa tujuan yaitu:
1) Untuk memenuhi syarat tugas mahasiswa.
2) Untuk menambah wawasan pembaca mengenai keorganisasian Muhammadiyah
3) Untuk menumbuhkan semangat, untuk melanjutkan keorganisasian Muhammadiyah
1.3 Batasan Masalah
PEMBAHASAN
KEORGANISASIAN MUHAMMADIYAH
Nama organisasi ini diambil dari nama Nabi Muhammad SAW, yang berarti bahwa
Warga Muhammadiyah menjadikan segala bentuk tindakan, pemikiran dan prilakunya
didasarkan pada sosok seorang Rasulullah, Nabi Muhammad SAW. Nabi dijadikannya
model (uswah al hasanah), yang sebenarnya tidak hanya bagi warga Muhammadiyah
tetapi juga seluruh umat Islam bahkan bagi warga non-muslim—kaum yang tidak
mempercayainya sebagai rasul—sekalipun.
Muhammadiyah sebagai gerakan Islam memiliki cita-cita ideal yang dengan sungguh-
sungguh ingin diraih, yaitu mewujudkan “masyarakat Islam yang sebenar-
benarnya”.Dengan cita-cita yang ingin diwujudkan itu, Muhammadiyah memiliki arah
yang jelas dalam gerakannya, sebagaimana dikemukakan oleh DR. Haedar Nashir .
A. Majelis
Pengertian majelis telah diatur dalam Anggaran Dasar Muhammadiyah, Bab VII Unsur
Pembantu Pimpinan, Pasal 20 ayat 2.Majelis adalah unsur pembantu pimpinan yang
menjalankan sebagian tugas pokok Muhammadiyah
.
B. Lembaga
Pengertian lembaga telah diatur dalam Anggaran Dasar Muhammadiyah, Bab VII Unsur
Pembantu Pimpinan, Pasal 20 ayat 3.Lembaga adalah unsur pembantu pimpinan yang
menjalankan sebagian tugas pendukung Muhammadiyah.
2. Macam-Macam Majelis dan Lembaga
Dari Muktamar Muhammadiyah ke-43 di Aceh pembentukan majelis dan lembaga terus
berkembang
a. Macam-Macam Majelis:
Adapun fungsi dari lembaga - lembaga diatas yaitu sebagai unsur pembantu pimpinan
yang menjalankan tugas pendukung persyarikatan, sesuai Anggaran Rumah Tangga
Muhammadiyah pasal 19 ayat 1 menerangkan sebagai berikut:
Lembaga bertugas melaksanakan program dan kegiatan pendukung yang bersifat
khusus.
Lembaga dibentuk oleh pimpinan pusat di tingkat pusat.
Pimpinan wilayah dan pimpinan daerah apabila dipandang perlu, dapat membentuk
lembaga tertentu di tingkat masing-masing dengan persetujuan pimpinanm
Muhammadiyah di atasnya.
Sebagai contohnya, Fungsi Lembaga Pustaka dan Informasi, dasar dan tugas pokoknya
melaksanakan dakwah Islam di bidang kepustakaan, yaitu Menyelenggarakan fasilitas
perpustakaan, penerbitan, publikasi, dokumentasi, dan sejarah di kalangan masyarakat,
khususnya anggota dan pimpinan persyarikatan.
Ortom Muhammadiyah ialah organisasi atau badan yang dibentuk oleh Persyarikatan
Muhammadiyah yang dengan bimbingan dan pengawasannya diberi hak dan kewajiban untuk
mengatur rumah tangga sendiri, membina warga Persyarikatan Muhammadiyah tertentu dan
dalam bidang-bidang tertentu pula dalam rangka mencapai maksud dan tujuan Persyarikatan
Muhammadiyah.
Mengelola urusan kepentingan, aktivitas, dan amal usaha yang dilakukan organisasi
otonomnya.
Berhubungan dengan organisasi/Badan lain di luar Persyarikatan Muhammadiyah.
Memberi saran kepada Persyarikatan Muham-madiyah baik diminta atau atas kemauan
sendiri.
Mengusahakan dan mengelola keuangan sendiri.
Organisasi otonom dalam Persyarikatan Muham-madiyah mempunyai karakteristik dan
spesifikasi bidang tertentu. Adapun Organisasi otonom dalam Persya-rikatanMuhammadiyah
yang sudah ada ialah sebagai berikut :
1. Aisyiyah (bergerak di kalangan wanita dan ibu-ibu)
Tugas dan peran ‘Aisyiah adalah sebagai berikut;
Membimbing kaum wanita kearah kesadaran beragama dan berorganisasi.
Menghimpun anggota-anggota Muhammadiyah wanita, menyalurkan serta menggembirakan
amalan-amalannya
2. Pemuda Muhammadiyah
Tugas dan perannya
Menanamkan kesadaran dan pentingnya peranan putra putri Muhammdiyah sebagi pelangsung
gerakan Muhammdiyah serta kesadaran organisasi.
Mendorong terbentuknya organisasi/gerakan pemuda sebagai tempat bagi putra putri
muammdiyah yang berdiri dalam pengayoaman muhammdiyah yag berbentuk pengkhusan.
(pemuda,pelajar,mahasiswa, olah raga , kebudayaan,dan sebagainya.)
memberi bantuan bimbingan dan pengayoman kepada oraganisasi-organisasi tersebut serta
menjadi penghubung aktif timbal balik.
3. Nasyiatul ‘Aisyiyah
Naisyiatul ‘Aisyiyah adalah Organisas Otonom dan kader Muhammadiyah, yang
merupakan gerakan putri Islam, bergerak di bidang keagamaan, kemasyarakatan dan
keputria. Maksud gerakan putri islam adalah mengerakkan putrid-putri islam untuk
memahami dan mengamalkan ajaran islam, serta megajak dan mengarahkan orang lain sesuai
dengan tuntunan al-qur’an dan sunah, menuju terbentuknya putrid islam yang berahklak
mulia.
5. Ikatan Pelajar Muhammadiyah
Definisi Ikatan Pelajar Muhammadiyah adalah gerakan Islam amar ma’ruf nahi munkar di
kalangan pelajar yang ditujukan kepada dua bidang :
1) Kepada perorangan yang terbagi kepada dua golongan :
Kepada yang telah Islam, bersifat pembaharuan (tajdid) berdasarkan pada nilai-nilai ajaran
Islam.
Kepada yang belum Islam, bersifat seruan dan ajakan untuk mengikuti nilai-nilai ajaran Islam.
6. Tapak Suci
Tujuan organisasi ini adalah mendidik serta membina ketangkasan dan keterampilan pencak
silat sebagai seni beladiri Indonesia, memelihara kemurnian pencak silat sebagai seni beladiri
Indonesia yang sesuai dan tidak menyimpang dari ajaran Islam sebagai budaya bangsa yang luhur
dan bermoral, serta mendidik dan membina anggota untuk menjadi kader Muhammadiyah.
Melalui seni beladiri, tapak suci mengamalkan dakwah amar ma'ruf nahi munkar dalam usaha
mempertinggi ketahanan nasional.
7. Hizbul Wathon
Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan berasaskan Islam. Sedangkan maksud dan tujuannya
adalah menyiapkan dan membina anak, remaja, dann pemuda menjadi manumur muslim yang
sebenar-benarnya dan siap menjadi kader Persyarikatan, Umat, dan Bangsa.Kepanduan Hizbul
Wathan adalah sistem pendidikan di luar keluarga dan sekolah untuk anak, remaja dan
pemuda.Dilakukan di alam terbuka dengan metode yang menarik, menyenangkan dan menantang,
dalam rangka membentuk warga negara yang berguna dan mandiri.
Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan adalah Kepanduan Islami, artinya dalam upaya
menanamkan aqidah Islamiyah dan membentuk akhlaq mulia kepada peserta didik dilakukan
dengan metode kepanduan.
2.4 Amal Usaha
Untuk mencapai maksud dan tujuannya, Muhmmadiyah melaksanakan Dakwah Amar
Ma’ruf Nahi Mungkar dan Tajdid yang diwujudkan dalam usaha di segala bidang
kehidupan.Usaha Muhammadiyah diwujudkan dalam bentuk amal usaha , program, dan
kegiatan yang macam dan penyelenggaraannya diatur dalam Anggaran Rumah Tangga”
Sesuai dengan Pasal 7 ayat 1 dan 2 Anggaran Dasar Muhammadiyah.
Jenis Amal Usaha Muhammadiyah jika diklasifikasikan terdiri dari 5 bidang :
1. Bidang Agama Islam
Program gerakan :
Menamkan keyakinan, memperdalam dan memperluas pemahaman, meningkatkan
pengamalan serta menyebarluaskan ajaran Islam dalam berbagai aspek kehidupan.
Memperdalam dan mengembangkan pengkajian ajaran Islam dalam berbagai aspek kehidupan
untuk mendapatkan kemurnian dan kebenarannya.
Wujud aksi amal usahanya :
Memurnikan ajaran tauhid dalam keseharian.
Memurnikan dan meluruskan amaliah ibadah.
Memelopori pembentukan Departemen Agama pada tahun 1946 dan menteri Agama pertama
adalah H.M. Rosyidi, seorang tokoh Muhammadiyah
Membentuk Majelis-majelis yang mengelola bidang keagamaan Islam, yaitu : Majelis Tarjih
dan Tajdid, Majelis Tabligh, Majelis Wakaf dan Kehartabendaan.
2. Bidang Pendidikan
Pendidikan yang dirintis Muhammadiyah adalah pendidikan yang berorientasi kepada dua
hal, yaitu perpaduan antara sistem sekolah umum dan madrasah/pesantren
Untuk mewujudkan rintisan pendidikannya itu, maka Muhammadiyah mendirikan amal
usaha berupa :
Sekolah-sekolah umum modern yang mengajarkan keagamaan
Mendirikan madrasah yang mengajarakan ilmu pengetahuan modern
Mendirikan perguruan tinggi
Untuk menjalankan dan mengelola amal usaha tersebut, maka dibentuk :
Majelis Pendidikan Sekolah, Madrasah dan pesantren
Majelis Pendidikan Tinggi
Lembaga Penelitian dan Pengembangan
Majelis Pendidikan kader
3.1 Kesimpulan