Anda di halaman 1dari 7

BAB III PEMBAHASAN

3.2. Anatomi Organ Reproduksi Jantan dan Fungsinya


Alat reproduksi ternak jantan di bagi menjadi tiga, yaitu :
1.Alat kelamin primer (testis).
2.Alat kelamin sekunder (epididimis, vas deverent, scrotum, uretra, dan penis).
3.Kelenjar aksesori atau kelenjar tambahan (kelenjar vesikula seminalis, kelenjar prostata, dan
kelenjar cowper).
Pada masa ambrio, testis berasal dari corda genitalia primer, sedangkan sistem saluran
reproduksi berasal dari ductus wolffii.

3.2.1. Alat Kelamin Primer


 Testis
Spermatozoa atau gamet jantan dihasilkan oleh sepasang testes, dimana pada hampir
sebagian besar golongan hewan tergantung diluar tubuh. Testis terletak pada daerah prepubis,
terbungkus dalam kantong scrotum dan digantung oleh funiculus spermaticus yang mengandung
unsur-unsur yang dibawa oleh testis dalam perpindahannya dari cavum abdominalis melalui
canalis inguinalis ke dalam scrotum. Testis sebagai organ primer mempunyai dua fungsi, yaitu
menghasilkan spermatozoa atau sel kelamin jantan, dan mensekresikan hormone kelamin jantan
yaitu testosterone.
Testis adalah organ yang aktif menghasilkan sejumlah besar spermatozoa setiap harinya.
Kira-kira 90% isi testis terdiri dari beratus-ratus meter tubulus yang sangat kecil. Tubulus ini
berhubungan satu sama lain. Sepuluh persen sisanya dari seluruh isi testis terdiri dari jaringan
ikat, pembuluh darah dan sel-sel penghasil hormon penting yang disebut sel leydig. Hormon
jantan atau androgen dihasilkan oleh sel ini yang berfungsi mengontrol tingkah laku jantan atau
fungsi kelamin pejantan. Oleh karena itu, apabila testis dihilangkan pada saat hewan-hewan
masih muda, ia tidak akan berkembang sebagai hewan jantan dan seringkali bersifat seperti
hewan betina karena terjadi kegagalan pada perkembangan kelamin sekundernya. Apabila hewan
dikebiri pada saat telah dewasa, hanya menyebabkan sedikit perubahan pada penampilan.
Sperma dihasilkan didalam tubulus semineferi atas pengaruh (Follicle-stimulating hormone)
FSH, sedangkan testosteron diproduksi oleh sel-sel internstitial dari sel leydig atas pengaruh
ICSH.

3.2.2. Alat Kelamin Sekunder


 Epididymis
Testis mempunyai satu epididymis. Epididymis adalah suatu struktur memanjang yang
berada rapat dengan testis. Epididymis mengandung ductus epididymidis yang berliku-liku dan
mencapai panjang lebih dari 40 meter pada jantan dewasa dan kurang lebih 60 meter pada babi,
dan 80 meter pada kuda.
Epididymis dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu kepala, badan dan ekor. Kepala (caput
epididymidis) membentuk suatu penonjolan dasar dan agak berbentuk mangkok yag dimulai
pada ujung proximal testis. Berbentuk huruf U, ukurannya berbeda-beda dan menutupi seluas
satu per satu per tiga dari bagian depan testis. Melalui serosa, saluran epidimis tersususn dalam
lobuli dan mengandung ductuli efferentes testis. Saluran tersebut menghubungkan testis dengan
saluran epididymidis. Dekat ujung proximal testis, kepala epididymis menjadi pipih dan
bersambung ke badan (corpus epididymidis) yang langsung dan berjalan disepanjang tepi
posterior testis. Pada ujung distal testis, corpus menjelma menjadi cauda epididymis, yang pada
sapi dewasa mencapai ukuran sebesar ujung ibu jari dan agak bergelantung dalam
kedudukannya. Di dekat ligamentum testis, saluran epididymis menjadi lebih kasar dan pada
pelipatannya sekeliling ligament, bersambung ke proximal sebagai ductus deferens.
Epididymis memiliki empat fungsi utama, yaitu pengangkutan atau transportasi,
konsentrasi atau pengentalan, maturasi dan penyimpanan spermatozoa.

 Vas deferent
Vas deferens merupakan sebuah saluran dengan satu ujung berawal dari bagian ujung
cauda epididymis. Kemudian melekat pada peritoneum, membentang sepanjang corda
spermaticus, melalui daerah inguinalis masuk ruang pelvis, dimana vas deferens bergabung
dengan uretra di suatu tempat dekat dengan lubang saluran kencing dari vesica urinaria. Bagian
vas deferens yang membesar dekat dengan urethra, di sebut ampulla. Vas deferens mempunyai
otot daging licin yang tebal pada dindingnya dan mempunyai fungsi tunggal yaitu sebagai sarana
transportasi spermatozoa. Spermatozoa dikumpulkan dalam ampulla selama ejakulasi, sebelum
dikeluarkan ke dalam urethra.
Urethra merupakan sebuah saluran tunggal yang membentang dari persambungan dengan
ampulla sampai ke pangkal penis. Fungsi urethra adalah sebagai saluran kencing dan semen.
pada sapi dan domba selama ejakulasi, terjadi percampuran yang kompleks antara spermatozoa
yang padat vas deferens dan epididymis dengan cairan sekresi dari kelenjar-kelenjar tambahan
dalam urethra yang berada di daerah pelvis menjadi semen. Pada kuda dan babi percampuran ini
tidak sesempurna pada sapi dan domba. Sementara kuda dan babi terdiri dari bagian bebas
(tanpa) spermatozoa dan bagian yang kaya spermatozoa.

 Scrotum
Scrotum adalah kantung dengan dua lobus pembungkus testes, terletak di daerah
inguinalis, pada kebanyakan ternak biasanya terletak di antara dua paha kaki belakang. Tersusun
atas lapisan luar kulit yang tebal yang mempunyai banyak kelenjar keringat dan kelenjar sebacea,
dilapisi selapis otot yang licin, tunica dartos yang bercampur dengan tenunan ikat. Kantong
skrotum terdiri dari beberapa lapisan. Lapisan pertama adalah kulit diliputi oleh bulu dan
kelenjar keringat di dalamnya. Lapisan kedua adalah tunika dartos yang terletak sangat rapat
dengan kulit kecuali,  pada bagian dorsal dari kantong skrotum. Lapisan ketiga adalah tunika
vaginalis yang mempunyai pelebaran sampai ke peritoneum dari rongga perut. Tunika vaginalis
mempunyai dua lapisan yaitu lapisan viseral yang membungkus testis dan epididimis, lapisan
pariental yang bersatu dengan rongga skrotum. Fungsi skrotum adalah melindungi testis dari
gangguan luar, berupa pukulan, panas, dingin, dan gangguan-gangguan mekanis lainnya, fungsi
terpenting adalah memcegah menurunnya suhu testis sampai beberapa derajat di bawah suhu
tubuh sehingga memungkinkan terjadinya proses spermatogenesis secara sempurna.
 Urethra
Urethra musculinus atau canalis urogenitalis adalha saluran ekskretoris bersama untuk
urine dan semen. Urethra membentang  dari daerah pelvis ke penis dan berakhir pada ujung glans
sebagai orificium urethrae externa.
Urethra dapat dibagi menjadi 3 bagian:
a. Bagain pelvis, suatu saluran silindrik dengan panjang 15 sampai 20 cm, diselubungi oleh
otot urethra yang kuat dan terletak pada lantai pelvis.
b.      Bulbus urethralis, adalah bagian yang melengkung seputar arcus ischiadicus.
c.       Bagain penis, termasuk kelengkapan penis.

 Penis
Merupakan organ kopulasi pada ternak jantan, membentang dari titik urethra keluar dari
ruang pelvis di bagian dorsal sampai dengan orificium urethra eksternal pada ujung bebas dari
penis. Pada sapi, domba, kambing, dan babi penis mempunyai bagian yang berbentuk seperti
huruf “S” (sigmoid flexure) sehingga penis dapat ditarik dan berada total dalam tubuh. Keempat
jenis ternak tersebut dan kuda mempunyai musculus retractor penis, yaitu sepasang otot daging
licin, jika releks dapat memberikan kesempatan penis untuk memanjang dan jika kontraksi dapat
menarik penis ke dalam tubuh kembali. Penis berfungsi sebagai saluran kencing atau urine
sekaligus tempat keluarnya sperma
Pada kuda glans penisnya tipe vascular, mengandung lebih banyak jaringan erectile
dibandingkan dengan glans penis pada domba, kambing, sapi dan babi. Jaringan erectile adalah
jaringan cavernous (sponge) terletak dalam dua daerah penis, yaitu pada corpus spongiosum
penis yang merupakan jaringan cavernouse yang terletak di sekitar urethra, ditutupi oleh
musculus bulbospongiosum pada pangkal penis. Pada saat ereksi penis dari type fibroelastic,
diameternya tidak banyak berbeda dengan pada saat rileks, tetapi pada penis type vascular,
diameternya menjadi lebih besar dibandingkan ketika tidak ereksi.
Kulit yang membungkus secara sempurna pada ujung bebas dari penis disebut reputeum.
Perkembangan embrionik dari organ ini sama dengan perkembangan dari organ labia minira
pada ternak betina. Prepuce dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian prepenile, lipatan luar
dan bagian penile, lipatan dalam. Sekitar lubang prepuse ditumbuhi oleh rambut panjang dan
kasar. Pada saat penampungan semen dalam program inseminasi buatan, perlu diadakan
pencukuran terhadap rambut ini, untuk menjaga agar semen tidak tercemar oleh kotoran yang
kemungkinan besar menempel pada rambut tersebut.

3.2.3. Kelenjar Aksesori atau Kelenjar Tambahan


 Kelenjar vesicular
Kelenjar ini disebut juga sebagai kelenjar seminal vesicles, merupakan sepasang kelenjar
yang mempunyai lobuler, mudah dikenali karena mirip segerombol anggur, berbonggol –
bonggol. Panjang kelenjar ini pada jenis ternak seperti kuda, sapid dan babi yaitu sama, berkisar
13 – 15 cm, tetapi lebar dan ketebalannya berbeda, kelenjar vesicular pada sapi mempunyai
ketebalan dan lebar hampir separuh dari yang ada pada babi dan kuda. Domba mempunyai
kelenjar vesicular jauh lebih kecil, mempunyai panjang kira – kira 4 cm. Saluran – saluran
ekskretori kelenjar vesicular terletek di dekat bifurcation ampulla dengan uretra.
Sekresi kelenjar vesicular mengandung beberapa campuran organic yang unik, yakni tidak
dijumpai pada substansi – substansilin pada tubuh. Campuran – campuran anorganik ini di
antaranya adalah fructose dan sorbitol, merupakan sumber energi utama bagi spermatozoa sapi
dan spermatozoa domba, tetapi pada kuda dan babi konsentrasinya rendah. Sekresi kelenjar
vesikula juga mengandung dua larutan buffer, yaitu phosphate dan carbonate buffer yang penting
sekali dalam mempertahankan pH semen agar tidak berubah, karena jika terjadi perubahan pH
semen, hal ini dapat berakibat jelek bagi spermatozoa.

 Kelenjar prostate
Kelenjar prostate merupakan kelenjar tunggal yang terletak mengelilingi dan berada di
sepanjang uretra tepat dibagian posterior dari lubang ekskretoris kelenjar vesicular. Badan
kelenjar prostate jelas dapat dilihat pada ternak yang dewasa, pada sapi dan kuda dapat di raba
melalui palpasi parectal. Pada domba, seluruh prostatenya mengelilingi otot daging uretra.
Ekskresi kelenjar prostate hanya sebagian kecil saja menyusun pada cairan semen ternak yang
diteliti. Kelenjar prostate mengandung banyak ion – ion anorganik, meliputi Na, Cl, dan Mg
semuanya dalam larutan.
Kelenjar prostat sapi mengelilingi urethra dan terdiri dari dua bagian; badan prostate
(corpus prostate) dan prostate disseminate atau prostate yang cryptic (pars disseminta prostate).
Sekresi kedua bagian ini berjalan melalui saluran kecil dan banyak yang bermuara ke dalam
urethra pada beberapa deretan. Kelenjar prostat berfungsi mengeluarkan cairan yang melindungi
dan menutrisi sperma.

 Kelenjar cowper
Kelenjar Cowper menghasilkan cairan preseminal atau cairan, yaitu cairan transparan,
tidak berwarna, kental yang dikeluarkan uretra ketika terjadi peningkatan hasrat seksual, sebelum
terjadi ejakulasi. Kelenjar cowper terdapat sepasang, berbentuk bundar, kompak, berselubung
tebal dan pada sapi sedikit lebih kecil daripada kelenjar cowper kuda yang berukuran tebal 2,5
sampai 5 cm. kelenjar-kelenjar tersebut terletak diatas urethra dekat jalan keluarnya dari cavum
pelvis. Saluran-saluran sekretoris yang panjangnya 2 sampai 3 cm. kedua saluran ekskretoris
kelenjar cowper mempunyai muara kecil terpisah di tepi lipatan mucosa urethra
DAFTAR PUSTAKA

Saputro. 2008. Histologi Organ Reprodusi Jantan. Universitas Brawijaya. Malang.


Soeroso, Y. Duma. 2015. Hubungan antar Lingkar Skrotum dengan Karakteristik
Cairan dan Spermatozoa dalam Cauda Epididymis pada Sapi Bali (The
Correlation of Scrotal Circumference, Spermatozoa of Epididymis Caudalis and
Dilution Characteristic in Bali Cattle). Fakultas Pertanian Universitas Tadulako.
Palu
Suatyo, P., dan Chaeri, A. 2015. Histologi Reproduksi Jantan Tikus Putih Setelah
Pemberian Propoxur. Jurnal Inovasi Vol. 3 No. 2, Juli 2009: 99 – 166

Anda mungkin juga menyukai