Anda di halaman 1dari 2

Menurut Mulyasa (2007: 176) ada tujuh kompetensi sosial yang harus dimiliki oleh guru agar dapat

berkomunikasi dan bergaul secara efektif baik di sekolah maupun di masyarakat. Ketujuh
kompetensi sosial yang dimaksud adalah:

1. Memiliki pengetahuan tentang adat istiadat baik sosial maupun agama


2. Memiliki pengetahuan tentang budaya dan tradisi
3. Memiliki pengetahuan tentang inti demokrasi
4. Memiliki pengetahuan tentang estetika
5. Memiliki pengetahuan tentang apresiasi dan kesadaran sosial
6. Memiliki sikap yang benar terhadap pengetahuan dan pekerjaan
7. Setia terhadap harkat dan martabat kemanusiaan.

Menurut penjelasan pasal 28 ayat (3) butir d pada Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan, dinyatakan bahwa kompetensi sosial adalah kemampuan
pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan
peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orangtua/wali peserta didik, dan masyarakat
sekitar. Rumusan dalam PP itu diatur lebih lanjut dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI
Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, dinyatakan
bahwa kompetensi sosial berkenaan dengan kemampuan pendidik sebagai bagian dari
masyarakat, yang memiliki kompetensi inti untuk:

1. Bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis
kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi.
2. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik, tenaga
kependidikan, orang tua, dan masyarakat.
3. Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah RepublikIndonesiayang memiliki
keragaman sosial budaya.
4. Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan dan tulisan
atau bentuk lain.

(1) Indikator kemampuan guru untuk bersikap inklusif terhadap peserta didik dalam melaksanakan
pembelajaran dijabarkan dalam diskriptor:

 Guru dalam melaksanakan pembelajaran menunjukkan sikap terbuka untuk menerima


semua peserta didik.
 Guru selama melaksanakan pembelajaran mengembangkan sikap komunikasi dialogis
terhadap peserta didik.

(2) Indikator kemampuan guru untuk bersikap inklusif terhadap teman sejawat dalam
melaksanakan pembelajaran dijabarkan dalam diskriptor:

 Guru bersikap terbuka terhadap teman sejawat demi pengembangan pembelajaran.


 Guru menyukai berbagi pengalaman dengan teman sejawat terkait dengan
pengembangan pembelajaran.
 Guru menerima kritik dan saran konstruktif untuk pengembangan  pembelajaran.
 Guru menmgembangkan komunikasi dialogis dengan teman sejawat

(3)  Indikator kemampuan guru untuk bersikap inklusif terhadap lingkungan sekitar dalam
melaksanakan pembelajaran dijabarkan dalam diskriptor:

 Guru peduli terhadap lingkungan sekitar


 Guru memanfaatkan lingkungan sekitar untuk sumber pembelajaran
4) Indikator kemampuan guru untuk tidak bersikap diskriminatif  terhadap lingkungan sekolah
karena perbedaan agama, suku, jenis kelamin, latar belakang keluarga, dan status sosial-ekonomi
dijabarkan dalam diskriptor:

 Guru menunjukkan sikap peduli terhadap lingkungan sekolah


 Guru menunjukkan sikap akomodatif terhadap lingkungan sekolah
 Guru menunjukkan sikap bekerjasama dengan lingkungan sekolah

Anda mungkin juga menyukai