Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH EKONOMI

KEBIJAKAN MONETER
Guru Pembimbing : Nafisatun Maghfiroh S.Pd.

KELOMPOK 7

Nama Kelompok :

1. Ahmad Muhtada (03)


2. Fikri Robbiatur R. (13)
3. Khubaib Ridho (16)
4. M. Misbachul Imron (17)
5. M. Arif Taufiqi (18)
Kebijakan Moneter

A. PENGERTIAN

Kebijakan moneter adalah kebijakan dari otoritas moneter (bank sentral) dalam bentuk
pengendalian agregat moneter (seperti uang beredar, uang primer, atau kredit perbankan) untuk
mencapai perkembangan kegiatan perekonomian yang diinginkan. Perkembangan perekonomian
yang diinginkan dicerminkan oleh stabilitas harga, pertumbuhan ekonomi, dan kesempatan kerja
yang tersedia.

Kebijakan moneter pada dasarnya merupakan suatu kebijakan yang bertujuan untuk
mencapai keseimbangan internal (pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga,
pemerataan pembangunan) dan keseimbangan eksternal (keseimbangan neraca pembayaran)
serta tercapainya tujuan ekonomi makro, yakni menjaga stabilisasi ekonomi yang dapat diukur
dengan kesempatan kerja, kestabilan harga serta neraca pembayaran internasional yang
seimbang. Apabila kestabilan dalam kegiatan perekonomian terganggu, maka kebijakan moneter
dapat dipakai untuk memulihkan (tindakan stabilisasi). Pengaruh kebijakan moneter pertama kali
akan dirasakan oleh sektor perbankan, yang kemudian ditransfer pada sektor riil.

B. TUJUAN
Tujuan kebijakan moneter antara lain adalah untuk mencapai hal-hal sebagai berikut.
1. Mengedarkan mata uang sebagai alat pertukaran (medium of exchange) dalam
perekonomian.
2. Mempertahankan keseimbangan antara kebutuhan likuiditas perekonomian dan
stabilitas tingkat harga.
3. Distribusi likuiditas yang optimal dalam rangka mencapai pertumbuhan ekonomi
yang diinginkan pada berbagai sektor ekonomi.
4. Membantu pemerintah melaksanakan kewajibannya yang tidak dapat terealisasi
melalui sumber penerimaan yang normal.
5. Menjaga kestabilan Ekonomi
Artinya pertumbuhan arus barang dan jasa seimbang dengan pertumbuhan arus
barang dan jasa yang tersedia.
6. Menjaga kestabilan Harga
Harga suatu barang merupakan hasil interaksi antara jumlah uang yang beredar
dengan jumlah uang yang tersedia di pasar.
7. Meningkatkan kesempatan kerja
Pada saat perekonomian stabil pengusaha akan mengadakan investasi untuk
menambah jumlah barang dan jasa sehingga adanya investasi akan membuka lapangan
kerja baru sehingga memperluas kesempatan kerja masyarakat.

8. Memperbaiki neraca Perdagangan Kerja Masyarakat


Dengan jalan meningkatkan ekspor dan mengurangi impor dari luar negeri yang
masuk ke dalam negeri atau sebaliknya.

C. DEWAN MONETER
Kebijaksanaan moneter di Indonesia dikendalikan oleh Dewan Moneter.  Anggota
-anggota Dewan moneter terdiri dari:
a. Mentri Keuangan (Sebagai ketua Dewan Moneter)
b. Menteri Perdagangan ( Sebagai anggota Dewan Moneter)
c. Gubenur Bank Indonesia (Sebagai anggota Dewan Moneter)

Sesuai dengan Undang-Undang No. 13 tahun 1968 pasal 9, Dewan Moneter membantu
pemerintah dalam merencanakan dan menetapkan kebijaksanaan moneter dengan mengajukan
patokan-patokan tertentu dalam rangka menjaga kestabilan moneter, pemenuhan kesempatan
kerja, dan meningkatkan taraf hidup rakyat.

D. INSTRUMEN MONETER
Untuk mencapai kebijakan moneter yang telah ditentukan, baik menambah ataupun
mengurangi jumlah uang beredar, bank sentral dapat menggunakan berbagai alat (instrumen)
yang dikenal dengan instrument moneter. Di antara instrument moneter adalah sebagai berikut.
1. Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation)
Operasi pasar terbuka adalah cara mengendalikan uang yang beredar dengan
menjual atau membeli surat berharga pemerintah (government securities). Jika ingin
menambah jumlah uang beredar, pemerintah akan membeli surat berharga pemerintah.
Namun, bila ingin jumlah uang yang beredar berkurang, maka pemerintah akan menjual
surat berharga pemerintah kepada masyarakat. Surat berharga pemerintah antara lain
diantaranya adalah SBI atau singkatan dari Sertifikat Bank Indonesia dan SBPU atau
singkatan atas Surat Berharga Pasar Uang.

2. Fasilitas Diskonto (Discount Rate)


Fasilitas diskonto adalah pengaturan jumlah duit yang beredar dengan memainkan
tingkat bunga bank sentral pada bank umum. Bank umum kadang-kadang mengalami
kekurangan uang sehingga harus meminjam ke bank sentral. Untuk membuat jumlah
uang bertambah, pemerintah menurunkan tingkat bunga bank sentral, serta sebaliknya
menaikkan tingkat bunga demi membuat uang yang beredar berkurang.

3. Rasio Cadangan Wajib (Reserve Requirement Ratio)


Rasio cadangan wajib adalah mengatur jumlah uang yang beredar dengan
memainkan jumlah dana cadangan perbankan yang harus disimpan pada pemerintah.
Untuk menambah jumlah uang, pemerintah menurunkan rasio cadangan wajib. Untuk
menurunkan jumlah uang beredar, pemerintah menaikkan rasio.

4. Himbauan Moral (Moral Persuasion)


Himbauan moral adalah kebijakan moneter untuk mengatur jumlah uang beredar
dengan jalan memberi imbauan kepada pelaku ekonomi. Contohnya seperti menghimbau
perbankan pemberi kredit untuk berhati-hati dalam mengeluarkan kredit untuk
mengurangi jumlah uang beredar dan menghimbau agar bank meminjam uang lebih ke
bank sentral untuk memperbanyak jumlah uang beredar pada perekonomian.
5. Kredit Selektif
Politik bank sentral untuk mengurangi jumlah uang yang beredar dengan cara
memperketat pemberian kredit

6. Politik Sanering
Ini dilakukan bila sudah terjadi hiper inflasi, ini pernah dilakukan BI pada tanggal
13 Desember 1965 yang melakukan pemotongan uang dari Rp.1.000 menjadi Rp.1. Bank
Indonesia memiliki tujuan untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah.
Tujuan ini sebagaimana tercantum dalam UU No. 3 tahun 2004 pasal 7 tentang Bank
Indonesia.

REFERENSI

Ekonomi 2/Suradjiman; Christian Toweula.—Cet.1.—Jakarta: Departemen Pendidikan dan


Kebudayaan 1997
http://blogcoebacoeba.blogspot.com/2012/11/alatinstrumen-kebijakan-moneter.html

http://blogdeta.blogspot.com/2009/04/kebijakan-moneter.html

http://id.shvoong.com/business-management/1999551-pengertian-dan-tujuan-kebijakan-moneter/

http://id.wikipedia.org/wiki/Kebijakan_moneter

http://organisasi.org/definisi-pengertian-kebijakan-moneter-dan-kebijakan-fiskal-instrumen-
serta-penjelasannya

http://qthab2.blogspot.com/2008/09/kebijakan-moneter.html
http://sartika-tqa.blogspot.com/2011/03/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html

http://www.e-dukasi.net/

Anda mungkin juga menyukai