Anda di halaman 1dari 5

DEPARTMENT PERIODONSIA

Tugas Diskusi Rekam Medis Gingivitis

Akhmad Hilmi Muttaqin Anwari

12007040011054

Fakultas Kedokteran Gigi

Universitas Brawijaya

2020

Pengaruh Rokok Terhadap Jaringan Periodontal


- untuk gingivitis rokok itu menurunkan gingival inflammation dan Bleeding on probing
- untuk periodontitis meningkatkan prevalensi dan keparahan dari kehancuran jaringan
periodontal
- meningkatkan kedalaman poket loss of attachement dan kerusakan tulang
- meningkatkan kehancuran periodontal meningkatkan prevalensi dan keparahan
periodontitis
- meningkatkan kehilangan gigi
- prevalensi meningkat seiring nya penambahan frekuensi merokok
- prevalensi menurun seiring dengan berkurangnya frekuensi merokok

Resesi Gingiva

- Definisi
Resesi merupakan jarak antara cemento enamel junction ke gingival margin adanya
resesi mengindikasikan bahwa terjadi loss of attachment tetapi belum tentu terjadi
inflamasi.
- Klasifikasi Miller
Kelas 1
 Hanya margin gingiva tidak sampai Muko gingival junction tidak ada kerusakan
periodontal interdental

Kelas 2

 Kerusakan marginal gingiva mencapai mukogingiva junction, tidak ada kerusakan


periodontal interdental

Kelas 3

 kerusakan marginal gingiva mencapai mukogingival junction, kehilangan tulang


interdental dan jaringan lunak di bawah cej tapi lebih Corona dari margin gingiva

Kelas 4

 Seperti kelas 3 namun salah satu atau kedua interdental setinggi margin gingiva

OHI-S (Oral Health Index – Simplified)


OHIS ini adalah keadaan kebersihan mulut dari responden yang dinilai dari adanya sisa
makanan yang menempel di gigi atau debris dan kalkulus (karang gigi) pada permukaan gigi
dengan menggunakan indeks Oral Hygiene Index Simplified dari Green and Vermillion
(1964) yang merupakan jumlah indeks debris (DI) dan indeks kalkulus (CI).

Derajat kebersihan mulut secara klinik dihubungkan dengan skor OHI-S adalah sebagai
berikut. Skor Baik 0,0–1,2 Sedang 1,3–3,0 Buruk 3,1–6,0

Menurut Green & Vermillion, 1964, menentukan enam permukaan gigi pilihan yang dapat
mewakili semua segmen anterior dan posterior mulut berdasarkan pemeriksaan yang
dilakukan pada seluruh mulut. Untuk pemeriksaan OHI-S ini digunakan kaca mulut, sonde
yang bengkok tanpa disclosing solution.

Keenam gigi yang diperiksa pada OHI-S adalah permukaan fasial atau buccal dari gigi 6 1 6
dan permukaan lingual dari gigi 6 1 6. Tiap permukaan gigi dibagi secara horizontal menjadi
tiga bagian: 1/3 gingival, 1/3 bagian tengah dan 1/3 incisal. Untuk pemeriksaan DI-S (debris
indeks) dan CI-S digunakan sonde yang diletakkan pada 1/3 incisal dan digerakkan ke 1/3
gingival sesuai dengan kriteria bila 0 : tidak ada debris/tidak ada kalkulus 1 : debris
lunak/kalkulus supragingival menutupi tidak lebih dari 1/3 permukaan gigi, 2 : debris
lunak/kalkulus supragingival menutupi lebih dari 1/3 permukaan, tetapi tidak lebih dari 2/3
permukaan gigi 3 : debris lunak/kalkulus supragingival menutupi lebih dari 2/3 permukaan
gigi.

Skor dari debris indeks/kalkulus per orang diperoleh dengan cara menjumlahkan skor
debris/ kalkulus tiap permukaan gigi dan dibagi oleh jumlah dari permukaan gigi yang
diperiksa.

Bleeding on Probing

Bleeding on probing adalah salah satu metode untuk mengukur inflamasi dari jaringan
periodontal. Indeks pengukur itu biner indeks (iya/tidak)yang menentukan apakah area yang
tidak itu ada pendarahan atau tidak saat melakukan probing.

Trauma From Occlusion

trauma from occlusion adalah perubahan mikroskopik dari struktur periodontal pada area
periodontal ligament yang termanifestasi secara klinis dengan meningkatnya kegoyangan
gigi. Kerusakan jaringan periodontal disebabkan karena tekanan oklusi melebihi kapasitas
adaptasi dan reparasi dari jaringan periodontal. Keadaan ini bisa menyebabkan
terganggunya fungsi mastikasi dan fungsi dari otot mastikasi yang akhirnya bisa
menyebabkan rasa sakit saat pengunyahan, kegoyangan gigi, cedera pada sendi
temporomandibula atau menyebabkan juga keauasan gigi yang berlebih.
Diagnosis Primer : Periodontitis Kronis Lokalisata

Diagnosis Sekunder :-

Etiologi : Bakteri Plak

Faktor Resiko : Merokok

Predisposisi : Kalkulus, Malposisi gigi, trauma oklusi

Prognosis : Fair pada gigi 31,41 (sisa tulang kurang adekuat (LOA tinggi
pada bagian labial, mesial, dan distal; ada kegoyangan gigi;
pasien kooperatif)

Rencana Perawatan :

Emergency Phase

Non Surgical Phase (I)

1. DHE dan KIE


2. Scalling and Root Planing RA dan RB
3. Splinting ekstrakoronal mulai gigi 33 sampai 43
4. Pro Konservasi gigi 37 dan 38

Evaluasi

Pemeriksaan Kedalaman Poket dan Inflamasi Gingiva, Pemeriksaan Plak dan Kalkulus,
Evaluasi Post Perawatan Splinting

Maintenance Phase (IV)

Pemeriksaan teratur plak dan kalkulus, kondisi gingiva (poket dan inflamasi), perubahan
patologis

Surgical Phase (II) Restorative Phase (III)

Perawatan Orthodontia Cekat

DAFTAR PUSTAKA
Newman M.G, C. F. (2019). Newman & Carranza : Clinical Periodontology. Philadelpia: Elsevier.

Anda mungkin juga menyukai