Anda di halaman 1dari 7

PEMERINTAH KOTA BANDUNG

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS CARINGIN
Jl. Caringin No.103 Telp 022-5432215
Bandung 40223

PANDUAN AUDIT KLINIS

UPT PUSKESMAS CARINGIN

TAHUN 2020

A. LATAR BELAKANG

Di era globalisasi sekarang ini upaya-upaya peningkatan mutu


pelayanan kesehatan harus dilaksanakan secara berkesinambungan
untuk menjamin bahwa setiap pasien akan mendapatkan pelayanan
terbaik berdasarkan kaidah-kaidah medis yang berlaku. Salah satu
prinsip upaya peningkatan mutu pelayanan medis adalah perbaikan
kulitas yang terus menerus melalui penerapan standar pelayanan medis
dan standar pelayanan medis profesi yang dalam pelaksanaannya perlu
dilaksanakan evaluasi melalui kegiatan medis atau kegiatan audit
internal.

Audit Medis/Klinis adalah Analisis/pemeriksaan yang sistematis


dan independen tentang asuhan klinis,untuk menentukan jika aktifitas
dan hasilnya sesuai dengan pengaturan yang telah di implementasikan
secara efektif dan cocok untuk mencapai tujuan, termasuk prosedur-
prosedur untuk diagnosis, tindakan medis, perawatan, pemanfaatan
sumber daya yang terkait, dan outcome serta kualitas hidup pasien
sebagai hasil dari prosedur-prosedur tersebut.
Audit medis adalah salah satu bagian dari manajemen mutu
pelayanan medis. Dengan audit medis, kita bisa mengetahui apakah
pelayanan medis dilakukan sudah sesuai dengan standar yang
ditetapkan. Audit medis yang dilaksanakan di UPT Puskemas Caringin
berupa evaluasi kesesuaian penangan pasien dengan SOP, Penilaian
keterampilan klinik masing-masing karyawan, pembahasan kasus
nearmiss, kasus rujukan terbanyak, kasus kematian, atau kasus kasus
yang menarik yang terjadi sepanjang tahun berjalan di UPT Puskemas
Caringin.

B. TUJUAN PANDUAN AUDIT KLINIS

1. TUJUAN UMUM :
Untuk memelihara dan meningkatkan mutu pelayanan yang
diberikan kepada pasien sesuai dengan standar pelayanan profesi
dan etika profesi kedokteran.

2. TUJUAN KHUSUS :
a. Melakukan evaluasi mutu pelayanan medis.
b. Membahas kasus – kasus medis penting.
c. Mengetahui penerapan standar pelayanan medis.
d. Mengetahui perbaikan-perbaikan pelayanan medis sesuai
kebutuhan pasien.
e. Mengetahui kualitas pemberi layanan medis.
f. Peningkatan pengetahuan para klinisi.

C. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan

No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan


1 Tiap unit pelayanan - Pemilihan topik audit
mengevaluasi kesesuaian - Penetapan kriteria dan standar,
penanganan pasien dengan - Pengumpulan data,
prosedur yang ditetapkan - Analisis data,
dilakukan setiap 6 bulan - Menetapkan perubahan
sekali. - Reaudit,
2 Penilaian keterampilan klinik - Penetapan instrument
masing-masing karyawan - Penilaian karyawan
dilakukan dengan drilling - Mengisi hasil penilaian
penanganan kasus-kasus - Tim PMKP merekap hasil
emergensi atau kasus-kasus penilaian, menganalisa dan
yang sering terjadi (setiap 6 mengevaluasi hasil penilaian
bulan untuk masing-masing keterampilan klinik
tenaga medis dan paramedis). - Rencana tindak lanjut
- Melaporkan hasil penilaian
3 Pembahasan kasus nearmiss, - Penentuan topik
kasus rujukan terbanyak, kasus - Instrumen
kematian, atau kasus-kasus - Pembahasan kasus
yang menarik yang terjadi - Rencana tindak lanjut
sepanjang tahun berjalan.di
Puskesmas Kerang dilakukan
setiap bulan.

V. Cara Melaksanakan Kegiatan

N Kegiatan Pokok Cara Melaksanakan Kegiatan


o
1 Evaluasi kesesuaian Pemilihan topik audit, penentuan topik dari
penanganan pasien 10 penyakit terbanyak atau dengan
dengan prosedur yang penentuan kasus/penyakit secara langsung
ditetapkan, dilakukan oleh tim PMKP, penyakit dengan resiko tinggi
selama 6 bulan dengan atau penyakit kasus rujukan terbanyak.
menentukan kasus
penyakit yang akan Untuk penentuan kasus dengan cara
dibahas (sesuai 10 ditetapkan penyakit yang akan diamati,
penyakit kebiasaan yang berlaku dalam penetapan
terbanyak/rujukan topik adalah memprioritaskan kasus-kasus
terbanyak) dengan ciri high volume, high risk, dan high
cost. Dapat pula ditambahkan dalam daftar
kriteria tersebut beberapa kondisi lain,
misalnya kerawanan terhadap complain,
problem prone, dan data lainnya.

Penetapan kriteria dan standar, yang


digunakan adalah SOP yang telah disusun
oleh tim UKP untuk penanganan kasus yang
dipilih sesuai dengan Panduan praktek klinis
PMK 514 tahun 2015. Instrumen yang
digunakan adalah daftar tilik dari sop yang
topik yang digunakan.

Pengumpulan data dilakukan dengan


pengumpulan 50 rekam medis pasien dengan
diagnosa penyakit sesuai topik

Analisis data, dengan penilaian kesesuain


penangan pasien dengan sop yang tertera
dalam Rekam medis, analisis dengan
menggunakan alat bantu tabel dengan
kriteria penanganan perkasus, yang diberi
nilai 1 untuk yang sesuai dan 0 yang tidak
sesuai, kemudian hasilnya di analisa, dapat
menggunakan diagram tulang ikan. Analisa
dan pembahasan dilakukan oleh tim PMKP
yang terdiri dari berbagai profesi dan atau
dapat ditambahkan dari karyawan lain yang
berkompeten.

Menetapkan perubahan, bagian paling


penting dalam audit medis adalah
implementasi perubahan menuju
peningkatan mutu klinis. Implementasi
perubahan dapat dilaksanakan sebagai
berikut: Pertama, hendaknya analisis data
yang telah disimpulkan tersebut dijadikan
dasar dalam membuat plan of action atau
rencana tindak lanjut (RTL). Rencana tindak
lanjut ini sebaiknya disusun bersama oleh
pihak-pihak yang berkompeten dan
berkepentingan terhadap hasil audit ini.
Batas waktu implementasi perubahan ini
juga sebaiknya dikerjakan dalam lingkup
waktu yang spesifik dan terukur.
Komunikasi yang elegan antara pelaksana
audit dan sejawatnya sangat menentukan
keberhasilan tahap perencanaan dan
implementasi perubahan ini.

Reaudit, prosedur reaudit sama dengan


prosedur audit kecuali pemilihan topik,
kriteria, dan standar. Hasil reaudit
seharusnya lebih baik dari hasil audit
sebelumnya karena reaudit dilakukan setelah
implementasi perubahan dilakukan.
2 Penilaian keterampilan Penilaian tenaga medis; dokter, dokter gigi,
klinis masing-masing bidan, perawat dengan cara simulasi kasus.
karyawan dilakukan - pembentukan Tim , masing masing
dengan driling terdiri dari 3 orang, berperan sebagai
penanganan kasus anggota tim Merah, kuning dan hijau
kasus emergensi atau dengan fungsinya masing-masing,
kasus-kasung yang mempraktekan ketrampilan klinik yang
sering terjadi (setiap 6 di nilai, kemudian ada dua orang
bulan untuk masing pengamat yang satu melihat alat
masing tenaga medis pantau ketrampilan klinik dan melihat
dan para medis) serta menyamakan yang dilakukan
yang dinilai dengan alat pantau, satu
orang sebagai pengamat untuk
kemudian diakhir panilaian
memberikan komentar atau gambaran
jalannya kegiatan.
- Mengisi hasil penilaian di alat pantau
ketrampilan klinik, masing-karyawan
klinis mempunyai buku catatan sendiri.
- Tim PMKP merekap hasil penilain,
menganalisa dan mengevaluasi hasil
penilaian ketrampilan klinik. Rekapan
berupa rangkuman hasil penilaian
masing masing karyawan kemudian
dianalisa gambaran tingkat
ketrampilan seluruh karyawan klinis
dan dievalusi jika masih dibawah
stardar, dicari akar penyebab
masalahnya.
- RTL dari hasil keterampilan klinik,
dapat berupa peningkatan
keterampilan bagi karyawan yang
nilainya dibawah rata-rata.
pelaksanaan inhouse training untuk
kasus kasus yang masih rendah
ketrampilannya. Inhouse traning yang
diselenggarakan Puskesmas dengan
pembicara dapat dari Puskesmas
Sendiri atau memanggil pelatih dari
luar dari lembaga yang kompeten.

3 Pembahasan kasus Pembahasan kasus, dilakukan pada


nearmiss, kasus pertemuan rutin setiap hari jumat minggu ke
rujukan terbanyak, empat, dihadiri seluruh karyawan, terutama
kasus-kasus yang medis dan paramedis, pembahasan kasus
menarik sepanjang dilakukan tanpa nama, tanpa alamat baik
tahun berjalan di UPT pasien ataupun petugasnya. Pembahasan
Puskesmas Caringin. mulai dari praPuskesmas, penanganan di
Puskesmas, penanganan Prarujukan (jika
dirujuk), pasca Puskesmas (dirumah atau di
Rumah sakit)
Rencana Tindak lanjut, jika ditemukan
hal-hal yang menyimpang, maka perlu
adanya perencanaan perbaikan.

Sasaran
1. Terlaksananya evaluasi mutu pelayanan medis
2. Kasus – kasus medis penting dapat dibahas dan ada rencana
perbaikannya
3. Terlaksananya penerapan standar pelayanan medis
4. Perbaikan-perbaikan pelayanan medis sesuai kebutuhan
pasien dapat diketahui dengan baik
5. Terlaksananya penilaian kualitas pemberi layanan medis
6. Adanya peningkatan pengetahuan para klinisi

Anda mungkin juga menyukai