Anda di halaman 1dari 3

AKUNTANSI FORENSIK

“Paper ini dibuat untuk memenuhi tugas individu pada mata kuliah Akuntansi Forensik”

Dosen Pengampu:
Ni Made Sunarsih,SE.,M.Si

Dibuat Oleh:
I Gede Wira Pratama ( 1702622010050)

Akuntansi B Pagi 2017

Prodi Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Mahasaraswati Denpasar
2020
KASUS SUAP PENGURUSAN PROPOSAL DAN GRATIFIKASI
TERKAIT DANA HIBAH KONI

Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi divonis 7 tahun penjara
atas kasus suap pengurusan proposal dan gratifikasi terkait dana hibah KONI. Vonis ini
mengakhiri perjalanan kasusnya selama lebih kurang dua tahun. “Mengadili, menyatakan
terdakwa Imam Nahrawi telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan beberapa
tindak pidana korupsi secara bersama-sama dan berlanjut,” kata Ketua Majelis Hakim Rosmina
di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi atau Tipikor. Vonis ini dijatuhkan karena Nahrawi terbukti
melanggar Pasal 12 hurur a juncto Pasal 18 dan Pasal 12 B ayat (1) juncto Pasal 18 UU Nomor
31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dalam UU
Nomor 20 tahun 2001 juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP juncto Pasal 65 ayat (1) KUHP.

1. ASSET TRACKING YANG TERJADI DI DALAM KASUS SUAP PENGURUSAN


PROPOSAL DAN GRATIFIKASI TERKAIT DANA HIBAH KONI
Dalam kasus ini, Ulum bersama Imam dinilai telah menerima suap senilai total Rp 11,5
miliar dari Ending Fuad Hamidy selaku Sekretaris Jenderal Komite Olahraga Nasional
Indonesia dan Johnny E Awuy selaku Bendahara Umum KONI. Suap tersebut dimaksudkan
agar Ulum dan Imam mempercepat proses persetujuan dan pencairan bantuan dana hibah
yang diajukan KONI kepada Kemenpora RI tahun kegiatan 2018. Di samping itu, Ulum
bersama Imam juga dinilai telah menerima gratifikasi senilai total Rp 8.648.435.682 dari
sejumlah pihak antara lain yang mempunyai hubungan pekerjaan dengan Imam selaku
Menpora.
2. PEMULIHAN ASET DALAM KASUS SUAP PENGURUSAN PROPOSAL DAN
GRATIFIKASI TERKAIT DANA HIBAH KONI
Ketua majelis hakim memvonis Nahrawi dengan pidana tambahan berupa pencabutan
hak politik selama empat tahun terhitung sejak masa hukuman pokok selesai berjalan.
Nahrawi juga wajib membayar ganti rugi kepada negara sebanyak Rp 18.154.230.882 dalam
tempo sebulan setelah putusan berkekuatan tetap. Jika Nahrawi tidak membayarnya maka
harta bendanya bisa disita dan dilelang sebagai penutup uang pengganti.
3. FOLLOW THE MONEY

Anda mungkin juga menyukai