Anda di halaman 1dari 58

 Apabila unsur-unsur disusun menurut kenaikan massa atom relatifnya, ternyata unsur yang

ke-8 menunjukkan persamaan sifat dengan unsur yang ke-1, unsur yang ke-9 menunjukkan
persamaan sifat dengan unsur yang ke-2 dan seterusnya. Pernyataan ini ditemukan oleh
….

A. J.W. Dobereiner

B. D.I. Mendeleev

C. A.R. Newland

D. Lothar Meyer

E. Wilheim Rontgen

Jawaban : C

2. Kali pertama yang mengemukakan sistem periodik dalam bentuk tabel adalah ….

A. J.W. Dobereiner

B. D.I. Mendeleev

C. A.R Newland

D. Lothar Meyer

E. Wilheim Rontgen

Jawaban : B

3. Pernyataan yang salah mengenai sistem periodik bentuk panjang adalah ….

A. terdiri atas 7 periode

B. terdiri atas 8 golongan A

C. periode 1 terdiri atas 2 unsur

D. golongan IIA terdiri atas 18 unsur

E. antara golongan IIA dan golongan IIIA terdapat unsur transisi

Jawaban : D

4. Unsur-unsur yang terletak dalam golongan IA disebut ….

A. alkali

B. alkali tanah

C. halogen
D. transisi

E. gas mulia

Jawaban : A

5. Unsur-unsur berikut ini memiliki sifat yang mirip, kecuali ….

A. H

B. He

C. Ne

D. Ar

E. Kr

Jawaban : A

6. Unsur yang tidak termasuk alkali tanah adalah ….

A. Be

B. Mg

C. Ca

D. S

E. Ba

Jawaban : D

7. Kelompok unsur yang terletak pada periode ke-3 adalah ….

A. Li, C, dan O

B. Mg, Ca, dan Al

C. Al, Si, dan Cl

D. Be, Na, dan Mg E. Li, Na, dan K

Jawaban : C

8. Unsur-unsur gas mulia dalam sistem periodik terletak pada golongan ….

A. IA

B. IIA
C. VIIIA

D. IB

E. VIIIB

Jawaban : C

9. Unsur-unsur dalam satu golongan memiliki ….

A. proton yang sama

B. elektron yang sama

C. elektron valensi yang sama

D. jari-jari atom yang sama

E. jumlah kulit yang sama

Jawaban : C

10. Unsur-unsur dalam satu periode memiliki ….

A. proton yang sama

B. elektron yang sama

C. elektron valensi sama

D. jari-jari atom yang sama

E. jumlah kulit yang sama

Jawaban : E

11. Suatu unsur dengan 3 kulit dan elektron valensi 5 pada sistem periodik unsur terletak
dalam ….

A. golongan IIIA, periode 5

B. golongan VA, periode 3

C. golongan VIIIA, periode 5

D. golongan VA, periode 8

E. golongan VIIIA, periode 3

Jawaban : B
12. Suatu unsur memiliki konfigurasi elektron 2 8 8 1. Dalam sistem periodik terletak pada
….

A. periode 1, golongan IVA

B. periode 4, golongan IVA

C. periode 4, golongan IA

D. periode 1, golongan IA

E. periode 2, golongan IVA

Jawaban : C

13. Diketahui unsur-unsur dengan nomor atom sebagai berikut 11Na, 19K, 13Al, 17Cl.
Unsur yang memiliki jari-jari atom paling panjang adalah ….

A. Ca

B. K

C. Cl

D. Al

E. Na

Jawaban : B

14. Energi ionisasi suatu unsur adalah sifat yang menyatakan ….

A. energi minimum yang diperlukan untuk melepas satu elektron dari satu atom netral
dalam wujud gas

C. energi yang dibebaskan untuk menarik satu elektron pada pembentukan ion negatif

D. besarnya kecenderungan menarik elektron pada satu ikatan

E. besarnya kecenderungan menarik elektron membentuk ion negatif 15. Unsur Mg


memiliki nomor atom 12 dan unsur P memiliki nomor atom

Jawaban : A

15. Pernyataan yang tidak tepat untuk kedua unsur tersebut adalah ….

A. kedua unsur tersebut terletak pada periode yang sama

B. jari-jari atom Mg lebih panjang dari jari-jari unsur P


C. energi ionisasi unsur P lebih besar dari energi ionisasi unsur Mg
D. afinitas elektron unsur P lebih besar dari afinitas elektron unsur Mg

E. keelektronegatifan unsur Mg lebih besar dari keelektronegatifan unsur P

Jawaban : E

16. Di antara unsur-unsur 3 Li, 9 Be, 11Na, 15P, dan 19K yang memiliki energi ionisasi
terbesar adalah ….

A. Li

B. Be

C. Na

D. P

E. K

Jawaban : D

17. Pernyataan tidak tepat untuk unsur-unsur yang terletak dalam satu golongan dari atas
ke bawah adalah ….

A. energi ionisasi bertambah

B. jari-jari atom bertambah

C. sifat logam bertambah

D. afinitas elektron berkurang

E. keelektronegatifan bertambah

Jawaban : A

18. Unsur-unsur yang terletak pada satu periode dari kiri ke kanan ….

A. energi ionisasi bertambah

B. jari-jari atom bertambah

C. sifat logam bertambah

D. afinitas elektron berkurang

E. keelektronegatifan berkurang

Jawaban : A

19. Jari-jari atom unsur Li, Na, K, Be, dan B secara acak (tidak berurutan) dalam satuan
angstrom (Å) adalah 2,01; 1,23; 1,57; 0,80; dan 0,89 maka jari jari atom K sama dengan ….
A. 0,80

B. 0,89

C. 1,23

D. 1,57

E. 2,01

Jawaban : E

20. Grafik yang menggambarkan kecenderungan sifat unsur dalam satu golongan adalah
….

Jawaban : A

Baca Juga : Soal dan Tata nama Senyawa dan Persamaan


Reaksi Sederhana
21. Diketahui nomor atom H = 1, C = 6, N = 7, O = 8, P = 15 dan Cl = 17. Senyawa berikut
mengikuti aturan oktet, kecuali ….

A. CHCl3

B. NH3

C. H2O
D. CH4

E. PCl5

Jawaban : E

22. Unsur X memiliki nomor atom = 20. Unsur Y memiliki nomor atom = 9. Senyawa yang
terbentuk dari kedua unsur ini memiliki rumus ….

A. XY

B. X2Y

C. XY2

D. X2Y3

E. XY3

Jawaban : C

23. Nomor atom unsur P, Q, R, dan S adalah 6, 9, 11, dan 18. Pasangan unsur-unsur yang
diharapkan dapat membentuk ikatan ion adalah ….

A. P dan Q

B. R dan Q

C. Q dan S

D. S dan R

E. P dan S

Jawaban : B

24. Unsur X memiliki struktur atom dengan 1 elektron pada kulit terluarnya dan unsur Y
memiliki afinitas elektron yang besar maka ikatan X–Y merupakan ikatan ….

A. semipolar

B. kovalen koordinasi

C. homopolar

D. ion

E. kovalen

Jawaban : D

25. Ikatan antaratom mencakup ….


A. ikatan nonlogam

B. ikatan atom

C. ikatan kovalen

D. ikatan van der Waals

E. ikatan hidrogen

Jawaban : B

26. Keelektronegatifan H, Br, dan F masing-masing 2,1; 2,8; dan 4,0. Deret senyawa
berikut ini yang tersusun dengan urutan kepolaran meningkat adalah ….

A. BrF, HF, HBr

B. HF, BrF, HBr

C. BrF, HBr, HF

D. HBr, HF, BrF

E. HBr, BrF, HF

Jawaban : E

27. Pasangan senyawa berikut yang merupakan pasangan senyawa yang memiliki ikatan
kovalen adalah ….

A. KCl dan HCl

B. H2 S dan Na2 S

C. PCl3 dan FeCl3

D. CH4 dan NH3

E. H2O dan Na2O

Jawaban : D

28. Unsur A yang bernomor atom 38 bersenyawa dengan unsur B yang bernomor atom 53.
Senyawa dan ikatan yang terbentuk adalah ….

A. AB2 , ion

B. AB2 , kovalen

C. A2B3 , kovalen

D. A2B, ion
E. A2B, kovalen

Jawaban : A

29. Deret senyawa berikut ini tergolong senyawa kovalen, kecuali ….

A. HF, HCl, HI

B. BH3 , BF3 , CO2

C. H2O, NH3 , CO2

D. Li2O, CaO, MgO

E. IF5 , CCl4 , CIF3

Jawaban : D

30. Empat unsur M, N, Q, dan R dengan nomor atom berturut-turut 6, 11, 17, dan 19.
Pasangan unsur yang dapat membentuk ikatan kovalen nonpolar adalah ….

A. M dan R

B. N dan R

C. N dan Q

D. M dan Q

E. Q dan R

Jawaban : D

31. Ikatan kovalen koordinasi terdapat pada ….

A. H2O

B. NH4+

C. CH4

D. HF

E. C2H4

Jawaban : B

32. Rumus elektron valensi molekul nitrometana digambarkan sebagai berikut Pasangan
elektron ikatan yang menyatakan ikatan kovalen koordinasi adalah ….
A. 1

B. 2

C. 3

D. 4

E. 5

Jawaban : A

33. Berdasarkan soal no. 32, pasangan elektron ikatan yang menyatakan ikatan kovalen
rangkap adalah ….

A. 1

B. 2

C. 3

D. 4

E. 5

Jawaban : B

34. Partikel dasar dalam atom terdiri atas ….

A. proton, elektron, dan positron

B. proton, neutron, dan nukleon

C. proton, elektron, dan neutron

D. positron, nukleon, dan elektron

E. neutron, nukleon, dan elektron

Jawaban : C

35. Berikut ini yang membuktikan model atom Thomson tidak tepat adalah percobaan ….

A. sinar katode
B. hamburan sinarα pada lempeng tipis emas

C. spektrum atom hidrogen

D. tetes minyak milikan

E. sinar kanal

Jawaban : B

36. Kesimpulan bahwa muatan elektron –1,60 × 10–19 C diperoleh dari tetesan minyak
dikemukakan oleh ….

A. Sir Humphry

B. Robert Milikan

C. J.J. Thomson

D. James Chadwick

E. Willliam Crookes

Jawaban : B

37. Pada hakikatnya percobaan Rutherford adalah ….

A. penemuan proton

B. penemuan neutron

C. penemuan inti atom

D. penemuan elektron

E. penemuan positron

Jawaban : C

38. Notasi yang benar untuk proton, elektron, dan neutron berturut-turut adalah ….

A. 111 +1 -1 1 P; e; n

B. 110 +1 -1 1 P; e; n

C. 101 +1 -1 0 P; e; n

D. 111 +1 1 0 P; e; n

E. 101 +1 -1 0 P; e; n

Jawaban : E
39. Pasangan yang merupakan isoton adalah atom atom ….

A. K dan L

B. K dan M

C. L dan M

D. L dan N

E. M dan N

Jawaban : C

40. Kelemahan penyusunan atom dengan teori oktaf adalah ….

A. terdapat beberapa atom yang memiliki massa lebih tinggi berada pada urutan yang lebih
rendah

B. urutan kenaikan massa atom tidak kontinu

C. beberapa unsur yang menurut hitungan terdapat pada suatu kelompok, tetapi sifatnya
tidak sama.

D. penyusunan berdasarkan kenaikan massa atom banyak kelemahannya

E. sistem oktaf hanya berlaku pada unsur dengan nomor massa kecil

Jawaban : E

41. Berikut ini merupakan ciri yang ditunjukkan oleh sistem periodik unsur modern, kecuali
….

A. terdapat 18 golongan

B. terdapat 8 periode

C. periode terbanyak berisi 32 unsur

D. golongan terbanyak berisi 9 unsur

E. terdapat golongan transisi luar dan transisi dalam

Jawaban : D
42. Kelompok unsur dengan nomor atom berikut ini yang memiliki elektron valensi sama
adalah ….

A. 11, 18, 37, 52

B. 12, 19, 38, 53

C. 12, 20, 38, 56

D. 13, 18, 31, 38

E. 14, 18, 30, 39

Jawaban : C

43. Pernyataan yang benar mengenai keteraturan sifat periodik dalam satu periode adalah
….

A. dari kiri ke kanan afinitas elektron bertambah besar

B. dari kiri ke kanan jari-jari atom semakin besar

C. dari kiri ke kanan potensial ionisasi semakin besar

D. dari kiri ke kanan keelektronegatifan semakin kecil

E. dari kiri ke kanan afinitas elektron semakin kecil

Jawaban : A

44. Di antara ion poliatomik berikut ini yang berupa kation adalah ….

Jawaban : D

45. Senyawa dengan rumus molekul berikut ini yang terdapat ikatan rangkap dua adalah
….

A. Cl2

B. N2

C. NH3
D. CH4

E. C2H4

Jawaban : E
SOAL SPU

1. Letak unsur dan konfigurasi elektron yang tepat untuk unsur 19X adalah…(nomor atom
Ar = 18)

A. Periode 4, golongan IA, [Ar] 4s1

B. Periode 1, golongan IB, [Ar] 4d1

C. Periode 1, golongan IIA, [Ar] 4s2

D. Periode 2, golongan IIB, [Ar] 4d2

E. Periode 3, golongan IVA, [Ar] 4s2 3d2

Jawaban : A

Pembahasan :

menentukan letak unsur

n = 4 → periode 4

eval = 1 → golongan IA

2. Harga keempat bilangan kuantum elektron terakhir dari atom 16S adalah…

A. n = 2, l = 0, m = 0, s = -1/2

B. n = 3, l = 1, m = -1, s = -1/2

C. n = 3, l = 1, m = 0, s = -1/2

D. n = 3, l = 1, m = 0, s = +1/2

E. n = 3, l = 1, m = +1, s = +1/2

Jawaban : B

Pembahasan :
Menentukan harga bilangan kuantum
Elektron terakhir berada pada orbital 3s 3p

Untuk orbital 3s :

 n = 3, l = 0, m = 0, s = +1/2
 n = 3, l = 0, m = 0, s = -1/2

Untuk orbital 3p

 n = 3, l = 1, m = +1, s = +1/2
 n = 3, l = 1, m = 0, s = +1/2
 n = 3, l = 1, m = -1, s = +1/2
 n = 3, l = 1, m = -1, s = -1/2

Dua unsur memiliki diagram orbital sebagai berikut :

3. Nomor atom dari unsur X adalah…

A. 17

B. 18

C. 21

D. 26

E. 30

Jawaban : C

Pembahasan :

menentukan nomor atom

Ar dan Ne merupakan golongan gas mulia (VIIIA). Akan sangat membantu jika kita sudah
hafal nomor atom dan nomor massa golongan gas mulia karena terkadang dalam soal tidak
disebutkan nomor atomnya karena dianggap sudah harus mengerti.

Nomor atom Ar = 18

Nomor atom X = Ar + 3 = 18 + 3 = 21
4. Unsur Y dalam sistem periodik unsur terletak pada periode dan golongan…

A. IIIA, 3

B. IIIB, 4

C. VA, 3

D. VIIA, 3

E. VIIB, 4

Jawaban : D

Pembahasan :
menentukan letak unsur

Nomor atom Ne = 10

Nomor atom Y = Ne + 7 = 10 + 7 = 17

Dari konfigurasi elektron tersebut dipeoleh :

n = 3 → periode 3

eval = 7 → golongan VIIA

5. Konfigurasi elektron X2- dari suatu unsur 16X adalah…

Jawaban : C
Pembahasan :

menentukan konfigurasi elekton

Unsur x membentuk ion negatif seperti di atas berbarti menerima 2 elektron sehingga
jumlah elektronnya menjadi :

6. Letak unsur X dengan nomor atom 26 dan nomor massa 56 dalam sistem periodik unsur
terletak pada golongan dan periode…

A. IIA dan 6

B. VIB dan 3

C. VIB dan 4

D. VIIIB dan 3

E. VIIIB dan 4

Jawaban : E

Pembahasan :

Menentukan letak unsur

Ingat bahwa 4s 3d merupakan salah satu karakteristik konfigurasi elektron unsur golongan
B. Dari konfigurasi di atas diperoleh :

n = 4 → periode 4

eval (s+d) = 2 + 6 = 8 → golongan VIIIB

(Ujian nasional 2009/2010)

Tiga unsur memiliki notasi seperti di bawah ini :

7. Nomor atom dari unsur X adalah…

A. 1

B. 3
C. 5

D. 10

E. 11

Jawaban : E

Pembahasan :

Jika pada soal tidak diketahui nomor atom Ne, maka tugas menghafal unsur golongan IA
sampai VIIIA pada saat-sat seperti ini harus dapat diandalkan. Untuk tingkat SMA, akan
sangat membantu jika murid menghafal golongan-golongan utama.

Atom Ne berada pada golongan gas mulia (VIIIA), periode 2 berarti nomor atomnya 10.

Nomor atom Ne = 10

Nomor atom X = Ne + 1 = 11

8. Unsur Y dalam sistem periodik unsur terletak pada periode dan golongan…

A. IIA, 5

B. IIA, 6

C. IIA, 7

D. IVA, 5

E. VA, 3

Jawaban : E

Pembahasan :

menentukan letak unsur

Nomor atom Y = Ne + 5 = 15

(Ujian nasional 2008/2009)

Tiga unsur memiliki notasi seperti di bawah ini :

9. Konfigurasi elektron dari unsur P adalah… (nomor atom Ne = 10, Ar = 18)


A. [Ne] 3s¹

B. [Ne] 4s¹

C. [Ar] 3s¹

D. [Ar] 4s¹

E. [Ar] 4s² 3d¹

Jawaban : A

Pembahasan :

Konfigurasi elektron Aturan Aufbau

Bila dinyatakan dalam konfigurasi Ne dan Ar, maka konfigurasi elektron unsur P adalah
sebagai berikut :

Jadi, dari kelima opsi yang diberikan, opsi A adalah opsi yang benar.

10. Konfigurasi elektron dari unsur Q jika membentuk ion ditunjukkan pada gambar…
Jawaban : B

Jawaban :

Konfigurasi elektron model atom Bohr

12 Q:282

Berdasarkan konfigurasi elektronnya, unsur Q terletak pada golongan IIA. Jika membentuk
ion, unsur pada golongan IIA akan cenderung melepas elektron sebanyak 2 elektron
sehingga menjadi ion positif dengan muatan +2 sehingga jumlah elektronnya tinggal 10.

10 Q:28

Berdasarkan konfigurasi di atas, maka model atom Bohr yang sesuai adalah gambar pada
opsi B.

11. Unsur 16T dalam sistem periodik unsur terletak pada golongan dan periode berturut-
turut…

A. IVA, periode 3

B. VA, periode 2

C. VIA, periode 3

D. VIIA, periode 3

E. IVB, periode 2

Jawaban : C

Pembahasan :

menentukan letak unsur

Menurut atom Bohr, unsur T memiliki 3 kulit dan 6 elektron valensi maka T terletak pada
periode 3 golongan VIA. Hal ini jelas terlihat dari konfigurasi elektronnya.

(Ujian Nasional 2007/2008)

Duah buah unsur memiliki notasi seperti di bawah ini :


12. Diagram orbital yang paling tepat untuk elektron terakhir dari unsur X adalah… (nomor
atom Ar = 18, Kr = 36, Ne = 10)

Jawaban : D

Pembahasan :
konfigurasi elektron aturan Hund.

Melihat opsi jawaban pada soal di atas, maka yang harus kita lakukan adalah menentukan
susunan elektron dalam unsur X berdasarkan aturan Hund dan menghubungkannya
dengan unsur-unsur yang diketahui pada soal.

Karena no atom unsur X adalah 13, maka unsur yang mungkin digunakan untuk
menyatakan konfigurasi elektron X adalah Ne dengan nomor atom 10. Secara sederhana,
konfigurasi kedua unsur itu dapat kita tulis sebagai berikut :

10 Ne : 2 8

13 X : 2 8 3 → 13X : [Ne] 3

Selanjutnya berdasarkan aturan Hand, maka diagram orbital unsur X adalah sebagai
berikut :

13. Unsur Y dalam sistem periodik terletak pada…

A. golongan IVB, periode 5

B. golongan VIIIB, periode 4

C. golongan IVA, periode 3

D. golongan VIIA, periode 3


E. golongan VIIIA, periode 3

Jawaban : D

Pembahasan :
menentukan letak unsur.

Untuk menentukan letak unsur dalam sistem periodik kita dapat melihatnya berdasarkan
konfigurasi elektron menggunakan aturan Aufbau. Tapi karena no atom unsur Y terbilang
sederhana, kita dapat menentukan konfigurasi elektronnya secara sederhana seperti
berikut :

17 Y : 2 8 7 → ada 3 kelas dengan 7 elektron di kulit terluar.

Jadi, unsur Y berada pada golongan VIIA periode 3.

14. Bila kedua unsur tersebut berikatan, maka rumus senyawa yang dihasilkan adalah…

A. XY2

B. XY3

C. X2Y

D. X3Y

E. X2Y3

Jawaban : E

Pembahasan :
menentukan rumus senyawa.

Untuk mengetahui rumus senyawa yang dihasilkan, kita perlu melihat berapa elektron yang
dilepas atau diterima oleh masing-masing unsur.

Untuk itu, akan sangat membantu jika kita mengetahui konfigurasi elektron ataupun letak
mereka di sistem periodik secara sederhana seperti berikut :

13 X : 2 8 3 → golongan IIIA melepas 3 elektron

17 Y : 2 8 7 → golongan VIIA menerima 1 elektron

Jadi, rumus senyawa yang terbentuk adalah XY3.

(Ujian Nasional 2006/2007)

15. Isotop unsur di bawah ini terdiri dari…


A. 13 proton, 14 elektron, dan 27 neutron

B. 13 proton, 13 elektron, dan 27 neutron

C. 13 proton, 13 elektron, dan 14 neutron

D. 14 proton, 14 elektron, dan 13 neutron

E. 27 proton, 27 elektron, dan 14 neutron

Jawaban : C

Pembahasan :

Jumlah proton, elektron, dan neutron.


Untuk emngerjakan soal seperti ini, kita harus mengingat kembali bagaimana notasi unsur.
Notasi unsur pada umumnya ditulis seperti berikut :

A = nomor massa

X = lambang unsur

Z = nomor atom = jumlah proton = jumlah elektron

Jumlah neutron = A – Z

dengan :

A = 27

Z = 13

Jumlah neutron = 27 – 13 = 14.

Maka, dari soal diketahui bahwa isotop tersebut memiliki 13 proton, 13 elektron, dan 14
neutron.

16. Konfigurasi elektron dari unsur X adalah

Unsur tersebut terletak pada…

A. golongan IIIA periode 5

B. golongan VA periode 5

C. golongan VA periode 3
D. golongan IIIA periode 4

E. golongan VIA periode 5

Jawaban : B

Pembahasan :
menentukan letak unsur.

Unsur-unsur golongan utama memiliki elektron valensi yang terletak pada subkulit ns dan
np dengan n menyatakan jumlah kulit dan periode sementara elektron valensi menyatakan
letak golongan.
Dari subkulit 5s2dan 5p3 terlihat bahwa :

n = 5 → periode 5

eval = 2 + 3 = 5 → golongan VA

Jadi, unsur X terletak pada golongan VA periode 5.

Dengan cara lain :

Dari konfigurasi elektron yang diketahui, perhatikan ns, np, dan nd. Jumlahkan elektron
yang ada pada n kulit yang sama. Sehingga secara sederhana konfigurasi elektron tersebut
dapat kita tulis sebagai berikut :

X : 2 8 18 18 5.

Jadi, unsur X terletak pada golongan VA periode 5.

(Ujian nasional 2005/2006)

17. Di antara unsur-unsur

yang terletak pada golongan yang sama dalam sistem periodik unsur adalah…

A. P dan Q

B. P dan R

C. S dan T

D. Q dan S

E. R dan T
Jawaban : D

Pembahasan :
menentukan letak unsur

P : 2 8 2 → golongan IIA

Q : 2 8 6 → golongan VIA

R : 2 8 8 1 → golongan IA

S : 2 8 18 6 → golongan VIA

T : 2 8 18 18 7 → golongan VIIA

Jadi unsur yang terletak pada satu golongan adalah unsur Q dan S yaitu golongan VIA.

18. Nomor atom unsur X sama dengan 27. Jumlah elektron tidak berpasangan dalam ion
X+2 adalah…

A. 1

B. 2

C. 3

D. 5

E. 7

Jawaban : C

Pembahasan :
Jumlah elektron tidak berpasangan

Diagram elektronnya berdasarkan aturan Hund :

Jadi jumlah elektron yang tidak berpasangan pada ion tersebut adalah 3 elektron.
19. Lima unsur dalam satu periode dinyatakan sebagai berikut.

 (1) Massa atom unsur B lebih kecil daripada unsur C.


 (2) Keelektronegatifan unsur A lebih besar daripada unsur D tetapi lebih kecil
daripada unsur B.
 (3) Energi ionisasi unsur E lebih kecil daripada unsur D.
 (4) Jumlah elektron valensi unsur A lebih kecil daripada unsur B.

Urutan letak unsur dalam tabel periodik unsur dari kiri ke kanan adalah …

a. A, B, C, D, dan E

b. A, B, C, E, dan D

c. C, E, D, A, dan B

d. E, D, C, B, dan A

e. E, D, A, B, dan C

Jawaban : E

Pembahasan:
 Massa atom unsur B lebih kecil daripada unsur C. Itu artinya, unsur B terletak di
sebelah kiri unsur C.
 Keelektronegatifan unsur A lebih besar daripada unsur D tetapi lebih kecil daripada
unsur B. Itu artinya, unsur A terletak di sebelah kanan unsur D dan di sebelah kiri
unsur B.
 Energi ionisasi unsur E lebih kecil daripada unsur D. Itu artinya, unsur E terletak di
sebelah kiri unsur D.
 Jumlah elektron valensi unsur A lebih kecil daripada unsur B. Itu artinya, unsur A
terletak disebelah kiri unsur B.

Sehingga, urutan letak unsur dalam tabel periodik unsur dari kiri ke kanan adalah E, D, A,
B, dan C.

20. Diketahui ion – ion dengan jumlah elektron sebagai berikut.

 (1) A2+, e = 2
 (2) B+, e = 36
 (3) C3-, e = 10
 (4) D–, e =10
 (5) E3-, e = 18

Unsur dari ion – ion yang memiliki sifat kimia sama ditunjukkan oleh angka …

A. 1 dan 2
B. 1 dan 4

C. 2 dan 3

D. 3 dan 5

E. 4 dan 5

Jawaban : D

Pembahasan:
Unsur – unsur yang memiliki sifat kimia sama merupakan unsur – unsur dengan jumlah
elektron valensi yang sama. Itu artinya, kita harus mencari konfigurasi elektron unsur dari
setiap ion – ion di atas.

Jadi, pasangan unsur dari ion – ion yang memiliki sifat kimia sama ditunjukkan oleh angka 3
dan 5.
SOAL IKATAN KIMIA
1. Setiap unsur mampu membentuk ikatan kimia karena memiliki ….

a. Elekcron valensi

b. Kecendrungan membentuk konfigurasi electron gas mulia

c. Lintasan electron

d. Neutron dalam inti atom

e. Proton dan neutron

(Chemistry IA, Nana Sutresna, Grafindo Media Pratama, 2010, Hal: 72)

Jawaban : B

Pembahasan:
Unsur-unsur gas mulia sukar bereaksi karena unsur-unsur tersebut tergolong unsur yang
stabil. Menurut G. N. Lewis dan W. Kossel, kestabilan unsur gas mulia disebabkan oleh
electron valensinya yang berjumah delapan, keculi He yang hanya memiliki dua electron.

Setiap atom dalam pembentukan senyawa membentuk konfigurasi electron yang stabil,
yaitu :

 Konfigurasi electron gas mulia yang disebut konfigurasi octet atau kaidah oktet,
 Sedangkan Helium disebut kaidah duplet.

Atom-atom suatu unsur berusaha mencapai konfigurasi octet atau duplet dengan cara
berikatan dengan atom-atom lain.

Ikatan yang terjadi dapat berupa ikatan ion, kovalen dan kovalen koordinasi.

2. Diantara sifat berikut ini yang bukan sifat senyawa ion adalah …

a. Rapuh

b. Titik leleh tinggi

c. Larutan dapat menghantar listrik

d. Lelehannya dapat menghantar listrik

e. Padatannya dapat menghantar listrik

Jawaban : D

Pembahasan:
Sifat senyawa ion, yaitu:

 Kristalnya keras tetapi rapuh


 Mempunyai titik lebur dan titik didih yang tinggi
 Mudah larut di dalam air
 Dapat menghantar arus listrik dalam keadaaan cair dan larutan, tetapi dalam
padatan tidak bisa.

(Kimia SMA/ MA Kelas X, Unggul Sudarmo, Erlangga, 2013, 100)

3. Perbedaan antara ion Na+dengan atom natrium adalah:

a. Ion Na+ kelebihan 1 proton

b. Ion Na+ kelebihan 1 elektron

c. Ion Na+ kekurangan 1 elektron

d. Ion Na+ kekurangan 1 proton

e. Ion Na+ kekurangan 1 neutron

(Kimia SMA X, Michael Purba, Erlangga, 2006. Hal: 101)

Jawaban: C

Pembahasan:
Ion Na+ memiliki ion positif maka kekurangan satu elektronnya, dari yang 11 nomor atomnya
menjadi 10 disebabkan melepaskan 1 elektron. Ion Na+ ini melepaskan 1 elektron untuk
mencapai kestabilannya. beda dengan Na yang nomor atomnya 11. Dilihat dari konfigurasi
elektronnya:

Na+ : 2 8

Na  : 2 8 1

Dilihat ev nya makanya, Na+ kekurangan elektronnya.

(Kimia SMA X, Michael Purba, Erlangga, 2006. Hal: 109)

4. Di antara zat berikut ini, yang mengandung ikatan ion adalah:

a. Es batu

b. Silikon

c. Perunggu

d. Batu kapur
e. Gula

(Kimia SMA X, Michael Purba, Erlangga, 2006. Hal: 101)                                

Jawaban: D

Pembahasan:
Batu kapur mengandung ikatan ion karena rumus senyawa batu kapur adalah CaSO4.
Dimana dalam senyawa tersebut terdapat unsur Ca yang merupakan logam. Es batu
merupakan air, silikon bukan logam, gula juga bukan merupakan logam. Dan juga

Ca2+ +  SO42-→   CaSO4

Logam + non logam = ikatan ion

5. Unsur yang mengikat dua electron untuk mendapatkan konfigurasi electron yang stabil
adalah ….

a. 11Na      

b. 14Si       

c. 16S

d. 19K

e. 20Ca

(Chemistry IA, Nana Sutresna, Grafindo Media Pratama, 2010, Hal: 72)

Jawaban: C

Pembahasan:
Untuk mencapai konfigurasi electron yang stabil harus mencapai jumlah electron valensi
berjumlah delapan, yaitu konfigurasi electron gas mulia yang disebut konfigurasi octet.
Sehingga untuk mengikat dua electron atom yang mengikatnya adalah harus memiliki
jumlah electron enam electron valensinya yaitu S, dengan konfigurasi elektronnya: 2 8 6.

(Chemistry IA, Nana Sutresna, Grafindo Media Pratama, 2010, Hal: 51)

6. Diketahui nomor atom unsur:

A= 3                      D= 12

B= 4                      E= 9

C= 11                    F= 17

Ikatan paling ionic dapat terbentuk antara ….


a. A dengan E

b. A dengan F

c. C dengan E

d. C dengan F

e. B dengan F

(Kimia SMA X, Michael Purba, Erlangga, 2006. Hal: 101)

Jawaban: C

Pembahasan:
Konfigurasi electron pada soal ini yaitu:

3 A= 2 1            12D= 2 8 2

4 B= 2 2            9E= 2 7

11 C= 2 8 1        17F= 2 8 7

Pada konfigurasi yang ikatan ionic paling kuat yaitu yang bisa mencapai kestabilan sesuai
dengan kaidah octet, yang menurut G. N. Lewis dan W. Kossel, kestabilan unsur gas mulia
disebabkan oleh electron valensinya yang berjumah delapan, keculi He yang hanya
memiliki dua electron.

Sehingga didapatkan jawabannya yaitu C dengan F, yang unsur C melepas satu electron
sedangkan yang unsur F menerima satu electron agar stabil.

7. Diketahui beberapa unsur dengan konfigurasi electron sebagai berikut:

 P: 2 8 7                 
 Q: 2 8 8 1             
 R: 2 8 18 2
 S: 2 8 8
 T: 2 8 18 4

Diantara unsur di atas, yang paling stabil (paling sukar membentuk ikatan kimia) adalah ….

a. P

b. Q

c. R

d. S

e. T
Jawaban : D

Pembahasan:
Unsur yang paling stabil atau yang paling sukar berekasi yaitu adalah unsur golongan gas
mulia. Gas mulia mempunyai kofigurasi penuh, yaitu konfigurasi octet yaitu yang memiliki 8
elektron pada kulit terluarnya.

Pada soal, jumlah masing masing konfigurasi electron sangat beragam, tetapi yang sangat
stabil dan paling sukar membentuk ikatan kimia yaitu  S dengan jumlah electron 18, yang
electron terluarnya 8, dan sangat stabil dan tidak bisa berikatan lagi dengan unsur lain.

(Kimia IA, Michael Purba, Erlangga, 2006, Hal: 99)

8. Kelompok senyawa yang semuanya berikatan ion adalah ….

a. NH3, CO2, dan H2O

b. CH4, NaCl, dan CaCl2

c. NaCl, HCl, dan H2O

d. KCl, NaI, dan MgBr2

e. H2, Cl2, dan NaI

(Sains Kimia SMA Kelas X, Ratih dkk, Bumi Aksara, 2002, Hal: 68)

Jawaban: D

Pembahasan:
Ikatan ion adalah ikatan yang terjadi antara ion positif dan ion negative. Ikatan ion terbentuk
dari unsur logam dan unsur nonlogam.

Hal ini terjadi karena antara unsur logam dan nonlogam terdapat perbedaan daya tarik
electron yang cukup besar sehingga terjadi serah terima electron.

Tidak semua unsur logam dan nonlogam membentuk ikatan ion, senyawa ion bila
dilarutkan dalam air maka akan terurai menjadi ion-ionnya, karena itu larutannya dalam air
dapat menghantarkan listrik.

(Sains Kimia SMA Kelas X, Ratih dkk, Bumi Aksara, 2002, Hal: 53)

9. Unsur bernomor atom 17 paling mudah berikatan ion dengan unsur bernomor unsur ….

a. 3     

b. 11   

c. 13
d. 16

e. 19

Jawaban: E

Pembahasan:
Unsur bernomor atom 17 adalah tergolong usnur yang memiliki konfigurasi elektronnya
adalah 2 8 7, berarti tergolong unsur bergolongan VII, dan berarti jumlah electron yang
diterima yaitu 8-7 = 1, sehingga memerlukan 1 elektron yang diperlukan agar unsur
tersebut stabil.

Atom-atom unsur yang cenderung menerima electron memiliki afinitas electron atau
keelektronegatifan yang relatif besar. Unsur ini merupakan unsur nonlogam.

Jawabannya E
Karena unsur yang bernomor 19 dengan konfigurasi 2 8 8 1, unsur ini melepaskan 1
elektronnya, agar dia juga stabil dan dapat berikatan ion. Dan juga saat melepaskan
elektronnya, yang dilihat juga yaitu energy ionisasinya.

Energy ionisasi yaitu energy minimum yang diperlukan atom netral dalam wujud gas untuk
melepas suatu electron paling luar yang terikat paling lemah membentuk ion positif,

Maka dari itu kenapa tidak E, jika E bisa juga, tapi kita lihat energy ionisasi pada suatu
periode dari kiri ke kanan energy ionisasinya semakin besar, dalam suatu golongan dari
bawah ke atas energy ionisasinya semakin besar.

10. Diketahui beberapa unsur dengan energy ionisasi (dalam kJ mol-1) sebagai berikut. Na =
500; Li = 520; B = 800; Be = 900; F= 1.681; Ne = 2.081.

Ikatan paling ionic dapat terbentuk antara pasangan unsur ….

a. Na dengan F    

b. F dengan Ne    

c. B dengan Be

d. Na dengan Ne

e. Na dengan Li

Jawaban: A

Pembahasan:
Energy ionisasi adalah energy minimum yang diperlukan atom netral dalam wujud gas
untuk melepas suatu electron paling luar yang terikat paling lemah membentuk ion positive.
Dalam suatu periode semakin kekanan semakin besar energy ionisasinya,
sehingga jika diliat dalam soal, untuk pasangan unsur yang paling dapat terbentuk yaitu Na
dan F, kita tahu bahwa F merupakan golongan VIIA yang harus menyerap 1 elektron agar
stabil. Jika kita lihat pada energy ionisisasi, Ne paling besar, tetapi Ne adalah golongan
VIIIA, golongan gas mulia, yang sudah stabil sehingga sukar untuk bereaksi.

(Chemistry IA, Nana Sutresna, Grafindo Media Pratama, 2010, Hal: 50)

11. Diantara pasangan unsur berikut yang dapat membentuk senyawa ion adalah ….

a. C (Z = 6) dan Cl (Z = 17)

b. N (Z = 7) dan H (Z = 1)

c. C (Z = 6) dan O (Z = 8)

d. Mg (Z = 12) dan Cl (Z = 17)

e. P (Z = 15) dan O (Z = 8)

Jawaban : D

Pembahasan:
Konfigurasi electron:

6 C=24

17 Cl = 2 8 7

7 N=25

1 H=1

8 O=26

12 Mg = 2 8 2

15 P=285

Dalam membentuk ikatan ion, harus ada unsur yang melepas den menerima electron, dan
juga harus memiliki perbedaan keelektronegatifan yang besar. Pembentukan senyawa yang
terbentuk yaitu:
 

Electron yang dilepaskan Mg adalah 2, sedangakan Cl hanya menerima 1 elektron. Oleh


karena itu, diperlukan 2 atom Cl (dikalikan 2) sehingga elektorn yang dilepaskan sama
dengan electron yang diterima. Ikatan yang terjadi antara Mg2+dengan 2Cl–adalah ikatan ion.
Rumus kimia, yaitu MgCl2.

(Sains Kimia SMA Kelas X, Ratih dkk, Bumi Aksara, 2002, Hal: 53)

12. Dua buah unsur memiliki notasi 11X dan 17Y. Bila kedua unsur tersebut berikatan maka
senyawa yang dihasilkan adalah ….

a. XY2   

b. XY3  

c. X2Y

d. X2Y2

e. X2Y

Jawaban: B

Pembahasan:
Pada ikatan kimia untuk membentuk suatu senyawa harus ada ikatan yang mana adanya
gaya tarik-menarik listrik antara ion yang berbeda muatan yang biasa disebut ikatan ion.

13X= 2 8 3 (golongan IIIA) membentuk ion X3+


17Y= 2 8 7 (golongan VIIA) membentuk ion Y

Sehingga membentuk dengan senyawa XY3

(Kimia SMA X, Michael Purba, Erlangga, 2006. Hal: 81)

13. Unsur X dan Y membentuk senyawa dengan rumus kimia XY3.

Kemungkinan nomor atom X dan Y adalah ….

a. 3 dan 5     
b. 3 dan 9     

c. 5 dan 7

d. 5 dan 9

e. 7 dan 13

(Kimia SMA X, Michael Purba, Erlangga, 2006. Hal: 102)

Jawaban : D

Pembahasan:
XY3  adalah hasil perkalian silang antara muatannya. Sehingga, X memiliki muatan +3, yaitu
X3+  dan Y memiliki muatan -1 yaitu Y–. Maka, jika X3+, konfigurasi elektronnya yaitu 2 3
melepaskan 3 elektron,

sehingga nomor atomya 7  dan konfigurasi electron Y– yaitu 2 7,  sehingga menarik 1
elektron, jadi nomor atomnya adalah 9. Dengan berpatokan pada aturan octet, maka rumus
empiris senyawa ion dari suatu pasangan logam-nonlogam dapat diramalkan.

14. Unsur X dengan konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6 3s2 dapat bereaksi dengan unsur Y yang
terletak pada golongan oksigen, membentuk senyawa:

a. XY          

b. X2Y         

c. X2Y3

d. X3Y

e.  XY2

Jawaban: A

Pembahasan:
X: golongan IIA     bermuatan +2

Y: golongan VIA    bermuatan -2

Sehingga, jumlah elektron yang dibutuhkan Y sama dengan yang dilepas X, dan
membentuk senyawa XY.

(Kimia SMA X, Michael Purba, Erlangga, 2006, Hal: 100)

15. Unsur X mempunyai konfigurasi: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p1. Senyawa kloridanya mempunyai


rumus:
a. XCl

b. XCl2

c. XCl3

d. XCl4

e. XCl5

(Kimia SMA X, Michael Purba, Erlangga, 2006, Hal: 100)

Jawaban: C

Pembahasan:

Unsur X adalah golongan IIIA, sehingga bermuatan +3. Sedangkan Y adalah klorida yang
merupakan golongan VIIA yang bermuatan -1. Sehingga perkalian silang antara muatannya
akan menghasilkan senyawa XCl3.

(Kimia SMA X, Michael Purba, Erlangga, 2006, Hal: 100)

16. Suatu senyawa yang terbentuk dengan cara menggunakan pasangan elektron bersama
mempunyai ikatan . . .

a. Van der Waals

b. Ion

c. Logam

d. Kovalen

e. Hidrogen

(Kimia 1, Sandri Justiana dan Muchtaridi, Yudhistira, 2009, Hal: 67)

Jawaban : D

Pembahasan:
ikatan kovalen adalah ikatan yang terbentuk akibat adanya pemakaian bersama pasangan
elektron. Ikatan yang terbentuk distabilkan oleh gaya tarik-menarik antara elektron dan inti
atom serta gaya tolak-menolak antarinti atom.

(Kimia 1, Sandri Justiana dan Muchtaridi, Yudhistira, 2009, Hal: 49)

17. Suatu ikatan kimia yang tebentuk akibat penggunaan bersama elektron-elektron valensi
antar atom-atom logam, disebut . . .

a. Ikatan logam
b. Ikatan ion

c. Ikatan kovalen

d. Ikatan hidrogen

e. Ikatan kovalen koordinasi

(Kimia 1, J.M.C. Johari dan M. Rachmawati, Esis,2006, Hal: 144)

Jawaban : A

Pembahasan:
Ikatan logam adalah ikatan yang tebentuk akibat penggunaan bersama elektron-elektron
valensi antar atom-atom logam.

(Kimia 1, J.M.C. Johari dan M. Rachmawati, Esis,2006, Hal: 130)

18. Di antara molekul-molekul dibawah ini, yang mempunyai ikatan kovalen rangkap dua
adalah . . .

a. N2 (nomor atom N = 7)

b. O2 (nomor atom O = 8)

c. H2 (nomor atom H = 1)

d. H2O

e. NH3

Jawaban : B

(Kimia SMA/MA Kelas X, Unggul Sudarto, Erlangga, 2013, Hal: 122)

Pembahasan:
Ikatan rangkap dua terjadi apabila dua pasang elektron berikatan.

8 O = 1s2 2s2 2p4 (elektron valensi 6)
(Kimia SMA/MA Kelas X, Unggul Sudarto, Erlangga, 2013, Hal: 101)

19. Pada senyawa SO3 terdapat ikatan . . .

a. Ikatan ion

b. Ikatan hidrogen

c. Ikatan kovalen dan Ikatan kovalen koordinasi

d. Ikatan ion dan logam

e. Ikatan kovalen dan ion

Jawaban: C

(Kimia SMA/MA Kelas X, Unggul Sudarto, Erlangga, 2013, Hal: 123)

Pembahasan:
Ikatan kovalen koordinasi terjadi jika pada pembentukkan ikatan terdapat pasangan
elektron yang hanya berasal dari salah satu atom yang berikatan. Pada molekul SO3, atom
S mempunyai nomor atom 16 dan O mempunyai nomor atom 8, konfigurasi elektronnya:

Kedua atom memerlukan 2 elektron untuk membentuk konfigurasi oktet, jadi kedua atom
saling memberikan 2 e– untuk digunakan bersama dengan ikatan kovalen.
(Kimia SMA/MA Kelas X, Unggul Sudarto, Erlangga, 2013, Hal: 103)

20. Dari rumus titik elektron asam nitrat (HNO3) dibawah ini :

pasangan elektron yang menunjukkan ikatan kovalen koordinasi adalah pasangan elektron
nomor . . .

a. 1   

b. 2   

c. 3

d. 4

e. 5

Jawaban : C

(Kimia SMA/MA Kelas X, Unggul Sudarto, Erlangga, 2013, Hal: 125)

Pembahasan:

ikatan kovalen koordinasi terjadi karena adanya pembentukan ikatan terdapat pasangan
elektron yang hanya berasal dari salah satu atom yang berikatan.

(Kimia SMA/MA Kelas X, Unggul Sudarto, Erlangga, 2013, Hal: 102)

21. Elektrovalen umumnya memiliki sifat-sifat berikut, kecuali . . .

a. Titik didih dan titik lebur tinggi


b. Padatan dapat menghantarkan listrik

c. Larutan dapat menghantarkan listrik

d. Padatan tidak bisa menghantarkan listrik

e. Umumnya berbentuk padat (kristal)

(Kimia SMA/MA Kelas X, Unggul Sudarto, Erlangga, 2013, Hal: 125)

Jawaban: B

Pembahasan :
Sifat-sifat elektrovalen, sebagai berikut:

 Titik didih dan titik lebur tinggi


 Umumnya padat (kristal)
 Bentuk larutan dapat menghantarkan listrik
 Bentuk padatan tidak dapat menghantarkan listrik

(Jalan pintas kimia pintar, Sumarjono, ANDI Yogyakarta,2010. Hal: 42)

22. Perhatikan data hasil percobaan berikut ini.

Berdasarkan data diatas, maka dapat disimpulkan bahwa jenis ikatan yang terdapat pada
zat A adalah . . .

a. Kovalen polar

b. Ionik

c. Kovalen koordinasi

d. Kovalen nonpolar
e. Logam

Jawaban: D

(Jalan pintas kimia pintar, Sumarjono, ANDI Yogyakarta,2010, Hal: 52)

Pembahasan :
Ikatan kovalen nonpolar memiliki sifat :

 Tidak mengalami polarisasi muatan


 Larut dalam pelarut nonpolar
 Larutan tidak dapat menghantarkan listrik

(Jalan pintas kimia pintar, Sumarjono, ANDI Yogyakarta,2010, Hal: 44)

23. Ikatan logam sangat berhubungan dengan salah satu sifat logam, kecuali . . .

a. Titik didih tinggi

b. Titik leleh tinggi

c. Penghantar listrik yang baik

d. Semikonduktor

e. Permukaan mengkilap

Jawaban: D

(Kimia 1, Sandri Justiana dan Muchtaridi, Yudhistira, 2009, Hal: 68)

Pembahasan:

Sifat-sifat logam, diantaranya:

 Umumnya bersifat keras


 Memiliki titik didih dan titik leleh yang tinggi
 Penghantar panas dan listrik yang baik
 Mempunyai permukaan yang mengkilap

(Kimia 1, Sandri Justiana dan Muchtaridi, Yudhistira, 2009, Hal: 61)

24. Kelompok senyawa kovalen berikut yang bersifat non polar adalah . . .

a. NH3, N2, O2

b. H2O, HCl, HF

c. PCl3, PCl5, ClO3


d. H2, Br2, CH4

e. HBr, HCl, HI

Jawaban: D

(Kimia 1, Sandri Justiana dan Muchtaridi, Yudhistira, 2007, Hal: 109)

Pembahasan :
Ikatan kovalen non polar:

 Larut dalam pelarut non polar


 Bentuk murni maupun larutannya tidak dapat menghantarkan listrik
 Ciri-ciri:
 Homoatomik (Br2, N2, O2, O3, H2)
 Dispersi nergy simetris (CH4, CO2, PCl5)
 Momen dipol = 0

(Jalan pintas kimia pintar, Sumarjono, ANDI Yogyakarta,2010, Hal: 44)

25. Titik didih air lebih rendah dibandingkan titik didih intan, hal tersebut disebabkan . . .

a. Ikatan kovalen yang terbentuk pada intan sangat lemah

b. Pada saat dipanaskan, nergy yang diperlukan untuk memutuskan ikatan kovalen pada
intan sangat besar

c. Ikatan antarmolekul pada air menyebabkan pergerakan partikel-partikel lebih bebas

d. Pada saat air dipanaskan, ikatan yang terputus adalah ikatan antara atom H dan O,
bukan ikatan antarmolekul air

e. Ikatan antar-atom pada air menyebabkan pergerakan partikel-partikel lebih bebas

Jawaban: B

(Kimia 1, Sandri Justiana dan Muchtaridi, Yudhistira, 2007, Hal: 109)

Pembahasan:

ikatan kovalen yang terbentuk pada grafit, intan, dan nergy sangat kuat. Jadi, pada saat
dipanaskan, nergy yang diperlukan untuk memutuskan ikatan sangat besar. Faktor inilah
yang menyebabkan titik didih dan titik lelehnya sangat besar.

(Kimia 1, Sandri Justiana dan Muchtaridi, Yudhistira, 2007, Hal: 89)

26. Jenis ikatan dalam NH4Cl adalah . . .

a. Kovalen
b. Ion dan kovalen

c. Ion dan kovalen koordinat

d. Kovalen koordinat dan kovalen

e. Kovalen, kovalen koordinat, dan ion

Jawaban : E 

(Kimia 1A, Michael Purba, Erlangga, 2006, Hal: 136)

Pembahasan:

(Kimia SMA/MA Kelas X, Unggul Sudarto, Erlangga, 2013, Hal: 106)

27. Kedudukan elektron-elektron dari atom-atom logam dalam membentuk ikatan logam
adalah . . .

a. Selalu berada di antara dua atom logam yang berikatan dan digunakan secara bersama

b. Masing-masing atom logam memberikan elektron valensinya kepada atom logam yang
lain

c. Tidak terikat pada salah satu atom tetapi dapat bergerak bebas sebagai awan elektron

d. Masing-masing elektron valensi berada diantara inti atom logam yang saling berdekatan
satu sama lain

e. Terikat pada inti atom logam tertentu sesuai dengan jumlah proton dari atom logam yang
bersangkutan 

Jawaban : C

(Kimia SMA/MA Kelas X, Unggul Sudarto, Erlangga, 2013, Hal: 123)

Pembahasan:
ikatan logam sangat kuat karena elektron valensinya bergerak cepat mengitari inti-inti
logam sehinggga satu dan lainnya sukar dilepaskan.

(Chemistry 1A, Nana Sutresna, Facil, 2010, Hal: 67)

28. Senyawa-senyawa kovalen berikut memenuhi kaidah oktet, kecuali . . .

a. CHCl3

b. NHO3

c. H2O

d. C2H4

e. BeCl2

Jawaban : E

(Kimia 1, Sandri Justiana dan Muchtaridi, Yudhistira, 2009, Hal: 108)

Pembahasan:
Molekul BeCl2, terbentuk dari satu atom logam Be dan dua atom non logam Cl. Konfigurasi
elektron atom Be, yaitu 1s2 2s2. Untuk mencapai kestabilannya mengikuti hukum oktet
Lewis, atom Be seharusnya memerlukan 6 elektron tambahan.

Namun, pada kenyataannya jumlah elektron pada atom Be kurang dari 8. Ikatan yang
terbentuk pada molekul BeCl2 adalah sebagai berikut:

Dalam molekul tersebut, atom Be hanya mempunyai 4 elektron di kulit terluarnya. Jadi,
BeCl2 tidak memenuhi hukum oktet.

(Kimia 1, Sandri Justiana dan Muchtaridi, Yudhistira, 2009, Hal: 55)

29. Senyawa berikut yang bersifat kovalen polar adalah . . .


a. H2O

b. CH4

c. CO2

d. N2

e. BH3

Jawaban : A

Pembahasan:
contoh senyawa yang memiliki bentuk molekul simetris dan bersifat nonpolar, yaitu CH4,
BH3, BCl3, BF3, PCl5, dan CO2. (Chemistry 1A, Nana Sutresna, Facil, 2010, h. 62)

Molekul H2O mempunyai momen dipol dan bersifat polar.

(Kimia 1, Sandri Justiana dan Muchtaridi, Yudhistira, 2009, Hal: 57)

30. Ikatan kimia yang terdapat dalam senyawa H2SO4 adalah . . .

a. 2 ikatan kovalen tunggal dan 3 ikatan kovalen koordinasi

b. 3 ikatan kovalen rangkap dan 2 ikatan ion

c. 2 ikatan ion dan 3 ikatan kovalen koordinasi

d. 4 ikatan kovalen tunggal dan 2 ikatan kovalen koordinasi

e. 2 ikatan kovalen tunggal dan 3 ikatan ion

Jawaban : D

(Kimia 1, Sandri Justiana dan Muchtaridi, Yudhistira, 2009, Hal: 68)

Pembahasan:
pada penggambaran struktur Lewis molekul H2SO4, elektron yang berasal dari atom H
ditandai dengan (●), elektron dari atom S ditandai dengan (●), dan atom O ditandai dengan
(x).
Jadi, dalam molekul H2SO4 terdapat empat ikatan kovalen tunggal dan dua ikatan kovalen
koordinasi.

(Chemistry 1A, Nana Sutresna, Facil, 2010, Hal: 73)

31. Diantara senyawa berikut yang bukan molekul kovalen polar adalah?

a. HCl

b. NACl

c. NH3

d. H20

e. PCl3

Jawaban : B

(Kimia SMA X, Endang Susilowati, Tiga Serangkai, 2013, Hal: 93)

Molekul Penyusun Ikatan

HCl Semua non logam Kovalen

NACl Na= logam Ion

NH3 Semua non logam Kovalen

H2O Semua non logam Kovalen

PCl3 Semua non logam Kovalen

Pembahasan:
(Kimia SMA X, Endang Susilowati, Tiga Serengkai , 2013, Hal: 84)
32. Diantara senyawa berikut bersifat polar, kecuali…

a. H2S

b. NH3

c. BCL3

d. H2O

e. HI

Jawaban : C

Pembahasan:

(Kimia SMA X,Sentot Budi Rahardjo, Tiga Serangkai, 2012, Hal: 79)

33. Unsur- unsur atom dengan nomor atom sebagai berikut.!

A= 6, B= 8, C= 11, D= 17, E= 19, Pasangan unsur- unsur dibawah ini yang dapat
membentuk ikatan kovalen non polar adalah….

a. A dan C

b. B dan C

c. C dan D
d. A dan D

e. D dan E

Jawaban : D

(Kimia SMA X, Unggul Sudarmo, Erlangga, 2013, Hal: 123)

Pembahasan:

Ikatan kovalen non polar terbentuk pula pada unsur- unsur bukan logam. Melalui
konfigurasi electron dapat ditentukan jumlah electron valensi, golongan logam atau non
logam.

A= 6 (Nomor atom) A= 2, 4 (Konfigurasi electron)

D= 7 (Nomor atom) D= 2, 8, 7 (Konfigurasi electron)

Jadi, unsur yang dapat membentuk ikatan kovalen nonpolar adalah A dan D

(Kimia SMA X, Unggul Sudarmo, Erlangga, 2013, Hal: 113)

34. Diantara senyawa berikut yang paling polar adalah….

a. HF

b. HCL

c. F2

d. HBr

e. HI

Jawaban : A

(Kimia SMA X, Endang Susilowati, Tiga Serengkai , 2013, Hal: 113)

Pembahasan:
Paling polar yaitu beda keelegtronegatifan nya besar sedangkan HF golongan 1A dan VIIA
dan merupakan yang paling polar karena keelegtronegatifan nya besar.

(Kimia SMA X, Endang Susilowati, Tiga Serengkai , 2013, Hal.98)

N= 1S2 2S2 2P3

Cl= 1S2 2S2 2P6 3S2 3P5

(Kimia SMA X, Endang Susilowati, Tiga Serengkai , 2013, Hal: 86)

35. Perhatikan :
N= 1S2 2S2 2P3 (5) / Elektron valensi

Cl= 1S2 2S2 2P6 3S2 3P5 (7)/ Elektron valensi

Berikut molekul dari senyawa yang terjadi jika kedua unsur tersebut berikatan sesuai aturan
octet adalah….

a. Linear

b. Segitiga Piramida

c. Tetrahedral

d. Segitiga bipiramida

e. Octahedral

Jawaban : B

Pembahasan:
N= 1S2 2S2 2P3 (5) / Elektron valensi

Cl= 1S2 2S2 2P6 3S2 3P5 (7)/ Elektron valensi

Unsur N yang bervalensi 5 membutuhkan 3 elektron dari unsur Cl agar terpenuhi kaidah
octet ( kaidah 8). Sedangkan unsur Cl yang bervalensi 7 hanya membutuhkan 1 elektron
dan atom N. Berarti harus ada 3 unsur Cl yang berikatan dengan N sehingga terbentuk
NCl3.

Unsur N sebagai atom pusat mempunyai 1 elektron terdiri dari 3 diantaranya berikatan
dengan Cl dan 2 elektron bebas (sepasang electron bebas).

Atom pusat = N

PEI  = 3

PEB  = 1

Tipe molekulnya = AX3E

Bentuk molekul = Segitiga Piramida

Jadi, bentuk molekul dari senyawa yang terjadi jika unsur N dan Cl berikatan adalah
Segitiga Piramida

(Kimia SMA X, Untung Sudarmo, Erlangga, 2013, Hal: 110)

36. Diketahui konigurasi electron.

 Si= (Ne)   3S2 3P2


 F= (Ne)    2S2 2P5

Jika kedua unsur tersebut membentuk senyawa, bentuk molekul yang terjadi sesuai aturan
octet adalah…

a. Linear

b. Segitiga datar

c. Segitiga Piramida

d. Tetrahedral

e. Oktahedaral

Jawaban : C

(Kimia SMA X, Sentot Budi Rahardjo, Tiga serengkai, 2012, Hal: 112)

Pembahasan:
Elektron valensi SI dan F yaitu

SI= (Ne) 3S2 3P2 (4 Elektron valensi)

F= (Ne) 2S2 2P5 (7 Elektron valensi)

Unsur SI mempunyai 4 elektron terluar. Agar tercapai kaidah octet, keempatnya harus
berikatan dengan F sehingga tidak terdapat electron bebas. Sedangkan F hanya
membutuhkan 1 elektron dari SI sehingga dibutuhkan 4 unsur F. agar terbentuk senyawa
SIF4.

Atom pusat= SI

PEB = 4

PEI = 0

Tipe molekul= AX4

Bentuk molekul= Tetrahedral

Jadi, bentuk molekul yang terjadi dari senyawa yang dibentuk SI dan F sesuai kaidah octet
adalah Tetrahedral.

37. Tentukan tipe molekul dari BF3…..

a. AX3

b. AX2
c. AX4E

d. AX4

e. AX2E

Jawaban : A

Pembahasan:
 BF3 jumlah electron valensi atom pusat atau Boron(B)= 5
 Jumlah pasangan electron ikatan (x)= 4
 Jumlah pasangan electron bebas E= 0
 Tipe molekul AX3

38. Tentukan tipe molekul dari PCl3…

a. AX3E

b. AX2E2

c. AX3E2

d. AX4

e. AX3

Jawaban : A

(Kimia SMA X, Unggul Sudarmo, Erlangga, 2013, Hal: 11)

Pembahasan:
 PCl3 jumlah electron valensi atom pusat P= 5
 Jumlah pasangan electron ikatan X = 3
 Jumlah pasangan electron bebas E= 1
 Tipe molekul AX3E

39. Ramalkan kepolaran molekul dari BCl3 berikut….

a. Polar

b. Non polar

c. Sangat polar

d. Reaktif

e. Benar semua
Jawaban : B

(Kimia SMA X, Untung Sudarmo, Erlangga, 2013, Hal: 115)

Pembahasan:
Bentuk molekul BCl3 adalah segitiga datar, atom Cl lebih elektronegatif dari atom B. maka
ikatan B-Cl yang polar membentuk vektore dipole sama kuat sehingga menghasilkan
momen dipol sama dengan O. molekul BCl3 bersifat non polar.

(Kimia SMA X, Untung Sudarmo, Erlangga, 2013, Hal: 103)

40. Ramalkan kepolaran molekul dari NH3 berikut….

a. Polar

b. Non polar

c. Reaktif

d. Sangat polar

e. Benar semua

Jawaban : A

Pembahasan:
Bentuk molekul dari NH3 adalah trigonal piramida atom N lebih elektronegatif dari atom H.

maka ikatan N-H adalah polar. Oleh karena bentuk NH3 trigona piramida dan ikatan N-H
yang polar mengarah ke atas pusat N maka momen dipolnya tidak sama dengan O
sehingga bersifat polar. 4. P (nomor atom 5) konfigurasi electronnya sama dengan [Ne]
3S2 3P3 supaya dapat membentuk 5 ikatan kovalen,

maka satu kovalen dari orbital 3ds harus di promosikan ke orbital 3d. selanjutnya, orbital
3s,3 orbital 3p, dan 1 orbital 3d mengalami hibridisasi membentuk orbital hibrida sp3d yang
berbentuk bipiramida trigonal.

41. Yang dimaksud dengan ikatan kovalen polar….

a. terjadi jika adanya penggunaan pasangan electron secara bersama-sama oleh atom-
atom yang berikatan

b. Ikatan kovalen yang terbentuk ketika electron sekutu atom tidak benar-benar dipakai

c. Ikatan kovalen yang terbentuk ketika atom membagikan elektronnya setara (sama)

d. Ikatan kimia yang yang menggunakan pasangan electron bersama yang berasal dari
salah satu atom
e. Ikatan yang terbentuk karena adanya serah terima electron

Jawaban : B

(Kimia SMA X, Untung Sudarmo, Erlangga, 2013, Hal: 98)

Pembahasan:
Ikatan kovalen terbentuk karena ketika electron sekutu atom tidak benar-benar dipakai. Hal
ini terjadi ketika atom mempunyai elektronegativitas yang lebih tinggi dari pada atom
laiinya.

Atom yang mempunyai elektronegativitas yang tinggi mempunyai tarikan electron yang
lebih kuat. Akibatnya electron sekutu lebih dekat ke atom yang mempunyai
elektronegatifitas tinngi.

(Kimia SMA X, Untung Sudarmo, Erlangga, 2013, Hal: 112)

42.Yang dimaksud dengan kovalen non polar…

a. Terjadi jika adanya penggunaan pasangan electron secara bersama-sama oleh atom-
atom yang berikatan

b. Ikatan kovalen yang terbentuk ketika electron sekutu atom tidak benar-benar dipakai

c. Ikatan kovalen yang terbentuk ketika atom membagikan elektronnya setara (sama)

d. Ikatan kimia yang yang menggunakan pasangan electron bersama yang berasal dari
salah satu atom

e. Ikatan yang terbentuk karena adanya serah terima electron

Jawaban : C

(Kimia SMA X, Sentot Budi Rahardjo, Tiga serengkai, 2012, Hal: 87) 

Pembahasan:
Ikatan kovalen yang terbentuk ketika atom membagikan elektronnya secara bersama setara
(sama) biasanya terjadi ketika ada atom yang mempunyai afinitas electron yang sama atau
hampir sama. Semakin dekat nilai afinitas electron maka semakin kuat ikatannya.

43. Yang dimaksud dengan struktur lewis yaitu….

a. menggambarkan susunan electron dari atom-atom yang berikatan dan dapat


menunjukkan jumlah pasangan electron bebas dan jumlah pasangan electron ikatan sekitar
atom pusat

b. gambaran kedudukan atom-atom didalam suatu molekul berdasarkan susunan ruang


pasangan electron atom pusat dalam molekul.
pasangan electron ini baik yang yang berikatan maupun yang bebas, yaitu dalam ruang tiga
dimensi dan juga menggambarkan besarnya sudut-sudut yang dibentuk dalam sudut
molekul.

c. menggambarkan molekul berdasarkan kepada tolakan pasangan electron disekitar atom


pusat

d. A dan B benar

e. semua benar

Jawaban : A

Pembahasan:
struktur lewis menjelaskan tentang menggambarkan susunan electron dari atom-atom yang
berikatan dan dapat menunjukkan jumlah pasangan electron ikatan sekitar atom pusat.

(Kimia SMA X, Unggul Sudarmo, Erlangga, 2013, Hal. 95)

44. Yang dimaksud bentuk molekul yaitu….

a. menggambarkan susunan electron dari atom-atom yang berikatan dan dapat


menunjukkan jumlah pasangan electron bebas dan jumlah pasangan electron ikatan sekitar
atom pusat

b. gambaran kedudukan atom-atom didalam suatu molekul berdasarkan susunan ruang


pasangan electron atom pusat dalam molekul.

pasangan electron ini baik yang yang berikatan maupun yang bebas, yaitu dalam ruang tiga
dimensi dan juga menggambarkan besarnya sudut-sudut yang dibentuk dalam sudut
molekul.

c. menggambarkan molekul berdasarkan kepada tolakan pasangan electron disekitar atom


pusat

d. A dan B benar

e. semua benar

Jawaban : B

(Kimia SMA X, Endang Susilowati, Tiga Serangkai, 2013, Hal. 97)

Pembahasan:
gambaran kedudukan atom-atom didalam suatu molekul berdasarkan susunan ruang
pasangan electron atom pusat dalam molekul. pasangan electron ini baik yang yang
berikatan maupun yang bebas, yaitu dalam ruang tiga dimensi dan juga menggambarkan
besarnya sudut-sudut yang dibentuk dalam sudut molekul.
(Kimia SMA X, Endang Susilowati, Tiga Serangkai, 2013, Hal: 80)

45. Berdasarkan pernyataan bentuk molekul di bawah ini merupakan pernyataan dari
teori….

a. Teori Hibridisasi

b. Teori domain electron

c. Aturan octet

d. aturan duplet

e. Struktur lewis

Jawaban : B

(Kimia SMA X, Endang Susilowati, Tiga Serangkai, 2013, Hal: 95)

Pembahasan:
Bentuk molekul senyawa kovalen diuraikan berdasarkan teori domain electron diuraikan
berdasarkan teori domain electron dan teori hibridisasi.

Berdasarkan teori domain electron terdapat lima macam bentuk molekul kovalen, yaitu :

 Linear
 Segitiga datar
 Tetrahedral
 Trigonal bipiramida, dan
 Octahedral

Teori hibridisasi dijelaskan berdasarkan proses penggabungan (hibridisasi) orbital-orbital


atom yang digunakan oleh electron-elektron yang saling berikatan.

(Kimia SMA X, Endang Susilowati, Tiga Serangkai, 2013, Hal: 72)

Anda mungkin juga menyukai