Anda di halaman 1dari 4

Pada Masa Sebelum KemerdekaanMasa sebelum kemerdakaan adalah masa kristalisasi Pancasila karena

benih-benih pancasila sudah ada pada masa itu.Dengan adanya sistem pemerintahanNegara-Negara
yang menjajah Indonesia membuat masyarakat belajar tentangpemerintahan dan politik, yang
kemudian di manfaatkan oleh para pendiri bangsauntuk menyatukan masyarakat Indonesia dan
mendirikan bangsa yaitu bangsaIndonesia. Hal inilah yang menjadi nilai-nilai terbentuknya pancasila,
sesuaidengan tujuan pancasila itu sendiri yaitu untuk menyatukan masyarakat Indonesiadan
menyejahterakan masyarakat Indonesia, hal itu bisa terwujud denganmerdekanya Indonesia.Jepang
membentuk Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia(BPUPKI) untuk
meyakinkan bangsa Indonesia. Tugas BPUPKI adalah menyelidiki danmengumpulkan usul-usul untuk
selanjutnya dikemukakan kepada pemerintah Jepang untuk dapatdipertimbangkan bagi kemerdekaan
Indonesia. BPUPKI dalam bahasa Jepang berarti

Dokuritsji JunbiCosakai

. Pada tanggal 28 April 1945 diumumkan pengangkatan anggota BPUPKI. Ir.Soekarno, Ki Bagus
Hadikusumo, K.H. Wachid Hasjim, Mr. Muh. Yamin, M. SutardjoKartohadikusumo, Mr. A.A. Maramis, R.
Otto Iskandar Dinata, Drs. Muh. Hatta.Persidangan pertama BPUPKI berakhir, namun dasar negara
Indonesia belum terbentuk. Olehdari itu, BPUPKI membentuk panitia perumus dasar negara yang
anggota terdiri dari sembilanorang yang disebut dengan Panitia Sembilan. Pada tanggal 22 Juni 1945
diadakan rapatgabungan antara Panitia Kecil, dengan para anggota BPUPKI. Hasilnya lain
disetujuinyadibentuknya sebuah Panitia Kecil Penyelidik Dasar Negara, yang terdiri atas sembilan
orang,yaitu; Ir. Soekarno, Drs. Muh. Hatta, Mr. A.A. Maramis, K.H. Wachid Hasyim, Abdul
KaharMuzakkir, Abikusno Tjokrosujoso, H. Agus Salim, Mr. Ahmad Subardjo, Mr. Muh. Yamin.
Panitiakecil penyelidik dasar negara ini menghasil kan piagam Jakarta atau Jakarta charter. Pada tanggal

7 Agustus 1945 BPUPKI dibubarkan di Jepang. Untuk menindak lanjuti hasil kerja dari BPUPKI,maka
jepang membentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) atau

DokuritsiJunbiInkai

.Pada Sidang PPKI I, yaitu pada tanggal 18 Agustus 1945, diubah nya poin pertama piagam

Jakarta menjadi “ketuhanan yang maha esa”

pada Sidang PPKI I tanggal 18 Agustus 1945 Pancasilapun ditetapkan sebagai dasar negara Indonesia.
Rumusan Akhir Yang Ditetapkan Tanggal 18Agustus 1945 dalam sidang PPKI adalah sebagai berikut:1.

Ketuhanan Yang Maha Esa2.

Kemanusiaan yang adil dan beradab3.


Persatuan Indonesia4.

Kerakyatan yang dimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaran/perwakilan5.

Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Pada masa orde lamaPada masa orde lama yang dipimpin Soekarno, Pancasila mengalami ideologisasi.
Pada masaini Pancasila berusaha untuk dibangun, dijadikan sebagai keyakinan serta kepribadian
bangsaIndonesia.1. Periode 1945-1950Pada masa ini, dasar yang digunakan adalah Pancasila dan UUD
1945 yang presidensial, namunpada praktiknya sistem ini tidak dapat diwujudkan walau penjajah diusir.
Persatuan rakyatIndonesia mulai mendapatkan tantangan. Muncul upaya-upaya untuk mengganti
Pancasilasebagai dasar negara dengan paham komunis oleh PKI melalui pemberontakan di Madiun
padatahun 1948 dan olen DI/TII yang ingin mendirikan negara Islam.2.

Periode 1950-1959Pada periode ini, penerapan pancasila diarahkan sebagai ideologi liberal yang pada
nyatanya tidakdapat menjamin stabilitas pemerintahan. Walaupun dasar negara masih Pancasila, tetapi
rumusansila keempat tidak berjiwakan musyawarah mufakat, melainkan suara terbanyak. Dalam
bidangpolitik, demokrasi berjalan lebih baik dengan terlaksananya pemilu 1955 yang dianggap
palingdemokratis.

3.

Periode 1956-1965Periode ini dikenal sebagai demokrasi terpimpin, akan tetapi demokrasi justru tidak
beradakekuasaan rakyat sehingga yang memimpin adalah nilai-nilai pancasila tetapi
kepemimpinanberada pada kekuasaaan pribadi Presiden Soekarno. berbagai penyimpangan penafsiran
terhadapPancasila yang menyimpang terjadi dalam konstitusi. Akibatnya, Presiden Soekarno
menjadootoriter, diangkat menjadi presiden seumur hidup, politik konfrontasi, dan
menggabungkanNasionalis, Agama, dan Komunis, yang ternyata tidak cocok dengan kehidupan Negara
Indonesia.Pada periode 1959-1965 menerapkan demokrasi terpimpin. Demokrasi bukan beradapada
kekuasaan rakyat sehingga yang memimpin adalah nilai-nilai Pancasila tetapi berada pada kekuasaan
pribadi presiden Soekarno.Presiden Soekarno melakukan pemahaman pancasila dengan paradigma yang
di sebut denganUSDEK dan menyebarkan Nasionalis, Agama, dan Komunis.Adanya upaya-upaya untuk
mengganti Pancasila sebagai dasar negara paham komunis oleh PKImelalui pemberontakan di Madiun
tahun 1948 dan oleh DI/TII yang ingin mendirikan negaradengan dasar Islam

Masa Orde BaruPenerapan Pancasila pada Masa Orde Baru:Melaksanakan Pancasila dan UUD 1945
secara murni. Orde baru berhasil mempertahankanPancasila sebagai dasar dan ideologi negara sekaligus
berhasil mengatasi paham komunis diIndonesia. Dalam pemerintahannya presiden Soeharto melakukan
beberapa penyelewengandalam penerapan Pancasila, yaitu diterapkannya demokrasi sentralistik,
demokrasi yang berpusatpada pemerintah .Penyelewengan yang lain adalah pelanggengan korupsi,
kolusi, dan nepotisme sehingga padamasa ini banyak pejabat negara yang melakukan korupsi. Tak hanya
itu, pada masa ini negaraIndonesia juga mengalami krisis moneter yang di sebabkan oleh keuangan
negara yang tidak stabildan banyaknya hutang kepada pihak negara asing.Penyelewengan pada Masa
Orde Baru:Presiden Soeharto menjabat selama 32 tahun. Terjadi penafsiran sepihak terhadap Pancasila
olehrezim Orde Baru melalui program P4. Adanya penindasan ideologis, sehingga orang-orang yang

mempunyai gagasan kreatif dan kritis menjadi takut. Adanya penindasan secara fisik
sepertipembunuhan terhadap orang di Timor-Timur, Aceh, Irian Jaya, kasus Tanjung
Priok,pengrusakan/penghancuran pada kasus 27 Juli dan seterusnya.Perlakuan diskriminasi oleh negara
juga dirasakan oleh masyarakat non pribumi (keturunan) danmasyarakat golongan minoritas.

Era ReformasiPada masa reformasi, Pancasila sebagai re-interprestasi. Pancasila pada masa reformasi
tidaklah jauh berbeda dengan Pancasila pada masa orde baru dan orde lama, yaitu tetap ada
tantanganyang harus dihadapi. Tantangan itu adalah KKN yang merupakan masalah yang sangat besar
dansulit untuk dituntaskan. Selain KKN, globalisasi menjadi racun bagi bangsa Indonesia karenasemakin
lama ideologi Pancasila tergerus oleh ideologi liberal dan kapitalis.Reformasi belum berlangsung dengan
baik karena Pancasila belum difungsikan secara maksimalsebagaimana mestinya. Banyak masyarakat
yang hafal butir-butir Pancasila tetapi belummemahami makna sesungguhnya.Penyelewengan pada
Masa Reformasi:Menjadikan Pancasila sebagai ideologi tanpa memperhatikan kerelevannya.Para elite
politik cenderung hanya memanfaatkan gelombang reformasi ini guna meraihkekuasaan sehingga tidak
mengherankan apabila banyak terjadi perbenturan kepentingan politik.Pemerintah kurang konsisten
dalam menegakkan hukum.Menurunnya rasa persatuan dan kesatuan yang ditandai dengan adanya
konflik di beberapadaerah.Pergantian presiden secara singkat di era reformasi.Terlihat jelas bahwa
penerapan Pancasila dari waktu ke waktu ini berkaitan erat dengan kesadaransetiap warga negara.
Terdorong dan taat untuk melaksanakan Pancasila meliputi seluruhlingkungan hidup kemanusiaan, baik
jasmani maupun rohani, sosial-ekonomis, sosial-politik,kebudayaan, mental, kesusilaan, keagamaan,
serta kepercayaan.

Anda mungkin juga menyukai