Anda di halaman 1dari 2

Berikut kisah almarhum Taufik Lubis, eks bintang PSMS Medan di Liga Indonesia yang pernah tembus

Timnas Indonesia. Talenta pemain asal Sumatera Utara di kancah persepak bolaan Indonesia sudah tak
diragukan lagi. Sebab mereka cukup sering menghiasi klub-klub tanah air hingga ke Timnas Indonesia.
Salah satu sektor penjaga gawang.

Bagi pencinta sepak bola era 1970-an, mungkin sudah tak asing lagi dengan sosok penjaga gawang
legendaris asal Sumut bernama Taufik Lubis, yang pernah memperkuat Timnas Indonesia dan klub
legendaris PSMS Medan. Berikut sejarahnya.

1. Awal karier Nama Taufik Lubis tak bisa dipisahkan dari klub legendaris PSMS Medan. Namun, tahukah
anda bahwa sebelum bersama PSMS, ia lebih dulu berkarier di klub asal Sumut lainnya yakni PSKTS
Tebing Tinggi. Bakatnya dilihat seorang penggila bola bernama (Alm) Abdul Aziz (Jumbalang). Melalui
Aziz, Taufik Lubis dikenalkan dengan pelatih (Alm) M. Saleh (cengkok) yang menangani PS Tebing Putra.
"Dalam usia 18 tahun, Taufik Lubis memantapkan diri sebagai penjaga gawang. Kala itu, Taufik
bersekolah di SMA Negeri 1 kota Tebing Tinggi," kata pemerhati PSMS, Indra Efendi Rangkuti, kepada
INDOSPORT.

2. Tim Klub PSSI Wilayah I Penampilan ciamik Taufik Lubis tersebut membuatnya masuk ke dalam tim
PSSI Wilayah I untuk berlaga di Kejuaraan Antar Regional PSSI 1974. "PSSI Wilayah I ini dominan
diperkuat pemain PSMS yang tampil sebagai juara di Kejuaraan Antar Regional PSSI 1974. Taufik Lubis,
Sunardi B dan Isrin Siregar adalah pemain non PSMS yang ada dalam tim ini," kata Indra.

3. Gabung PSMS Medan Keberhasilan PSSI Wilayah I menjadi juara Kejuaraan Antar Regional PSSI 1974
itu berhak menjadi perwakilan Indonesia ke President Cup 1974 di Seoul Korea Selatan. PSSI Wilayah I
yang didominasi pemain PSMS meraih runner-up dalam turnamen tersebut. Akhirnya, dirinya resmi
berkostum PSMS usai tampil gemilang memperkuat PSSI Wilayah I ketika melawan Ajax Amsterdam
pada 7 Juni 1975. Saat itu, PSMS kebobolan 2 gol dan akhirnya Taufik Lubis masuk menggantikan
Pariman dan sukses menjaga gawang PSSI Wilayah I dari kebobolan dan akhirnya menang 4-2 atas Ajax.
"Usai duel itu, dirinya bersama Sunardi B resmi menjadi pemain PSMS. Ia juga sempat tercatat sebagai
pemain PS Perisai (klub anggota PSMS)," lanjut Indra. Prestasinya yang paling diingat bersama PSMS,
kata Indra, adalah ketika  membawa membawa PSMS menjadi runner-up Divisi Utama Perserikatan 1979
dan runner-up Marah Halim Cup 1978 dan Juara Tugu Muda Cup 1979 dan Juara Fatahillah Cup 1982.

4. Timnas Indonesia Karier sebagai penjaga gawang terus melesat. Setelah malang melintang di PSMS
Medan, lanjut Indra, Taufik Lubis bersama Effendi Maricho terpilih menjadi kiper dan pemain PSSI
Harimau yang dipersiapkan menghadapi Pra Olimpiade 1975. Rekan seangkatannya di Timnas Harimau
antara lain seperti Nobon, Suhatman Imam, Marsely Tambayong, Sakirman Saswa, M.Teguh Andi,
Ambrita Koto bersama kiper seangkatan Ronny Pasla dan Sudarno. "Mereka sempat melawat ke
sembilan negara dibawah pelatih Will Coerver dari Belanda. Dan pada akhirnya pada saat Pra Olimpiade
itu, Taufik Lubis menjadi pelapis Ronny Pasla. Sayang Timnas gagal lolos setelah di partai terakhir kalah
adu penalti melawan Korea Utara, sehingga mengubur mimpi dapat berlaga di putaran final Olimpiade
1976," sambungnya.
5. Pensiun Usai Piala Marah Halim 1982, tambah Indra, Taufik Lubis memutuskan mundur dari PSMS
dan lebih melanjutkan karier di pekerjaan sebagai pegawai perpajakan. "Namun, ia tetap main bola
bersama klub PS Perisai (anggota klub PSMS) di kompetisi internal PSMS sampai 1985 dan resmi
pensiun. Setelah gantung sepatu, sempat menjadi sempat melatih PSMS di Divisi Utama Liga Indonesia
1994/1995 bersama Wibisono," beber Indra.

6. Saudara kandung pemain Timnas Ansyari Lubis Ternyata, Taufik Lubis tak seorang diri dari keluarga
yang pernah berkarier di dunia sepak bola. Sebab, ia adalah kakak kandung dari mantan bintang Pelita
Jaya dan Timnas Indonesia, Ansyari Lubis. "Sebagaimana diketahui Ansyari ini pernah menjadi Asisten
Pelatih PSMS dan saat ini menjadi Pelatih tim Sepak Bola Sumut untuk PON Papua 2021 sekaligus
pemegang lisensi A AFC," pungkas Indra. Taufik Lubis meninggal dunia pada tanggal 23 Desember 2012
di salah satu rumah sakit di Medan. Jasa dan kemampuannya sebagai kiper PSMS Medan akan selalu
dikenang dan diingat oleh para pencinta PSMS.

Anda mungkin juga menyukai