Anda di halaman 1dari 4

FORMULIR PENGAJUAN JUDUL TESIS

Yth. Direktur Program Pascasarjana


IAIN Bone
Di Watampone

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :


Nama : Sri Julyarti Halid
NIM : 7413418019
Program Studi : Ekonomi Syariah
Semester : IV
Alamat : Jl. Jend. Gatot Subroto, Kelurahan Biru Kec. Tanete Riattang

Dengan ini mengajukan judul tesis yang akan diteliti dalam proses penyelesaian Studi
Program Pascasarjana IAIN Bone, sebagai berikut :
1. Analisis Perilaku Generasi Muslim Milenial terhadap Penggunaan Aplikasi Grab
dengan Pembayaran Sistem Ovo Perspektif Ekonomi Syariah (Studi pada
Mahasiswa Pascasarjana IAIN Bone).
2.
Demikian permohonan judul tesis ini diajukan, sebagai bahan pertimbangan bersama
ini kami lampirkan sinopsis masing-masing judul.

Mei 2020

Mengetahui, Yang Mengajukan,


Ketua Program Studi Ekonomi Syariah

Dr. H. Arifin Sahaka, M.Ag. Sri Julyarti Halid


NIP. 197303272002121001 NIM. 7413418019

Menyetujui,
Direktur Pascasarjana

Dr. Hj. A. Jasmani, M.HI


NIP. 19600101199303 2 001
Analisis Perilaku Generasi Muslim Milenial terhadap Penggunaan Aplikasi Grab
dengan Pembayaran Sistem Ovo Perspektif Ekonomi Syariah
(Studi pada Mahasiswa Pascasarjana IAIN Bone)

A. Latar Belakang
Indonesia kini telah memasuki era industri 4.0. Mayoritas penduduk Indonesia
menggunakan teknologi digital dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Kepemilikan
smartphone meningkat dari 39% menjadi 66% dari tahun 2015-2018 pada pemakai muda
(18-34 tahun), sedangkan pengguna smartphone yang berusia di atas 50 tahun naik dari 2%
pada tahun 2015 menjadi 13% pada tahun 2018. Hal tersebut menunjukkan bahwa
kepemilikan smartphone di Indonesia didominasi oleh pemakai muda (Taylor dan Silver,
2019). Revolusi industri ke-4 datang seiring perkembangan teknologi yang semakin pesat
termasuk robotic dan kecerdasan buatan. Pergeseran industri telah terjadi diberbagai negara
dan menjadi keniscayaan di Indonesia yang berpenduduk Islam secara mayoritas.1
Generasi milenial merupakan generasi yang unik dan berbeda dari generasi lain.
Karena adanya pengaruh dari meluasnya internet, smartphone, dan munculnya jejaring media
sosial, hal-hal tersebut turut mempengaruhi pola pikir, nilai-nilai, dan perilaku generasi
milenial. Generasi milenial merupakan generasi yang melibatkan teknologi dalam segala
aspek kehidupan mereka. Hampir seluruh individu memanfaatkan smartphone untuk
berinteraksi online, jual-beli dan lain sebagainya (Menteri Pemberdaya Perempuan dan
Perlindungan Anak, 2018).
Perangkat teknologi yang merambah ke berbagai dimensi kehidupan termasuk
penggalangan dana oleh gerakan-gerakan sosial secara online atau crowdfunding dinilai
semakin semarak.2 Perkembangan crowdfunding hanya satu dari sekian jenis pemanfaatan
layanan keuangan berbasis teknologi atau diistilahkan sebagai financial technology (fintech).
Teknologi keuangan atau financial technology (fintech) merupakan sesuatu baru, sejalan
dengan perubahan gaya hidup dan pola transaksi keuangan di masyarakat. Penyedia dan
pengguna layanan fintech seperti pembayaran, investasi ritel, perencanaan keuangan,
pembiayaan termasuk penggalangan dana dan lainnya dinilai sebagai komunitas yang up to
date. Layanan tersebut dikembangkan perusahaan rintisan atau start up yang semakin hari
semakin menjamur dengan produknya yang juga beragam.
1
Ngakan Timur Antara & Sonny Iskandar, Hot Economy, Strategi Revolusi Industri 4.0, keterangan
ahli sebagai Wakil Ketua Umum KADIN, Sekretaris Jenderal APINDO dan Ketua Umum Himpunan Kawasan
Industri Indonesia, diakses via beritasatu.tv dan dipublikasikan 6 April 2018.
2
Sondang Martha Samosir et.all., Menjamin Keamanan FinTech, Jakarta: Majalah Otoritas Jasa
Keuangan Edukasi Konsumen Edisi Desember 2017, h. 2-3.
Di Indonesia ada sekitar ratusan perusahaan start up fintech yang sudah memiliki
izin resmi di Otoritas Jasa Keuangan (OJK), per tanggal 7 Agustus 2019 total jumlah
penyelenggara fintech di Indonesia ada 127 perusahaan dan ada sekitar 15 tambahan
penyelenggara fintech baru, ujar Jubir OJK Sekar Putih Djarot (Kunthi, 2019). Salah satu
perusahaan fintech yang telah memiliki izin resmi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yaitu
grab. Aplikasi grab merupakan fintech yang sudah populer dikalangan masyarakat Indonesia,
bukan hanya di Indonesia saja tetapi juga di kawasan Asia tenggara. Grab merupakan
perusahaan fintech satu-satunya yang mempunyai enam lisensi di kawasan Asia Tenggara,
baru masuk di Indonesia 1,5 tahun grab sudah menjangkau dari sabang sampai merauke dan
merambah lebih dari seratus kota di seluruh Indonesia.
Pada awalnya grab hanya menyediakan layanan taksi online yang dikenal dengan
my taxi dan sekarang grab sudah menjamaah ke berbagai layanan di antaranya ada grab-bike
untuk layanan ojek motor online, grab-car untuk layanan ojek mobil online, grab-food untuk
layanan pemesanan makanan secara online, grab-express, dan layanan grab lainnya yang
tersedia di platform grab. Grab pada awal kemunculannya pada tahun 2012 dalam
pembayaran masih menggunakan transaksi konvensional berupa uang tunai, tetapi seiring
berkembang teknologi grab mulai menggunakan transaksi digital berupa grab-pay,
selanjutnya pada tahun 2018 sistem pembayaran digital grab-pay disempurnakan dengan
platform baru yang bernama ovo cash.3
Ovo merupakan fintech besutan dari Lippo Group yang berkerja sama dengan grab
dalam sistem pembayarannya. Dalam riset terbaru pada bulan mei 2019, riset yang dilakukan
oleh Snapcart sebuah lembaga riset berbasis aplikasi dengan responden penggunan dompet
digital di kota-kota besar di Indonesia, hasil menunjukan bahwa dalam segmen transportasi
online dan pemesanan makan online, ovo dengan layanan grab merupakan dompet digital
terfavorit dalam transaksi ini.
Minat masyarakat terkhususnya generasi milenial menggunakan aplikasi grab
dengan pembayaran online pula dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, mulai dari faktor
ke praktisan atau efektifitas dari pengunaannya, mudah dalam penggunaanya, dan faktor-
faktor lainnya. Berdasarkan Pew Research Center, karakteristik dari generasi milenial adalah
cashless, generasi ini lebih suka tidak repot menggunakan uang tunai saat bertransaksi dan
juga lebih mengetahui teknologi dibanding orang tua mereka. Sikap yang demikian membuat

Grab.co.id.(2019). Grab! 360o Communication, Advertising, Digital and Internet Marketing Agency
3

Grab! Creative Communication Agency based in Jakarta, Indonesia.


generasi milenial (mahasiswa) lebih berani mencoba dan mengadopsi teknologi baru salah
satunya sistem pembayaran ovo.
Penggunaan aplikasi grab dengan pembayaran sistem ovo yang digemari
masyarakat terkhususnya generasi muslim milenial, tentunya harus mengetahui ketentuan dan
batasan-batasan dalam bertransaksi secara online berdasarkan prinsip syariah. Seperti yang
telah tertuang dalam fatwa DSN-MUI tentang layanan pembiayaan berbasis teknologi
informasi berdasarkan prinsip syariah. Oleh karena itu, penulis ingin mengkaji bagaimana
perilaku-perilaku generasi muslim milenial dalam melakukan transaksi pembiayaan secara
online.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis dapat menguraikan beberapa rumusan
masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana perilaku generasi muslim milenial dalam menggunakan aplikasi grab
dengan transaksi pembayaran ovo ?

Anda mungkin juga menyukai